Stronger Together! Iman yang mengubahkan (Pdm Jonni Hutabarat)

Dari GBI Danau Bogor Raya
Revisi sejak 25 Desember 2022 12.44 oleh Leo (bicara | kontrib) (Penggantian teks - "| title= <small class="text-muted d-block small">''Stronger Together!''</small>" menjadi "| title= <small class="text-muted d-block" style="font-size: 75%; line-height: 1.0;">''Stronger Together!''</small>")
Lompat ke: navigasi, cari

Ketika Yesus melihat iman mereka, berkatalah Ia kepada orang lumpuh itu: "Hai anak-Ku, dosamu sudah diampuni!" (Markus 2:1-5)

Markus 2:1-5,

Kemudian, sesudah lewat beberapa hari, waktu Yesus datang lagi ke Kapernaum, tersiarlah kabar, bahwa Ia ada di rumah.
Maka datanglah orang-orang berkerumun sehingga tidak ada lagi tempat, bahkan di muka pintupun tidak. Sementara Ia memberitakan firman kepada mereka, ada orang-orang datang membawa kepada-Nya seorang lumpuh, digotong oleh empat orang.
Tetapi mereka tidak dapat membawanya kepada-Nya karena orang banyak itu, lalu mereka membuka atap yang di atas-Nya; sesudah terbuka mereka menurunkan tilam, tempat orang lumpuh itu terbaring.
Ketika Yesus melihat iman mereka, berkatalah Ia kepada orang lumpuh itu: "Hai anak-Ku, dosamu sudah diampuni!"

Dalam kisah ini, orang lumpuh itu bisa disembuhkan, berjalan, bahkan orang lumpuh itu diselamatkan.

Kalau kita baca di Markus, Lukas, dan Matius; Matius dan Lukas bercerita dengan pendek dan sedikit sekali. Tapi di Markus 2:1-5 ini diceritakan dengan begitu gamblang.

Ada hal yang menarik, bukan hanya bicara mujizat, bukan hanya pengampunan dosa, tapi bagaimana ada orang-orang yang antusias dan semangat untuk melakukan sesuatu bagi orang lain.

Ayat 2 dikatakan, Maka datanglah orang-orang berkerumun sehingga tidak ada lagi tempat. Kenapa mereka datang ke situ? Karena mereka mendengar Yesus melakukan mujizat. Apapun motivasinya hari itu datang kepada Yesus, begitu banyak orang yang datang sehingga tidak ada lagi tempat.

Yang menarik, ada 4 orang yang sesuatu yang beda dari kebanyakan orang lain. Mereka penuh belas kasihan, iman mereka begitu luar biasa, dan mereka adalah orang-orang yang tidak pernah egois. Bayangkan kalau hari itu keempat orang ini tidak membawa orang lumpuh itu kepada orang Yesus, saya tidak tahu apakah hari itu mujizat akan terjadi, apakah pengampunan itu akan terjadi atau tidak.

Tapi keempat orang ini stronger together, punya tujuan, keinginan, kerinduan yang sama. Butuh 4 orang untuk naik ke atap itu. Mereka melakukan sesuatu beriringan dan mujizat terjadi. Yesus melakukan banyak hal untuk mereka. Ini perlu kita contoh dari keempat orang itu, menanggalkan egoisme mereka, keinginan mereka untuk menggotong orang lain, mereka ingin melihat orang lain sembuh dan diselamatkan.

Pagi ini, pertanyaannya apakah pagi ini kita punya kerinduan yang sama? Sesuatu/tujuan/visi yang sama ketika berdoa bersama-sama pagi ini. Saya rindu kita punya agenda yang sama. Ketika semua dijalankan bersama, mujizat terjadi, pengampunan dan pertobatan itu terjadi. Inilah yang Yesus lihat dari empat orang ini.

Ayat ke-5, Ketika Yesus melihat iman mereka, berkatalah Ia kepada orang lumpuh itu: "Hai anak-Ku, dosamu sudah diampuni!"

Apa yang dilakukan Yesus ini sangat aneh, ini tertuju kepada 4 orang yang menggotong orang lumpuh itu. Yesus melihat ini dan pengampunan dosa terjadi.

