Sikap hati penerobos (Pdm Himawan Leenardo)

Dari GBI Danau Bogor Raya
Revisi sejak 24 Februari 2023 15.18 oleh Leo (bicara | kontrib) (Penggantian teks - " | kota =" menjadi " | city=")
Lompat ke: navigasi, cari

Anda mau menerobos? Tuhan akan bawa Anda menerobos saat Anda siap menerobos, saat Anda menunjukkan body language bahwa Anda siap untuk menerobos bersama Tuhan.

Mazmur 125:1,

Nyanyian ziarah. Orang-orang yang percaya kepada TUHAN adalah seperti gunung Sion yang tidak goyang, yang tetap untuk selama-lamanya.

Bangsa Israel adalah bangsa yang tidak bisa digoyahkan karena ada Janji Tuhan. Apakah Tuhan pilih kasih? Kenapa mesti Abraham, Daud? Karena hidup itu pilihan. Life is a choice.

Walaupun kita diberikan fasilitas oleh orang tua kita, siapa pun, hidup tetap adalah pilihan. Orang yang memilih yang terbaik, itulah yang dipilih.

Kita tahu bahwa Israel adalah Yakub. Kejadian 35:9-15,

Setelah Yakub datang dari Padan-Aram, maka Allah menampakkan diri pula kepadanya dan memberkati dia. Firman Allah kepadanya: "Namamu Yakub; dari sekarang namamu bukan lagi Yakub, melainkan Israel, itulah yang akan menjadi namamu." Maka Allah menamai dia Israel. Lagi firman Allah kepadanya: "Akulah Allah Yang Mahakuasa. Beranakcuculah dan bertambah banyak; satu bangsa, bahkan sekumpulan bangsa-bangsa, akan terjadi dari padamu dan raja-raja akan berasal dari padamu. Dan negeri ini yang telah Kuberikan kepada Abraham dan kepada Ishak, akan Kuberikan kepadamu dan juga kepada keturunanmu."

Yakub adalah orang yang sangat istimewa di hadapan Allah Bapa, nama Israel terus ada beribu-ribu tahun kemudian bahkan sampai saat ini.

Mari kita lihat Kejadian 25:23-26,

Firman TUHAN kepadanya: "Dua bangsa ada dalam kandunganmu, dan dua suku bangsa akan berpencar dari dalam rahimmu; suku bangsa yang satu akan lebih kuat dari yang lain, dan anak yang tua akan menjadi hamba kepada anak yang muda." Setelah genap harinya untuk bersalin, memang anak kembar yang di dalam kandungannya. Keluarlah yang pertama, warnanya merah, seluruh tubuhnya seperti jubah berbulu; sebab itu ia dinamai Esau. Sesudah itu keluarlah adiknya; tangannya memegang tumit Esau, sebab itu ia dinamai Yakub. Ishak berumur enam puluh tahun pada waktu mereka lahir.

3 hal yang diperbuat Yakub

Ada 3 hal yang menonjol yang diperbuat Yakub yang hampir tidak pernah dilakukan orang lain:

  1. Sikap hati mau menjadi yang terbaik.
  2. Menghormati hak istimewa yang diberikan oleh Tuhan
  3. Bergumul dengan Tuhan

Sikap hati mau menjadi yang terbaik

Yakub menolak jadi the second best. Dia mau jadi the best. Banyak orang mau menjadi kepala, tetapi dalam kehidupannya lebih banyak mengekor. Menjadi the best tanggung jawabnya besar, bahkan kadang-kadang harus menderita.

Sikap yang banyak ada seringkali bukan suatu kemauan besar. Kita sering terlalu nyaman dengan janji Tuhan yang luar biasa. Tapi kita harus ingat, janji Tuhan bukanlah untuk membuat kita merasa nyaman, tapi untuk memberikan kita kepastian.

Dari 12 suku Israel, hari-hari ini cuma disebut orang Yahudi. Yahudi itu Yehuda. Salah satu anak Yehuda dari hasil berhubungan dengan menantunya, Tamar, adalah Peres, artinya menerobos. Tuhan kita adalah Tuhan penerobos.

