Hari-Nya semakin dekat

Dari GBI Danau Bogor Raya
Revisi sejak 26 Juli 2013 03.52 oleh Leo (bicara | kontrib) (upd unified info)
(beda) ← Revisi sebelumnya | Revisi terkini (beda) | Revisi selanjutnya → (beda)
Lompat ke: navigasi, cari
Dan barangsiapa yang berseru kepada nama TUHAN akan diselamatkan, sebab di gunung Sion dan di Yerusalem akan ada keselamatan, seperti yang telah difirmankan TUHAN; dan setiap orang yang dipanggil TUHAN akan termasuk orang-orang yang terlepas." (Yoel 2:32)

Pendahuluan

Hari–hari ini pesan Tuhan kepada kita melalui gembala Pembina Pdt Dr Ir Niko Njotoraharjo, bahwa kedatangan Tuhan sudah semakin dekat waktunya. Tuhan mulai memberi tanda–tanda yang semakin jelas kepada kita, melalui kejadian-kejadian seperti musibah, bencana alam, gempa bumi yang intensitasnya semakin meningkat. Namun di sisi lain mujizat dan kesembuhan yang kreatif juga semakin meningkat dan ini pertanda akan terjadi penuaian jiwa yang tak terhingga jumlahnya.

Isi dan sharing

Bagaimana kita dapat diluputkan bahkan memperoleh berkat-berkatnya hari–hari ini?

  1. Berseru di dalam doa kepada Tuhan (Yoel 2:32)
    Orang yang senantiasa berseru di dalam doa, pujian, dan penyembahan kepada Tuhan dengan tidak jemu–jemu nya, setia dan percaya dengan iman bahwa Tuhan akan menggenapi janji-Nya, merekalah yang akan memperoleh keselamatan dan berkat-berkat dari Tuhan.
    Apakah Saudara hari–hari ini tetap berseru kepada Tuhan? (Sharingkan)
  2. Mata yang tertuju kepada Tuhan (2 Tawarikh 20:12)
    Orang yang senantiasa matanya tertuju kepada Tuhan, bukan kepada persoalan, masalah, dan pergumulan yang dihadapinya, namun percaya penyertaan Tuhan sempurna dalam seluruh keberadaan hidupnya.
    Apakah Anda hari ini sungguh–sungguh fokus kepada Tuhan bukan kepada masalahmu? (Sharingkan)
  3. Siap dibentuk dalam Tuhan (Ayub 1:20–22)
    Kita belajar dari kehidupan Ayub yang mengalami pembentukan dari Tuhan, dia rela diproses ketika Tuhan mengijinkan masalah datang mendera didalam kehidupannya. Ayub tidak menganggap bahwa semua yang dimilikinya adalah kepunyaannya maka ia mampu berkata Tuhan yang memberi, Tuhan yang mengambil, terpujilah Nama Tuhan. Di sinilah letak kebesaran hati Ayub yang mampu mengucap syukur di tengah kesesakan yang menimpa kehidupannya, karena Ia tidak menganggap segala sesuatu adalah miliknya.
    Bagaimana dengan kita apakah masih memiliki iman yang teguh ketika masalah datang menerpa, sehingga menghabiskan segala apa yang kita miliki? (Sharingkan)

Kesimpulan dan saling mendoakan

Jika ketiga pesan Firman Tuhan ini kita lakukan dengan benar dan baik, maka kita semua bukan saja memperoleh keselamatan namun ada berkat-berkat yang akan Tuhan sediakan bagi kita, yang dapat kita peroleh. Amin.