Biarlah rohmu menyala-nyala dan layanilah Tuhan (Pdt Sutadi Rusli)

Dari GBI Danau Bogor Raya
Revisi sejak 10 Oktober 2024 08.37 oleh Leo (bicara | kontrib) (Penggantian teks - "Pdt Ir Sutadi Rusli" menjadi "Pdt Sutadi Rusli")
(beda) ← Revisi sebelumnya | Revisi terkini (beda) | Revisi selanjutnya → (beda)
Lompat ke: navigasi, cari

Shalom, pada tanggal 11 Juni 2010 ini gereja induk Danau Bogor Raya berulang tahun yang ke-15. Tema ulang tahun kita pada tahun ini diambil dari Roma 12:11, Janganlah hendaknya kerajinanmu kendor, biarlah rohmu menyala-nyala dan layanilah Tuhan.

Ayat ini berbicara banyak dalam masa kita menantikan kedatangan Tuhan Yesus untuk menjemput gereja-Nya. Mari kita merenungkan lebih dalam lagi, ada tiga hal yang menjadi pesan Tuhan dalam ayat ini yaitu:

  • Jangan malas. Selama masih ada musim panas, kita masih sanggup, masih sehat, masih mampu, mari berlomba-lomba untuk bekerja dan beribadah lebih giat dan sungguh lagi.
  • Jangan suam-suam kuku. Mari kita berubah lebih baik, lebih sungguh lagi, berubah karena Tuhan, berubah untuk memuliakan nama-Nya.
  • Jangan berhenti berbuat baik. Perbuatan-perbuatan baik yang sudah Saudara lakukan, jangan berhenti, lanjutkan. Satu hari kelak, pada waktunya Tuhan, Saudara pasti menuai.

Tidak pernah kami berhenti bersyukur untuk penyertaan-Mu yang luar biasa. Terima kasih pagi ini kami dalam kasih-Mu dalam perjalanan 15 tahun Kau pimpin gereja-Mu. Kami tahu satu perkara, itu semua hanya dalam anugerah-Mu di dalam hidup kami. Terima kasih untuk setiap hamba-Mu dan jemaat-Mu yang ada. Kami bersyukur, dan tidak ada satu pun yang dapat kami sombongkan dan banggakan, karena itu semua Kau yang lakukan.

Berkati ibadah di tempat ini, kami bersyukur Kau ada di tempat ini. Berpesanlah pada kami pagi ini, menjadi bekal kami berjalan bersama Engkau hari lepas hari. Kami melihat mujizat-Mu setiap hari. Haleluya! Amin.

Shalom, hari ini, tanggal 11 Juni 2010, gereja induk kita berulang tahun yang ke-15. Pada 15 tahun lalu kita mulai ibadah perdana di ruang Poso di Club House persis di seberang tempat ini. Gereja ini dimulai dengan sebuah Persekutuan Doa yang berawal pada tahun 1990-an, yang kemudian berkembang dan berkembang, hingga kita mulai membuka sebuah pos penginjilan dari Wisma Karsa Pemuda yang digembalakan oleh Pdt Niko, dan kemudian tanggal 11 Juni 1995 kita mulai ibadah perdana dengan jemaat 200 jiwa. Dari 200 jiwa ini ada yang sekarang menjadi pengerja-pengerja hingga gembala-gembala cabang yang ada di bawah pembinaan GBI Danau Bogor Raya. Jemaat ini bertumbuh terus hingga hari ini, dan kita tidak tahu semua ini tidak ada yang dapat disombongkan, semua adalah anugerah Tuhan,

Kita sama-sama ucapkan syukur hari ini, karena ulang tahun ini bukan hanya untuk gereja saja, tapi juga untuk Saudara sebagai jemaat-jemaat Tuhan, kita semua berulang tahun. Kita percaya kalau selama 15 tahun ini Tuhan terus memimpin, saya juga sangat percaya bahwa pada tahun-tahun ke depan, Tuhan akan memakai kita lebih lagi untuk menuai jiwa.

Saudara akan dipakai Tuhan, hamba-hamba Tuhan akan dipakai, gereja Tuhan akan berkembang terus, supaya nama Tuhan dipermuliakan. Mari kabarkan sukacita ke mana pun kita boleh berada.

