Article: 20230113/CLU: Perbedaan antara revisi

Dari GBI Danau Bogor Raya
Lompat ke: navigasi, cari
(Baru)
 
(Baru)
Baris 3: Baris 3:
| pagename= 20230114/CLU
| pagename= 20230114/CLU
| type= umum
| type= umum
| title= Mawas diri
| title= Dosa merusak gambar diri/jati diri/identitas manusia
| captionstyle=  
| captionstyle=  
| date= 2023-01-14
| date= 2023-01-14
Baris 18: Baris 18:
}}
}}
{{blockquoteAyat
{{blockquoteAyat
| quote= '''''“Awasilah dirimu sendiri dan awasilah ajaranmu. Bertekunlah dalam semuanya itu, karena dengan berbuat demikian engkau akan menyelamatkan dirimu dan semua orang yang mendengar engkau."'''''
| quote= '''''Karena semua orang telah berbuat dosa dan kehilangan kemuliaan Allah.'''''
| footer= {{sabdaweb2v|1 Timotius 4:16}}
| footer= {{sabdaweb2v|Roma 3:23}}
}}
}}


== Pendahuluan ==
== Pendahuluan ==
Terkait dengan pesan Tuhan yang kuat, yang disampaikan oleh Gembala Jemaat Induk, Bapak Pendeta DR. Ir. Niko Njotorahardjo yang terambil dari {{sabdaweb2v|1 Timotius 4:16}}, '''''"Awasilah dirimu sendiri dan awasilah ajaranmu. Bertekunlah dalam semuanya itu, karena dengan berbuat demikian engkau akan menyelamatkan dirimu dan semua orang yang mendengar engkau."''''' Ada 6 (enam) hal yang harus kita lakukan yakni:
Karena tipu daya Iblis, manusia jatuh ke dalam dosa. Dan akibat kejatuhan manusia ke dalam dosa, gambar diri/jati diri/identitas manusia yang sempurna, yang datang dari Allah Sang Pencipta menjadi rusak. Sejak awal Iblis memang ingin merusak jati diri manusia, supaya manusia sudah tidak lagi mengenal Rancangan Tuhan bagi hidupnya. {{sabdaweb2v|Kejadian 3:1-6}} menggambarkan dengan jelas bagaimana Iblis menipu manusia dengan memutarbalikan apa yang Tuhan sampaikan kepada manusia. Dan sejak manusia jatuh dalam dosa, manusia kehilangan jati Diri/kemuliaan Tuhan.
 
== Isi dan sharing ==
Gambar diri/jati diri/identitas manusia datang dari Allah yang menciptakan manusia menurut gambar dan rupa-Nya.


<ol>
<ol>
<li> Hidup kudus; </li>
<li>'''Iblis menipu manusia''' ({{sabdaweb2v|Kejadian 3:1-6}})</li>
<li> Tetap peka terhadap pekerjaan Roh Kudus; </li>  
<p>Dengan tipu dayanya, Iblis menggunakan kata-kata Allah yang sudah dimanipulasi untuk menipu manusia. Oleh karena itu, penting sekali buat kita untuk mengetahui Firman Tuhan. Teruslah belajar Firman Tuhan, dengan lapar dan haus ingat hanya yang memiliki rasa lapar dan haus yang akan dipuaskan. Demikian juga
<li> Tetap peka terhadap karunia Roh Kudus; </li>
kita harus memiliki rasa lapar dan haus waktu belajar Firman Tuhan. Sejak zaman penciptaan Iblis sudah
<li> Mengajarkan ajaran yang benar; </li>
memutar-balikan kata-kata Tuhan untuk menyesatkan Adam dan Hawa, demikian juga hari-hari ini, ia sering
<li> Memelihara iman dan </li>
menggunakan kata-kata yang kelihatannya mirip dengan Firman Tuhan untuk menyesatkan dan membuat manusia jatuh.
<li> Memperhatikan kehidupan rohani. </li>  
 
<li> '''Akibat karena manusia jatuh dalam dosa'''</li>
<p>Hubungan manusia dengan Tuhan menjadi terputus, manusia diusir dari Taman Edenv ({{sabdaweb2v|Kejadian 3:24,}}) '''''"Ia menghalau manusia itu dan di sebelah timur taman Eden ditempatkan Nyalah beberapa kerub dengan pedang yang bernyala-nyala dan menyambar-nyambar, untuk menjaga jalan ke pohon kehidupan."'''''</p>