Yohanes 5:1-7,

Sesudah itu ada hari raya orang Yahudi, dan Yesus berangkat ke Yerusalem. Di Yerusalem dekat Pintu Gerbang Domba ada sebuah kolam, yang dalam bahasa Ibrani disebut Betesda; ada lima serambinya dan di serambi-serambi itu berbaring sejumlah besar orang sakit: orang-orang buta, orang-orang timpang dan orang-orang lumpuh, yang menantikan goncangan air kolam itu. Sebab sewaktu-waktu turun malaikat Tuhan ke kolam itu dan menggoncangkan air itu; barangsiapa yang terdahulu masuk ke dalamnya sesudah goncangan air itu, menjadi sembuh, apapun juga penyakitnya. Di situ ada seorang yang sudah tiga puluh delapan tahun lamanya sakit. Ketika Yesus melihat orang itu berbaring di situ dan karena Ia tahu, bahwa ia telah lama dalam keadaan itu, berkatalah Ia kepadanya: "Maukah engkau sembuh?" Jawab orang sakit itu kepada-Nya: "Tuhan, tidak ada orang yang menurunkan aku ke dalam kolam itu apabila airnya mulai goncang, dan sementara aku menuju ke kolam itu, orang lain sudah turun mendahului aku."

Ketika Tuhan datang kepada orang yang sedang sakit itu, cara dia menjawab Tuhan ini adalah sikap yang umum terjadi: mengasihi diri sendiri. Tapi Tuhan tidak perlu keadaan kita untuk membuat mujizat, Tuhan cuma perlu iman kita. Lihat, orang sakit ini menjawab, "tidak ada yang menolong aku." Padahal bukan itu yang Tuhan mau! Yang Tuhan perlu cuma satu sikap, "mau."

Mujizat itu apa? Banyak orang berpikir mujizat itu adalah cara mudah untuk mendapatkan berkat. Padahal ada bagian yang harus kita lakukan. Coba ubah cara pikir kita tentang cara bekerjanya Tuhan. Kita seringkali hanya melakukan yang cukupan, tapi minta yang terbaik. Jangan lakukan yang asal-asalan dan mengharapkan mujizat.

Menerobos itu adalah action. Jangan mau gagal! Jangan menganggap gagal itu normal! Kalau Anda menganggap kegagalan itu normal, makanya Anda gagal! Pengalaman tidak bisa menjadi doktrin. Janganlah kegagalan itu dianggap sebagai sesuatu yang biasa. Pelajari mengapa gagal dan besok jadilah pemenang!

Sekalipun ada banyak malaikat ada di sekeliling kita, tapi kalau sikap hati kita gagal, maka kita akan gagal.

Menghormati hak istimewa yang diberikan oleh Tuhan

Sikap hati yang kedua: Apakah kita menghormati hak istimewa yang diberikan oleh Tuhan?

Kejadian 25:29-34,

Pada suatu kali Yakub sedang memasak sesuatu, lalu datanglah Esau dengan lelah dari padang. Kata Esau kepada Yakub: "Berikanlah kiranya aku menghirup sedikit dari yang merah-merah itu, karena aku lelah." Itulah sebabnya namanya disebutkan Edom. Tetapi kata Yakub: "Juallah dahulu kepadaku hak kesulunganmu." Sahut Esau: "Sebentar lagi aku akan mati; apakah gunanya bagiku hak kesulungan itu?" Kata Yakub: "Bersumpahlah dahulu kepadaku." Maka bersumpahlah ia kepada Yakub dan dijualnyalah hak kesulungannya kepadanya. Lalu Yakub memberikan roti dan masakan kacang merah itu kepada Esau; ia makan dan minum, lalu berdiri dan pergi. Demikianlah Esau memandang ringan hak kesulungan itu.

Esau memandang rendah kesulungan, tapi hak kesulungan itu sebetulnya tidak akan hilang dari Esau jika tidak diserahkan. Yakub memandang penting hak istimewa (priviledge) dari Tuhan bagi anak sulung itu.

