Ujian kepemimpinan
Dari GBI Danau Bogor Raya
Materi COOL Umum | |
---|---|
Periode | September 2009 |
Minggu | IV (2009-39) |
Sebelumnya | |
Selanjutnya |
Mereka juga harus diuji dahulu, baru ditetapkan dalam pelayanan itu setelah ternyata mereka tak bercacat. (1 Timotius 3:10)
Pendahuluan
Alkitab mengajarkan bahwa Allah menguji tiap-tiap pelayan yang akan dipakai-Nya dalam kerajaan-Nya. Bukanlah berarti bahwa Tuhan melupakan janji dan firman-Nya, tetapi Ia ingin melihat setiap alat-Nya menanggung setiap ujian dengan sabar, penuh kepercayaan, dan taat. Orang-orang seperti ini pada akhirnya pasti bersukcita di dalam Tuhan karena ia akan mengerti hikmat Allah sekalipun Allah memakai pengalaman-pengalaman yang seolah sulit dimengerti. Tujuannya agar setiap pemimpin tidak mengandalkan kekuatan, cara, dan pikirannya, tetapi mengandalkan Tuhan sebagai sumber segala hikmat dan keputusan.
Isi dan sharing
Ada banyak ujian bagi pemimpin, antara lain:
- Ujian waktu dan motivasi
- Dalam hal ini, yang diuji adalah kesabaran pemimpin untuk berharap kepada Tuhan. Kita harus sepenuhnya tunduk pada waktu dan cara Allah memanggil. Maksud ujian ini adalah untuk memberi kesempatan agar iman kita bertumbuh, memurnikan motivasi dan pendirian dari hal-hal seperti: kesombongan, ego, cari untung/uang di pelayanan, cari popularitas, dan sebagainya. Tujuan akhirnya agar kita tahu bahwa Allah itu setia.
- Contoh: Abraham bersama istrinya sempat tidak sabar menunggu janji Tuhan, akhirnya lahirlah Ismael. Abraham harus menunggu lagi selama 14 tahun untuk mendapatkan Ishak (Kejadian 16:16-17:16).
- Ujian kegagalan/rasa frustasi (1 Korintus 1:26-31)
- Allah biasanya senang menggunakan kelemahan manusia untuk menyatakan kemuliaan-Nya. Lewat ujian ini Allah ingin agar pemimpin menggumuli kembali prioritas rohani dan hidupnya.
- Contoh: Paulus mengalami saat frustasi saat ia menghadapi orang-orang yang dilayaninya (2 Korintus 11:17-21).
- Ujian kehambaan (Lukas 17:10)
- Ujian ini terjadi saat kita diminta melaksanakan tugas "di bawah" standar tugas kita. Tujuannya agar kita mengetahui motif kita yang sebenarnya adalah melayani. Dengan melakukan tugas-tugas yang sepertinya "hina, tersembunyi, tidak berguna, dan lain-lain", kita bisa melihat hati hamba yang ada di dalam diri kita.
- Terkadang melayani dan menjadi pemimpin membuat kita lupa menghargai orang-orang yang di bawah kita.
Kesimpulan dan saling mendoakan
Maksud Tuhan menguji adalah agar Ia mendapatkan kita tak bercela pada akhirnya (1 Petrus 5:4). Maksud Tuhan memanggil kita untuk masuk dalam rencana-Nya yaitu supaya kita menjadi kumpulan orang-orang yang dipanggil-Nya (Roma 8:3).
Seorang petani cabai akan menjemur biji cabai di terik matahari. Biji cabai yang tetap "mulus"-lah yang benih pohon cabai yang baik. Benih yang setelah dijemur menjadi pecah, mengerut, dan hangus, akan dibuang.
Jadilah pemimpin dan pengurus COOL yang "ditemukan Tuhan tak bercacat cela", dengan kasih karunia-Nya. Amin.