Tema ulang tahun kita pada tahun ini diambil dari Roma 12:11, Janganlah hendaknya kerajinanmu kendor, biarlah rohmu menyala-nyala dan layanilah Tuhan.

Ada beberapa pengertian yang saya dapatkan waktu merenungkan ayat ini. Ayat ini berbicara banyak dalam masa kita menantikan kedatangan Yesus untuk menjemput gerejanya.

Mari kita merenungkan lebih dalam lagi, ada tiga hal yang menjadi pesan Tuhan dalam ayat ini yaitu:

  1. Jangan malas
  2. Jangan suam-suam kuku
  3. Jangan berhenti berbuat baik

Jangan malas

Semua sudah pernah lihat semut? Amsal 30:24-25, Ada empat binatang yang terkecil di bumi, tetapi yang sangat cekatan: semut, bangsa yang tidak kuat, tetapi yang menyediakan makanannya di musim panas. Tuhan ajarkan, ayo belajar dari semut yang kecil, suatu kumpulan yang besar. Kalau Tuhan suruh kita belajar dari sesuatu yang kecil dan lemah, berarti ada sesuatu yang berharga dari semut. Kumpulan semut ini mempersiapkan makanannya pada waktu musim panas. Mereka tahu satu kali kelak akan terjadi musim dingin, musim hujan. Untuk itu mereka mempersiapkan diri supaya nanti pada musim dingin atau musim hujan mereka tidak mengalami kelaparan karena mereka sudah bekerja pada musim panas, mereka membekali diri dengan makanan. Tuhan katakan, selama masih musim panas, selama kita masih kuat dan sehat, selama masih kita bisa membaca firman Tuhan, mata kita masih terang, selama mulut kita masih bisa memuji Tuhan, selama kita masih berdoa, Tuhan bilang, ayo lakukan!

Selama Saudara masih kuat, ayo melayani Tuhan. Jangan nanti sudah ada di ICU, selang di mana-mana, baru katakan mau melayani Tuhan. Selama masih bisa, selama masih musim panas, ayo terus mencari Tuhan. Tuhan menghargai Saudara yang datang pagi-pagi ini untuk beribadah, bahkan saya tahu ada yang datang dari tempat-tempat yang jauh datang ke tempat ini untuk mencari Tuhan. Saya percaya, sesuai dengan janji Tuhan, Saudara yang mencari Tuhan pasti akan diberkati berlimpah-limpah. Mari, selama masih bisa, kita simpan terus, kita tambah-tambahkan terus firman Tuhan dalam diri kita.

Semut mempersiapkan makanannya selama musim panas. Saya mau menekankan pada kata kuncinya, yaitu "persiapan"! Lakukan persiapan Saudara, sebentar lagi Tuhan akan datang kembali. Selama ada musim panas, selama Saudara masih kuat, ayo persiapkan dengan baik, nanti ada waktunya kita tidak bisa persiapkan lagi.

Sekarang masih diberitakan terus mengenai firman Tuhan oleh hamba-hamba Tuhan. Saat ini sungguh mudah untuk mendapatkan buku-buku rohani, Alkitab, di mana-mana semuanya mudah dibeli. Tapi dengar, ada satu kali kelak di mana mungkin Saudara tidak akan ketemu ini lagi. Saudara tidak bisa dengar lagi firman Tuhan, karena situasinya sudah ditutup. Saat itu kita tidak punya kesempatan lagi untuk mengisi tabungan rohani kita karena sudah tertutup kesempatan itu. Tapi waktu Saudara bersiap dengan makanan rohani sebanyak-banyaknya. Saat nanti itu ditutup, seperti 5 wanita yang bijaksana, kita sudah siap karena telah memiliki cadangan minyaknya.

Mari isi terus tabungan rohani Saudara lebih lagi sambil menunggu Tuhan datang menjemput gereja-Nya.

Kalau saat ini kita lihat di televisi dan majalah, bank berlomba-lomba menawarkan bunga yang tinggi kepada orang-orang yang punya uang. Mereka berlomba-lomba untuk merebut hati orang menabung di bank mereka. Akhirnya ada yang menabung di mana-mana sampai lupa menabur.

