Penguasaan diri

Dari GBI Danau Bogor Raya
Revisi sejak 30 September 2023 06.04 oleh Leo (bicara | kontrib) (←Membuat halaman berisi '{{unified info | templatetype=devosi | namespace= Article | pagename= 20230925/DV | title= Penguasaan diri | date= 2023-09-25 | name= AH | completename= (AH) | readmore= {{{readmore|}}} | infobox= {{{infobox|}}} | DaysAllowedToPublishBeforeArticleDate = 2 | illustration16x9= Devotional 2023.jpg | illustration1x1= Devotional 2023-1x1.jpg | longsummary= <!-- 4-5 kalimat --> | summary= Penguasaan diri adalah sebuah sikap tegas tidak mau dikuasai oleh keinginan-ke...')
(beda) ← Revisi sebelumnya | Revisi terkini (beda) | Revisi selanjutnya → (beda)
Lompat ke: navigasi, cari

Apa itu penguasaan diri? Sebagai anak-anak Tuhan, penguasaan diri adalah sebuah sikap tegas tidak mau dikuasai oleh keinginan-keinginan duniawi, atau tidak berkompromi terhadap segala hal yang berlawanan dengan kebenaran.

Penguasaan diri berkenaan dengan komitmen seseorang untuk hidup benar, membangun kebiasaan-kebiasaan yang baik disertai tekad untuk meninggalkan, membuang, dan menghancurkan kebiasaan-kebiasaan buruk yang membawa seseorang makin jauh dari jalan Tuhan.

Memiliki penguasaan diri berarti berani berkata tidak terhadap segala hal yang bersifat kefasikan dan keduniawian seperti tertulis:

Ia mendidik kita supaya kita meninggalkan kefasikan dan keinginan-keinginan duniawi dan supaya kita hidup bijaksana, adil dan beribadah di dalam dunia sekarang ini, (Titus 2:12)

Untuk bisa menguasai diri dibutuhkan kemauan, tekad, semangat dan kerja keras, karena "...roh memang penurut, tetapi daging lemah."

Mampu menguasai diri berarti mampu menawan segala pikiran dan menaklukkannya kepada Kristus. Jika kita tidak bisa menguasai pikiran kita, maka tindakan kita pun tidak bisa kita kuasai. Jadi bisa disimpulkan, bila pikiran kita terus dipenuhi oleh Firman Tuhan, pasti segala perbuatan dan tindakan kita akan terarah dan terkendali.

Seseorang yang tidak mempunyai penguasaan diri akan selalu rentan terhadap segala sesuatu yang menekan dirinya, orang itu tidak akan sanggup bertahan apabila menghadapi tantangan dan halangan dalam kehidupannya.

Penguasaan diri bukanlah sesuatu yang dibawa sejak lahir, melainkan sesuatu yang harus dilatih dan dipelajari dalam proses pendewasaan diri. Karena itu, salah satu tanda menuju kedewasaan adalah kemampuan untuk menguasai diri atau mengendalikan diri.

Dalam Kitab Amsal dikatakan,

Orang yang sabar melebih pahlawan, orang yang menguasai dirinya, melebihi orang yang merebut kota. (Amsal 16:32)

Kita harus bisa menguasai diri dalam hal apa? Kita harus dapat menguasai diri dalam hal apapun juga! Menguasai diri itu memang tidak mudah. Dibutuhkan proses yang panjang untuk memiliki karakter seperti ini. Itulah sebabnya kita perlu pertolongan Roh Kudus untuk membantu kita menaklukkan daging dan dapat menguasai diri kita atau mengendalikan diri kita.

Sejauh mana kita sudah berhasil menguasai diri kita? (AH)

Penguasaan diri adalah sebuah sikap tegas tidak mau dikuasai oleh keinginan-keinginan duniawi, atau tidak berkompromi terhadap segala hal yang berlawanan dengan kebenaran.