Harus menjadi murid Tuhan Yesus (Pdt Dr Ir Niko Njotorahardjo)

Dari GBI Danau Bogor Raya
Revisi sejak 10 Oktober 2024 08.57 oleh Leo (bicara | kontrib) (Penggantian teks - "font-size: 90%;" menjadi "font-size: smaller;")
Lompat ke: navigasi, cari

Tahun 2024 adalah Tahun untuk Bangkit, Jadi Teranglah (The Year to Arise and Shine).
Menjadi terang artinya konsisten, hidup berjaga-jaga, menjadi murid Tuhan Yesus, dan sebagai terang dunia, hidup berintegritas.

Tahun 2024 adalah Tahun untuk Bangkit, Jadi Teranglah (The Year to Arise and Shine).

Menjadi terang

Apa arti menjadi terang?

  1. Konsisten
  2. Hidup berjaga-jaga
  3. Menjadi murid Tuhan Yesus
  4. Menjadi terang dunia: hidup berintegritas

I. Menjadi terang: Konsisten

Tidak kadang-kadang terang atau kadang-kadang gelap, tetapi harus terus menerus menjadi terang. Karena itu seperti yang dituliskan dalam Imamat 6:12-13 bahwa – Api di atas mezbah harus dijaga tetap menyala, jangan sampai padam.

Api yang dijaga supaya tidak padam adalah:

  • Api Roh Kudus
  • Api kasih
  • Api doa, pujian, penyembahan

Supaya api tidak sampai padam, maka kita harus memperhatikan hal-hal sebagai berikut:

  • Senantiasa dalam kondisi penuh Roh Kudus.
  • Harus dijaga dalam kondisi kasih yang semula.
  • Banyak sembahyang, artinya: Terus berada dalam hadirat Tuhan melalui doa, pujian, dan penyembahan.
  • Dan taat terhadap perintah Tuhan

II. Menjadi terang: Hidup berjaga-jaga

Seperti yang dituliskan dalam 1 Tesalonika 5:4-9, bahwa kita adalah anak-anak terang dan anak-anak siang. Kita bukanlah orang-orang malam atau orang-orang kegelapan. Sebab itu baiklah kita jangan tidur seperti orang-orang lain, tetapi berjaga-jaga dan sadar, berbajuzirahkan iman dan kasih, dan berketopongkan pengharapan keselamatan. Karena Allah tidak menetapkan kita untuk ditimpa murka, tetapi untuk beroleh keselamatan melalui Tuhan kita Yesus Kristus. Haleluya!

III. Menjadi terang: Menjadi murid Tuhan Yesus

#1 Jalan yang benar

Judul perikop Matius 7:12-14 adalah ‘Jalan yang benar’.

Tuhan Yesus memberitahu kepada kita bagaimana masuk jalan yang benar.

  1. Masuk melalui pintu yang sempit
  2. Matius 7:13-14 TB2 berkata,

    Masuklah melalui pintu yang sempit, karena lebarlah pintu dan luaslah jalan yang menuju kepada kebinasaan, dan banyak orang yang masuk melaluinya. Betapa sempitnya pintu dan sesaknya jalan yang menuju kepada kehidupan! Hanya sedikit orang yang mendapatinya.
  3. Berjuang untuk masuk melalui pintu yang sempit
  4. Hal yang sama juga ditulis dalam Lukas 13:23-24 TB2,
    Seseorang berkata kepada-Nya: "Tuhan, sedikit sajakah orang yang diselamatkan?"
    Jawab Yesus kepada orang-orang di situ, "Berjuanglah untuk masuk melalui pintu yang sempit itu!
    Sebab, Aku berkata kepadamu: Banyak orang akan berusaha untuk masuk, tetapi tidak akan dapat."

    Berbeda dengan pendapat beberapa pengkhotbah yang berkata bahwa “diselamatkan" merupakan hal yang paling mudah di dunia ini. Justru Tuhan Yesus mengajarkan bahwa kita tidak dapat mengharapkan mayoritas orang mengikuti-Nya pada jalan yang menuju hidup yaitu jalan yang benar tadi.