Mari kita lihat beberapa hak-hak istimewa yang diberikan oleh Tuhan:

  1. Kita menjadi anak Allah, diberikan bukan karena gagah kuat kita.
    Malaikat di Sorga yang begitu luar biasa tidak jadi anak, Cuma malaikat. Tapi apakah kita sudah hormati hak itu? Kita ditebus dengan darah yang mahal. Kita menghormati Dia sebagai Bapa atau tidak? Teknologi boleh maju, tapi penghormatan tidak pernah turun nilainya: penghormatan terhadap Tuhan, penghormatan terhadap orang tua. Kita tidak akan menerobos kalau kita tidak menghormati orang tua kita. Alkitab mengatakan hormati orang tuamu maka engkau akan panjang umur dan berbahagia.
  2. Hak istimewa lainnya, hak untuk berdiri di hadapan Tuhan.
    Tuhan Yesus sudah membuka jalan untuk kita boleh berdiri di Ruang Maha Kudus Tuhan! Dalam Bait Allah, yang boleh masuk Ruang Maha Kudus hanya Imam Besar dengan membawa darah pendamaian. Kita masuk Ruang Maha Kudus dengan darah Yesus, anak domba yang kudus dan tak bercacat cela. Kalau kita memberikan penghormatan, hidup sebagai anak Allah, hidup secara kudus. Bapa kita kudus, maka kita mesti juga tunjukkan kekudusan itu dalam hidup kita.

Datanglah ke Gereja untuk memberkati Tuhan. Jangan datang ke gereja terlambat, sudah sepanjang minggu kita diberkati oleh Tuhan, jangan datang ke gereja terlambat dan hanya sekedar mendengar khotbah saja, itu namanya meminta berkat lagi dari Tuhan. Berkati Tuhan! Berkati Tuhan dengan mazmur, lagu-lagu pujian dan penyembahan kita.

Bergumul dengan Tuhan

Kejadian 32:22-29,

Pada malam itu Yakub bangun dan ia membawa kedua isterinya, kedua budaknya perempuan dan kesebelas anaknya, dan menyeberang di tempat penyeberangan sungai Yabok. Sesudah ia menyeberangkan mereka, ia menyeberangkan juga segala miliknya. Lalu tinggallah Yakub seorang diri. Dan seorang laki-laki bergulat dengan dia sampai fajar menyingsing. Ketika orang itu melihat, bahwa ia tidak dapat mengalahkannya, ia memukul sendi pangkal paha Yakub, sehingga sendi pangkal paha itu terpelecok, ketika ia bergulat dengan orang itu. Lalu kata orang itu: "Biarkanlah aku pergi, karena fajar telah menyingsing." Sahut Yakub: "Aku tidak akan membiarkan engkau pergi, jika engkau tidak memberkati aku." Bertanyalah orang itu kepadanya: "Siapakah namamu?" Sahutnya: "Yakub." Lalu kata orang itu: "Namamu tidak akan disebutkan lagi Yakub, tetapi Israel, sebab engkau telah bergumul melawan Allah dan manusia, dan engkau menang." Bertanyalah Yakub: "Katakanlah juga namamu." Tetapi sahutnya: "Mengapa engkau menanyakan namaku?" Lalu diberkatinyalah Yakub di situ.

Kejadian 32 ini adalah titik balik, sedangkan Kejadian 35 itu adalah penggenapan janji.

Kalau kita memiliki masalah, pernahkah kita seperti Yakub bergumul dengan Tuhan, berkata I will never let you go, except you bless me.

Bergumullah dengan Tuhan!

Seorang wanita dalam Lukas 18, wanita itu kejar hakim itu terus. Itu yang Tuhan minta. Apakah kita punya cukup keinginan seperti itu untuk dipulihkan dan terima mujizat?

Ada lagi contoh. Seorang yang mau mengalami terobosan, kelepasan dalam hidupnya, lihatlah Zakheus yang pendek. Alkitab mencatat Zakheus berlari mengejar Tuhan dan berusaha mendahului orang lain. Dia berusaha naik ke atas pohon, mejadi lebih tinggi dari orang lain. Kalau kau mau menerobos, posisikan posisi rohanimu lebih tinggi dari orang lain, supaya Tuhan melihat engkau!

Life is competition sekalipun dalam Alkitab. Alkibat mencatat Tuhan melihat ke atas, melihat orang yang orang mau do more lebih dari kemampuan dia. Ke mana pun kita pergi, kita mau Sorga melihat. Kalau kita mencatatkan nama kita di Sorga, Tuhan akan melakukan pembelaan kepada kita, anak dan cucu kita.

Penutup

Life is a choice. Anda mau menerobos? Tuhan akan bawa Anda menerobos saat Anda siap menerobos, saat Anda menunjukkan body language bahwa Anda siap untuk menerobos bersama Tuhan. Hanya satu yang bisa membawa kita menerobos: Yesus.

Amin!