Article: 20230314/CLW: Perbedaan antara revisi

Dari GBI Danau Bogor Raya
Lompat ke: navigasi, cari
(Baru)
 
k (upd)
 
Baris 15: Baris 15:
| longsummary=
| longsummary=
| summary= Wanita, Tuhan melalui Nabi Yesaya memperingatkan agar bangsa Israel tidak mengingat hal-hal yang dahulu dari zaman purbakala.  
| summary= Wanita, Tuhan melalui Nabi Yesaya memperingatkan agar bangsa Israel tidak mengingat hal-hal yang dahulu dari zaman purbakala.  
| shortsummary= Wanita, Tuhan melalui Nabi Yesaya memperingatkan agar bangsa Israel tidak mengingat hal-hal yang dahulu dari zaman purbakala.  
| shortsummary= Wanita, Tuhan melalui Nabi Yesaya memperingatkan agar bangsa Israel tidak mengingat hal-hal yang dahulu dari zaman purbakala.  
}}
}}
Baris 24: Baris 23:


== Pendahuluan ==
== Pendahuluan ==
Wanita, Tuhan melalui Nabi Yesaya memperingatkan agar bangsa Israel tidak mengingat hal-hal yang dahulu dari zaman purbakala. '''Mereka diingatkan akan fakta bahwa Tuhan yang mereka sembah dapat bekerja dengan cara yang baru dalam hikmat dan kedaulatan-Nya, Tuhan bahkan telah menyiapkan sesuatu yang baru tanpa mereka sadari dan ketahui.''' Demikian juga kita tidak perlu mengingat masa masa yang telah berlalu apa lagi hal-hal yang pernah membuat kita pahit dan kecewa,ataupun kegagalan bahkan keberhasilan sekalipun yang pernah kita alami namun biarlah hal-hal tersebut merupakan sebuah sarana agar kita makin kuat dan bersandar kepada Tuhan, '''''sebab Tuhan pasti turut bekerja dalam segala bagi kita yang mengasihi Dia''' ({{sabdaweb2v|Roma 8:28}}) mengapa kita perlu melupakan masa-masa yang telah berlalu  atau yang sudah lewat?
Wanita, Tuhan melalui Nabi Yesaya memperingatkan agar bangsa Israel tidak mengingat hal-hal yang dahulu dari zaman purbakala.
 
Mereka diingatkan akan fakta bahwa Tuhan yang mereka sembah dapat bekerja dengan cara yang baru dalam hikmat dan kedaulatan-Nya, Tuhan bahkan telah menyiapkan sesuatu yang baru tanpa mereka sadari dan ketahui.
 
Demikian juga kita tidak perlu mengingat masa masa yang telah berlalu apa lagi hal-hal yang pernah membuat kita pahit dan kecewa, ataupun kegagalan, bahkan keberhasilan sekalipun yang pernah kita alami. Biarlah hal-hal tersebut merupakan sebuah sarana agar kita makin kuat dan bersandar kepada Tuhan, ''sebab Tuhan pasti turut bekerja dalam segala hal bagi kita yang mengasihi Dia!'' ({{sabdaweb2v|Roma 8:28}})


== Isi ==
== Isi ==
Mengapa kita perlu melupakan masa-masa yang telah berlalu atau yang sudah lewat?
<ol>
<ol>
<li> '''Agar mengandalkan Tuhan sepenuhnya''' ({{sabdaweb2v|Amsal 3:5}}) </li>
<li> '''Agar mengandalkan Tuhan sepenuhnya''' ({{sabdaweb2v|Amsal 3:5}}) </li>
<p>''Tujuan dari semuanya itu adalah untuk memberitakan kemasyhuran nama Tuhan kepada segala bangsa. Nubuat yang telah disampaikan ribuan tahun silam itu, masih relevan bagi kita yang hidup pada masa kini,'' '''Tuhan menghendaki agar dalam segala hal kita tidak terpaku pada masa lalu,''' termasuk keberhasilan atau kenyamanan hidup yang pernah kita alami.</p>
<p>Tujuan dari semuanya itu adalah untuk memberitakan kemasyhuran nama Tuhan kepada segala bangsa. Nubuat yang telah disampaikan ribuan tahun silam itu, masih relevan bagi kita yang hidup pada masa kini. Tuhan menghendaki agar dalam segala hal kita tidak terpaku pada masa lalu, termasuk keberhasilan atau kenyamanan hidup yang pernah kita alami.</p>


