Khotbah:20100912-0600/AS

Dari GBI Danau Bogor Raya
Revisi sejak 24 September 2010 19.53 oleh Leo (bicara | kontrib) (upd)
Lompat ke: navigasi, cari
Pagi hari yang berbahagia ini bersama-sama kami mengakui bahwa Yesus, Engkaulah Tuhan kami, kepada-Mulah kami bersujud dan berharap, tidak ada yang lain, ya Tuhan.

Tiada yang seperti-Mu, ketika kami sendiri Engkau menyertai setiap langkah kami ketika kami putus pengharapan, engkau hadir setiap saat untuk mengokohkan setiap langkah kami Engkau memberikan harapan-harapan yang baru hadirlah Engkau Tuhan di setiap jam dalam hidup kami tahu tanpa Engkau kami tidak mampu berbuat apa-apa biar kami bangkit dari setiap kegagalan biar kuasa urapan mu turun atas kami semua biar kami tahu pasti bahwa engkau adalah Allah yang memenangkan setiap peperangan dalam hidup kami

Tuhan berikan jalan keluar buat kami, jamah kami, buatkan jalan-jalan yang baru, tuntun dan nasehati kami.

Terima kasih Tuhan, kami tahu Engkau sedang mempersiapkan berkat-berkat khusus buat kami pagi hari ini. Biarkan hati kami bergelora, memiliki suatu kerinduan yang dalam kepada-Mu Tuhan.

Haleluya! Haleluya! Terima kasih Tuhan, biar waktu-waktu yang berharga ini kami boleh mendengar firman-Mu yang khusus dari-Mu Tuhan. Urapi kami semua dan hamba-Mu ini. Amin.

Lukas 5:1-11,

Pada suatu kali Yesus berdiri di pantai danau Genesaret, sedang orang banyak mengerumuni Dia hendak mendengarkan firman Allah. Ia melihat dua perahu di tepi pantai. Nelayan-nelayannya telah turun dan sedang membasuh jalanya. Ia naik ke dalam salah satu perahu itu, yaitu perahu Simon, dan menyuruh dia supaya menolakkan perahunya sedikit jauh dari pantai. Lalu Ia duduk dan mengajar orang banyak dari atas perahu.
Setelah selesai berbicara, Ia berkata kepada Simon: "Bertolaklah ke tempat yang dalam dan tebarkanlah jalamu untuk menangkap ikan." Simon menjawab: "Guru, telah sepanjang malam kami bekerja keras dan kami tidak menangkap apa-apa, tetapi karena Engkau menyuruhnya, aku akan menebarkan jala juga."
Dan setelah mereka melakukannya, mereka menangkap sejumlah besar ikan, sehingga jala mereka mulai koyak. Lalu mereka memberi isyarat kepada teman-temannya di perahu yang lain supaya mereka datang membantunya. Dan mereka itu datang, lalu mereka bersama-sama mengisi kedua perahu itu dengan ikan hingga hampir tenggelam.
Ketika Simon Petrus melihat hal itu iapun tersungkur di depan Yesus dan berkata: "Tuhan, pergilah dari padaku, karena aku ini seorang berdosa." Sebab ia dan semua orang yang bersama-sama dengan dia takjub oleh karena banyaknya ikan yang mereka tangkap; demikian juga Yakobus dan Yohanes, anak-anak Zebedeus, yang menjadi teman Simon. Kata Yesus kepada Simon: "Jangan takut, mulai dari sekarang engkau akan menjala manusia."
Dan sesudah mereka menghela perahu-perahunya ke darat, merekapun meninggalkan segala sesuatu, lalu mengikut Yesus.

Kita melihat satu peristiwa terjadi ketika itu Tuhan Yesus ada di Danau Genesaret. Murid-murid Tuhan sedang menjala dan sudah capek sepanjang malam tapi tidak dapat apa-apa. Tuhan Yesus ada di sana, dan mereka kaget ketika Tuhan datang ingin meminjam perahunya. Menurut penelitian, Petrus adalah seorang penjala profesional, dan tidak ada ceritanya dia tidak dapat ikan. Tapi waktu Yesus datang, Tuhan berkata, “Boleh tidak Aku pinjam perahunya?” Petrus membiarkan Yesus naik ke perahu itu dan mulai mengajar.