Tuhan katakan, Matius 6:19-21, "Janganlah kamu mengumpulkan harta di bumi; di bumi ngengat dan karat merusakkannya dan pencuri membongkar serta mencurinya. Tetapi kumpulkanlah bagimu harta di sorga; di sorga ngengat dan karat tidak merusakkannya dan pencuri tidak membongkar serta mencurinya. Karena di mana hartamu berada, di situ juga hatimu berada.

Kalau harta kita ada di dunia ini maka hati kita juga ada di dunia ini. Saat sangkakala itu berbunyi, telinga kita tidak bisa dengar karena hati kita ada di dunia ini.

Kalau kita melihat yang sedang mempersiapkan pernikahannya, itu adalah masa persiapannya yang luar biasa. Mulai dari mempersiapkan tempat yang pas untuk resepsi, pager ayunya, kuenya, hingga undangannya. Kita mempersiapkan hal-hal seperti itu.

Tapi saya sedih karena ada dari pasangan-pasangan yang mau menikah itu lebih fokus pada hal-hal resepsi, pada hal-hal pesta pernikahan. Mereka lupa ada sesuatu yang lebih penting daripada resepsi itu sendiri, yaitu pemberkatan dalam nama Tuhan Yesus Kristus. Ada pasangan yang lupa bahwa ini penting.

Perjalanan hidup kita sebagai orang percaya harus dimulai dari hal-hal rohani terlebih dahulu. Kita harus diberkati lebih dahulu. Lebih penting diberkati lebih dahulu, itu yang harus dipersiapkan lebih dahulu. Ada yang ngomel karena harus ikut aturan gereja begini-begitu, padahal itu adalah pembekalan rohani yang penting mengenai makna sebagai suami istri. Pasangan yang akan menikah dibekali dengan cara ikut Bimbingan Pranikah (BPN) dan konseling oleh hamba-hamba Tuhan, dengan maksud supaya mereka mengerti dan dipulihkan. Dari situ, gereja berharap bahwa setiap pasangan yang diberkati itu sudah mengerti, dan ada bekal yang cukup dalam bahtera pernikahan mereka.

Kadang ada pasangan yang memaksa gereja untuk menikah pada tanggal-tanggal tertentu karena satu dan lain hal. Kalau tidak ada masalah dengan kedua pasangan itu tidak apa-apa, tapi seringkali ada hal-hal yang perlu dibereskan terlebih dahulu, perlu dipulihkan terlebih dahulu dari diri kedua pasangan tersebut.

Waktu pemberkatan, sesungguhnya Tuhan sedang memberikan isi kepada kedua pasangan. Ilustrasinya, kalau orang mau berangkat dalam perjalanan tentu mengisi dulu penuh tanki bensinnya. Tuhan juga sangat tahu berapa panjang perjalanan rumah tangga Saudara. Tuhan isi dulu tanki-tanki rohani suami dan istri untuk bisa menjalani perjalanan bahtera rumah tangga itu. Saudara yang mau menikah, persiapkan terlebih dahulu persiapan rohani, supaya perjalanan Saudara menjadi berhasil dan beruntung.

Ayo sepanjang kita masih kuat, selama masih musim panas, lakukan persiapan-persiapan kita lebih sungguh-sungguh lagi agar waktu Tuhan datang, kita memiliki bekal yang cukup.

Jangan suam-suam kuku

Wahyu 3:15-16, Aku tahu segala pekerjaanmu: engkau tidak dingin dan tidak panas. Alangkah baiknya jika engkau dingin atau panas! Jadi karena engkau suam-suam kuku, dan tidak dingin atau panas, Aku akan memuntahkan engkau dari mulut-Ku.

Ini adalah pesan yang diberikan kepada gereja di Laodikia. Saya sedang merencanakan Februari nanti untuk pergi ke 7 gereja yang ada di dalam Kitab Wahyu.

Pesan Tuhan kepada gereja di Laodikia ini juga berbicara kepada gereja di akhir zaman, Saudara dan saya. Tuhan katakan jangan suam-suam kuku, tidak dingin juga tidak panas. Tidak dingin dan tidak panas ini berbicara mengenai gereja atau pribadi yang tidak pernah berubah.

