Lebih dari pemenang walaupun dalam situasi yang mustahil

Dari GBI Danau Bogor Raya
Revisi sejak 2 Mei 2023 03.24 oleh Leo (bicara | kontrib) (Penggantian teks - "| judul =" menjadi "| title=")
(beda) ← Revisi sebelumnya | Revisi terkini (beda) | Revisi selanjutnya → (beda)
Lompat ke: navigasi, cari

Siapakah yang akan memisahkan kita dari kasih Kristus? Penindasan atau kesesakan atau penganiayaan, atau kelaparan atau ketelanjangan, atau bahaya, atau pedang? Seperti ada tertulis: "Oleh karena Engkau kami ada dalam bahaya maut sepanjang hari, kami telah dianggap sebagai domba-domba sembelihan." Tetapi dalam semuanya itu kita lebih dari pada orang-orang yang menang, oleh Dia yang telah mengasihi kita.

Roma 8:35-37

Jika kita merenungkan mengenai kehidupan Kekristenan yang berkemenangan, kita mungkin terjebak dengan pemikiran bahwa kemenangan adalah berhasil lolos dari situasi yang mustahil. Yang benar, kita adalah orang-orang yang sudah menjadi lebih dari pemenang, walaupun kita masih ada di tengah-tengah kemustahilan.

Kita hanya bisa benar-benar kalah jika kita dilepaskan dari kasih Kristus. Kita harus dipisahkan dari kasih dan pemeliharaan Yesus sang Pemenang. Adakah musuh atau keadaan yang dapat melakukannya?

Siapakah yang akan memisahkan kita dari kasih Kristus?

Pertanyaan ini dijawab pada ayat 38 dan 39.

Sebab aku yakin, bahwa baik maut, maupun hidup, baik malaikat-malaikat, maupun pemerintah-pemerintah, baik yang ada sekarang, maupun yang akan datang, atau kuasa-kuasa, baik yang di atas, maupun yang di bawah, ataupun sesuatu makhluk lain, tidak akan dapat memisahkan kita dari kasih Allah, yang ada dalam Kristus Yesus, Tuhan kita. (Roma 8:38-39)

Tidak ada musuh rohani yang mampu memisahkan antara Tuhan dengan anak-anak-Nya yang sudah ditebus. Demikian juga, tidak ada situasi yang semustahil apapun yang dapat memisahkan kita dari Tuhan. Ayat 35 dan 36 menulis daftar kemustahilan yang dapat membuat kita merasa sedang mengalami kekalahan.

Penindasan atau kesesakan atau penganiayaan, atau kelaparan atau ketelanjangan, atau bahaya, atau pedang? Seperti ada tertulis: "Oleh karena Engkau kami ada dalam bahaya maut sepanjang hari, kami telah dianggap sebagai domba-domba sembelihan.” (Roma 8:35-36)

Ketika masalah dan tekanan datang, ketika kita diserang dan mengalami kekurangan, kita mungkin tergoda untuk berpikir bahwa kemenangan tidak mungkin dialami. Ketika kita merasa seperti seekor domba yang sedang dibawa ke tempat penyembelihan, kita mungkin berpikir bahwa kekalahan adalah hal yang wajar untuk kita alami.

Tetapi dalam semuanya itu kita lebih dari pada orang-orang yang menang, oleh Dia yang telah mengasihi kita.

Di tengah kesulitan kehidupan sekarang ini, kita adalah orang-orang yang lebih dari pemenang. Sesungguhnya, kita sudah ikut dalam kemenangan yang penuh kuasa, kekal dan berkelimpahan, kemenangan yang dilakukan oleh Kristus di kayu salib dan kebangkitan-Nya dari dalam Kubur.

Tetapi syukur kepada Allah, yang telah memberikan kepada kita kemenangan oleh Yesus Kristus, Tuhan kita. (1 Korintus 15:57)

Doa

Ya Bapa, aku memuji Engkau untuk kemenangan yang Engkau sediakan lewat Anak-Mu. Tuhan, tolong aku untuk melihat kemenangan rohani ini sebagai kebenaran yang senantiasa nyata dalam kehidupanku, bukan hanya terjadi sekali-sekali saja. Aku bersyukur karena melalui Kristus, walaupun aku sedang ada dalam masalah, sekarang aku sudah lebih dari pada pemenang. Di dalam nama Tuhan Yesus Kristus. Amin.

Siapakah yang akan memisahkan kita dari kasih Kristus? Penindasan atau kesesakan atau penganiayaan, atau kelaparan atau ketelanjangan, atau bahaya, atau pedang? Seperti ada tertulis: "Oleh karena Engkau kami ada dalam bahaya maut sepanjang hari, kami telah dianggap sebagai domba-domba sembelihan." Tetapi dalam semuanya itu kita lebih dari pada orang-orang yang menang, oleh Dia yang telah mengasihi kita. (Roma 8:35-37) Jika kita merenungkan mengenai kehidupan Kekristenan yang berkemenangan, kita mungkin terjebak dengan pemikiran bahwa kemenangan adalah berhasil lolos dari situasi yang mustahil. Yang benar, kita adalah orang-orang yang sudah menjadi lebih dari pemenang, walaupun kita masih ada di tengah-tengah kemustahilan.