Izinkan Yesus masuk dalam hidup kita

Ada satu pelajaran penting di sini, bahwa Petrus waktu itu mengalami suatu kegagalan. Ingat, kegagalan bisa menjadi batu loncatan untuk kita mengalami keberhasilan. Sampai hari ini kita tetap mendapatkan kasih karunia Tuhan sekalipun kita pernah mengalami kegagalan. Dia mau melihat kita semua berhasil. Dalam perjalanan hidup kita, banyak kegagalan yang terjadi, tapi Tuhan akan terus memberikan kesempatan bagi kita. Waktu Petrus gagal, dia dan teman-temannya kecewa. Tiba-tiba Yesus malah mau pinjam perahunya, tapi Petrus membiarkan saja Yesus menggunakan perahunya.

Setelah Tuhan Yesus berbicara, Ia berkata kepada Simon, "Bertolaklah ke tempat yang dalam dan tebarkanlah jalamu untuk menangkap ikan." Ketika Petrus mengizinkan Yesus masuk ke dalam perahunya dan digunakan oleh Tuhan Yesus, sesuatu terjadi. Perahu ini juga berbicara mengenai kehidupan kita, keluarga kita, usaha dan pekerjaan kita. Ketika kita izinkan Yesus masuk, maka sesuatu pasti terjadi. Mari izinkan Yesus masuk dalam perahu kehidupan kita!

Tuhan Yesus berkata kepada Petrus untuk membawa perahunya ke laut yang lebih dalam. Seringkali waktu Tuhan masuk ke dalam bahtera keluarga kita, ada banyak hal yang terjadi. Kegagalan mungkin sudah terjadi selama bertahun-tahun, dan seolah-olah sudah menjadi predikat kita bahwa “kita adalah orang yang gagal”. Selama bertahun-tahun saya sendiri menganggap diri saya orang yang gagal. Ada begitu banyak peristiwa dalam hidup di mana saya semakin hari saya semakin mengiyakan perkataan itu. Tapi berita baiknya: kita mungkin gagal tapi Tuhan selalu siap sedia untuk membuat kita bangkit.

Pertanyaannya, sejauh mana kita membiarkan Dia masuk dalam hidup kita?

Pada tahun 1979, saya menikah di Pangkal Pinang, Bangka. Saya lahir di Kota Bangka, dan saya menikah juga di sana. Pernikahan sudah direncanakan dengan baik, semua diatur baik, dan semua acara berlangsung baik. Hari ketiga, kami berangkat dari kota itu, karena suami saya bekerja di Prabumulih. Kami mendapat banyak sekali bonus dan hadiah, dan kami berencana pergi ke Bali. Tapi semua rencana yang sudah kita rencanakan seringkali gagal. Pada hari yang ketiga itu, kami pulang transit lewat Palembang, sementara mertua saya berdua kembali ke Medan. Ternyata pesawat mereka tidak sampai di Medan! Paginya kami mendapat kabar bahwa kapalnya jatuh di sebuah desa di Brastagi. Waktu itu tidak ada pesawat langsung ke sana dan kami harus melalui Jakarta. Sambil menunggu pesawat, kami melihat di koran dikatakan bahwa semua penumpang tewas. Saya menyaksikan suami saya berguling-guling di trotoar karena sedihnya. Kami kemudian tiba di Medan dan orang-orang menangis. Ada yang bilang bahwa saya pengantin bikin sial. Saat itu saya belum bertobat, dan kata-kata itu tersimpan dalam hati saya.

