Lima peringatan (Pdt Sutadi Rusli)

Dari GBI Danau Bogor Raya
Revisi sejak 10 Oktober 2024 08.33 oleh Leo (bicara | kontrib) (Penggantian teks - "Pdt Ir Sutadi Rusli" menjadi "Pdt Sutadi Rusli")
(beda) ← Revisi sebelumnya | Revisi terkini (beda) | Revisi selanjutnya → (beda)
Lompat ke: navigasi, cari

Ada banyak yang Tuhan taruh dalam hati saya, bahwa mulai kemarin malam dalam acara KKR Pemuda di GOR Bogor dengan tema Fredom, akan ada banyak terobosan terjadi bagi anak-anak muda. Kalau anak-anak muda banyak mengalami pemulihan, maka akan terjadi gelombang penuaian jiwa anak-anak muda secara luar biasa. Ada ratusan anak-anak muda maju ke depan, pada waktu altar call. Mereka maju dengan berlinangan air mata. Mungkin ada banyak masalah yang terjadi dalam hidup mereka, masalah hubungan dengan keluarga mereka, banyak tekanan dalam hidup mereka sehingga mereka melakukan perbuatan-perbuatan yang tidak menyenangkan bagi Tuhan. Mereka menyadari pentingnya pemulihan.

Saya baru kembali dari tanah perjanjian beberapa waktu yang lalu, 12-23 Agustus 2007. Ada 26 orang hamba-hamba Tuhan dalam satu rombongan dalam perjalanan masuk dari Mesir menuju tanah Perjanjian, kami merasa diberkati melalui perjalanan rohani ini kami banyak dibukakan hal-hal baru yang sebelumnya belum pernah kami alami. Dalam perjalanan dari Kairo ke St. Catherine.

Memang rasanya lebih pas kalau perjalanan kita mulai dari Mesir, karena napak tilas apa yang dirasakan oleh umat Israel dalam perjalanan dari Mesir menuju tanah Kanaan ribuan tahun yang lalu. Di mana mereka ditempatkan oleh Tuhan di tanah Gozen lalu dibawa, dipimpin oleh Musa untuk masuk ke tanah perjanjian. Kita merasakan apa yang mereka rasakan pada ribuan tahun yang lalu. Sehingga kadang-kadang saya tidah menyalahkan kalau kemudian mereka dalam keadaan tertekan, dalam keadaan yang tidak baik sehingga mereka melakukan perbuatan-perbuatan yang tidak menyenangkan hati Tuhan. Dalam perjalanan dari kota Kairo menuju St Katherine, sebuah kota kecil untuk bermalam di kota ini, lalu kemudian naik ke gunung Sinai pada pagi harinya Dalam perjalanan selama 7 jam dalam suhu yang sangat panas antara 39-40 0 C. Pada waktu kita melewati padang gurun, kita bisa membanyangkan perjalanan umat Israel dari Mesir menuju tanah perjanjian ribuan tahun yang lalu, betapa mereka mengalami kehausan yang amat sangat karena udara sangat panas. Kalau kita masih bisa naik bus ber-AC sambil mendengar lagu, sambil tiduran tetapi ribuan tahun yang lalu mereka melintasi padang gurun yang udaranya sangat panas pada siang hari dan sangat dingin pada malam hari. Dalam perjalanan itu kami dipandu oleh seorang local gade dari Mesir, yaitu ibu Mariam, seorang hamba Tuhan prophetic sehingga dalam perjalanan kami berdoa , juga dibagikan firman Tuhan. Sampai di suatu tempat, St. Catherine ia mengingatkan kepada kami bahwa ribuan tahun yang lalu bangsa Israel, dalam perjalanan dari tanah Gozen menuju tanah perjanjian mereka bersungut-sungut sebanyak 12 kali. Bersungut-sungut sekali, lalu melakukan perbuatan itu, dan seterusnya, sampai 12 kali. Pada waktu saya mendengar itu saya diingatkan oleh Tuhan, apa yang menjadi peringatan atas kita semua yang hidup di bagian ahkir dari akhir zaman ini.