<li> '''Agar tidak merasa sombong''' ({{sabdaweb2v|Yesaya 25:4}}) </li>
<li> '''Agar tidak merasa sombong''' ({{sabdaweb2v|Yesaya 25:4}}) </li>
<p>Kegagalan atau keberhasilan yang pernah kita alami tidak dapat dijadikan patokan bahwa selamanya akan seperti itu. Perlu kita memohon hikmat, penyertaan dan tuntunan Tuhan, sehingga campur tangan-Nya dapat membawa hidup kita berhasil, Jika keberhasilan di masa lalu yang menjadi kekuatan dan harapan kita, maka kita akan menganggap diri kita hebat dan akhirnya kita menjadi orang yang sombong. '''Sebab Engkau menjadi tempat pengungsian bagi orang lemah, tempat pengungsian bagi orang miskin dalam kesesakannya, perlindungan terhadap angin ribut, naungan terhadap panas terik, sebab amarah orang-orang yang gagah sombong itu seperti angin ribut di musim dingin.''' </p>
<p>Kegagalan atau keberhasilan yang pernah kita alami tidak dapat dijadikan patokan bahwa selamanya akan seperti itu. Perlu kita memohon hikmat, penyertaan dan tuntunan Tuhan, sehingga campur tangan-Nya dapat membawa hidup kita berhasil.</p>
<p>Jika keberhasilan di masa lalu yang menjadi kekuatan dan harapan kita, maka kita akan menganggap diri kita hebat dan akhirnya kita menjadi orang yang sombong.</p>
:'''''Sebab Engkau menjadi tempat pengungsian bagi orang lemah, tempat pengungsian bagi orang miskin dalam kesesakannya, perlindungan terhadap angin ribut, naungan terhadap panas terik, sebab amarah orang-orang yang gagah sombong itu seperti angin ribut di musim dingin,''''' ({{sabdaweb2v|Yesaya 25:4}})


<li> '''Agar tertuju hanya pada Tuhan''' ({{sabdaweb2v|Mazmur 33:18}}) </li>
<li> '''Agar tertuju hanya pada Tuhan''' ({{sabdaweb2v|Mazmur 33:18}}) </li>
<p>Lupakan masa lalu yang tidak akan pernah kembali, songsong masa depan yang penuh harapan dengan iman. '''Sesungguhnya, mata TUHAN tertuju kepada mereka yang takut akan Dia, kepada mereka yang berharap akan kasih setia-Nya,''' bahkan keberhasilan sekalipun yang pernah kita alami namun biarlah hal-hal tersebut merupakan sebuah sarana agar kita makin kuat dan bersandar kepada Tuhan,Hanya dengan mata yang tertuju kepada Tuhan maka kita tidak akan semakin mengandalkan Tuhan dan karna kita sadar tanpa Tuhan, kita tidak dapat berbuat apa-apa, tanpa Tuhan kita bukanlah siapa-siapa.</p>
<p>Lupakan masa lalu yang tidak akan pernah kembali, songsong masa depan yang penuh harapan dengan iman.</p>
:'''''Sesungguhnya, mata TUHAN tertuju kepada mereka yang takut akan Dia, kepada mereka yang berharap akan kasih setia-Nya,''''' ({{sabdaweb2v|Mazmur 33:18}})
<p>Bahkan keberhasilan sekalipun yang pernah kita alami namun biarlah hal-hal tersebut merupakan sebuah sarana agar kita makin kuat dan bersandar kepada Tuhan. Hanya dengan mata yang tertuju kepada Tuhan, maka kita tidak akan semakin mengandalkan Tuhan. Karena kita sadar, bahwa tanpa Tuhan kita tidak dapat berbuat apa-apa. Tanpa Tuhan kita bukanlah siapa-siapa.</p>
</ol>
</ol>


== Penutup ==
== Penutup ==
Wanita, yang penting adalah apa yang akan kita kerjakan saat ini,akan menghasilkan sesuatu yang baik untuk masa depan,dan jangan menoleh ke belakang pada masa lalu kita.
Wanita, yang penting adalah apa yang akan kita kerjakan saat ini, akan menghasilkan sesuatu yang baik untuk masa depan, dan jangan menoleh ke belakang pada masa lalu kita.