Kami akhirnya kembali ke Prabumulih dengan perkataan kegagalan itu terus tersimpan di hati saya. Kemudian saya bolak-balik masuk ke Rumah Sakit, tapi penyakitnya tidak diketahui. Kali keenam-ketujuh saya masuk rumah sakit, tiba-tiba ada seorang wanita muda masuk ke kamar saya. Dia adalah seorang murid sekolah Alkitab yang mau mendoakan saya. Saya tidak mau didoakan karena saya merasa bahwa saya adalah orang yang gagal. Tapi dia ngotot mau mendoakan saya. Saya membalikkan badan saya cukup lama, tapi ternyata dia masih terus mau menunggu saya. Jadi saya mengobrol dengan dia. Dia bilang kalau saya akan dipakai Tuhan, saya adalah orang yang berharga di mata Tuhan. Dia bilang, “Kalau hari ini gagal besok ibu bangkit!” Dia ngomong terus dan akhinya saya mau didoakan. Doanya sangat sederhana, “Tuhan aku serahkan ibu ini dalam tangan-Mu karena ibu ini adalah orang yang Engkau pilih.” Saya menangis sejadi-jadinyanya dan dia katakan “Ibu, engkau akan sembuh”. Hari itu juga saya alami pemulihan, saya telepon suami saya dan bilang “Saya hari ini mau pulang, saya sudah sembuh!

Sejak hari itu, saya tidak sakit lagi. Kuasa firman Tuhan, kuasa perkataan itu memang bisa mengubah jalan hidup kita. Kalau kita mendengar sesuatu yang jelek dan kita simpan dalam hati kita, maka terjadi atas kita. Tapi kita harus lepas dari situ. Orang bilang kanker tidak bisa sembuh, tapi ada perkataan firman Tuhan yang bisa mengubah segalanya. Engkau berharga di mata Tuhan. Saya mengangkat diri saya, ternyata saya berharga di mata Tuhan. Banyak orang masih menanggung predikat kegagalan, tapi mari bangkit, datang sama Tuhan. Kegagalan saya adalah masa lalu, tapi saya hidup di hari ini dan ke depan, saya tahu Tuhan punya rencana yang indah!

Waktu Petrus gagal, dia punya kesempatan untuk mengizinkan Yesus masuk dalam perahunya. Waktu kita gagal, mari izinkan Yesus masuk dalam hidup kita. Saya mengalami pemulihan yang luar biasa, dan itulah saat saya mengizinkan Yesus masuk ke dalam hidup saya.

Hari demi hari saya jalani, walaupun saya lahir Kristen, tapi baru hari itu saya sangat bergairah dengan kekristenan saya karena saya dipulihkan. Tidak sampai di situ, panjang sekali pengalaman yang Tuhan izinkan. Sama sekali tidak pernah terpikirkan kalau hari ini saya bisa berdiri di tempat ini. Orang yang gagal masih punya kesempatan untuk bangkit! Amin!

Ketika kita gagal, paling pertama yang harus kita lakukan adalah izinkan Tuhan Yesus masuk dalam hidup kita. Yesus berkata, ayo bawa perahumu masuk lebih dalam lagi. Tuhan menyuruh menyebarkan jala. Petrus mau protes, sudah sepanjang malam kami tidak menangkap apa-apa. Tidak mungkin. Tapi waktu itu akhirnya dia katakan, tetapi karena Engkau menyuruhnya, aku akan menebarkan jala juga."

Waktu kita mau taat, itu banyak sekali risikonya. Waktu Saudara ikut Tuhan, pasti banyak risikonya, mungkin dari keluarga sendiri. Waktu saya memberikan diri dibaptis, seluruh keluarga saya berkata, kamu sesat. Padahal sama-sama orang Kristen. Dan luar biasa, tahun demi tahun, ada hubungan-hubungan yang bisa terkorbankan. Tapi ketahuilah, Petrus mengizinkan Yesus masuk ke perahunya dan Dia berbuat sesuatu di sana. Waktu Petrus membawa perahunya ke tempat yang dalam dan menebarkan jalanya, dia mendapatkan ikan banyak sekali.

Semakin Saudara masuk ke dalam firman Tuhan, maka Tuhan akan menyatakan kuasa-Nya. Ada risiko yang akan kita terima, tapi waktu kita lewati semua, Tuhan tetap turut bekerja untuk mendatangkan kebaikan. Masalah-masalah yang kita alami itu untuk membawa kita semakin dewasa dan semakin hidup dalam iman percaya kepada Dia.