</ol>
<ol style="list-style-type: lower-alpha;">
<li>Hilangnya Kemuliaan Allah dari hidup manusia.</li>
({{sabdaweb2v|Roma 3:23}}), '''''"Karena semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah."''''' Dalam bahasa Yunani, kemuliaan Allah ditulis dengan kata '''“doxa”'''' ternyata kata '''“doxa”''' bukan hanya menggambarkan Kemuliaan Allah saja, tapi juga bicara mengenai Kepribadian yang lengkap dan utuh dari Allah. Hal ini menjelaskan bahwa waktu manusia jatuh ke dalam dosa, bukan secara hurufiah saja kehilangan Kemuliaan Allah, tapi Kepribadian yang utuh dan lengkap dari Allah pun hilang dari manusia.


Minggu lalu kita telah membahas poin 1-3, pada kesempatan kali ini kita akan ulas 3 (tiga) hal berikutnya yang harus kita lakukan untuk menjadi pribadi yang mawas diri
<li> Karena kehilangan Kepribadian yang utuh dan lengkap dari Allah, maka manusia juga kehilangan ''"segambar dan serupa"''' dengan Allah.</li>
<p>Gambar diri/jati diri/identitas manusia yang awalnya datang dari Allah (di saat menciptakan manusia menurut gambar dan rupa-Nya). Kejatuhan manusia ke dalam dosa mengakibatkan manusia kehilangan gambar diri/jati diri/identitas yang datang dari Allah. Karena kehilangan Gambar Diri/Jati Diri/Identitas yang datang dari Allah, manusia berusaha untuk mendefinisikan nya sesuai dengan kehendak manusia, bukan lagi dari Tuhan.'''</p>


== Isi dan sharing ==
<li> Manusia yang berdosa berusaha untuk mendefinisikan atau menemukan kembali apa itu gambar diri/jati
<ol>
diri/identitas manusia.</li>
<li> '''Mengajarkan ajaran yang benar'''</li>
<p>Sesuatu yang hidup dalam dosa tidak dapat melakukan atau mendefinisikan sesuatu yang ilahi. Gambar diri/jati diri/identitas manusia yang mestinya bersifat ilahi, menjadi semakin jauh dari rancangan Tuhan waktu didefinisikan oleh manusia yang masih hidup dalam dosa.
<p> Kelihatannya sudah menjadi kecenderungan manusia secara umum untuk lebih senang mengajar daripada
diajar oleh orang lain. Tapi sadarkah kita bahwa tuntutan bagi seorang pengajar sangat berat? '''''"Tetapi barangsiapa menyesatkan salah satu dari anak-anak kecil ini yang percaya kepada-Ku, lebih baik baginya jika sebuah batu kilangan diikatkan pada lehernya lalu ia ditenggelamkan ke dalam laut. Celakalah dunia dengan segala penyesatannya: memang penyesatan harus ada, tetapi celakalah orang yang mengadakannya."''''' ({{sabdaweb2v|Matius 18:6-7}}) Karena begitu banyaknya pengajar-pengajar sesat yang dihadapi pada zaman gereja mula-mula, Paulus mengingatkan kepada Titus anak rohaninya, '''''"Tetapi engkau, beritakanlah apa yang sesuai dengan ajaran yang sehat…"''''' ({{sabdaweb2v|Titus 2:1}}). Perintah yang sama juga kepada setiap kita yang memiliki tanggung jawab, tugas serta karunia sebagai pengajar. Marilah kita mengajar sesuai dengan ajaran yang sehat.ini, jangan takut dan gentar.</p>


