Materi COOL Wanita/2014-05

Dari GBI Danau Bogor Raya
Revisi sejak 13 Januari 2014 08.38 oleh Leo (bicara | kontrib) (baru)
(beda) ← Revisi sebelumnya | Revisi terkini (beda) | Revisi selanjutnya → (beda)
Lompat ke: navigasi, cari
Miskin di hadapan Tuhan
Logo WBI WOW.png
Materi COOL Wanita
PeriodeJanuari 2014
MingguIII (2014-04)
Sebelumnya
Selanjutnya
    "Berbahagialah orang yang miskin di hadapan Allah, karena merekalah yang empunya Kerajaan Sorga.” (Matius 5:3)
    Kita berada di tahun Ibrani 5774 di mana angka 74 disebut dengan Ayin Dalet. Huruf Dalet memiliki nilai 4, melambangkan seorang yang miskin, seseorang yang membutuhkan dengan posisi sikap merunduk; dapat juga diartikan kerendahan hati dan kesadaran seseorang bahwa ia tidak memiliki apapun yang diperoleh dari jerih payahnya sendiri. Ini merupakan tuntunan bagi kita. Di tahun Ayin Dalet ini kita harus memiliki sikap hati seperti orang miskin di hadapan Tuhan.

    Ada beberapa karakteristik dari orang yang miskin di hadapan Tuhan:

    1. Selalu datang pada Tuhan Yesus
    2. Selalu datang pada Yesus membuktikan bahwa kita sungguh-sungguh memerlukan Tuhan Yesus dalam kehidupan kita. Dalam rumah tangga, bisnis/pekerjaan, pendidikan, pelayanan dan segala aspek dalam kehidupan kita. Dan ini didasari satu kesadaran bahwa tanpa Tuhan Yesus kita tidak bisa berbuat apa-apa. Bagaimana sikap kita saat datang kepada Tuhan?
      “Jiwaku haus kepada Allah, kepada Allah yang hidup. Bilakah aku boleh datang melihat Allah?”
      “Malah seorang ibu, yang anaknya perempuan kerasukan roh jahat, segera mendengar tentang Dia, lalu datang dan tersungkur di depan kaki-Nya. Ia memohon kepada Yesus untuk mengusir setan itu dari anaknya. Lalu Yesus berkata kepadanya: "Biarlah anak-anak kenyang dahulu, sebab tidak patut mengambil roti yang disediakan bagi anak-anak dan melemparkannya kepada anjing." Tetapi perempuan itu menjawab: "Benar, Tuhan. Tetapi anjing yang di bawah meja juga makan remah-remah yang dijatuhkan anak-anak." Maka kata Yesus kepada perempuan itu: "Karena kata-katamu itu, pergilah sekarang sebab setan itu sudah keluar dari anakmu."
      “Masuklah melalui pintu gerbang-Nya dengan nyanyian syukur, ke dalam pelataran-Nya dengan puji-pujian, bersyukurlah kepada-Nya dan pujilah nama-Nya!”
    3. Berharap hanya kepada Tuhan Yesus
    4. Orang yang miskin di hadapan Tuhan hanya menaruhkan harapannya kepada Tuhan Yesus. Ada beberapa ciri dari orang yang berharap hanya kepada Tuhan Yesus:
      • Selalu bersukacita
      Orang yang berharap kepada Tuhan akan selalu bersukacita sebab harapannya di dalam Tuhan itu pasti. Sebab itu tetaplah sabar dan bersukacita senantiasa dalam pengharapan kita. Bersukacita adalah kekuatan kita untuk menantikan segala janji Tuhan digenapi dalam hidup kita.
      • Percaya kepada Tuhan lebih dari segalanya (Ibrani 11:1)
      Pengharapan tidak pernah lepas dari iman. Orang yang berharap penuh hanya kepada Tuhan, akan mempercayai Tuhan di atas segalanya dan ia tidak tergantung dengan keadaan sekitarnya
      Orang yang benar-benar menaruh harapannya pada Tuhan tidak akan pernah merasa putus asa, mereka memiliki sikap optimis dan penuh keyakinan pada Allah. Orang yang berharap pada Tuhan akan menjadi kuat karena mereka tidak akan pernah berhenti untuk berharap, sebab pengharapannya di dalam Tuhan itu teguh.
      Sesungguhnya, mata Tuhan tertuju kepada mereka yang takut akan Dia, kepada mereka yang berharap akan kasih setia-Nya.
    5. Mengandalkan Tuhan Yesus (Yeremia 17:5-8)
    6. Orang yang miskin di hadapan Tuhan Yesus mengandalkan Tuhan Yesus dalam segala perkara. Bukan mengandalkan relasi, “orang kuat” atau kekuatannya sendiri. Kekuatan sendiri bicara soal kekayaan, kepintaran, pengalaman, keahlian, dan lain-lain yang membuat kita tidak mengandalkan Tuhan.

    Penutup

    Diskusikan, saksikan dan doakan pengalaman Ibu-Ibu dalam mengandalkan Tuhan dan berharap pada Tuhan.