"Ujian" tanah perjanjian (Bagian 2)

Dari GBI Danau Bogor Raya
Revisi sejak 1 April 2010 02.28 oleh Leo (bicara | kontrib) (upd)
(beda) ← Revisi sebelumnya | Revisi terkini (beda) | Revisi selanjutnya → (beda)
Lompat ke: navigasi, cari
"Ujian" tanah perjanjian (Bagian 2)
Logo Cool.png
Suplemen Diskusi COOL
PeriodeApril 2010
MingguV (2010-17)
Sebelumnya
    Selanjutnya
      Ulangan 11:8-12, 13-21, 22-25,
      Ketaatan mendatangkan berkat,
      ketidaktaatan mendatangkan kutuk

      "Jadi kamu harus berpegang pada seluruh perintah yang kusampaikan kepadamu pada hari ini, supaya kamu kuat untuk memasuki serta menduduki negeri, ke mana kamu pergi mendudukinya, dan supaya lanjut umurmu di tanah yang dijanjikan TUHAN dengan sumpah kepada nenek moyangmu untuk memberikannya kepada mereka dan kepada keturunan mereka, suatu negeri yang berlimpah-limpah susu dan madunya. Sebab negeri, ke mana engkau masuk untuk mendudukinya, bukanlah negeri seperti tanah Mesir, dari mana kamu keluar, yang setelah ditabur dengan benih harus kauairi dengan jerih payah, seakan-akan kebun sayur. Tetapi negeri, ke mana kamu pergi untuk mendudukinya, ialah negeri yang bergunung-gunung dan berlembah-lembah, yang mendapat air sebanyak hujan yang turun dari langit; suatu negeri yang dipelihara oleh TUHAN, Allahmu: mata TUHAN, Allahmu, tetap mengawasinya dari awal sampai akhir tahun.

      Jika kamu dengan sungguh-sungguh mendengarkan perintah yang kusampaikan kepadamu pada hari ini, sehingga kamu mengasihi TUHAN, Allahmu, dan beribadah kepada-Nya dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu, maka Ia akan memberikan hujan untuk tanahmu pada masanya, hujan awal dan hujan akhir, sehingga engkau dapat mengumpulkan gandummu, anggurmu dan minyakmu, dan Dia akan memberi rumput di padangmu untuk hewanmu, sehingga engkau dapat makan dan menjadi kenyang. Hati-hatilah, supaya jangan hatimu terbujuk, sehingga kamu menyimpang dengan beribadah kepada allah lain dan sujud menyembah kepadanya. Jika demikian, maka akan bangkitlah murka TUHAN terhadap kamu dan Ia akan menutup langit, sehingga tidak ada hujan dan tanah tidak mengeluarkan hasil, lalu kamu lenyap dengan cepat dari negeri yang baik yang diberikan TUHAN kepadamu. Tetapi kamu harus menaruh perkataanku ini dalam hatimu dan dalam jiwamu; kamu harus mengikatkannya sebagai tanda pada tanganmu dan haruslah itu menjadi lambang di dahimu. Kamu harus mengajarkannya kepada anak-anakmu dengan membicarakannya, apabila engkau duduk di rumahmu dan apabila engkau sedang dalam perjalanan, apabila engkau berbaring dan apabila engkau bangun; engkau harus menuliskannya pada tiang pintu rumahmu dan pada pintu gerbangmu, supaya panjang umurmu dan umur anak-anakmu di tanah yang dijanjikan TUHAN dengan sumpah kepada nenek moyangmu untuk memberikannya kepada mereka, selama ada langit di atas bumi.

      Sebab jika kamu sungguh-sungguh berpegang pada perintah yang kusampaikan kepadamu untuk dilakukan, dengan mengasihi TUHAN, Allahmu, dengan hidup menurut segala jalan yang ditunjukkan-Nya dan dengan berpaut pada-Nya, maka TUHAN akan menghalau segala bangsa ini dari hadapanmu, sehingga kamu menduduki daerah bangsa-bangsa yang lebih besar dan lebih kuat dari padamu. Setiap tempat yang diinjak oleh telapak kakimu, kamulah yang akan memilikinya: mulai dari padang gurun sampai gunung Libanon, dan dari sungai itu, yakni sungai Efrat, sampai laut sebelah barat, akan menjadi daerahmu. Tidak ada yang akan dapat bertahan menghadapi kamu: TUHAN, Allahmu, akan membuat seluruh negeri yang kauinjak itu menjadi gemetar dan takut kepadamu, seperti yang dijanjikan TUHAN kepadamu.