Tuhan tidak berubah dulu, sekarang, dan selama-lamanya. Ada orang-orang yang tidak mau berubah, dan malah gunakan ayat ini untuk tidak mau berubah: Tuhan Yesus tidak berubah jadi saya juga tidak berubah. Saudara, Tuhan itu sudah sempurna dalam segala hal, justru kita yang harus berubah untuk menuju sempurna seperti Tuhan Yesus.

Orang Kristen seperti ini saya bisa sebut seperti Kristen kursi goyang atau Kristen kereta api langsir. Maju-mundur terus, tetap di tempat, tapi tidak pernah mau berubah. Jangan tidak mau berubah!

Ada seseorang yang katakan, dirinya tidak bisa berubah, dari sono sudah begitu, memang sudah dari sananya pemarah, malah dia bangga kalau dia itu pemarah. Saudara jangan bangga dengan karakter yang tidak baik, kita harus buang dalam nama Yesus Kristus!

Satu kali seorang ibu bersaksi mengenai suaminya. Dikatakan, suami saya luar biasa, karena setelah dibaptis, dia bisa buang semua rokok. Saudara percaya Tuhan sanggup mengubah asal Saudara mau? Karakter-karakter yang jelek bisa dibuang karena Tuhan sendirilah yang memampukan kita.

Tanggal 31 Mei 2010 yang lalu, Pemda Bogor mulai memberlakukan Perda No 12 tahun 2009 mengenai kawasan tanpa rokok. Waktu sharing dengan para pemimpin di menara doa, saya bertanya kepada para gembala, apakah ada jemaatnya yang masih merokok? Ada yang bilang beberapa dan ada yang bilang banyak. Saudara, ini penting. Rokok itu racun. Minggu-minggu depan, dalam warta gereja akan muncul artikel mengenai bahaya merokok dan juga dilihat dari sudut alkitabiah. Saya sedih kalau lihat di gereja Tuhan ada jemaat yang setelah ibadah ngumpet di satu tempat kemudian dia mengepulkan asap rokok. Mari, jangan kita menjadi batu sandungan untuk orang lain. Kawasan tanpa rokok sudah dikumandangkan. Ayo ambil bagian dalam kegerakan ini, supaya nama Tuhan dipermuliakan dalam kehidupan kita.

Ada lagi sebuah kesaksian bagaimana ada satu orang yang dari dulu itu pelit. Tapi sejak dia dibaptis, dia diberikan Tuhan hati yang memberi dan dia menjadi sangat sukacita ketika memberi.

Tuhan bisa mengubah yang tidak mungkin menjadi mungkin! Waktu kita memberi kita sebetulnya sedang menerima. Kemarin saya melayani dalam sebuah ibadah ucapan syukur 50 tahun pernikahan. Pernikahan 50 tahun itu pernikahan yang langka. Menurut survei hanya ada 1,2% di Indonesia yang sampai pada usia pernikahan 50 tahun. Saya sangat terkesan dengan kesaksian sang istri mengenai perubahan suaminya, yang setelah bertobat menjadi semakin suka membaca firman Tuhan.

Roma 12:2, Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna.

Janganlah kita menjadi serupa! Jangan sama! Apalagi pacaran dengan dunia ini. Tuhan katakan, ayo berubah! Jangan bangga kalau Saudara sama dengan orang-orang dunia. Ayo berubah oleh pembaharuan budimu. Isi terus, dengar firman Tuhan, baca firman Tuhan, supaya karakter kita yang busuk dan jelek dibuang karena firman Tuhan adalah air yang sungguh menyucikan kehidupan kita.

Jangan berhenti berbuat baik

Galatia 6:9-10, Janganlah kita jemu-jemu berbuat baik, karena apabila sudah datang waktunya, kita akan menuai, jika kita tidak menjadi lemah. Karena itu, selama masih ada kesempatan bagi kita, marilah kita berbuat baik kepada semua orang, tetapi terutama kepada kawan-kawan kita seiman.

