Mengucap syukur & beriman melangkah ke depan

Dari GBI Danau Bogor Raya
Revisi sejak 31 Oktober 2025 14.51 oleh Sari (bicara | kontrib) (Baru)
(beda) ← Revisi sebelumnya | Revisi terkini (beda) | Revisi selanjutnya → (beda)
Lompat ke: navigasi, cari

Tuhan tidak mencari yang paling sempurna, Tuhan mencari yang mau melangkah. Setiap kali kamu memilih untuk bersyukur di tengah badai, setiap kali kamu tetap taat meski tidak paham jalan-Nya, kamu sedang membuktikan imanmu lebih kuat daripada perasaanmu.

Bahan Commander of Thousand JC-Youth minggu ketiga November 2025

Orang yang berjalan maju dengan menangis sambil menabur benih, pasti pulang dengan sorak-sorai sambil membawa berkas-berkasnya.

Mazmur 126:6

Penjelasan materi

Guys, bayangkan kalau hari ini Tuhan menekan tombol "replay" dalam hidupmu dan kamu bisa melihat seluruh perjalananmu dari awal: kegagalan, tawa, air mata, ketakutan, mimpi yang belum jadi, dan doa yang belum dijawab. Kamu mungkin akan berkata, "Aku nggak sanggup lagi lihat semua itu." Tapi Tuhan akan tersenyum dan berkata, "Lihat lebih dalam semua luka itu bukan akhir, tapi bahan mentah untuk keajaiban berikutnya." Kadang kita terlalu fokus pada "apa yang hilang," sampai lupa bahwa Tuhan masih sedang menulis bab berikutnya. Dan setiap kali kita bersyukur di tengah proses, dan tetap melangkah dalam iman kita sebenarnya sedang bekerja sama dengan Tuhan membangun masa depan yang lebih baik dari hari ini. Nah guys, yuks kita belajar 3 pengertian dari Mazmur 126 ini :

  1. Maz 126:1-3 Mengingat kebaikan & pemulihan Tuhan, bersyukur atas apa yang telah Tuhan buat atas kita
  2. Pemazmur menulis ini setelah umat Israel kembali dari pembuangan Babel. Mereka sudah lama kehilangan tanah air, rumah, dan kebebasan. Tapi Tuhan memulihkan mereka. Ini menggambarkan kasih karunia Tuhan yang mengubah penderitaan menjadi sukacita. Kita perlu mengucap syukur bukan karena segalanya mudah, tapi karena Tuhan sudah setia di masa lalu. Bersyukur adalah bukti bahwa kita masih percaya Tuhan sedang bekerja, meski kita belum melihat semuanya selesai. Bayangkan kamu menonton film marvel. Kadang di tengah film, pahlawannya kalah, terluka, bahkan tampak mustahil untuk menang. Tapi kamu tetap duduk menonton, karena kamu tahu "filmnya belum selesai!" Begitu juga hidupmu. Jika saat ini terasa gelap, Tuhan belum menulis ending-nya. (1 Tesalonika 5:18)
  3. Maz 126:4-5 Percaya di tengah kekeringan: tetap beriman saat belum lihat hasil
  4. "Tanah Negeb" adalah daerah tandus di selatan Israel. Ketika hujan turun, sungai-sungainya yang kering tiba-tiba dipenuhi air. Itu gambaran iman kita percaya Tuhan dapat membuat tanah kering hidup kembali. Iman bukan berarti tidak ada air mata. Tapi kita percaya, air mata kita adalah benih bagi sukacita di masa depan. Jadi, kalau hari ini kamu sedang "menabur dengan air mata" belajar keras tapi belum berhasil, berdoa tapi belum dijawab percayalah, Tuhan sedang menumbuhkan sesuatu di bawah tanah yang belum kamu lihat. Seorang petani tidak melihat hasil tanamannya di hari pertama. Tapi dia tetap menabur dan menyiram, karena dia tahu benih yang tersembunyi sedang tumbuh diam-diam. Begitu juga imanmu Tuhan bekerja bahkan saat kamu tidak menyadarinya. (2 Korintus 5:7)
  5. Maz 126:6 Melangkah dengan harapan: yang terbaik masih ada di hadapan kita
  6. Mazmur 126:6 menegaskan mengenai pengharapan, bahwa Tuhan selalu menuntun umat-Nya menuju masa depan yang penuh berkat. Pemulihan bukan hanya masa lalu, tapi juga janji Tuhan yang berlanjut. Jangan berhenti di masa lalu. Jangan hidup hanya mengenang kegagalan, atau bahkan kemenangan lama. Tuhan memanggil kita melangkah ke depan dengan iman untuk meraih keadaan yang lebih baik bersama Dia. Tuhan tidak hanya mau memulihkan masa lalu kita, tetapi juga menuntun masa depan kita. Bayangkan kamu sedang main game level demi level. Kalau kamu berhenti di level satu hanya karena kalah, kamu tak akan pernah tahu keindahan level terakhir. Begitu juga dengan iman. Kadang kamu harus melangkah dengan percaya dulu, baru kemenangan itu datang. (Yeremia 29:11)

Guys, mungkin kamu merasa hidupmu biasa saja tidak sehebat influencer, tidak secerdas temanmu, dan tidak sekuat yang kamu harapkan. Tapi dengar ini: Tuhan tidak mencari yang paling sempurna, Tuhan mencari yang mau melangkah. Setiap kali kamu memilih untuk bersyukur di tengah badai, setiap kali kamu tetap taat meski tidak paham jalan-Nya, kamu sedang membuktikan imanmu lebih kuat daripada perasaanmu. Jangan biarkan masa lalu mengurungmu, dan jangan biarkan rasa takut menghentikan langkahmu. Bangkitlah, tetap lakukan firman Tuhan, dan jadilah generasi yang berjalan dengan iman, bersinar dengan syukur, dan melangkah menuju masa depan bersama Kristus! Amin.

Bahan diskusi

  • Kalau hari ini Tuhan tidak mengubah situasimu dulu, tapi justru mengubah hatimu lebih dulu apakah kamu masih mau bersyukur dan percaya bahwa Dia tetap baik?
  • Bagaimana jika masa paling sulit dalam hidupmu ternyata bukan akhir dari rencana Tuhan, tapi justru bab pertama dari kisah pemulihan yang akan menginspirasi generasimu? (He)