Jadilah Generasi Yosua (Pdt Ir Sutadi Rusli)

Dari GBI Danau Bogor Raya
Revisi sejak 20 September 2024 06.45 oleh Leo (bicara | kontrib) (Penggantian teks - "| type= pesangembala↵ | type= Pesan Gembala↵" menjadi " | type= pesangembala")
Lompat ke: navigasi, cari

Pada tanggal 11 Juni 1995, diadakan ibadah pertama GBI Danau Bogor Raya. Dengan kurang lebih 200 jiwa yang Tuhan kirimkan saat itu, gereja ini terus diberkati dan dipakai Tuhan untuk menuai jiwa-jiwa, sehingga berkembang terusa sampai hari ini, bahkan kita percaya bahwa hari-hari ke depan akan lebih banyak lagi jiwa-jiwa yang akan kita tuai bersama. Dan pada bulan ini genap 14 tahun sudah Tuhan menyertai perjalanan gereja di mana kita berada. saya ingin katakan bahwa apa telah kita alam di gereja ini, tidak ada seorang pung yang dapat memegahkan diri, semua karena anugerah Tuhan, semua karena kasih karunia-Nya yang diberikan kepada kita. Dan ini tidak hanya berhenti sampai di sini, karena Tuhan masih akan melakukan perkara-perkara yang bahkan jauh lebih besar dari ap ayang telah kita alam. Namun kita tidak boleh memegahkan diri, kita harus menyadari itu semua hanya karena kasih dan anugerah-Nya semata.

Tuhan memberikan satu tema untuk ulang tahun gereja kita yang ke-14 ini. Temanya ialah: Jadilah generasi Yosua, jadilah pasukan Gideon, jadikanlah semua bangsa murid-Ku. Tuhan sampaikan pada saya bahwa pada hari-hari ke depan ada banyak pekerjaan-pekerjaan besar bagi kerajaan-Nya yang menunggu kita.

Jadilah generasi Yosua

Pada kesempatan ini saya akan membagikan bagian yang pertama terlebih dahulu, yaitu jadilah generasi Yosua. Apa yang spesial dari Yosua? Kita tahu bahwa Yosua adalah orang yang dipilih Tuhan untuk memimpin umat-Nya memasuki tanah perjanjian, suatu tanah yang berlimpah susu dan madunya. Tanah perjanjian bagi kita berbicara mengenai segala janji-janji Tuhan yang telah Ia janjikan bagi kita semua. Ada begitu banyak janji Tuhan bagi kehidupan kita. Untuk itu kita harus menjadi generasi Yosua, agar kita dapat meraih semua janji-janji Tuhan tersebut, seperti Yosua masuk tanah perjanjian yang berlimpah susu dan madunya. Lalu apa yang spesial dalam Yosua, sehingga Tuhan menginginkan agar kita menjadi generasi Yosua, yang meraih segala janji Tuhan.

Mari kita renungkan beberapa hal mengenai generasi Yosua ini:

  1. Generasi Yosua adalah generasi yang berperang
  2. Generasi Yosua adalah generasi yang memuji dan menyembah Tuhan
  3. Generasi Yosua adalah generasi yang menjadi ciptaan baru

Generasi yang berperang

Untuk dapat masuk ke negara Israel sekarang, maka kita dapat masuk ke negara itu melalui beberapa pintu gerbang. Kalau kita sampai di perbatasan negara Israel, maka kita akan melihat sesuatu perbedaan yang mencolok dari negara-negara di sekitarnya. Begitu kita masuk ke pintu perbatasan Israel, kita akan melihat tentara-tentara Israel yang dengan persenjataan lengkap berjaga-jaga 24 jam di tiap perbatasan, dengan penjagaan yang sangat ketat. Mereka berjaga-jaga senantiasa dalam kondisi siap tempur sewaktu-waktu, seakan-akan musuh hendak menyerang mereka dalam satu menit ke depan. Memang letak negara Israel dikelilingi negara-negara yang sebagian besar memusuhi bangsa Israel. Sehingga bangsa Israel harus siap sedia setiap saat untuk kemungkinan-kemungkinan adanya serangan-serangan dari pihak musuh. sama seperti gambaran bangsa Israel yang selalu bersiap untuk berperang, demikian juga dengan hidup kita, sebagai orang-orang yang percaya pada Tuhan Yesus, maka hidup kita senantiasa ada dalam peperangan rohani.