Mungkin kita berkata masalah kita terlalu sulit, tapi Alkitab katakan Tuhan tahu kesanggupan kita. Pencobaan-pencobaan yang kamu alami ialah pencobaan-pencobaan biasa, yang tidak melebihi kekuatan manusia. Sebab Allah setia dan karena itu Ia tidak akan membiarkan kamu dicobai melampaui kekuatanmu. Pada waktu kamu dicobai Ia akan memberikan kepadamu jalan ke luar, sehingga kamu dapat menanggungnya. (1 Korintus 10:13)

Tuhan mau memakai kita dengan dahsyat

Lukas 5:5, Simon menjawab: "Guru, telah sepanjang malam kami bekerja keras dan kami tidak menangkap apa-apa, tetapi karena Engkau menyuruhnya, aku akan menebarkan jala juga."

Dikatakan di sini sudah sepanjang malam. Mungkin Saudara sudah bertahun-tahun mendoakan, tapi kok rasanya tidak maju-maju. Mungkin Anda katakan, “Saya sudah berdoa siang-malam kok tidak dijawab-jawab, suami saya tidak bertobat-tobat juga.” Tapi ternyata Anda sendiri yang mungkin harus bertobat duluan!

Kadang kita sudah berusaha macam-macam, toh pencobaan tidak berhentinya. Kita masing-masing punya masalah, tapi kita punya Tuhan yang menyediakan beribu macam jalan keluar untuk masalah kita. Kita tahu bahwa Dia memilih kita untuk satu maksud, bukan cuma memberkati kita, tapi juga sangat ingin memberkati kita berlimpah-limpah supaya kita jadi berkat untuk orang lain. Bukan tanpa tujuan Tuhan memberikan mujizat untuk kita. Dia punya rencana yang besar!

Waktu Petrus izinkan Tuhan Yesus masuk, Petrus mendapatkan berkat yang luar biasa. Tapi bukan cuma sampai situ, banyak kegagalan terjadi dalam perjalan hidup Petrus, bahkan sampai dia menyangkali Yesus waktu diinterogasi di Mahkamah Agama.

Alkitab menulis, sampai Yesus disalib, Petrus tidak pernah ketemu lagi dengan Yesus, tidak minta maaf. Tapi Petrus tetap ada di hati Tuhan.

Berkali-kali kita mendukakan hati Tuhan, tapi kita tetap ada di hatinya. Kapan kesempatan itu datang? Ketika Petrus berdoa di loteng atas, mereka dipenuhi Roh Kudus, dan Tuhan memulihkan. Bahkan Petrus mulai berkhotbah dan orang-orang kagum apa yang dilakukan Petrus. Petrus berkhotbah dan Alkitab menulis ada 3000 orang bertobat dan memberi diri dibaptis. Itu artinya, Tuhan juga masih memberi kesempatan bagi kita yang mengalami kegagalan-kegagalan, Tuhan mau memakai kita menjadi orang-orang yang ahli dalam bidangnya masing-masing.

Biarlah kegagalan kita tidak menghambat kita secara rohani. Tapi biarlah kegagalan itu menyebabkan kita melompat jauh, dan Tuhan mau pakai kita lebih dahsyat lagi.

Pencurahan Roh Kudus

Hari-hari terakhir Tuhan akan mencurahkan Roh-Nya kepada setiap orang yang mau percaya kepada Dia. Roh Kuduslah yang mengingatkan kita akan dosa ketidakpercayaan kita, Dia yang menghibur, mengingatkan kita setiap saat. Mari biarkan Roh Kudus menolong setiap langkah hidup kita.

Hari ini mari buka hati, biarkan Yesus menjadi penuntun dan penasihat hidup kita. Ke mana-mana kita pergi jauh, Dia tetap memilih kita dan Dia punya rencana yang besar atas hidup kita.

Beberapa waktu lalu dalam Liburan Ceria untuk anak-anak, pada hari kedua, ada baptisan Roh Kudus. Waktu mereka didoakan, mereka mulai berbahasa-bahasa yang baru. Gembala Sidang sudah mengatakan Tuhan akan mencurahkan Roh-Nya. Kemudian orang tua berkata, anak-anak ini berubah hidupnya. Hari-hari ini, mereka yang tadinya bandel sekarang bisa berubah secara mengherankan. Dan waktu Roh Kudus memenuhi, mereka juga menjadi pintar.