      Petunjuk kepada COOLer/pemimpin sharing: Ambil waktu untuk mengulas kembali (review) apa yang sudah dibahas minggu lalu, sehingga terjalin satu-kesatuan pemahaman dengan pembahasan minggu ini.

      Diskusi

      2. Godaan-godaan duniawi ketika engkau diberkati.

      Ayat 8 dari ulangan 11 berkata "…supaya kamu kuat." Godaan-godaan yang muncul saat fase hidup kita diberkati tidak boleh dipandang remeh. Alkitab mencatat bahwa banyak tokoh yang justru jatuh dalam dosa ketika mereka dalam fase diberkati, misal: Daud jatuh dalam perzinahan dengan Betsyeba tidak lama setelah ia menjadi raja atas seluruh Israel. Salomo, jatuh dalam dosa penyembahan berhala ketika ia mencapai puncak kesuksesan dalam kerajaan-Nya.

      Tanah Perjanjian – hidup Pemulihan dan Kelimpahan – dipenuhi dengan madu, susu dan anggur. Tetapi jika kita tidak kuat karena tidak berpegang teguh seluruh perintah TUHAN, justru madu, susu dan anggur itu yang membawa kita dalam hidup keduniawian. Jika mencari dan memakai madu, susu dan anggur tidak lagi sesuai dengan petunjuk TUHAN.

      Jauh yang lebih parah lagi, bila kemudian kita membenarkan tindakan-tindakan duniawi kita dengan mengutip firman TUHAN tidak pada tempatnya. Berapa banyak orang Kristen yang jatuh dalam dosa, lalu mencoba untuk membenarkan tindakan itu dengan mengutip firman TUHAN tidak pada tempatnya? Bahkan ada yang mengatakan bahwa tindakannya itu sesuai dengan "pewahyuan" yang TUHAN berikan? Ingatlah prinsip ini: pewahyuan dari TUHAN tidak akan pernah bertentangan dengan pewahyuan TUHAN yang tertulis, yaitu Alkitab.

      Berpegang sungguh pada seluruh firman TUHAN!

      Bisakah berikan contoh godaan-godaan apa (spesifik) yang muncul justru pada saat hidup kita diberkati dengan limpah? Jika ada kesaksian yang berkaitan, silakan dibagikan dalam COOL.

      3. Tidak mengajarkan firman TUHAN dalam keluarga.

      Ulangan 11:19-21 dengan tegas memerintahkan kita agar kita mengajarkan kebenaran firman TUHAN dalam keluarga. Sayang sekali, dewasa ini banyak orang tua yang menyerahkan tugas ini kepada guru agama di sekolah atau para guru sekolah minggu. Itu tidak salah, tetapi yang TUHAN katakan bahwa tugas itu sebenarnya harus dilakukan paling utama dalam keluarga, dimanapun dan kapanpun. Pendidikan yang tinggi yang akan menjamin anak-anak kita akan menjadi orang yang berakhlak. Bukankah juga para teroris di dunia saat ini adalah sarjana-sarjana yang pintar? Sekolah Minggu yang teratur juga tidak menjamin anak-anak akan lurus di hari depannya. Bukankah banyak juga yang jatuh dalam dosa ketidakkekudusan di masa dewasanya? Bagaimana mungkin kita berharap kegiatan sekolah minggu seminggu sekali atau pelajaran agama di sekolah yang juga sekali seminggu akan dapat membuat anak-anak kita berjalan lurus dalam firman TUHAN? Adalah tugas kita sebagai orang tua untuk mengajarkan dan menerapkannya dalam keluarga kita.

      4. Tidak fokus dalam hidup: siap-sedia perang!

      Kehidupan Pemulihan dan Kelimpahan tidak berarti segala sesuatu berjalan dengan mudah. Iblis akan melakukan segala upaya untuk membunuh, mencuri dan membinasakan (Yohanes 10:10a). Jika di padang-gurun fokus kita adalah ketaatan, maka di tanah perjanjian fokus kita adalah ketaatan dan perang. Perhatikan kata "menduduki" beberapa kali diungkap dalam Ulangan 11. Ini artinya, kehidupan di tanah perjanjian adalah hidup peperangan, yaitu peperangan rohani melawan kuasa jahat, pengaruh yang buruk, dan perang melawan hal-hal yang tidak sesuai dengan perintah TUHAN. Anak-anak TUHAN adalah prajurit-prajurit ALLAH. Sebagai seorang prajurit, fokus kita adalah siap perang dan menyenangkan hati komandan kita, yaitu TUHAN (2 Timotius 2:4).

