Kunci kemajuan dalam hidup (Pdt Andreas Setiawan, MTh)

Dari GBI Danau Bogor Raya
Revisi sejak 28 Oktober 2024 03.13 oleh Leo (bicara | kontrib)
(beda) ← Revisi sebelumnya | Revisi terkini (beda) | Revisi selanjutnya → (beda)
Lompat ke: navigasi, cari

Yesus adalah kunci terobosan, pemulihan, dan kelimpahan. Bagian kita adalah kita harus bersedia untuk berubah, berani untuk menghadapi kesulitan, dan berani mengambil tanggung jawab!

Shalom, salam sejahtera dalam kasih Kristus Tuhan kita.

Kamis lalu saya ada di Abepura di Papua dalam sebuah training hamba-hamba Tuhan. Hampir 90 hamba Tuhan hadir dalam training di sana. Ketua BPD GBI Papua Pdt Wonmaly membuka acara tersebut. Dia berkata, "Ada kabar baik! Bapak Bupati Boven Digoel telah berhasil menurunkan orang-orang yang tinggal di atas pohon untuk tinggal di darat." Jadi, ada suku di sana yang sejak jaman nenek moyangnya tinggal di pohon-pohon di ketinggian 20-30 meter, dan Bapak Bupati telah berhasil membujuk mereka untuk mau turun tinggal di atas tanah.

Tapi ini kabar baik dalam Kristus: Yesus bukan menurunkan orang tapi Dia mengangkat orang ke sorga! Tuhan tidak menurunkan status sosial seseorang, Dia mengangkat kehidupan, menjadi kepala dan bukannya ekor.

Kita bisa mengalami tahun terobosan, pemulihan, dan kelimpahan, Yesus adalah kuncinya. Dia mengangkat, mengajak kita ke sorga bersama-sama. Dia menjanjikan sorga bagi kita. Sorga bukan saja nanti, atmosfir dan kelimpahan sorga bisa dinikmati sekarang.

2 Raja-Raja 6:1-7, perikopnta "Kapak timbul mengapung",

Pada suatu hari berkatalah rombongan nabi kepada Elisa: "Cobalah lihat, tempat tinggal kami di dekatmu ini adalah terlalu sesak bagi kami. Baiklah kami pergi ke sungai Yordan dan masing-masing mengambil satu balok dari sana, supaya kami membuat tempat tinggal untuk kami." Jawab Elisa: "Pergilah!" Lalu berkatalah seorang: "Silakan, ikutlah dengan hamba-hambamu ini." Jawabnya: "Baik aku akan ikut." Maka ikutlah ia dengan mereka. Setelah mereka sampai di sungai Yordan, merekapun menebang pohon-pohon. Dan terjadilah, ketika seorang sedang menumbangkan sebatang pohon, jatuhlah mata kapaknya ke dalam air. Lalu berteriak-teriaklah ia: "Wahai tuanku! Itu barang pinjaman!" Tetapi berkatalah abdi Allah: "Ke mana jatuhnya?" Lalu orang itu menunjukkan tempat itu kepadanya. Kemudian Elisa memotong sepotong kayu, lalu dilemparkannya ke sana, maka timbullah mata kapak itu dibuatnya. Lalu katanya: "Ambillah." Orang itu mengulurkan tangannya dan mengambilnya.

Elisa adalah murid dari Nabi Elia, dia mendapatkan urapan double portion dari Nabi Elia. Kalau Elia melakukan delapan kali mujizat, maka Elisa dua kali lipat, 16 kali lipat, termasuk membangkitkan orang mati. Pengurapan dua kali lipat ganda, apa yang membuat dia dipakai Tuhan luar biasa? Ada kunci-kunci untuk kita mengalami terobosan-terobosan dalam hidup ini, kuncinya adalah pola pikir, paradigma, mindset, jangan membatasi Tuhan dengan pikiran kita yang terbatas.

Seorang bapak memancing ikan dengan temannya, tiba-tiba dia dapat ikan yang besar, dia pegang ikan yang besar itu, lalu dia ukur dengan tangannya, kemudian dia lemparkan kembali ke air karena ternyata ikan itu lebih besar dari tangannya, dua kali berturut-turut. Kemudian dia mendapat ikan kecil yang lebih kecil dari telapak tangannya, baru diambilnya. Temannya yang sedari tadi belum juga mendapatkan ikan seekor pun jadi bertanya-tanya, kenapa ikan besar itu dilemparkan kembali? Ternyata alasannya adalah penggorengannya terlalu kecil kalau untuk menggoreng ikan yang sebesar tadi. Berarti dia membatasi berkat Tuhan sesuai dengan pancinya! Saudara, jangan batasi Tuhan!

