Memperbaiki kesalahan

Dari GBI Danau Bogor Raya
Revisi sejak 19 November 2022 14.26 oleh Leo (bicara | kontrib) (Penggantian teks - "| illustration1x1= Logo COOL 2021 1x1.jpg↵}}" menjadi "| illustration1x1= Logo COOL 2021 1x1.jpg | longsummary= | summary= | shortsummary= }}")
(beda) ← Revisi sebelumnya | Revisi terkini (beda) | Revisi selanjutnya → (beda)
Lompat ke: navigasi, cari

Ajarlah kami menghitung hari-hari kami sedemikian, hingga kami beroleh hati yang bijaksana.

Mazmur 90:12

Pendahuluan

Mazmur 90 adalah doa Musa yang ditulis 3500 tahun yang lalu. Mazmur ini mengajak kita untuk melihat apa yang telah terjadi dalam hidup Musa. Musa yang menjadi tokoh pembebas Israel, ternyata tidak mendapat kesempatan masuk tanah perjanjian karena kelemahan dan dosanya. Musa tidak mengalami penggenapan janji Allah. Ini harus juga menjadi pelajaran bagi kita untuk mawas diri, sebab hidup yang singkat ini sedang membawa kita pada satu tujuan yaitu hidup kekal.

Hidup kita bukan sekedar kegiatan bangun tidur, makan, kerja, belajar, istirahat, hiburan, olahraga dan sebagainya. Setiap kesempatan dalam hidup kita saat ini adalah kesempatan untuk akrab dengan Tuhan, untuk mensyukuri kebaikan-kebaikan Tuhan dan untuk mewujudkan kehendak-Nya dalam hidup kita.

Doa Musa ini adalah doa untuk menata kembali hidup kita, karena hidup yang kita lalui ini suatu hari akan berhenti.

Isi dan sharing

Apakah yang dapat kita pelajari dari peristiwa yang dialami oleh Musa?

  1. Waktu adalah sebuah tanggung jawab
  2. Setiap waktu yang kita miliki suatu kelak akan dipertanggungjawabkan di hadapan Tuhan. Bagaimana kita menjalaninya itu adalah hal yang penting. Apakah kita mempergunakannya untuk sekedar kesenangan kita pribadi, atau untuk memuliakan Tuhan?

    Namun demikian jika hal-hal yang sia-sia pernah kita lakukan dan kita menyadarinya, lalu ada pertobatan, maka Tuhan tentunya akan memberikan kepada kita kesempatan untuk memperbaikinya. Mari kita mengisi waktu dan mempergunakannya dengan lebih baik lagi dari hari-hari sebelumnya.

  3. Waktu adalah kesempatan
  4. Musa melakukan kesalahan dan hal itu membuatnya tidak dapat masuk ke Tanah Kanaan yang dijanjikan oleh Bangsa Israel. Musa tidak mendapat kesempatan menikmati Tanah Kanaan tersebut dan hanya memandangnya dari jauh saja.

    Itu sebabnya bagi kita yang telah mengetahui apa yang telah dialami oleh Musa, kita dapat memperbaiki kesalahan-kesalahan kita yang telah berlalu, inilah kesempatan yang Tuhan berikan kepada kita sehingga kita tidak menyia-nyiakannya.

  5. Waktu adalah sebuah pembelajaran
  6. Segala sesuatu yang telah terjadi dalam kehidupan kita sehari-hari baik dalam rumah tangga, pekerjaan, pelayanan, saat kita terjatuh, ataupun saat kita sedang diberkati, itu semua adalah sebuah pembelajaran dalam kehidupan kita.

    Apa yang buruk yang pernah kita alami menjadi pembelajaran bagi kita, dan dari hal yang buruk pernah kita alami justru dapat menjadikan sebuah pelajaran berharga bagi orang-orang yang ada di sekitar kita, sehingga mereka tidak mengalami apa yang pernah kita alami.

Kesaksian

Kesalahan apakah yang membuat kita sangat menghargai waktu?

Kesimpulan dan saling mendoakan

Pergunakan waktu yang ada dengan baik dan bijaksana.

Catatan

COOL Umum Oktober 2021: