Pelayanan kematian atau pelayanan kehidupan

Dari GBI Danau Bogor Raya
Revisi sejak 2 Mei 2023 03.09 oleh Leo (bicara | kontrib) (Penggantian teks - "| judul =" menjadi "| title=")
(beda) ← Revisi sebelumnya | Revisi terkini (beda) | Revisi selanjutnya → (beda)
Lompat ke: navigasi, cari
Hukum yang tertulis mematikan, tetapi Roh menghidupkan. Pelayanan yang memimpin kepada kematian terukir dengan huruf pada loh-loh batu. Namun demikian kemuliaan Allah menyertainya waktu ia diberikan… betapa lebih besarnya lagi kemuliaan yang menyertai pelayanan Roh! (2 Korintus 3:6-8)

Ayat-ayat ini berisi perbedaan kontras lainnya akibat pilihan hidup yang mengandalkan kebangkrutan kekuatan manusia, atau kelimpahan berkat sorga. Perbedaan tersebut adalah “pelayanan kematian” atau “pelayanan kehidupan." Istilah ini timbul dengan menghubungkan empat ungkapan: “hukum yang tertulis mematikan… Roh menghidupkan… pelayanan yang memimpin kepada kematian… pelayanan Roh." Hukum Taurat perjanjian lama adalah pelayanan yang memimpin kepada kematian dan perjanjian baru kasih karunia adalah pelayanan Roh yang menghidupkan.

Ketika manusia berusaha untuk melayani dengan hukum Taurat, hasilnya adalah kematian rohani. Karena hukum Taurat menuntut kesempurnaan namun tidak menyediakan jalan untuk melakukannya. Hal ini “mematikan” orang yang berusaha hidup di dalamnya. Hanya mereka yang melayani dengan kasih karunia dapat memberikan hidup kepada manusia, karena hanya kasih karunia yang dapat menghasilkan kehidupan sesuai dengan kehendak Allah. Pelayanan adalah hal yang harus dilakukan oleh semua orang, setiap keluarga dan gereja. Namun setiap pelayanan akan memiliki salah satu dari dua karakter, yaitu pelayanan yang membawa kematian atau pelayanan yang menghidupkan. Hasil dari pelayanan akan membawa kematian atau kehidupan rohani kepada orang-orang yang dilayani.

Orang-orang yang dilayani oleh pelayanan yang membawa kematian, baik oleh pribadi, keluarga atau gereja, yaitu dengan dasar hukum Taurat dan membiarkan setiap orang mengandalkan kemampuan mereka sendiri, dapat menemukan suasana penghakiman atau pergumulan secara daging. Mereka dapat menemukan orang-orang yang membenarkan diri sendiri atau kepercayaan kepada diri sendiri. Mereka dapat menemukan kemunafikan atau suasana frustrasi. Mereka dapat menemukan hati yang keras atau suasana yang dingin.

Sebaliknya, orang-orang yang dilayani oleh pelayanan yang membawa kehidupan, yaitu dengan dasar kasih karunia dan mendorong orang untuk mengandalkan Allah, akan menemukan kasih dan damai sejahtera. Mereka akan menemukan kerendahan hati dan kepercayaan kepada Allah. Mereka akan menemukan kemurnian dan rasa cukup. Mereka akan menemukan keramahan dan kehangatan.

Tuhan kita adalah Tuhan dari segala kehidupan. Rencana keselamatan-Nya yang penuh kasih adalah untuk Anak-Nya mati supaya kita memperoleh hidup. “Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal” (Yohanes 3:16). Tuhan memberikan kehidupan kepada kita, dan Ia menghendaki kita melayani orang lain dalam pelayanan yang menghidupkan.

Doa

Ya Tuhan sumber kehidupan, ingatkan aku jika aku membawa orang lain ke dalam pelayanan yang membawa kematian. Bangunlah di dalam aku pelayanan kasih karunia yang menghidupkan, oleh karya Roh Kudus-Mu. Di dalam nama Tuhan Yesus Kristus aku berdoa. Amin.

Hukum yang tertulis mematikan, tetapi Roh menghidupkan. Pelayanan yang memimpin kepada kematian terukir dengan huruf pada loh-loh batu. Namun demikian kemuliaan Allah menyertainya waktu ia diberikan… betapa lebih besarnya lagi kemuliaan yang menyertai pelayanan Roh! (2 Korintus 3:6-8) Ayat-ayat ini berisi perbedaan kontras lainnya akibat pilihan hidup yang mengandalkan kebangkrutan kekuatan manusia, atau kelimpahan berkat sorga. Perbedaan tersebut adalah “pelayanan kematian” atau “pelayanan kehidupan." Istilah ini timbul dengan menghubungkan empat ungkapan: “hukum yang tertulis mematikan… Roh menghidupkan… pelayanan yang memimpin kepada kematian… pelayanan Roh."