Untuk mengalami kemajuan dan terobosan, kita harus:

  1. Bersedia untuk berubah
  2. Berani untuk menghadapi kesulitan
  3. Berani mengambil tanggung jawab

Bersedia untuk berubah

Berubah adalah kunci untuk mengalami kemajuan dan terobosan dalam hidup. Tidak semua perubahan adalah kunci, tapi kalau mau mengalami kemajuan, kita tidak boleh harga mati, harus mau berubah. Albert Einstein berkata, orang bebal adalah orang yang mengerjakan dengan cara yang sama tapi mengharapkan hasil yang berbeda.

Kita harus menyingkirkan spirit bebal dari hidup kita. Kalau mau maju, berubah! Orang tidak mau berubah karena terlalu cepat puas. Kemapanan atau stagnasi merupakan akhir dari kemajuan dan awal dari kemunduran. Kalau kita sudah sampai pada comfort zone, itulah akhir dari kemajuan dan awal dari kemunduran, jangan cepat puas dengan hidup ini, hanya Yesus yang dapat memuaskan. Karakter kita harus berubah! Terlalu cepat puas adalah kunci kepada kemandegan dalam hidup.

Dalam 2 Raja-Raja 6:1-7, dikisahkan bahwa nabi-nabi mengatakan tempat mereka telah terlalu sempit, di mana 50 orang itu tinggal di ruangan yang sempit.

Roh Kudus harus dicurahkan adalah karena Roh Kudus menghasilkan buah Roh yang merupakan karakter Kristus. Karakter yang tidak berubah dan tidak mau berubah, maka nasib kita tidak berubah! Ijinkan Yesus mengubah spirit kita.

Seorang anak muda 40 tahun, dia berkata kepada pendetanya kenapa belum mendapatkan jodoh. Kemudian pendeta itu memberikan dia resep 3B: Berdoa, Berusaha, dan Bercermin! Saya bertemu dengan banyak jomblowan-jomblowati, sudah melakukan B yang pertama dan kedua, mereka sudah banyak berdoa dan berusaha. Tapi ternyata mereka tidak pernah bercermin, malah menetapkan standar terlalu tinggi.

Hari ini harus lebih baik daripada hari kemarin, esok lebih baik dari hari ini.

Jangan mau menyerah kepada nasib dan takdir! Nasib dan takdir itu bukan kekristenan, karena firman Tuhan berkata dalam Yeremia 29:11, Sebab Aku ini mengetahui rancangan-rancangan apa yang ada pada-Ku mengenai kamu, demikianlah firman TUHAN, yaitu rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan kepadamu hari depan yang penuh harapan. Dengan iman kita harus mengubah nasib!

Dalam 2 Korintus 5:7 dikatakan --sebab hidup kami ini adalah hidup karena percaya, bukan karena melihat--. Kita ini berjalan dengan iman!

Mungkin Anda pernah menonton mengenai Nic Vujicic, anak seorang hamba Tuhan. Dia lahir tanpa tangan dan kaki, ibunya menolak dia, dan ayahnya berharap dia mati saja. Tapi anak itu ternyata bertumbuh walaupun diharapkan mati oleh orang tuanya. Dia menjadi saksi yang luar biasa, dan tanpa tangan dan kaki tapi dia menjadi motivator yang luar biasa, dalam umur 26 tahun saat ini dia telah memiliki kekayaan berlimpah-limpah, rumah di Australia dan Amerika Serikat, tabungan di bank berjuta-juta dolar. Orang tuanya membatasi hidupnya, tapi dia ketika baca Yohanes 9:1-7, Yesus sendiri mengatakan bukan salah siapa pun tapi semua yang terjadi itu agar pekerjaan-pekerjaan Allah dinyatakan di dalam dia.

Jangan berkata, "Aku mau menyerah saja, dari sono nya sudah begini." Kalau Saudara mau berubah, Tuhan sanggup untuk memulihkan! Mari miliki spirit of change, sedia untuk berubah.,

Berani untuk menghadapi kesulitan

2 Raja-Raja 6:5, Dan terjadilah, ketika seorang sedang menumbangkan sebatang pohon, jatuhlah mata kapaknya ke dalam air. Lalu berteriak-teriaklah ia: "Wahai tuanku! Itu barang pinjaman!"

Ketika mereka berusaha untuk memotong kayu, tiba-tiba jatuhlah mata kapaknya ke dalam air. Kesulitan datang ketika kita mau bertumbuh dalam hidup. John F Kennedy katakan, krisis yang hebat menghasilkan orang-orang yang hebat. Kalau tidak pernah ada tantangan dan kesulitan, mungkin kita tetap biasa saja. Tapi kalau pergumulan dan kesulitan besar datang, maka kita akan mengalami kemenangan besar dalam hidup.