Sadar dan berjaga-jaga

1 Petrus 5:8 berkata, "Sadarlah dan berjaga-jagalah, lawanmu si Iblis, berjalan keliling sama seperti singa yang mengaum-ngaum dan mencari orang yang dapat ditelannya."

Ayat ini dimulai dengan kata-kata "sadarlah dan berjaga-jagalah...". Orang yang sadar belum tentu waspada, orang yang waspada belum tentu dia sadar. Itu sebabnya Tuhan katakan "sadarlah dan brejaga-jagalah". Mari periksa hidup kita, apakah Saudara ada dalam keadaan sadar? Sadarkah Saudara bahwa kita ada di akhir zaman menjelang kedatangan Tuhan? Coba kita lihat, betapa tanda-tanda kedatangan Tuhan sudah semakin nayata dan semakin banyak yang sudah digenapi, bagaimana kita mendengar kabar tentang deru perang di sana-sini, bagaimana ada kelaparan terjadi di mana-mana, bagaimana orang lebih mencintai dirinya sendiri, saling benci, saling memusuhi, saling hujat, bagaimana nabi-nabi palsu bermunculan di mana-mana, bagaimana kawin-cerai juga terjadi, dan bukan hanya terjadi di kalangan orang dunia tetapi juga terjadi di antara orang Kristen. Dengan begitu banyaknya pernggenapan tanda-tanda kedatangan Tuhan, mari kita sadari dan bersiap-sedia.

Seperti kisah anak yang hilang, dan yang setelah keluar dari rumah bapanya dan menghabiskan harta warisannya, kemudian akhirnya dia sadar dengan keadaannya, kemudian dia datang kembali ke rumah bapanya, dan ia kembali diterima oleh bapanya, bahkan dikenakan pakaian baru, dikenakan cincin, dan disiapkan pesta. Mungkin ada di antara saudara yang hari ini sadar bahwa saudara sudah jauh dari Tuhan. Ketahuilah, waktu Saudara menyadari keadaan Saudara yang sudah jauh dari Tuhan, ketika Saudara mau kembali datang pada Tuhan, maka Ia sanggup menghapuskan dosa Saudara, menguduskan hidup Saudara, serta memulihkan keadaan Saudara. Mengenai berjaga-jaga atau waspada, saya sudah banyak membagikan pada bulan-bulan lalu, bagaimana kita harus menjaga pintu kehidupan kita, baik apa yang kita lihat, apa yang kita dengar, pintu hati kita, pintu pikiran kita, kita harus menjaganya dengan baik, karena iblis mencari celah begitu rupa untuk dapat menjatuhkan kita.

"... lawanmu, si Iblis, berjalan keliling sama seperti singa yang mengaum-ngaum dan mencari orang yang dapat ditelannya"

Saudara, lawan kita bukanlah darah dan daging, bukan sesama manusia, bukan. Tuhan memerintahkan kita untuk mengasihi sesama kita. Tetapi lawan kita ialah iblis.

Efesus 6:12, "Karena perjuangan kita bukanlah melawan darah dan daging, tetpai melawan pemerintah-pemerintah, melawan penguasa-penguasa, melawan penghulu-penghulu dunia yang gelap ini, melawan roh-roh jahat di udara."

Memasuki tahun 2009 ini, Tuhan taruhkan di dalam hati saya untuk terus bergerak membuka tempat-tempat baru untuk menampung tuaian jiwa-jiwa. Dan sebelum melangkah kita gumulkan terlebih dahulu di dalam doa. Dan memang tidak mudah untuk membuka tempat-tempat baru, kita menghadapi begitu banyak tantangan, ada peperangan rohani yang besar yang terjadi. Dan kita terus adakan menara doa untuk mendoakan hal-hal tersebut, kita percaya waktu kita berdoa dalam peperangan rohani dan melangkah dengan iman, kita percaya sekali waktu pada waktunya Tuhan, segala benteng-benteng rohani akan dijebol dan tuaian jiwa-jiwa akan berdatangan pada Tuhan.

