Menjadi berkat

Dari GBI Danau Bogor Raya
Revisi sejak 26 Juli 2013 05.37 oleh Leo (bicara | kontrib) (upd unified info)
(beda) ← Revisi sebelumnya | Revisi terkini (beda) | Revisi selanjutnya → (beda)
Lompat ke: navigasi, cari
Tuhan ALLAH telah memberikan kepadaku lidah seorang murid, supaya dengan perkataan aku dapat memberi semangat baru kepada orang yang letih lesu. Setiap pagi Ia mempertajam pendengaranku untuk mendengar seperti seorang murid. (Yesaya 50:4)

Pendahuluan

Hari-hari ini pesan Tuhan buat gereja kita, yang disampaikan melalui Gembala Pembina Pdt Dr Ir Niko Njotorahardjo, agar kita menjadi saksi Kristus dan hidup kita menjadi berkat.

Isi dan sharing

Bagaimana agar hidup kita menjadi berkat?

  1. Memiliki lidah seorang murid (Yesaya 50:4a)
    Supaya dengan perkataan kita, kita dapat memberi semangat yang baru kepada orang yang letih lesu, oleh karena itu:
    • Pelihara lidah kita (Amsal 21:23)
      Pelihara perkataan yang keluar dari mulut/lidah kita hendaklah perkataan yang positif dan membangun, bukan perkataan yang negatif.
    • Memiliki lidah yang lemah lembut (Amsal 15:4)
      Lidah yang lemah lembut adalah pohon kehidupan
  2. Mempertajam pendengaran (telinga yang mendengar) (Yesaya 50:4b)
    • Memiliki kasih yang mula-mula kepada Tuhan, lebih bergairah, lebih intim lagi dengan Tuhan, dan merenungkan Firman Tuhan setiap waktu.
    • Lebih banyak duduk di kaki Tuhan (doa, pujian, dan penyembahan) agar kita lebih peka lagi dengan Tuhan.

Kesimpulan dan saling mendoakan

  • Sudahkah perkataan kita menjadi berkat buat orang lain? Kalau belum, apa yang menjadi kendalanya? (Sharingkan)
  • Saling mendoakan (pria dengan pria dan wanita dengan wanita).