Saya pernah ikut pertandingan bulu tangkis tingkat RT. Mereka senang karena baru pertama kali ada pendeta ikut tanding dengan orang-orang di kampung itu. Saya hanya sampai semifinal saja, tapi sekalipun saya menang, saya tidak akan pernah masuk ke koran karena pertandingannya hanya tingkat RT. Tapi berbeda sekali kalau saya menang di tingkat internasional, maka saya pasti akan diliput dan masuk ke koran. Lihat, semakin besar tantanganmu, semakin besar kemenangan yang kau dapatkan dalam hidup.

Kalau Anda bertemu dengan kesulitan dan tantangan bukan berarti bahwa yang sedang Anda alami itu bukan kehendak Allah. Ingat, no progress without problem, no gain without pain, no crown without cross, no testimony without test.

Mari bergairah menghadapi tantangan dan kesulitan karena justru itu menunjukkan bahwa bagi Tuhan tidak ada perkara yang terlalu sulit untuk Dia hadapi, Allah yang Maha Besar dalam Yesus Kristus. Dia jauh lebih besar dari problem yang kita hadapi. Melalui kesulitan-kesulitan itu justru Dia ingin menunjukkan kemuliaan-Nya.

Kalau dalam sebuah ibadah Malam Terobosan ada yang bersaksi bahwa Tuhan menyembuhkan dari flu atau kudis, mungkin yang tepuk tangan hanya sedikit. Tapi kalau sembuh dari kanker, maka tentu tepuk tangannya luar biasa.

Kalau mau mengalami kebesaran Tuhan, siap hadapi tantangan yang besar! Alami pergumulan-pergumulan ini dengan sukacita, karena di balik pergumulan ada kemenangan yang heran dan luar biasa.

Orang yang masih bersama-sama dengan kita saat kita mengalami kesulitan dan tantangan adalah sahabat yang sejati. Jangan menyerah, bangkit bersama Tuhan yang sudah bangkit! Janji-Nya menyertai kita, sekalipun ada kesulitan-kesulitan dalam hidup ini. Di balik kesulitan-kesulitan hidup, Tuhan sediakan perkara-perkara yang indah dan dahsyat, luar biasa.

Ada banyak kesaksian, bahwa lewat perkara-perkara yang sulit, Tuhan ubahkan menjadi kebaikan. Yusuf alami kesulitan, dibuang ke tanah Mesir, dipenjarakan dan dilupakan orang, tapi dalam usia 30 tahun dia diangkat Tuhan luar biasa.

Hari ini, mari kita berani hadapi kesulitan. Kalau kesulitan menghadang, katakan, siapa takut!

Berani mengambil tanggung jawab

2 Raja-Raja 6:5-7, Dan terjadilah, ketika seorang sedang menumbangkan sebatang pohon, jatuhlah mata kapaknya ke dalam air. Lalu berteriak-teriaklah ia: "Wahai tuanku! Itu barang pinjaman!" Tetapi berkatalah abdi Allah: "Ke mana jatuhnya?" Lalu orang itu menunjukkan tempat itu kepadanya. Kemudian Elisa memotong sepotong kayu, lalu dilemparkannya ke sana, maka timbullah mata kapak itu dibuatnya. Lalu katanya: "Ambillah." Orang itu mengulurkan tangannya dan mengambilnya.

Pinjaman itu harus dikembalikan.

Ada sepasang suami-istri yang bertobat pada usia tua, karena sembuh dari stroke setelah saya doakan. Dia sehat dan bangkit kembali. Suatu hari dalam kebaktian jam 6 pagi, mereka berpapasan dengan seorang bapak yang melemparkan senyum kepada mereka. Tahu-tahu si suami marah dan si istri pingsan. Setelah si ibu itu siuman, diberi teh hangat oleh istri saya, ternyata kami baru tahu bahwa bapak yang senyum tadi itu punya hutang 50 juta rupiah tidak pernah bayar. Pada saat itu, nilai 50 juta rupiah adalah nilai yang sangat besar. Saya kemudian mendoakan om dan tante itu, dan saya katakan agar lepaskan pengampunan jangan sakit hati lagi, ampuni saja. Yang berhutang dan tidak bayar, itu Tuhan akan berurusan, tapi om-tante ikuti firman Tuhan.

Sebulan kemudian diadakan ucapan syukur di rumahnya, 70-80 orang hadir, tua-tua semua. Saya diundang khotbah di sana. Dia kesaksian, dia bulan lalu itu membebaskan hutang orang 50 juta, dan hari ini Tuhan telah berkati 20 kali lipat. Ternyata Tuhan memberkati pabrik acinya berlimpah-limpah.