Generasi yang memuji dan menyembah Tuhan

Dimulai dari Bapa Rohani kita Pak Niko yang pada awal pelayanannya diberikan visi pemulihan Pondok aud, maka gereja kita memiliki ciri khas tersendiri, yaitu gereja yang berdoa, memuji dan menyembah Tuhan, dan ke depan Tuhan mau kita masuk dalam dimensi yang lebih dalam lagi dalam doa, pujian, dan penyembahan. Dalam ibadah, mari kita beribadah dengan segenap hati, dimulai dengan datang ke gereja tepat waktu, tidak terlambat. Saat pemimpin pujian mengajak kita memuji dan menyembah Tuhan, mari kita memuji dan menyembah dengan segenap hati kita, bukan hanya karena disuruh oleh pemimpin pujian. Suatu kali seorang hamba Tuhan Pdt Jack Hayford berkhotbah tentang kemandulan dan kelahiran dari Yesaya 54. Tiba-tiba di tengah-tengah khotbah, Roh Kudus menyatakan padanya bahwa ada di antara jemaat yang sudah menikah belasan tahun dan belum dikaruniai seorang anakpun. Dan Tuhan berpesan melalui Pdt Jack Hayford kepada suami istri ini, agar mereka membangun suasana skacita dalam rumah mereka, sebagai suatu suasana yang baru dan ilahi dalam rumah mereka.

Bersorak-sorailah, hai si mandul yang tidak pernah melahirkan! Bergembiralah dengan sorak-sorai dan memekiklah, hai engkau yang tidak pernah menderita sakit bersalin! Sebab yang ditinggalkan suaminya akan mempunyai lebih banyak anak dari pada yang bersuami, firman TUHAN. (Yesaya 54:1)

Lalu suami istri ini melakukan apa yang Roh Kudus katakan melalui Pdt Jack Hayford. Lima belas bulan kemudian, suami istri ini menjumpai Pdt Jack Hayford dan kali ini mereka menimang seorang bayi, dan mereka menceritakan bahwa mereka melakukan apa yang 15 bulan lalu Tuhan sampaikan pada Pdt Jack. Mereka pegang janji Firman Tuhan, dan mulai membangun suasana sukacita, mereka setiap hari bergandengan tangan sambil masuk ke dalam ruangan-ruangan dalam rumah mereka sambil memuji-muji Tuhan, dan Tuhan pun melakukan mujizat dengan memberkati mereka dengan seorang anak.

Mungkin ada kondisi "mandul" dalam usaha Saudara, mungkin secara jasmani Saudara mengalami kemandulan, mungkin tidak ada terobosan dalam keluarga, mungkin ada "kemandulan-kemandulan" dalam bidang kehidupan yang lain. Tetapi kita memiliki Allah yang sanggup mengubah keadaan kita. Saat Saudara membangun suasana sukacita dalam pujian dan penyembahan kepada Tuhan, maka Saudara akan melihat kemandulan-kemandulan itu akan diangkat dari hidup Saudara, dan terobosan serta pemulihan akan terjadi bagi Saudara!

Generasi yang menjadi ciptaan baru

Pada waktu itu umat Tuhan yang dipimpin oleh Yosua harus menyeberangi sungai Yordan. Kita ingat Tuhan Yesus juga dibaptis di sungai Yordan. Sungai Yordan berbicara mengenai "the river of death".

2 Korintus 5:17, Jadi siapa yang ada di dalam Kristus, ia adalah ciptaan baru: yang lama sudah berlalu, sesungguhnya yang baru sudah datang.

Generasi Yosua ialah generasi yang menjadi ciptaan baru, yang mematikan kedagingannya, dan semakin hidup dipimpin oleh Roh Kudus. Saat Saudara dibaptis, ketika Saudara dibenamkan ke dalam air, maka itu menjadi lambang bahwa hidup Saudara yang lama telah dikubur bersama kematian Yesus, dan ketika Saudara diangkat kembali dari air, maka itu menjadi lambang bahwa Saudara dibangkitkan dengan kebangkitan Yesus menjadi ciptaan baru. Seluruh kehidupan Saudara yang lama sudah berlalu, dan Saudara mengalami hidup yang baru dalam Tuhan Yesus.

Mari kita menghayati kehidupan menjadi ciptaan baru di dalam Tuhan. Pada saat Saudara dibaptis, Saudara berdoa agar seluruh kehidupan Saudara yang lama, sifat-sifat dosa, dan segala kelakuan yang lama dibuang dalam nama Yesus, dan digantikan dengan manusia baru dengan segala sifat ilahi yang ada dalam Saudara.

Tuhan juga rindu agar kita tidak hanya menjadi dewasa secara rohani. Banyak orang berpikir bahwa menjadi dewasa secara rohani sudahlah cukup. Tetapi Tuhan juga ingin agar kita menjadi dewasa secara emosi. Mari kita miliki karakter Kristus dan menjadi ciptaan baru.

Penutup

Mari persiapkan diri menjadi generasi Yosua, agar kita dapat menerima serta mengalami janji Tuhan dalam kehidupan kita. Amin.