    Tuhan Yesus berkata: Hanya sedikit orang yang diselamatkan. Hanya sedikit orang yang diselamatkan. Yang diselamatkan hanya orang-orang yang:

    • masuk melalui pintu pertobatan sejati dan
    • menyangkal diri untuk mengikut Yesus serta
    • benar-benar berusaha untuk mentaati perintah-Nya dan
    • sungguh-sungguh mencari Kerajaan Allah dan kebenarannya serta
    • bertahan sampai akhir dalam iman, kesucian, dan kasih sejati.

    Tuhan Yesus berkata bahwa kita harus berjuang untuk masuk melalui pintu yang sempit itu. Artinya, sesuai dengan Filipi 2:12 TB2 yang berkata,

    karena itu tetaplah kerjakan keselamatanmu dengan takut dan gentar.

    Di sini tidak berlaku apa yang banyak didengungkan bahwa "sekali selamat tetap selamat". Memang keselamatan itu kita dapatkan karena kasih karunia Tuhan; bukan karena perbuatan baik kita. Ini harus kita responi dengan iman. Dalam mengerjakan keselamatan itu harus dengan takut dan gentar, berusaha sungguh-sungguh. Sekali lagi ini bukan dengan kekuatan kita, tetapi dengan kuasa Roh Kudus karena kita mau dengan sungguh-sungguh untuk berjalan di jalan yang benar tadi.

    Menjadi murid Tuhan Yesus adalah mereka yang berjuang untuk masuk melalui pintu yang sempit itu.

#2 Menyelesaikan Amanat Agung

Tugas utama kita sebagai orang percaya adalah menyelesaikan Amanat Agung yang menjadikan semua bangsa sebagai murid Tuhan Yesus. (Matius 28:19-20)

Hanya murid yang bisa memuridkan. Karena itu kita harus menjadi murid Tuhan Yesus. Hanya murid yang masuk surga. Sekali lagi saya mau katakan hanya murid yang masuk surga.

Nyanyi:

Jesus, I believe in You
Jesus, I belong to You
You're the reason that I live
The reason that I sing

Jesus, I believe in You
Jesus, I belong to You
You're the reason that I live
The reason that I sing
With all I am

I will worship You
I will worship You
I will worship You
Jesus

Kondisi Kekristenan di Indonesia dan dunia

Menurut penelitian dari Barna Grup pada tahun 2020 tentang anak-anak muda Kristen yang berusia 18-35 tahun di Indonesia dan dunia, diperoleh data sebagai berikut:

No Keterangan Indonesia Dunia
1 Bukan Kristen lagi 2% 21%
2 Kristen tapi tidak ke gereja 15% 37%
3 Kristen, ke gereja minimal 1x setiap bulan, tetapi bukan murid 64% 30%
4 Kristen, murid yang tangguh yang memenuhi 4 kriteria sebagai berikut:
  1. Rutin ke gereja dan memiliki komunitas di luar ibadah
  2. Percaya teguh pada otoritas Alkitab
  3. Komitmen kepada Yesus secara pribadi, mengakui kematian dan kebangkitan-Nya
  4. Rindu imannya berdampak pada perkataan dan perbuatan
20% Hanya 13%

Perumpamaan tentang seorang penabur

Data-data ini menjelaskan perumpamaan Tuhan Yesus tentang seorang penabur. Penabur itu menabur benih, yaitu firman Tuhan, dan ada 4 hal yang bisa terjadi:

  1. Benih yang jatuh di pinggir jalan
  2. Yang terjadi dengan benih ini adalah datangnya burung dan memakan benih tersebut sampai habis.

    Ini berbicara tentang seseorang yang mendengar firman Tuhan tetapi tidak mengerti, maka datanglah Iblis dan merampas yang ditebarkan dalam hati orang itu. Jadi yang tadinya orang Kristen lalu bukan orang Kristen lagi. Dia sudah tidak di gereja lagi.

  3. Benih yang jatuh di tanah yang berbatu-batu
  4. Lahan yang banyak batunya tentu tidak banyak tanahnya. Karena itu benih tersebut memang tumbuh tetapi tidak berakar. Waktu matahari bersinar maka tanaman itu layu dan menjadi kering.

    Ini berbicara tentang orang yang mendengar firman dan menerimanya dengan gembira. Namun ini tidak berakar dan tahan sebentar saja. Apabila datang penindasan atau penganiayaan karena firman itu, orang itu pun segera murtad. Ini yang disebut Kristen, tapi tidak ke gereja lagi. Hati-hati, orang seperti ini bisa murtad!

