Mengasihi sesama sama seperti kita mengasihi Yesus
![]() | |
| Inspirational | |
| Tanggal | 31 Agustus 2025 |
| Oleh | Pdp Johan Susanto |
| Baca juga | |
| |
Mengasihi sesama bukan sekadar pilihan, melainkan cermin sejati kasih kita kepada Yesus. Relasi dengan Tuhan tidak bisa dipisahkan dari relasi dengan sesama—cara kita melayani sesama menunjukkan cara kita melayani Kristus. Kasih tanpa pamrih inilah yang akan menentukan bagian kita ketika Yesus datang sebagai Raja yang adil.
Dan Raja itu akan menjawab mereka: Aku berkata kepadamu, sesungguhnya segala sesuatu yang kamu lakukan untuk salah seorang dari saudara-Ku yang paling hina ini, kamu telah melakukannya untuk Aku.”
Maka Ia akan menjawab mereka: Aku berkata kepadamu, sesungguhnya segala sesuatu yang tidak kamu lakukan untuk salah seorang dari yang paling hina ini, kamu tidak melakukannya juga untuk Aku.”
Perumpamaan tentang penghakiman di hadapan takhta kemuliaan Yesus menjadi pelajaran penting bagi kita: perhatian, bantuan, dan pemberian jangan diarahkan hanya kepada mereka yang dapat membalas, melainkan kepada mereka yang tidak dapat membalas. Kita melakukannya bukan untuk “menumpuk upah”, tetapi sebagai wujud ucapan syukur, ketulusan, dan kerendahan hati—bukan demi keuntungan atau kemuliaan diri.
Jika kita benar-benar Kristen sejati, kita harus mengasihi sesama sama seperti kita mengasihi Yesus. Kesetiaan tidak hanya soal relasi vertikal dengan Tuhan, melainkan juga relasi horizontal dengan sesama. Cara kita melayani Tuhan akan terlihat dari cara kita melayani sesama—itulah makna salib: vertikal dan horizontal.
Kepedulian kepada orang yang dipinggirkan dan dipandang hina adalah cermin kasih kita kepada Yesus. Mari memeriksa motivasi: apakah kita mengasihi karena kasih tanpa pamrih? Sikap itu tidak mungkin lahir tanpa kasih Kristus di hati. Kelak ketika Yesus datang sebagai Raja yang adil, Ia akan memisahkan seperti gandum dan lalang: yang satu masuk ke lumbung-Nya (kemuliaan), yang lain ke siksaan kekal. Yesus memperhatikan pola hidup gereja-Nya selama di bumi.
- Siapa menindas orang yang lemah, menghina Penciptanya, tetapi siapa menaruh belas kasihan kepada orang miskin, memuliakan Dia. (Amsal 14:31)
- Siapa menutup telinganya bagi jeritan orang lemah, tidak akan menerima jawaban, kalau ia sendiri berseru-seru. (Amsal 21:13)
Tuhan Yesus memberkati.