Tuhan katakan dalam Matius 7:12, "Segala sesuatu yang kamu kehendaki supaya orang perbuat kepadamu, perbuatlah demikian juga kepada mereka.

Kita kadang ditipu oleh iblis untuk menjadi lemah, iblis katakan jangan berbuat baik. Akhirnya kita tidak pernah menuai. Itu membuat kita lemah. Kita tidak bisa menerima kalau kita tidak mau memberi.

Seorang ibu bersaksi, anaknya beasiswa gratis sama sekali untuk bersekolah di Inggris, dari A sampai Z dibiayai semua. Ternyata setelah diselidiki, ibu itu pada masa-masa yang lalu, waktu dia cukup uang, ternyata dia suka membiayai anak-anak yang tidak dapat bersekolah. Sehingga satu kali kelak, ketika anaknya sendiri memerlukan dana yang besar, Tuhan sendiri yang telah menyediakannya bagi dia.

Waktu Saudara menabur yang baik, Saudara akan menuai yang baik. Waktu kita menabur kita akan menuai. Apa yang kita tabur hari-hari ini? Kalau menabur maki-makian, kata-kata yang tidak benar, satu kali Saudara juga akan menuai hal yang sama. Untuk itu, tabur yang baik, Tuhan sungguh mengasihi kita.

Tuhan juga katakan, waktu kita membalas kejahatan orang, kita harus membalas dengan kebaikan. Tuhan katakan itu seperti menimbun bara api di atas kepala dia (Amsal 25:22).

Penutup

Jadi selama masa persiapan, jangan malas, jangan suam-suam kuku, dan jangan berhenti berbuat baik.

Ujilah aku Tuhan, cobalah aku Tuhan
Selidiki batinku dan hatiku
Mataku tertuju kepada-Mu
Aku cinta pada-Mu Tuhan

Aku rindu hadirat-Mu Tuhan
Aku ingin selalu dekat pada-Mu
Menikmati kehadiran-Mu
Kunyanyi hosana bagi Rajaku

Yang duduk di tahta
Aku muliakan dan kuagungkan
Kau layak disembah

Tuhan berpesan, selama masih ada musim panas, selama kita masih disanggupkan, selama kita masih sehat, selama kita masih mampu, ayo kita masuk mempersiapkan tabungan rohani kita. Jangan tabungan jasmani yang diperbesar, tapi hari-hari ini adalah hari-hari musim panas masih ada. Tuhan sudah berpesan pada kita, Yesus akan datang segera. Mari kita berlomba-lomba untuk bekerja dan beribadah lebih giat dan sungguh-sungguh lagi, lebih serius lagi.

Tuhan katakan, jangan kita suam-suam kuku. Sudah berapa lama Saudara menjadi pengikut Yesus? Jangan bangga dengan berapa lamanya. Mungkin Saudara katakan sejak 15 tahun lalu gereja ini ada, tapi mungkin Saudara tidak pernah berubah, orang-orang di sekitar masih menilai karakter-karakter kita yang jelek masih melekat sama seperti 15 tahun lalu. Mari kita berubah lebih baik, lebih sungguh lagi, berubah karena Tuhan, berubah untuk memuliakan nama-Nya.

Tuhan juga katakan jangan berhenti untuk berbuat baik. Apa yang sudah Saudara lakukan? Perbuatan-perbuatan baik yang sudah Saudara lakukan, jangan berhenti, lanjutkan. Satu hari kelak, pada waktunya Tuhan, Saudara pasti menuai.

Tuhan, mungkin kami sudah lemah oleh tipu daya iblis, tapi pagi ini kami tolak semua tipu muslihat iblis yang menyebabkan kami menjadi lemah, tidak mau lagi menabur dan berbuat baik, semua kami tolak di dalam nama Yesus.

Biar kami kembali pada kasih yang semula untuk kami terus berbuat baik. Kami tahu waktu kami menabur kami pasti menuai. Kami menabur kebenaran kebaikan, pasti kami menuainya. Terima kasih Bapa, terima kasih Tuhan, hanya Roh-Mu saja yang memampukan kami.

Hanya di dalam nama Tuhan Yesus Kristus.

Amin.