== Jadwal ==
== Jadwal ==
* 07 Maret: Materi COOL
* 07 Mar: Materi COOL
* 14 Maret: Materi COOL
* 14 Mar: Materi COOL
* 21 Mar: Ibadah WBI
* 28 Mar: Menara Doa Wanita

Revisi terkini sejak 24 Februari 2023 11.40

Wanita, Tuhan melalui Nabi Yesaya memperingatkan agar bangsa Israel tidak mengingat hal-hal yang dahulu dari zaman purbakala.

Janganlah ingat-ingat hal-hal yang dahulu, dan janganlah perhatikan hal-hal yang dari zaman purbakala!

Yesaya 43:18

Pendahuluan

Wanita, Tuhan melalui Nabi Yesaya memperingatkan agar bangsa Israel tidak mengingat hal-hal yang dahulu dari zaman purbakala.

Mereka diingatkan akan fakta bahwa Tuhan yang mereka sembah dapat bekerja dengan cara yang baru dalam hikmat dan kedaulatan-Nya, Tuhan bahkan telah menyiapkan sesuatu yang baru tanpa mereka sadari dan ketahui.

Demikian juga kita tidak perlu mengingat masa masa yang telah berlalu apa lagi hal-hal yang pernah membuat kita pahit dan kecewa, ataupun kegagalan, bahkan keberhasilan sekalipun yang pernah kita alami. Biarlah hal-hal tersebut merupakan sebuah sarana agar kita makin kuat dan bersandar kepada Tuhan, sebab Tuhan pasti turut bekerja dalam segala hal bagi kita yang mengasihi Dia! (Roma 8:28)

Isi

Mengapa kita perlu melupakan masa-masa yang telah berlalu atau yang sudah lewat?

  1. Agar mengandalkan Tuhan sepenuhnya (Amsal 3:5)
  2. Tujuan dari semuanya itu adalah untuk memberitakan kemasyhuran nama Tuhan kepada segala bangsa. Nubuat yang telah disampaikan ribuan tahun silam itu, masih relevan bagi kita yang hidup pada masa kini. Tuhan menghendaki agar dalam segala hal kita tidak terpaku pada masa lalu, termasuk keberhasilan atau kenyamanan hidup yang pernah kita alami.

  3. Agar tidak merasa sombong (Yesaya 25:4)
  4. Kegagalan atau keberhasilan yang pernah kita alami tidak dapat dijadikan patokan bahwa selamanya akan seperti itu. Perlu kita memohon hikmat, penyertaan dan tuntunan Tuhan, sehingga campur tangan-Nya dapat membawa hidup kita berhasil.

    Jika keberhasilan di masa lalu yang menjadi kekuatan dan harapan kita, maka kita akan menganggap diri kita hebat dan akhirnya kita menjadi orang yang sombong.

    Sebab Engkau menjadi tempat pengungsian bagi orang lemah, tempat pengungsian bagi orang miskin dalam kesesakannya, perlindungan terhadap angin ribut, naungan terhadap panas terik, sebab amarah orang-orang yang gagah sombong itu seperti angin ribut di musim dingin, (Yesaya 25:4)
  5. Agar tertuju hanya pada Tuhan (Mazmur 33:18)
  6. Lupakan masa lalu yang tidak akan pernah kembali, songsong masa depan yang penuh harapan dengan iman.

    Sesungguhnya, mata TUHAN tertuju kepada mereka yang takut akan Dia, kepada mereka yang berharap akan kasih setia-Nya, (Mazmur 33:18)

    Bahkan keberhasilan sekalipun yang pernah kita alami namun biarlah hal-hal tersebut merupakan sebuah sarana agar kita makin kuat dan bersandar kepada Tuhan. Hanya dengan mata yang tertuju kepada Tuhan, maka kita tidak akan semakin mengandalkan Tuhan. Karena kita sadar, bahwa tanpa Tuhan kita tidak dapat berbuat apa-apa. Tanpa Tuhan kita bukanlah siapa-siapa.

Penutup

Wanita, yang penting adalah apa yang akan kita kerjakan saat ini, akan menghasilkan sesuatu yang baik untuk masa depan, dan jangan menoleh ke belakang pada masa lalu kita.

Jadwal

  • 07 Mar: Materi COOL
  • 14 Mar: Materi COOL
  • 21 Mar: Ibadah WBI
  • 28 Mar: Menara Doa Wanita