Pelayanan kemurahan dan kasih karunia

Dari GBI Danau Bogor Raya
Revisi sejak 2 Mei 2023 03.17 oleh Leo (bicara | kontrib) (Penggantian teks - "| judul =" menjadi "| title=")
(beda) ← Revisi sebelumnya | Revisi terkini (beda) | Revisi selanjutnya → (beda)
Lompat ke: navigasi, cari
“Oleh kemurahan Allah kami telah menerima pelayanan ini. Karena itu kami tidak tawar hati." (2 Korintus 4:1)

Selain kemerdekaan rohani, Allah ingin memberikan karakteristik rohani lain ke dalam hidup kita. Salah satunya adalah semangat ilahi yang datang dari hidup dalam Pelayanan kemurahan dan kasih karunia.

Pelayanan yang kita lakukan untuk Tuhan didasarkan oleh kemurahan Tuhan: “Oleh kemurahan Allah kami telah menerima pelayanan ini." Seharusnya kita menerima penghukuman oleh Allah dan hidup terpisah dari Dia selama-lamanya. Namun sebaliknya, Tuhan berbelas kasihan kepada kita dan mengampuni dosa-dosa kita. “Pada waktu itu Dia telah menyelamatkan kita, bukan karena perbuatan baik yang telah kita lakukan, tetapi karena rahmat-Nya” (Titus 3:5). Lebih lagi, oleh karena kemurahan-Nya ia memanggil kita untuk melayani Dia. “Aku bersyukur kepada Dia, yang menguatkan aku, yaitu Kristus Yesus, Tuhan kita, karena Ia menganggap aku setia dan mempercayakan pelayanan ini kepadaku--aku yang tadinya seorang penghujat dan seorang penganiaya dan seorang ganas, tetapi aku telah dikasihani-Nya” (1 Timotius 1:12-13). Pelayanan kita juga berdasarkan kasih karunia. “Dari Injil itu aku telah menjadi pelayannya menurut pemberian kasih karunia Allah” (Efesus 3:7).

Pelayanan kita berdasarkan kemurahan dan kasih karunia Allah, “Karena itu kami tidak tawar hati." Jika kita dipanggil untuk melayani Tuhan berdasarkan kemampuan manusiawi kita, maka kita akan tawar hati. Pengalaman rasul Paulus dalam pelayanan juga dirasakan oleh hamba-hamba Tuhan sepanjang sejarah. “Bahkan ketika kami tiba di Makedonia, kami tidak beroleh ketenangan bagi tubuh kami. Di mana-mana kami mengalami kesusahan: dari luar pertengkaran dan dari dalam ketakutan." (1 Korintus 7:5). Kadang-kadang kita juga dikelilingi oleh situasi dan masalah yang sepertinya mustahil diselesaikan dan membuat kita putus asa. Apa yang harus kita lakukan jika kita berada dalam situasi seperti itu? “Ingatlah selalu akan Dia, yang tekun menanggung bantahan yang sehebat itu terhadap diri-Nya dari pihak orang-orang berdosa, supaya jangan kamu menjadi lemah dan putus asa." (Ibrani 12:3). Tidak ada seorangpun yang pernah mengalami pergumulan lebih berat dari pada Tuhan Yesus. Juga tidak ada seorangpun yang melayani lebih setia dari pada Yesus. Dari pergumulan yang satu ke pergumulan yang Lain, Allah Bapa membawa Yesus di jalan kemenangan. Kita dapat mengandalkan Tuhan dan percaya bahwa Dia memiliki belas kasihan kepada kita semua. Ia akan mengalirkan kasih karunia-Nya kepada kita dan membawa kita menuju kemenangan.

Ingatlah bahwa pelayanan kita kepada Tuhan didasarkan kepada kemurahan dan kasih karunia Tuhan. “Sebab itu marilah kita dengan penuh keberanian menghampiri takhta kasih karunia, supaya kita menerima rahmat dan menemukan kasih karunia untuk mendapat pertolongan kita pada waktunya." (Ibrani 12:3).

Doa

Ya Tuhan Maha Pemurah dan penuh kasih karunia, Engkau mengetahui betapa sering tawar hati melanda kehidupanku. Ingatkanlah aku bahwa pelayananku didasarkan oleh kemurahan hati dan kasih karunia-Mu, bukan kemampuan dan kekuatan diriku sendiri. Di dalam nama Tuhan Yesus Kristus aku berdoa. Amin.

“Oleh kemurahan Allah kami telah menerima pelayanan ini. Karena itu kami tidak tawar hati." (2 Korintus 4:1)

Selain kemerdekaan rohani, Allah ingin memberikan karakteristik rohani lain ke dalam hidup kita. Salah satunya adalah semangat ilahi yang datang dari hidup dalam Pelayanan kemurahan dan kasih karunia.

Pelayanan yang kita lakukan untuk Tuhan didasarkan oleh kemurahan Tuhan.