Pikirkanlah perkara di atas

Dari GBI Danau Bogor Raya
Revisi sejak 9 Desember 2024 10.10 oleh Leo (bicara | kontrib) (fmt)
Lompat ke: navigasi, cari

Shalom, tidak terasa beberapa hari lagi kita akan merayakan natal, hari kelahiran Tuhan Yesus dan mengakhiri tahun 2024. Tema natal yang Tuhan berikan melalui Gembala Jemaat Induk, Pdt Dr Ir Niko Njotorahardjo, adalah "Pikirkanlah perkara yang di atas". Kolose 3:1-2,

Karena itu, kalau kamu dibangkitkan bersama dengan Kristus, carilah perkara yang di atas, di mana Kristus ada, duduk di sebelah kanan Allah. Pikirkanlah perkara yang di atas, bukan yang di bumi.

Perintah Tuhan bagi kita yang sudah percaya pada kematian dan kebangkitan Kristus, sebagai umat tebusan-Nya, kita diminta untuk memikirkan dan mencari perkara yang di atas, yaitu perkara surgawi yang bersifat kekal. Walau masih hidup di bumi tetapi fokus kita memikirkan dan mencari perkara di atas, bukan yang di bumi yang sementara dan fana.

Kondisi dunia dan daging kita akan selalu menarik kita untuk memikirkan dan mencari perkara-perkara di bumi yang langsung dapat dilihat, dinikmati, dipegang, dan dipergunakan untuk kebutuhan atau kepuasan manusiawi kita. Tapi sebagai orang yang dipenuhi Roh Kudus, kita hidup dipimpin oleh Roh Kudus, maka kita akan dimampukan untuk memikirkan dan mencari perkara-perkara di atas, hal-hal rohani yang berkenan pada Tuhan. Waktu hati dan pikiran kita tertuju pada perkara di atas, maka kita akan terdorong untuk mencari, bertindak mengejar hal-hal yang di atas. Di Natal tahun ini, Tuhan mau kita tidak merayakannya sekedar perayaan, ramai fellowship bersama, tapi lebih lagi merenungkan bahwa Tuhan Yesus lahir ke muka bumi ini untuk menebus kita dari dunia, hal-hal dunia, dosa dan kelemahan daging, juga untuk kita mengambil keputusan dan komitmen untuk memikirkan dan mencari perkara di atas. Seperti Tuhan Yesus yang adalah Allah datang sebagai bayi Yesus dan nanti akan datang pula sebagai hakim di atas segala hakim karena memikirkan dan mencari perkara di atas, kekekalan, bagaimana manusia dapat hidup kekal dan bersama-Nya selamanya di surga nantinya.

Contoh memikirkan perkara di atas adalah memikirkan apa yang sesuai dengan Firman Tuhan, apa yang jadi kehendak Allah dalam hidup kita. Bukannya kita tidak bekerja di bumi ini, tetapi apa yang dikejar dalam pekerjaan bukan uang, karier, reputasi, kekayaan, posisi, kedudukan, tapi murni bekerja sebagai penyembahan bagi Tuhan, berkarya di ladang Tuhan untuk menjangkau jiwa dan berprestasi dalam bekerja untuk nama Tuhan dimuliakan. Dalam menghadapi tantangan, persoalan, masalah kehidupan, tidak mencari solusi berdasarkan cara-cara dunia tetapi yang sesuai dengan prinsip-prinsip surgawi yaitu kebenaran Firman Tuhan. Mencari kehendak Tuhan, perkara di atas sekalipun untuk menghadapi masalah di bumi, karena kita masih tinggal di bumi, tujuannya agar Kerajaan Allah dapat dinyatakan di bumi melalui hidup, pekerjaan, sekolah/kuliah, pelayanan kita.

Kolose 3:3-4,

Sebab kamu telah mati dan hidupmu tersembunyi bersama dengan Kristus di dalam Allah. Apabila Kristus, yang adalah hidup kita, menyatakan diri kelak, kamu pun akan menyatakan diri bersama dengan Dia dalam kemuliaan.

Jika kita memikirkan dan mencari perkara di atas, dampaknya pada saat Tuhan Yesus menyatakan diri, kita juga akan menyatakan diri bersama-Nya dalam kemulian-Nya. Biarlah Natal tahun ini kita berkomitmen untuk memikirkan dan mencari perkara di atas maka kita dapat dipakai untuk berdoa, memberitakan Injil keselamatan sehingga tahun 2033, Jesus for everyone, dapat terwujud. Maranatha. (IK)

Waktu hati dan pikiran kita tertuju pada perkara di atas, maka kita akan terdorong untuk mencari, bertindak mengejar hal-hal yang di atas.