Dikuatkan dengan kasih karunia

Dari GBI Danau Bogor Raya
Revisi sejak 2 Mei 2023 03.24 oleh Leo (bicara | kontrib) (Penggantian teks - "| judul =" menjadi "| title=")
(beda) ← Revisi sebelumnya | Revisi terkini (beda) | Revisi selanjutnya → (beda)
Lompat ke: navigasi, cari
Sebab itu, hai anakku, jadilah kuat oleh kasih karunia dalam Kristus Yesus. (2 Timotius 2:1)

Kekuatan yang besar diperlukan untuk bisa hidup sesuai kehendak Tuhan. Kekuatan tersebut ada dalam Kasih Karunia Tuhan Yesus Kristus. “Jadilah kuat oleh kasih karunia dalam Kristus Yesus.” Alasan mengapa kita memerlukan kekuatan tersebut dicatat dalam ayat-ayat berikutnya.

Salah satu aspek dari panggilan kita sebagai orang yang percaya kepada Kristus adalah meneruskan kepada orang lain, kebenaran yang sudah Tuhan ajarkan kepada kita. “Apa yang telah engkau dengar dari padaku di depan banyak saksi, percayakanlah itu kepada orang-orang yang dapat dipercayai, yang juga cakap mengajar orang lain” (2 Timotius 2:2). Memuridkan orang lain untuk mengenal kebenaran Allah bukanlah hal yang mudah dan dapat membuat kita lelah serta patah semangat. Kita memerlukan kekuatan kasih karunia Tuhan.

Aspek berikutnya dari panggilan kita sebagai orang percaya adalah menjadi prajurit rohani. “Ikutlah menderita sebagai seorang prajurit yang baik dari Kristus Yesus” (2 Timotius 2:3). Kita adalah pahlawan-pahlawan Allah dalam peperangan rohani yang berlangsung seumur hidup di seluruh penjuru dunia ini. Pertempuran sudah dimenangkan oleh jenderal kita yaitu Yesus Kristus. Tetapi, musuh tidak akan berhenti untuk membalas menyerang sampai akhirnya dia dihukum untuk selama-lamanya. Sebagai tentara Kristus, kita menghadapi banyak penderitaan. Sekali lagi, kita memerlukan kekuatan kasih karunia Tuhan Yesus Kristus.

Aspek lainnya dari panggilan kita sebagai orang percaya adalah berjuang seperti seorang atlet. “Seorang olahragawan hanya dapat memperoleh mahkota sebagai juara, apabila ia bertanding menurut peraturan-peraturan olahraga” (2 Timotius 2:5). Dalam olah raga, para atlet harus berlatih dengan disiplin dan ketekunan, demikian juga dalam kehidupan orang percaya. Semua hal tersebut memerlukan kekuatan kasih karunia Tuhan Yesus Kristus.

Kehidupan orang percaya juga digambarkan seperti seorang petani. “Seorang petani yang bekerja keras haruslah yang pertama menikmati hasil usahanya” (2 Timotius 2:6). Seperti seorang petani, kita harus menabur benih Firman ke tanah hati manusia. Kita harus mengairi benih tersebut dengan doa. Kita juga akan menuai panen kebenaran. Bertani adalah pekerjaan yang melelahkan. Sekali lagi, kita memerlukan kekuatan kasih karunia Tuhan Yesus Kristus.

Betapa luar biasa, Tuhan tidak membatasi kasih karunia-Nya hanya pada pembenaran atau lahir baru saja, tetapi juga sampai pada pengudusan atau proses pendewasaan rohani kita. Kita memerlukan kasih karunia-Nya untuk menguatkan kita dalam berbagai-bagai tugas rohani yang Tuhan percayakan kepada kita seperti seorang pemurid, prajurit, olahragawan dan petani. “Jadilah kuat oleh kasih karunia dalam Kristus Yesus.”

Doa

Tuhan yang maha kuat dan kuasa. Aku rindu untuk bisa menjadi pemurid yang setia, prajurit yang rela berkorban, olahragawan yang tekun berlatih dan petani yang bekerja keras. Panggilan ini begitu indah Tuhan tetapi juga aku menyadari betapa lemahnya kekuatan ku sendiri. Oleh karena itu aku memandang kepada Mu dan memohon agar Engkau menguatkan aku dengan kuasa kasih karunia yang ada dalam Yesus Kristus. Amin.

Sebab itu, hai anakku, jadilah kuat oleh kasih karunia dalam Kristus Yesus. (2 Timotius 2:1)

Kekuatan yang besar diperlukan untuk bisa hidup sesuai kehendak Tuhan. Kekuatan tersebut ada dalam Kasih Karunia Tuhan Yesus Kristus. “Jadilah kuat oleh kasih karunia dalam Kristus Yesus.” Alasan mengapa kita memerlukan kekuatan tersebut dicatat dalam ayat-ayat berikutnya.

Salah satu aspek dari panggilan kita sebagai orang yang percaya kepada Kristus adalah meneruskan kepada orang lain, kebenaran yang sudah Tuhan ajarkan kepada kita.