Israel sebagai suatu peringatan bagi kita

Tetapi sungguhpun demikian Allah tidak berkenan kepada bagian yang terbesar dari mereka, karena mereka ditewaskan di padang gurun. Semuanya ini telah terjadi sebagai contoh bagi kita untuk memperingatkan kita, supaya jangan kita menginginkan hal-hal yang jahat seperti yang telah mereka perbuat, dan supaya jangan kita menjadi penyembah-penyembah berhala, sama seperti beberapa orang dari mereka, seperti ada tertulis: "Maka duduklah bangsa itu untuk makan dan minum; kemudian bangunlah mereka dan bersukaria." Janganlah kita melakukan percabulan, seperti yang dilakukan oleh beberapa orang dari mereka, sehingga pada satu hari telah tewas dua puluh tiga ribu orang. Dan janganlah kita mencobai Tuhan, seperti yang dilakukan oleh beberapa orang dari mereka, sehingga mereka mati dipagut ular. Dan janganlah bersungut-sungut, seperti yang dilakukan oleh beberapa orang dari mereka, sehingga mereka dibinasakan oleh malaikat maut. Semuanya ini telah menimpa mereka sebagai contoh dan dituliskan untuk menjadi peringatan bagi kita yang hidup pada waktu, di mana zaman akhir telah tiba. Sebab itu siapa yang menyangka, bahwa ia teguh berdiri, hati-hatilah supaya ia jangan jatuh! (1 Korintus 10:5-10).

Israel sebagai suatu peringatan bagi kita. Ada 5 perkara penting mengapa Tuhan tidak segara mengijinkan mereka masuk ke tanah pernjanjian? Mari kita kupas, mengapa mereka tidak bisa masuk semuanya ke tanah Kanaan, hanya orang-orang dari generasi yang dipimpin oleh Yosua pada waktu itu.

Hal ini menjadi peringatan bagi kita sebagai orang percaya. Memang kita sudah diselamatkan dalam nama Yesus Kristus, tetapi mari kita menjaga kehidupan kita supaya perjalanan iman kita sampai kepada tujuan akhir.

Jangan punya niat jahat (1 Korintus 10:6)

Waktu kita punya niat baik, Tuhan pasti akan menolong dan membela kita, Tuhan akan memberi kemampuan dan kekuatan untuk melakukan yang baik itu. Tetapi sebaliknya jika kita punya niat jahat, kita tidak akan mendapat berkat dari Tuhan. Hari-hari ini Indonesia boleh dibilang memalukan. Memiliki peringkat dalam hal-hal yang tidak baik, misalnya korupsi, bahkan menghalalkan segala cara untuk memperkaya diri. Memang tidak hanya Indonesia, tetapi juga negara-negara yang lain. Tetapi yang paling memprihatinkan, korupsi juga terjadi di Gereja Tuhan. Suatu contoh adalah Ananias dan Safira (Kisah 5:1-11). Mereka menjadi contoh buat kita. Lihat bagaimana hati mereka dikuasai oleh uang dan Iblis, sehingga menghalalkan segala cara. Arti kata Ananias adalah Grace (anugerah), Safira artinya Beauty (kecantikan). Suatu hari mereka punya sebidang tanah dijual, mungkin seperti di Kelapa Gading yang harganya sangat mahal. Mereka tidak jujur dengan menahan sebagian uang hasil penjualan tanah itu, tapi mereka mengatakan bahwa yang di bawa ke rumah Tuhan itu sudah semuanya. Mereka berbohong di hadapan Tuhan dan Petrus. Pada waktu itu Petrus berkata: "Ananias, mengapa hatimu dikuasai oleh Iblis? , . . . " Saat itu juga Ananias mati, lalu jenazahnya diusung keluar dari ruangan. 3 jam kemudian istrinya, Safira datang. Lalu Petrus bertanya kepadanya hal yang sama, ternyata Safira pun sekongkol dengan suaminya untuk berbohong di hadapan Tuhan.

Ada 5 contoh dalam Alkitab yang mati sia-sia karena hatinya dikuasai uang/harta; Akhan, Gehazi, Ananias, Safira, dan Yudas Iskariot.

Tuhan mau supaya kita mengatakan yang benar. Katakan "ya" di atas "ya", katakan "tidak" di atas "tidak", semua setuju? . . . . Kadang-kadang Tuhan izinkan kita diuji, tetapi jangan kita punya niat jahat. Jangan merancangkan kejahatan apapun. Di dalam Tuhan, Tuhan tahu dan Tuhan akan membalasnya. Suatu hari saya pergi ke China dan ngobrol dengan orang di sana, yang penduduknya 1,2 M. Di China, mayoritas "agamanya" adalah uang, semuanya diukur dengan uang. Dan mereka mencari uang dengan segala macam cara. Ada berita di TV China "Orang bikin bakpao dari kertas, tetapi beberapa hari kemudian media masa meralat, bahwa itu berita bohong. Tetapi ada yang menyelidiki, dan akhirnya terungkap bahwa itu benar. Ada satu orang pengusaha membuat bakpao dari kertas, sehingga pada waktu harga daging babi naik ia tetap bisa jual bakpao dangan harga murah. Salah satu wakil saya Pdt. Sugita Christanto sering pergi ke China diutus oleh gereja untuk mengajar orang-orang percaya di sana. Injil terus disebarkan di China. Kalau pak Sugita cerita, bahwa makanan di sana murah, bakmie hanya Rp. 2000. Apakah bakmi itu cukup seteril. Orang mencari uang dengan menghalalkan segala cara. Ada bakpao campur karton. Jangan kita punya niat jahat, sekalipun dalam keadaan sulit.