  5. Benih yang jatuh di tengah semak duri
  6. Lalu makin besarlah semak itu dan menghimpitnya sampai mati.

    Ini berbicara tentang orang yang mendengar firman, lalu kekhawatiran dunia, tipu daya kekayaan dan kenikmatan hidup menghimpit firman itu sehingga tidak berbuah. Orang seperti ini ada di gereja, tetapi bukan seorang murid.

  7. Benih yang jatuh di tanah yang subur
  8. Artinya orang yang mendengar firman dan mengerti. Karena itu ia berbuah. Ada yang 100x, 60x, 30x lipat. Dan mereka ini ada di gereja dan menjadi murid yang tangguh.

Jadi dari orang-orang yang pernah mendengar firman Tuhan dan masih ada di gereja: untuk data di Indonesia: 64% bukan murid, dan 20% nya murid. Sedangkan data untuk dunia: 30% nya bukan murid dan 13% nya murid. Data ini bukan hanya penting untuk diperhatikan, tetapi juga sesuatu yang GENTING.

Di sini Tuhan Yesus mengingatkan tentang hal-hal yang menyebabkan seseorang tidak menjadi murid, karena tidak berbuah, mengapa?

  • Kekhawatiran dunia
  • Tipu daya kekayaan
  • Kenikmatan hidup

Semua ini adalah tipu daya si Iblis.

Syarat menjadi seorang murid

Sekali lagi saya mau katakan bahwa kita harus menjadi murid, sebab hanya murid yang masuk surga. Saya mau katakan tidak mudah untuk menjadi murid Tuhan Yesus. Sekali lagi saya mau katakan tidak mudah untuk menjadi murid Tuhan Yesus. Kita akan melihat apa syarat untuk menjadi murid menurut Tuhan Yesus.

  1. Mengasihi Tuhan dan menomorsatukan Tuhan
  2. Jikalau seseorang datang kepada-Ku dan ia tidak membenci ayahnya, ibunya, istrinya, anak-anaknya, saudara-saudaranya laki-laki atau perempuan, bahkan nyawanya sendiri, ia tidak dapat menjadi murid-Ku. (Lukas 14:26 TB2)

    Menurut Alkitab Penuntun Hidup Berkelimpahan, ‘membenci’ di sini berarti kurang mengasihi. Jadi kita harus “kurang mengasihi" apa atau siapa saja, termasuk nyawa kita, dibandingkan kita mengasihi Tuhan Yesus. Jadi nomor satu kita harus mengasihi Tuhan Yesus, yang lain-lainnya nomor 2 dan seterusnya. Tidak mudah, ada harga yang mahal yang harus kita bayar.

  3. Harus memikul salib dan mengikut Tuhan
  4. Tuhan Yesus berkata:
    Siapa saja yang tidak memikul salibnya dan mengikut Aku, ia tidak dapat menjadi murid-Ku. (Lukas 14:27 TB2)

    “Memikul salibnya setiap hari" berarti kita mengikut Tuhan Yesus dengan pengorbanan. Pilihan antara menyangkal diri atau hidup menurut keinginan kita yang mementingkan diri sendiri harus dibuat setiap hari. Pilihan itu yang akan menentukan nasib akhir kita. Kita harus menjadi pemenang dengan memikul salib.

  5. Melepaskan diri dari segala miliknya
  6. Demikian pulalah tiap-tiap orang di antara kamu, yang tidak melepaskan dirinya dari segala miliknya, tidak dapat menjadi murid-Ku. (Lukas 14:33 TB2)

    Harga untuk menjadi murid sejati adalah mengorbankan semua hubungan dan harta, yaitu segala sesuatu yang kita miliki, mungkin itu materi, keluarga, kehidupan, cita-cita, rencana, dan kepentingan kita sendiri. Ini tidak berarti bahwa kita harus membuang semua yang kita miliki, tetapi segala yang kita miliki harus diserahkan untuk melayani Dia dan kita berada di bawah tuntunan-Nya.

Nyanyi:

Menjadi seperti kau Yesus
Menjadi seperti kau Yesus
Menjadi sempurna
Dalam seluruh hidupku

Menjadi seperti kau Yesus
Menjadi seperti kau Yesus
Menjadi sempurna
Dalam seluruh hidupku

Coda
Dalam seluruh hidupku

IV. Menjadi terang: Menjadi terang dunia

Sesuai dengan Matius 5:14-16, maka kita adalah terang dunia.