Keluaran 31:3, dan telah Kupenuhi dia dengan Roh Allah, dengan keahlian dan pengertian dan pengetahuan, dalam segala macam pekerjaan,

Ketika Roh Allah memenuhi kita, Dia juga memberikan pengertian ,pengetahuan, dalam segala macam pekerjaan. Jika hari ini Saudara baru menerima ayat ini, mari doakan anak-anak kita agar Tuhan memberikan anak-anak kita keahlian, pengertian, pengetahuan, dalam segala macam pekerjaan. Supaya hidup kita bukannya biasa-biasa tapi di atas rata-rata.

Jangan memarahi anak kita bodoh, tapi hari ini kita adalah orang-orang yang dipenuhi Roh Allah. Kita semua akan diberikan keahlian dan pengertian dan pengetahuan, dalam segala macam pekerjaan,

Saya diberikan anak tiga, saya doakan anak-anak saya dengan ayat-ayat ini. Maukah Saudara berdoa untuk anak-anak Saudara satu persatu? Maka Tuhan akan memberikan hikmat, sehingga pengurapan Tuhan turun atas anak-anak kita.

Ketika kita melakukan bagian kita, maka Tuhan melakukan bagian-Nya. Kalau mau ahli main piano, tentu kita harus latihan, tidak tiba-tiba bisa. Itu bagian kita. Bagian Tuhan, memberkati apa yang kita tidak mampu, Tuhan yang memberikan kemampuan. Anda mungkin sudah sekian tahun tidak bisa masak, lalu Anda mulai coba, dan Tuhan akan mengurapi sehingga menjadi ahli masak. Saya berdoa, kalau Saudara ada dalam perdagangan, berdoa agar Tuhan membuka kesempatan-kesempatan yang luar biasa. Petrus pernah gagal tapi dia bangkit dan 3000 orang bertobat melalui dia.

Satu hari, tiba-tiba suami saya berkata, “Saya berhenti bekerja, saya mau melayani Tuhan.” Saya bilang “Ok!”. Padahal pekerjaan itu adalah penghidupan untuk kami sekeluarga. Tiap hari dia bilang, “Saya akan melayani Raja di atas segala raja.” Keluarga besar kami protes dan berkata, “Keluarga mau dikasih makan apa?” Risikonya tinggi. Dan satu kali, tiba-tiba dia dipanggil selama-lamanya oleh Tuhan. Saya berpikir, “Anak saya tiga mau jadi apa?” Benar-benar kasih karunia kalau saya bisa tersenyum hari ini. Saya mulai mengandalkan Tuhan, dan anak-anak saya diberkati Tuhan satu persatu, diberikan keahlian satu persatu. Tuhan membuktikan Dia Allah yang luar biasa. Apa yang tidak mungkin, mendapat beasiswa, ke Amerika gratis. Saya bangga akan hal itu, saya saksikan terus. Walau saya single parent, wanita, Tuhan bisa merealisasikan janji-Nya. Saya memutuskan, “Saya mau melayani Engkau seratus bahkan seribu persen!

Tuhan menyertai langkah-langkah kita. Orang yang berharap pada Tuhan, Tuhan menjamin hidupnya. Tapi bukan berarti tidak pernah gagal, kecewa, sakit hati. Waktu saya sakit hati, saya tidak berkata Tuhan tidak adil! Tuhan berkata, Dia yang memegang tanganmu jam demi jam. Dia mau saya merendahkan hati.

Penutup

Saya tahu Tuhan berbicara banyak buat kita hari ini. Setiap orang tua mau lihat anaknya berhasil, terlebih lagi Bapa di sorga. Tangan Tuhan yang kuat, lebih hebat dari cara berpikir logika kita, mungkin kita orang yang sangat berprestasi, kita bisa saja mengalami kegagalan sampai rencana Tuhan berhasil, sampai kita menjadi saluran berkat-Nya. Itulah Tuhan kita yang tidak pernah berubah dulu, sekarang, dan selama-lamanya.

Amin!