Oleh iman Daud dan Samuel menjadi pahlawan

Dari GBI Danau Bogor Raya
Revisi sejak 2 Mei 2023 05.02 oleh Leo (bicara | kontrib) (Penggantian teks - "| judul =" menjadi "| title=")
(beda) ← Revisi sebelumnya | Revisi terkini (beda) | Revisi selanjutnya → (beda)
Lompat ke: navigasi, cari
Sebab aku akan kekurangan waktu, apabila aku hendak menceriterakan tentang. . . Daud dan Samuel. (Ibrani 11:32)

Penulis surat Ibrani yang diilhami Roh Kudus merasa bahwa ia kekurangan waktu untuk menuliskan iman Gideon, Barak, Simson dan Yefta dalam suratnya. Ia juga menjelaskan bahwa ia kekurangan waktu untuk menceritakan kesaksian iman Daud dan Samuel. Hal ini mengejutkan karena banyak orang memandang mereka sebagai teladan yang paling sesuai perihal iman.

Daud adalah teladan iman yang sangat dikenal. Ia menghadapi raksasa Goliat dengan iman. “Tetapi Daud berkata kepada orang Filistin itu: "Engkau mendatangi aku dengan pedang dan tombak dan lembing, tetapi aku mendatangi engkau dengan nama TUHAN semesta alam” (1 Samuel 17:45). Ketika Saul ingin membunuhnya, Daud menyerahkan Saul kepada Allah. “TUHAN kiranya menjadi hakim di antara aku dan engkau, TUHAN kiranya membalaskan aku kepadamu, tetapi tanganku tidak akan memukul engkau” (1 Samuel 24:13). Dengan yakin ia mengandalkan Allah sebagai kekuatannya, sukacitanya dan keselamatannya. “TUHAN itu kekuatanku dan mazmurku; Ia telah menjadi keselamatanku” (Mazmur 118:14). Ia bahkan berpaling kepada Allah dan sepenuhnya mengandalkan dia ketika ia berada dalam titik rohani terendah dari hidupnya, yaitu ketika ia melakukan dosa perzinahan dan pembunuhan. “Kasihanilah aku, ya Allah, menurut kasih setia-Mu, hapuskanlah pelanggaranku menurut rahmat-Mu yang besar! Bersihkanlah aku seluruhnya dari kesalahanku, dan tahirkanlah aku dari dosaku!” (Mazmur 51:3-4).

Samuel merupakan teladan iman yang juga sangat dikenal. Ia memulai kepercayaannya kepada Allah ketika ia masih kanak-kanak. “Lalu datanglah TUHAN, berdiri di sana dan memanggil seperti yang sudah-sudah: "Samuel! Samuel!" Dan Samuel menjawab: "Berbicaralah, sebab hamba-Mu ini mendengar” (1 Samuel 3:10). Lalu, ia semakin bertumbuh secara rohani dan dengan setia melayani Tuhan di seluruh daerah Israel. “Dan Samuel makin besar dan TUHAN menyertai dia dan tidak ada satupun dari firman-Nya itu yang dibiarkan-Nya gugur. Maka tahulah seluruh Israel dari Dan sampai Bersyeba, bahwa kepada Samuel telah dipercayakan jabatan nabi TUHAN” (1 Samuel 3:10). Dengan berani Samuel menegur Raja Saul yang tidak mentaati perintah Allah untuk membinasakan orang Amalek. “Karena engkau telah menolak firman TUHAN, maka Ia telah menolak engkau sebagai raja” (1 Samuel 15:23).

Daud dan Samuel merupakan hamba-hamba Tuhan yang luar biasa. Namun, hal yang membedakan hidup mereka adalah faktor rohani yang sama yang membuat hamba-hamba Tuhan yang tidak terlalu terkenal juga tercatat dalam daftar ini yaitu iman.

Doa

Ya Tuhan dari hamba-hamba yang luar biasa, dalam banyak perkara aku seperti Barak dan Yefta, lebih dari pada Daud dan Samuel. Namun, aku dikuatkan karena aku melihat bahwa yang membuat Engkau berkenan kepada semua orang selalu hal yang sama – iman. Ajarlah aku untuk senantiasa mengandalkan Engkau. Amin.

Sebab aku akan kekurangan waktu, apabila aku hendak menceriterakan tentang. . . Daud dan Samuel. (Ibrani 11:32) Penulis surat Ibrani yang diilhami Roh Kudus merasa bahwa ia kekurangan waktu untuk menuliskan iman Gideon, Barak, Simson dan Yefta dalam suratnya. Ia juga menjelaskan bahwa ia kekurangan waktu untuk menceritakan kesaksian iman Daud dan Samuel. Hal ini mengejutkan karena banyak orang memandang mereka sebagai teladan yang paling sesuai perihal iman.