Hendaknya terang kita bercahaya di depan semua orang, supaya mereka melihat perbuatan kita yang baik dan memuliakan Bapa kita yang di surga. Kalau mau menjadi terang maka kita harus hidup berintegritas. Apa yang kita perkatakan, itu juga yang kita lakukan.

Persembahan sulung

Bukan rahasia lagi bahwa cukup banyak pendeta yang takut untuk memberikan pelajaran tentang kebenaran memberi persembahan uang dalam kemurahan hati. Saya tidak tahu alasannya mengapa takut. Tetapi akibatnya, baik pendeta itu maupun jemaatnya gagal untuk menerima berkat yang terbaik yang Tuhan sediakan.

Sudah lebih dari 13 tahun, Tuhan berbicara kepada kita tentang persembahan sulung dari Amsal 3:9-10 yang berkata:

Muliakanlah TUHAN dengan hartamu dan dengan hasil pertama dari segala penghasilanmu, maka lumbung-lumbungmu akan diisi penuh sampai melimpah-limpah, dan bejana pemerahanmu akan meluap dengan air buah anggurnya.

Sesuai dengan referensi dari catatan Amsal 3:9-10 dari The Apologetics Study Bible dan catatan Alkitab Penuntun Hidup Berkelimpahan, dari Life Application Study Bible yaitu versi Injili, maka yang dimaksudkan dengan persembahan sulung adalah hasil pertama yang merupakan hasil terbaik secara kualitas maupun kuantitas. Hasil pertama dari penghasilan atau gaji kita, bukan sisa-sisa.

Persembahan sulung untuk tahun 2024 adalah seluruh penghasilan yang didapatkan pada bulan Januari 2024, yang diberikan pada bulan Februari 2024.

Dalam Markus 12:41-44 TB2, Tuhan Yesus sendiri yang menyinggung tentang memberikan persembahan dari seluruh penghasilan seorang janda miskin:

Pada suatu kali Yesus duduk menghadapi peti persembahan dan memperhatikan bagaimana orang banyak memasukkan uang ke dalam peti itu. Banyak orang kaya memasukkan dalam jumlah yang besar. Lalu datanglah seorang janda yang miskin dan ia memasukkan dua uang tembaga, yaitu uang receh terkecil.
Yesus memanggil murid-murid-Nya dan berkata kepada mereka, "Sesungguhnya Aku berkata kepadamu: Janda miskin ini memberi lebih banyak dari pada semua orang yang memasukkan uang ke dalam peti persembahan. Sebab, mereka semua memberi dari kelimpahannya, tetapi janda ini memberi dari kekurangannya, semua yang dimilikinya, yaitu seluruh nafkahnya."

Di sini Tuhan Yesus tidak melihat besarnya jumlah persembahan, tetapi berapa persen dari penghasilannya yang dipersembahkan. Meskipun jumlah persembahan janda miskin ini relatif kecil dibandingkan orang kaya tadi, tetapi Tuhan Yesus berkata bahwa janda miskin ini memberikan lebih banyak dibandingkan semua orang kaya tadi. Mengapa? Karena persembahan yang diberikan janda miskin itu adalah seluruh nafkahnya, yaitu seluruh yang dia miliki.

Persembahan sulung merupakan tolok ukur yang valid untuk menguji apakah kita memberi dalam kemurahan hati. Persembahan sulung diberikan dengan kerelaan hati dan ucapan syukur bukan karena paksaan. Sekali lagi saya mau katakan bukan karena paksaan.

Amsal 11:24-25 TB2 berkata,

Ada yang gemar memberi, tetapi bertambah kaya, ada yang menghemat secara berlebihan, namun selalu kekurangan. Siapa banyak memberi berkat, diberi kelimpahan, siapa memberi minum, ia sendiri akan diberi minum.

Sebagai bapa rohani dan hamba Tuhan selama 13 tahun ini saya bukan hanya mengajarkan tentang persembahan sulung, tetapi juga melakukannya.

Nyanyi:

Ini aku Tuhan, utuslah aku
Sampai generasiku diselamatkan
Ini aku Tuhan, utuslah aku
Sampai generasiku diselamatkan

Coda
Sampai generasiku diselamatkan
Sampai generasiku diselamatkan

Video