<li> '''Memelihara iman'''</li>
</ol>
<p> Selain '''''"Aku berkata kepadamu: Ia akan segera membenarkan mereka. Akan tetapi, jika Anak Manusia itu datang, adakah Ia mendapati iman di bumi?"''''' ({{sabdaweb2v|Lukas 18:8}}). Iblis senantiasa berupaya untuk menjatuhkan iman kita melalui tipu daya, keinginan daging, keinginan mata serta keangkuhan hidup. Iblis tidak mainmain dengan hal ini, itu sebabnya penting sekali bagi kita untuk memelihara iman. Mereka yang memelihara iman sampai pada akhirnya adalah yang dikatakan dalam kitab Wahyu sebagai seorang pemenang dan hanya pemenang yang masuk Surga. Tantangan, ujian, proses, kesukaran dan penderitaan pasti akan datang silih berganti dalam upaya kita mengiring Tuhan Yesus, kita harus berjuang dengan pertolongan Roh Kudus sampai akhir, sehingga kita bisa berkata seperti rasul Paulus, '''''"Aku telah mengakhiri pertandingan yang baik, aku telah mencapai garis akhir dan aku telah memelihara iman."''''' ({{sabdaweb2v|2 Timotius 4:7}}) </p>


<li> '''Memperhatikan kehidupan rohani'''</li>
<li> '''Kembali kepada Allah'''</li>
</p> '''''"tetapi dengan teguh berpegang kepada kebenaran di dalam kasih kita bertumbuh di dalam segala hal ke arah Dia, Kristus, yang adalah Kepala."'''''({{sabdaweb2v|Efesus 4:15}}) Tuhan mau kita bertumbuh semakin dewasa secara rohani, makin serupa dengan Kristus. Ini adalah target kita. Jangan sampai pelayanan atau kesibukan dalam pekerjaan pelayanan justru membuat kita tidak memperhatikan kehidupan rohani pribadi kita. Kehidupan rohani (spiritualitas) termasuk didalamnya membangun keintiman dengan Tuhan, menjadikan doa, pujian dan penyembahan sebagai gaya hidup, membaca dan merenungkan firman Tuhan, melatih diri beribadah dan lainnya harus terus dibangun dalam kehidupan pribadi kita.
<p>Manusia yang berdosa berusaha untuk mendefinisikan atau menemukan kembali apa itu Gambar Diri/Jati Diri/Identitas manusia. Sesuatu yang hidup dalam dosa tidak dapat melakukan atau mendefinisikan sesuatu yang ilahi. Gambar Diri/Jati Diri/Identitas manusia yang mestinya bersifat ilahi, menjadi semakin jauh dari rancangan Tuhan waktu didefinisikan oleh manusia yang masih hidup dalam dosa.</p>


</ol>  
</ol>  


== Kesaksian ==  
== Kesaksian ==  
Apa yang anda lakukan ketika anggota CoOL mendapatkan Pengajaran dari luar yang tidak sesuai dengan Firman.
Sharingkan pengalaman pertobatan Anda dan bagaimana pertobatan Anda mengubahkan hidup Anda.


== Kesimpulan dan saling mendoakan ==
== Kesimpulan dan saling mendoakan ==
Jadikanlah Firman Tuhan sebagai Pedoman dalam kehidupan sehari hari.
Manusia harus kembali kepada Allah, bertobat dan kembali berusaha mengenal Allah yang benar dengan benar supaya dapat kembali mengetahui dan hidup dalam Gambar Diri/Jati Diri/Identitas yang Tuhan persiapkan bagi manusia.


== Jadwal ==
== Jadwal ==

Revisi per 22 Desember 2022 15.33

Karena semua orang telah berbuat dosa dan kehilangan kemuliaan Allah.

Roma 3:23

Pendahuluan

Karena tipu daya Iblis, manusia jatuh ke dalam dosa. Dan akibat kejatuhan manusia ke dalam dosa, gambar diri/jati diri/identitas manusia yang sempurna, yang datang dari Allah Sang Pencipta menjadi rusak. Sejak awal Iblis memang ingin merusak jati diri manusia, supaya manusia sudah tidak lagi mengenal Rancangan Tuhan bagi hidupnya. Kejadian 3:1-6 menggambarkan dengan jelas bagaimana Iblis menipu manusia dengan memutarbalikan apa yang Tuhan sampaikan kepada manusia. Dan sejak manusia jatuh dalam dosa, manusia kehilangan jati Diri/kemuliaan Tuhan.

Isi dan sharing

Gambar diri/jati diri/identitas manusia datang dari Allah yang menciptakan manusia menurut gambar dan rupa-Nya.