      Ingatlah kisah kejatuhan Daud dan Betsyeba. Ketika itu adalah masa peperangan bagi Israel, tetapi Daud memilih untuk tidak ikut berperang. Justru saat ia tidak berperang itulah ia jatuh dalam dosa perzinahan dengan Betsyeba.

      Kita adalah prajurit-prajurit ALLAH. Begitu kita lupa bahwa kita harus berperang dan siap-siaga atas hal ini, maka di situlah celah bagi iblis untuk merusak kehidupan tanah perjanjian kita. Jangan lengah (1 Petrus 5:8 –baca bersama).

      5. Terpengaruh oleh pergaulan yang buruk.

      Pergaulan yang buruk merusak kebiasaan yang baik. Betul, kita harus mengasihi semua orang, tetapi bukan berarti kita mengikuti kebiasaan-kebiasaan yang buruk, yang jelas-jelas tidak berkenan di hati TUHAN. Kitalah yang seharusnya membuat pengaruh di atas dunia (Ulangan 11:25) dan bukan sebaliknya. Tetapi banyak anak-anak TUHAN yang akhirnya menjadi sama seperti dunia karena tekanan pekerjaan, tekanan dari teman-teman dan kompromi-kompromi yang membuat mereka semakin jauh dari kehidupan yang dipimpin firman TUHAN.

      Camkan ini: lebih baik anda kehilangan teman-temanmu, daripada engkau kehilangan kasih karunia TUHAN. Jika engkau mendapati engkau tidak dapat membuat teman-temanmu menjadi lebih baik atau mereka malah menyeretmu dalam jalan yang tidak sesuai kehendak TUHAN, lebih baik akhiri hubungan itu dan serahkan pada kuat kuasa ROH KUDUS untuk menjamahnya. TUHAN bisa memakaimu untuk memenangkan temanmu, tetapi TUHAN juga bisa memakai orang lain dan jalan lain untuk memenangkan temanmu. Bagian kita adalah berperang (berdoa) senantiasa.

      6. Tidak lagi menempatkan TUHAN sebagai prioritas/tempat pertama.

      Faktor inilah yang menjatuhkan kutuk atas bangsa Israel ketika mereka di tanah perjanjian. Akibatnya mereka tidak pernah tentram, bahkan pada akhirnya dikalahkan Asyur, dibuang ke Babilonia bahkan diporak-porandakan oleh bangsa Romawi. Mereka tidak lagi menempatkan TUHAN sebagai tempat yang pertama.

      Mari kita menelaah diri kita: apakah TUHAN benar-benar sebagai tempat yang pertama di hidup kita? Bagaimana dengan pekerjaan? Bagaimana dengan uang? Bagaimana dengan adat-istiadat? Jika hal-hal tersebut ternyata muncul dalam situasi yang bertentangan dengan firman TUHAN, masihkah kita menempatkan TUHAN di atas segalanya, dan berdiri teguh atas hal itu? (Diskusikan). Jangan sampai kita menempatkan DIA di urutan yang sekian dalam hidup kita. Ingatlah, kita boleh ada sebagaimana kita ada saat ini, semuanya karena kasih karunia daripada-Nya.

      Peneguhan

      Bacalah/ulaslah kembali janji-janji TUHAN akan pemulihan dan kelimpahan (sharing supplement) minggu lalu. Semua itu bisa terjadi jika kita memilih untuk berjalan dalam berkat-Nya, yaitu dengan berpegang teguh, taat dan hidup dalam seluruh kebenaran firman-Nya. Bacalah sama-sama Ulangan 11:26-29.

      Setiap janjiMu TUHAN, kusimpan dalam lubuk hatiku
      Lewati setiap masalah, tiap tetes airmata dalam hidupku
      JanjiMu menopang hidupku, kasihMu menuntun langkahku dalam setiap waktu..
      Penolongku yang aku percaya

      (Ref) Trima kasih buat kasih setiaMu
      PenyertaanMu sempurna, janjiMu tak pernah terlambat menolongku
      Trima kasih, ku bertrima kasih
      Buat kasih setiaMu di dalam hidupku

      Sumber