Menghadapi masa sukar dalam kehidupan
![]() ![]() | |
Devosi | |
---|---|
Tanggal | 24 Maret 2025 |
Penulis | (DL) |
Artikel devosi lainnya | |
| |
|
Jika hidup ini boleh memilih, tidak ada orang yang akan memilih kesukaran. Mungkin semuanya menginginkan jalan hidup yang mudah, tanpa persoalan, tanpa pergumulan, tanpa isak tangis dan air mata. Apakah mungkin terjadi? Sangat mungkin, tetapi waktunya belum sekarang ini, melainkan nanti saat kita bersama sama selama-lamanya dengan TUHAN di langit dan bumi yang baru. "Dan Ia akan menghapus segala air mata dari mata mereka, dan maut tidak akan ada lagi; tidak akan ada lagi perkabungan, atau ratap tangis, atau dukacita, sebab segala sesuatu yang lama itu telah berlalu." (Wahyu 21:4).
Namun sekarang ini, sebagaimana Daud nyatakan dalam Mazmur 23, Di dalam kehidupan kita ada padang rumput yang hijau, ada air yang tenang, namun ada juga yang disebut dengan lembah kekelaman. Dalam konteks ini, "lembah kekelaman" adalah metafora untuk masa-masa sulit, tantangan, penderitaan, atau ancaman maut dalam kehidupan. Lembah ini melambangkan pengalaman manusia yang tak terhindarkan. Setiap orang Kristen, cepat atau lambat, akan menghadapi masa-masa sulit, pencobaan, atau bahkan situasi yang mengancam jiwa. Ini bisa berupa penyakit, kehilangan orang yang dicintai, masalah keuangan, penganiayaan, atau tantangan berat lainnya. Alkitab tidak menyangkal realitas penderitaan dalam kehidupan orang percaya. Yesus sendiri mengatakan bahwa di dunia ini kita akan mengalami kesukaran (Yohanes 16:33). Kitab Ayub, Mazmur, dan kitab-kitab lainnya penuh dengan contoh orang-orang yang mengalami penderitaan hebat.
Gembala pembina kita, Bapak Pdt. DR. Ir. Niko Njotorahardjo menyampaikan pesan Tuhan bahwa tahun 2025 ini tahun yang penuh ketidakpastian, bencana alam akibat perubahan iklim, peperangan yang makin intens, krisis ekonomi yang semakin menjadi-jadi. Bagi sebagaian orang, hidup mungkin akan menjadi bertambah sukar, namun hal ini jangan sampai membuat kita menjadi takut. Paling tidak ada tiga hal yang dapat kita lakukan untuk melalui masa yang sukar:
- Tetap pelihara kasih yang semula.
- Doa, pujian dan penyembahan yang semakin intens.
- Tetap menabur yang baik.
Masa sukar adalah keniscayaan. Jangan takut! Tuhan Yesus menyertai kita. Amin. (DL)
Jika hidup ini boleh memilih, tidak ada orang yang akan memilih kesukaran. Mungkin semuanya menginginkan jalan hidup yang mudah, tanpa persoalan, tanpa pergumulan, tanpa isak tangis dan air mata. Apakah mungkin terjadi? Sangat mungkin, tetapi waktunya belum sekarang ini, melainkan nanti saat kita bersama-sama selama-lamanya dengan TUHAN di langit dan bumi yang baru.