Khotbah:20110507-0600/PDS

Dari GBI Danau Bogor Raya
Revisi sejak 22 September 2011 18.34 oleh Leo (bicara | kontrib) (baru)
(beda) ← Revisi sebelumnya | Revisi terkini (beda) | Revisi selanjutnya → (beda)
Lompat ke: navigasi, cari


[[Kategori:Khotbah_Breakthrough Prayer 2011]] [[Kategori:Breakthrough Prayer 2011]]

Sejak tadi malam, seperti biasanya kami mempersiapkan pelayanan dalam Menara Doa ini, kami berdoa jam 18-20 malam. Tapi tadi malam, bersama Pak David dan tim, kami baru selesai jam setengah sepuluh. Saya ingat, lagu yang kita nyanyikan cuma satu, lalu Roh Kudus terus mendorong kami untuk terus berbahasa roh. Rasanya kali itu kami mengalami sesuatu yang baru, yang menyegarkan, dan menguatkan setiap kami.

Yudas 1:17-21, Tetapi kamu, saudara-saudaraku yang kekasih, ingatlah akan apa yang dahulu telah dikatakan kepada kamu oleh rasul-rasul Tuhan kita, Yesus Kristus. Sebab mereka telah mengatakan kepada kamu: "Menjelang akhir zaman akan tampil pengejek-pengejek yang akan hidup menuruti hawa nafsu kefasikan mereka." Mereka adalah pemecah belah yang dikuasai hanya oleh keinginan-keinginan dunia ini dan yang hidup tanpa Roh Kudus. Akan tetapi kamu, saudara-saudaraku yang kekasih, bangunlah dirimu sendiri di atas dasar imanmu yang paling suci dan berdoalah dalam Roh Kudus. Peliharalah dirimu demikian dalam kasih Allah sambil menantikan rahmat Tuhan kita, Yesus Kristus, untuk hidup yang kekal.

Meresponi dunia yang semakin menggila, masyarakat yang semakin tidak jelas, standar moral yang tidak jelas, pemberontakan, kejahatan, kecemaran, hawa nafsu, keinginan duniawi, kita umat Tuhan diminta Tuhan: akan tetapi kamu, saudara-saudaraku yang kekasih, bangunlah dirimu sendiri di atas dasar imanmu yang paling suci dan berdoalah dalam Roh Kudus.

Bagaimana kita membangun iman kita? Iman timbul dari pendengaran, pendengaran akan Firman Tuhan. Biarlah kita penuhi hidup kita dengan berbagai cara agar Firman itu masuk dan memenuhi hidup kita. Apa yang kita lihat dan kita dengar, biarlah apa yang bermuatan Firman Tuhan.

Kalau ada umat Tuhan diberkati, punya pekerjaan dan penghasilan, tabungan, harta benda yang berlimpah cukup untuk kehidupannya. Orang seperti ini pun masih bisa tidak nyenyak tidur, takut, dan kuatir. Sebaliknya anak Tuhan yang hidupnya pas-pasan, tidak tahu besok bagaimana, boro-boro asuransi, tabungan aja tidak ada. Tapi anak Tuhan seperti ini tetap bisa damai sejahtera. Artinya damai sejahtera tidak tergantung pada materi.

Tapi kalau kita punya Firman Tuhan di pikiran kita, maka ketenangan luar biasa, shalom (perfect peace: damai yang sempurna) itu menyertai kita. Itulah berkat yang sempurna. Saya percaya, berkat inilah yang kita butuhkan pada hari-hari ini.

Firman Tuhan katakan … berdoalah dalam Roh Kudus. Kita berdoa dalam pimpinan Roh Kudus, baik dengan pikiran maupun roh kita, dalam kuasa Roh Kudus, dan juga kita berdoa dengan bahasa roh yang Tuhan karuniakan. Seorang hamba Tuhan, Mahesh Chavda, saya baca pesan profetik di posting-nya, salah satu pesannya adalah kita harus kuat dalam Firman dan bagi yang sudah menerima karunia bahasa roh, kita harus mendisiplinkan diri kita untuk berbahasa roh.

Rupanya dalam hal berbahasa roh ini, Iblis paling serang, karena saat kita berbahasa roh 1 Korintus 12:14 katakan, roh kita langsung terkoneksi dengan Bapa di sorga. Waktu kita berkata-kata dalam bahasa roh, kita berkata-kata dengan Bapa di sorga. Iblis akan langsung serang! Tidak sedikit umat Tuhan yang tidak bisa berbahasa roh sebagaimana seharusnya. Mereka berbahasa roh, tapi tidak sampai kedalaman roh yang membuat self-breakthrough sehingga ketenangan menggantikan ketakutan, damai menggantikan kuatir. Itu yang terjadi saat kita self-breakthrough, saat terkoneksi dengan sorga saat berbahasa roh. Waktu kita bingung dalam pekerjaan, tidak tahu lagi keluarga harus diapakan, anak-anak, menghadapi masalah-masalah, kita datang pada Tuhan dan berbahasa roh sampai kedalaman yang seharusnya, maka kekuatan itu dilepaskan dan Firman Tuhan kita terima, kemenangan kita alami.

Amin.