  1. Iblis menipu manusia (Kejadian 3:1-6)
  2. Dengan tipu dayanya, Iblis menggunakan kata-kata Allah yang sudah dimanipulasi untuk menipu manusia. Oleh karena itu, penting sekali buat kita untuk mengetahui Firman Tuhan. Teruslah belajar Firman Tuhan, dengan lapar dan haus ingat hanya yang memiliki rasa lapar dan haus yang akan dipuaskan. Demikian juga kita harus memiliki rasa lapar dan haus waktu belajar Firman Tuhan. Sejak zaman penciptaan Iblis sudah memutar-balikan kata-kata Tuhan untuk menyesatkan Adam dan Hawa, demikian juga hari-hari ini, ia sering menggunakan kata-kata yang kelihatannya mirip dengan Firman Tuhan untuk menyesatkan dan membuat manusia jatuh.

  3. Akibat karena manusia jatuh dalam dosa
  4. Hubungan manusia dengan Tuhan menjadi terputus, manusia diusir dari Taman Edenv (Kejadian 3:24,) "Ia menghalau manusia itu dan di sebelah timur taman Eden ditempatkan Nyalah beberapa kerub dengan pedang yang bernyala-nyala dan menyambar-nyambar, untuk menjaga jalan ke pohon kehidupan."

    1. Hilangnya Kemuliaan Allah dari hidup manusia.
    2. (Roma 3:23), "Karena semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah." Dalam bahasa Yunani, kemuliaan Allah ditulis dengan kata “doxa”' ternyata kata “doxa” bukan hanya menggambarkan Kemuliaan Allah saja, tapi juga bicara mengenai Kepribadian yang lengkap dan utuh dari Allah. Hal ini menjelaskan bahwa waktu manusia jatuh ke dalam dosa, bukan secara hurufiah saja kehilangan Kemuliaan Allah, tapi Kepribadian yang utuh dan lengkap dari Allah pun hilang dari manusia.
    3. Karena kehilangan Kepribadian yang utuh dan lengkap dari Allah, maka manusia juga kehilangan "segambar dan serupa"' dengan Allah.
    4. Gambar diri/jati diri/identitas manusia yang awalnya datang dari Allah (di saat menciptakan manusia menurut gambar dan rupa-Nya). Kejatuhan manusia ke dalam dosa mengakibatkan manusia kehilangan gambar diri/jati diri/identitas yang datang dari Allah. Karena kehilangan Gambar Diri/Jati Diri/Identitas yang datang dari Allah, manusia berusaha untuk mendefinisikan nya sesuai dengan kehendak manusia, bukan lagi dari Tuhan.

    5. Manusia yang berdosa berusaha untuk mendefinisikan atau menemukan kembali apa itu gambar diri/jati diri/identitas manusia.
    6. Sesuatu yang hidup dalam dosa tidak dapat melakukan atau mendefinisikan sesuatu yang ilahi. Gambar diri/jati diri/identitas manusia yang mestinya bersifat ilahi, menjadi semakin jauh dari rancangan Tuhan waktu didefinisikan oleh manusia yang masih hidup dalam dosa.

  5. Kembali kepada Allah
  6. Manusia yang berdosa berusaha untuk mendefinisikan atau menemukan kembali apa itu Gambar Diri/Jati Diri/Identitas manusia. Sesuatu yang hidup dalam dosa tidak dapat melakukan atau mendefinisikan sesuatu yang ilahi. Gambar Diri/Jati Diri/Identitas manusia yang mestinya bersifat ilahi, menjadi semakin jauh dari rancangan Tuhan waktu didefinisikan oleh manusia yang masih hidup dalam dosa.

Kesaksian

Sharingkan pengalaman pertobatan Anda dan bagaimana pertobatan Anda mengubahkan hidup Anda.

Kesimpulan dan saling mendoakan

Manusia harus kembali kepada Allah, bertobat dan kembali berusaha mengenal Allah yang benar dengan benar supaya dapat kembali mengetahui dan hidup dalam Gambar Diri/Jati Diri/Identitas yang Tuhan persiapkan bagi manusia.

Jadwal

  • 07 Jan: Materi COOL
  • 15 Jan: Materi COOL
  • 21 Jan: Doa