Tanggung jawab Allah mengadakan mujizat, kita lakukan apa yang bisa kita lakukan. Mungkin Anda sedang ada pinjaman, tapi ketika ada goodwill untuk mengembalikan pinjaman, Tuhan pasti adakan mujizat.

Ketika Lazarus mati, ada kata-kata firman Tuhan yang luar biasa dari Yesus menghidupkan kembali dia. Lazarus keluar dari kuburnya dengan masih berlilitkan kain kafan seperti pocong saja. Tapi yang membuka kain kafan itu siapa? Bukan Yesus. Yesus menyuruh murid-murid-Nya melepaskan lilitan kain kafan Lazarus. Jadi, tidak semua hal dikerjakan oleh Tuhan, ada bagian-bagian masing-masing. Ada bagian Tuhan dan ada bagian kita.

Santo Agustinus katakan, tanpa Tuhan, kita tidak mampu, tapi tanpa kita, Tuhan tidak mau.

Saudara adalah mitra kerja Tuhan, Dia mau kerja sama dengan kita. Ambil tanggung jawab yang lebih. Kalau Saudara diberkati berlimpah-limpah itu supaya Saudara menjadi berkat. Jika kita mau mengambil tanggung jawab yang lebih dalam hidup ini, maka Allah akan melakukan yang lebih.

Ketika Elisa melemparkan kayu, maka kapak itu muncul. Besi harusnya tenggelam, tapi bisa mengapung, itu namanya mujizat.

Tetapi seperti ada tertulis: "Apa yang tidak pernah dilihat oleh mata, dan tidak pernah didengar oleh telinga, dan yang tidak pernah timbul di dalam hati manusia: semua yang disediakan Allah untuk mereka yang mengasihi Dia. (1 Korintus 2:9) Itu yang namanya mujizat!

Mujizat, miracle, adalah perbuatan Tuhan. Tapi Tuhan hanya buat mujizat kalau kita setia melakukan bagian kita, lakukan apa yang bisa kita lakukan. Yang tidak bisa kita lakukan, Tuhanlah yang akan melakukannya. Ijinkan Dia melakukan hal-hal yang dahsyat bagi kita, bagi dia tidak ada perkara yang mustahil.

Ada sebuah ilustrasi tentang dua orang pemuda-pemudi Jerman. Seorang pemuda, sedang berjalan-jalan tiba-tiba melihat seorang gadis yang sangat cantik, dia tertarik pada gadis itu. Dia sengaja jalan mendahului perempuan itu, dia berpura-pura menjatuhkan sapu tangannya. Perempuan itu mengambil sapu tangannya, dan memanggil itu. Mereka berkenalan, lalu minum di kafe, setelah mengobrol, mereka saling bertukaran nomor telepon. Mereka menjalin hubungan dan akhirnya keluarga Carl datang melamar Barbara. Ternyata lamaran pertama ditolak. Dia kesal dan marah, tapi dia coba sekali lagi, dan lamaran kedua ditolak lagi. Lamaran ketiga, ditolak. Empat, lima, lima belas, empat puluh kali lamaran ditolak. Setelah 47 kali, calon mertuanya bosan juga menolak dia, dan akhirnya mereka menerima lamarannya. Pernikahan ini menjadi pernikahan terlama di Jerman, 47 hari 47 malam!

Saya ingin katakan, selalu try once again with Jesus!

Ketika kita mau mengambil tanggung jawab lebih, menghadapi tantangan dan kesulitan, Tuhan akan ambil bagiannya mengadakan mujizat. Jangan cepat menyerah, mari bangkit kembali bersama Tuhan, karena kuasa-Nya dicurahkan untuk memampukan kita.

Penutup

Tuhan Yesus memberkati Saudara semua, ijinkan intervensi Allah dalam hidup-Mu.

Yesus Tuhan mulailah nama-Nya
Yesus, Allahku, besar kasih-Nya
Dahulu, sekarang, dan sampai s'lamanya
Kasih-Nya tak pernah berubah

Dia sanggup, Yesus sanggup
Melakukan perkara yang besar
Dia sanggup, Yesus sanggup
Memulihkan yang terluka
Menyembuhkan yang menderita
Dia sanggup memulihkan hidupku

Bapa terima kasih, Engkau melakukan keajaiban-keajaiban pada masa lalu, juga dalam hidup kami, kami melihat tangan Tuhan turun atas kami, memulihkan, memberikan kemenangan dalam hidup kami.

Kami belajar mempelajari keakbaran Tuhan yang Maha Besar. Terima kasih Bapa, hamba-Mu terbatas, tapi Roh Kudus tidak terbatas. Ketika kami belajar mempercayai Tuhan, ada kuasa dahsyat-Mu memulihkan kami, di dalam nama Yesus, kami percaya mengalami mujizat-Mu.

Amin!