Kunjungan (Pelayanan Jemaat)

Dari GBI Danau Bogor Raya
Revisi sejak 9 November 2022 10.36 oleh Leo (bicara | kontrib) (baru)
(beda) ← Revisi sebelumnya | Revisi terkini (beda) | Revisi selanjutnya → (beda)
Lompat ke: navigasi, cari

Tujuan kunjungan adalah untuk memberikan kekuatan iman, penghiburan, mendoakan yang sakit, pembinaan/pemeliharaan rohani di jemaat, mengetahui kebutuhan mereka, dan melayani mereka di dalam terang Firman Tuhan dan Roh Kudus, menghubungkan mereka dengan sebuah kelompok sel/COOL.

1. Bagaimana mempersiapkan/melakukan kunjungan?

  1. Berdasarkan permintaan jemaat yang membutuhkan.
  2. Berdasarkan informasi dari ketua COOL atau gembala setempat.
  3. Berdasarkan informasi rekan pelayanan/jemaat.
  4. Berdasarkan jadwal kunjungan pastoral.
  5. Hubungilah orang yang akan Saudara kunjungi, dan jelaskan tujuan kedatangan Saudara dan berdoalah bagi mereka.
  6. Konfirmasikan hari dan waktu Saudara akan melakukan kunjungan.
  7. Persiapkan hal-hal yang dibutuhkan seperti Alkitab, buku catatan, bolpoin, tisu, dan minyak urapan.
  8. Milikilah data orang yang akan Saudara kunjungi melalui pembicaraan awal atau dari Ketua COOL dan dari gembala setempat.
  9. Jangan pergi sendiri, tetapi Saudara harus didampingi teman yang sehati (Matius 10:5-15; Lukas 10:1)

2. Apa yang harus dilakukan saat tiba di rumah mereka?

  1. Mulailah dengan memperkenalkan diri Saudara.
  2. Apabila Saudara belum mengenal mereka, alangkah baiknya Saudara perkenalkan diri Saudara dan orang yang mendampingi Saudara, dan berusahalah untuk mengenal mereka secara benar dan bersikap tenang, ramah, dan tulus.

  3. Menjadi sahabat yang baik.
  4. Kedatangan kita atau tim ke rumah jemaat bukanlah sebagai tamu yang dilayani, tetapi sebagai sahabat yang mau mendengar, memperhatikan, dan mengerti kebutuhan jemaat, untuk membantu mereka menemukan permasalahan dan menuntun mereka keluar sebagai pemenangan (Amsal 17:17). “Seorang sahabat menaruh kasih setiap waktu, dan seorang saudara dalam kesukaran.”

  5. Pergunakan komunikasi dua arah.
  6. Jangan pernah mendikte atau memonopoli pembicaraan, biarkan jemaat mencurahkan isi hati atau pendapat mereka yang mungkin tidak sama dengan pandangan Saudara. Hargai pendapat mereka dan bawa kepada kebenaran Firman Tuhan, bukan kepada konsep Saudara, pengalaman Saudara, dan lain-lain. Ciptakan komunikasi yang kondusif dan membangun. Juga hal penting yang kita ingat, jangan sampai terbawa arus pembicaraan yang tidak sehat atau menjelek-jelekkan orang lain, tetapi dalam kasih Kristus, kita berusaha melakukan pembicaraan tanpa menyinggung perasaannya.

  7. Jangan lupa waktu!
  8. Perhatikan jam Saudara, pada saat Saudara masuk ke dalam rumahnya, dan waktu pembicaraan dengan mereka yang terbaik adalah 15-30 menit.

  9. Akhiri pembicaraan dengan doa.
  10. Doa yang sungguh dan hal yang paling berkesan adalah nama mereka disebut dalam doa Saudara.

  11. Buat follow up dari perkunjungan Saudara.
  12. Untuk memantau mereka yang telah dikunjungi, bisa dengan cara menelepon, atau perkunjungan berikutnya, dan jangan lupa catatan laporan perkunjungan harus dibuat.