Jangan menjadi penyembah berhala (1 Korintus 10:7)

Siapa di sini, yang sebelum pergi ke gereja, menghadap meja abu dulu untuk minta restu dari leluhur, supaya diberkati? Dalam nama Yesus di sini tidak ada yang seperti itu. Kita tidak ada lagi yang pergi ke gunung Kawi, tidak ada yang pergi ke tempat-tempat tersembunyi untuk mencari kekayaan dengan cara magis. Sudah tidak ada lagi penyembahan berhala, tetapi mungkin ada berhala-berhala lain; mungkin pekerjaan, hobby, dan sebagainya sampai membuat kita lupa membaca Alkitab, lupa berdoa, lupa pergi ke gereja. Tuhan ingatkan kepada kita supaya kita makin sungguh-sungguh beribadah di dalam Tuhan. Tuhan mau supaya kita makin haus dan lapar akan Tuhan dan semakin semangat beribadah kepada Tuhan, memiliki roh yang menyala-nyala, jangan suam-suam kuku. Kita mau semangat di dalam Tuhan. Jangan menjadikan pekerjaan atau hobby menjadi berhala.

Suatu hari saya dapat email, "Hati-hati dengan nasi!" Ada apa dengan nasi? Bikin gemuk, bikin gula tinggi, bikin kecanduan. Ada orang merasa belum makan kalau belum makan nasi, walaupun sudah makan bakmie atau yang lain. Ada juga yang lebih konyol: saya lebih baik tidak makan dari pada saya tidak merokok, juga kecanduan kopi dan sebagainya.

Yang jelas kita jangan sampai terikat dengan apapun di dunia ini, kecuali terikat dengan Tuhan Yesus Kristus.

Jangan berbuat cabul (1 Korintus 10:8)

Kita diingatkan oleh Dr. Awour tentang penglihatan cincin perkawinan, bahwa hari pernikahan Anak Domba dengan Gereja-Nya sudah semakin dekat. Kenapa cicin kawin musti disematkan di jari manis? Di dalam penyematan itu mengandung pesan moral bahwa di dalam pernikahan Kristen tidak ada istilah cerai, karena cincin itu tidak berujung dan berpangkal, menikah itu sekali untuk selamanya.

Seorang hamba Tuhan jatuh dalam dosa perzinahan karena tidak tahan godaan. Ada wanita penggoda telah menggoda hamba-hamba Tuhan lain tidak jatuh, tetapi gembalanya yang akhirnya jatuh. Kenapa? Karena digoda terus-menerus. Karena wanita ini mungkin belum dilepaskan dari kebiasaan buruk/roh zinahnya. Saya ingat cerita Daud dan Batsyeba. Mungkin ia sengaja menggoda Daud dengan cara mandi telanjang di tempat terbuka supaya Daud melihat. Kadang-kadang kita heran karena ada saja wanita di gereja mempunyai kebiasaan berpakaian secara kurang sopan, sehingga secara tidak langsung menggoda para laki-laki.

Tetapi mari kita berdoa supaya kita tidak menjadi penggoda maupun menjadi tergoda, supaya kita tidak jatuh dalam dosa percabulan/perzinahan. Kita mau berjalan sesuai dengan firman Tuhan.

Jangan mencobai Tuhan (1 Korintus 10:9)

Jangan kita mencobai Tuhan. Ada banyak cara mencobai Tuhan, misalnya: menurut dokter jangan merokok, karena rokok itu mengandung racun nikotine, tetapi tetap saja kita merokok, bahkan dokter yang memberi nasehat pun juga masih merokok. Kadang kita makan-makanan yang banyak mengandung kolestorol, sate babi, babi hong, babi guling, dan sebagainya, sehingga kolesterol menjadi tinggi. Kemudian kita berdoa menengking roh kolesterol.

Misalnya, kita mengendarai mobil ngebut 200 km/jam di jalan tol jagorawi, padahal rodanya sudah gundul. Walaupun sudah berdoa supaya Tuhan melindungi perjalanannya, tetapi tetap saja mencobai Tuhan dan bertindak bodoh. Maka tidak heran kalau kemudian ban mobilnya meledak dan terjadi keclekaan, walaupun kita sudah berdoa.

Bertindak hati-hati dan teliti merupakan tindakan berjaga-jaga, bukan berarti tidak beriman, dan yang penting tidak mencobai Tuhan. Jangan kita mencobai Tuhan dengan cara apapun, seperti yang dilakukan umat Israel.

Jangan bersungut-sungut (1 Korintus 10:10)

Jangan bersungut-sungut seperti dilakukan oleh bangsa Israel. Sorga sering dipenuhi dengan sampah oleh orang Kristen yang bersungut-sungut. Saya sungguh terkesan dengan apa yang disampaikan oleh ibu Meriam, bahwa perjalanan umat Israel sejak dari tanah Gozen sampai ke padang gurun 12 kali mereka bersungut-sungut. Itu bikin sampah di Kerajaan Sorga. Istri tidak puas dengan suaminya dan sebaliknya. Kita bersungut-sungut dalam banyak hal

Karena itu, saudara-saudara, bersabarlah sampai kepada kedatangan Tuhan! Sesungguhnya petani menantikan hasil yang berharga dari tanahnya dan ia sabar sampai telah turun hujan musim gugur dan hujan musim semi. Kamu juga harus bersabar dan harus meneguhkan hatimu, karena kedatangan Tuhan sudah dekat! Saudara-saudara, janganlah kamu bersungut-sungut dan saling mempersalahkan, supaya kamu jangan dihukum. Sesungguhnya Hakim telah berdiri di ambang pintu. (Yakobus 5:7-9).

Tuhan minta supaya kita jangan bersungut-sungut. Saya akan kupas sedikit mengenai bersungut-sungut.

Perkataan pemfitnah seperti sedap-sedapan, yang masuk ke lubuk hati (Amsal 18:8). Pernahkah saudara diundang ke pesta kawin? Kalau pesta kawin ada kue tar yang dipotong kemudian memberi kesempatan kepada kedua mempelai untuk saling menyuap kue tar. Lalu setelah itu MC memberi kesempatan kepada semua undangan berbondong-bondong memberi selamat kepada kedua mempelai, lalu pesta makan dimulai. Sampai semua undangan makan dengan kenyang, lalu menikmati kue penutup. Semua menggambarkan sedap-sedapan, manis-manisan. Perkataan pemfitnah itu seperti sedap-sedapan yang masuk ke dalam lubuk hati. Ada 3 lingkaran yang menggambarkan semua unsur dalam diri manusia. Lingkaran yang paling luar adalah tubuh, lingkaran yang lebih dalam lagi adalah nyawa, dan lingkaran yang paling dalam disebut Inermous, yaitu bagian inti dari manusia, yaitu lubuk hati kita. Saudara, waktu saudara mendengar orang yang bersungut-sungut, memfitnah itu masuk ke dalam lubuk hati saudara atau ke dalam inermous kita dan membuat hidup kita menjadi rusak. Tetapi yang bersungut-sungut dan memfitnah lebih rusak lagi. Lihat seperti kita memotong-motong kue, anggaplah setiap potongan itu adalah kebohongan sampai habis dan jangan tergoda untuk membumbui atau menambahkan persungutan itu.

Perjalanan umat Israel dari tanah Gozen menuju tanah Kanaan dan dari St. Catherine ke gunung Sinai naik unta menggambarkan perjalanan hidup kekristenan. Ada beberapa peserta yang mulai mengeluh, "kalau tahu begini saya tidak ikut." Ada satu ibu naik unta, tetapi untanya melalui jalan lain dan di turunkan di perjalanan lalu ganti unta lain. Dia sempat ketakutan, tetapi akhirnya kita selamat sampai tujuan.

Ilustrasi: Ada cerita; ada orang punya banyak unta, ada satu di antara unta itu sudah tua. Dia mau jual tidak tega, kalau mau dipotong juga tidak ada gunanya. Di sana tidak ada yang jual sate unta. Lalu dia pikir, sebaiknya unta itu dikubur hidup-hidup saja. Lalu dia menggali lubang cukup dalam, lalu unta itu dikubur hidup-hidup. Sesudah itu disiram pasir, terus disiram lagi, tetapi setiap disiram pasirnya turun ke bawah badan unta bergoyang. Dan semakin disiram untanya makin muncul ke atas dan badannya bergoyang dan semakin naik. Hal ini membuat ia bingung. Untanya makin naik ke atas, padahal maunya dikubur.

Tipsnya, kalau kita digosipkan orang, difitnah orang, kita mau dikubur, karakter kita mau dibunuh. Kita jangan mau, tapi bergoyanglah seperti unta tadi. Semakin kita disiram dan ditimbun pasir, semakin kita ditimbun dangan gosip/fitnah, kita bergoyang, artinya jangan termakan gosip atau fitnah itu, tetapi tunjukkan bahwa kita tidak seperti yang difitnahkan/ digosipkan orang. Intinya jangan bersungut-sungut dalam nama Yesus. Amin.