Ada banyak orang berkata bahwa ketika mereka bicara tentang kesembuhan atau mujizat, pengampunan dosa terjadi, orang melihat hanya orang lumpuh dan lima orang. Padahal yang terjadi adalah 4 orang yang punya iman yang dahsyat. Ini sesuatu yang mengubahkan bagi banyak orang.

Iman apa yang Yesus lihat dari 4 orang itu?

  • Iman yang mau bersama-sama menyangkal diri
  • Ini tidak mudah. Ketika mau stronger together, bersama-sama mengedepankan apa yang Yesus inginkan dalam hidup kita dibandingkan ambisi kita pribadi, ini yang Yesus lihat. Keempat orang itu menyangkal diri dan mengedepankan orang lumpuh dibandingkan orang lumpuh itu sebagai pribadi. Bisa dibilang mereka pikul salib. Yang penting orang ini diselamatkan, terima Yesus dulu, bertobat dulu. Mungkin itu yang terjadi di dalam benak 4 orang itu.

    Iman yang seperti inilah yang membawa perubahan, yang mengubahkan orang lain. Andaikata kita punya hal yang sama, mulai mengedepankan apa yang Tuhan inginkan, saya percaya Rayon 7, Kota Bogor, setiap jiwa-jiwa bisa diselamatkan. Karena kita tidak egois, mikiri diri sendiri, tapi apa yang Tuhan mau kerjakan buat setiap jiwa buat setiap daerah.

  • Iman yang mau bersama-sama bekerja
  • Keempat orang itu bekerja sama dengan baik. Markus 2:1-5, mereka sampai naik ke atap rumah. Lubangnya belum ada, mereka harus buat lubang dulu, gotong dengan susah payah. Ini tidak akan pernah terjadi kalau mereka tidak mau bekerja sama. Tidak ada satu yang diam, semua mau mengerjakan bersama-sama. Mereka begitu antusias, bekerja dengan dahsyat. Kita dalam doa pagi ini, ketika bekerja bersama-sama saya percaya apa yang Yesus katakan pasti terjadi, jiwa-jiwa pasti diselamatkan. Tidak ada yang memegahkan, mementingkan diri. Kita semua sangkal diri, kerja sama melakukan bagian kita.

  • Iman yang mau bersama-sama melakukan pekerjaan yang sulit
  • Sekali lagi, ini bukan sesuatu yang mudah. Begitu banyak orang yang harus diterobos. Mereka berjerih lelah, bekerja sama untuk melakukan pekerjaan yang sulit. Mereka tidak mengeluh. Jika kita semua, apapun pekerjaan yang sulit, jika dikerjakan bersama-sama maka yang sulit itu akan menjadi mudah. Amin!

    Bila keluarga bersama-sama bergandengan tangan bekerja sama, gereja bekerja bersama-sama, maka terobosan demi terobosan akan terjadi.

    Tahun 2023, ketika kita tidak egois, bersama-sama melakukan pekerjaan yang sulit sekalipun, itu akan terjadi terobosan.

  • Iman yang mau bersama-sama menerobos kesulitan
  • Tidak satu pun orang tinggal, tapi menerobos bersama. Maju bareng-bareng. Kesulitan tidak menjadikan mereka patah semangat. Mereka punya agenda yang sama, tujuan yang sama, keinginan yang sama, visi yang sama. Itulah yang membuat mereka semangat untuk menerobos.

    Pagi ini kita adalah orang-orang yang semangat. Sekalipun tantangan ada di depan, tapi karena kita stronger together, bergandengan tangan bersama-sama, saya percaya, kesulitan apapun mampu kita terobos bersama Allah yang hebat, yang selalu memberikan kekuatan buat kita. Ada Roh Kudus yang bersama dengan kita.

    Kesulitan tidak membuat kita menyerah. Kalau pagi ini kita katakan, Tuhan aku berjalan bersama-sama dengan keluargaku, dengan gerejaku, aku melihat apa yang akan Tuhan kerjakan.

Pagi ini, Tuhan ingin melihat di dalam diri kita, mari sangkal diri kita, mari bekerja sama lakukan pekerjaan yang sulit, menerobos kesulitan itu bersama-sama. Yesus melihat solidaritas mereka, bersama-sama bekerja, stronger together. Pagi ini, satu hati, saling topang, jemaat, gereja, keluarga. Mujizat dan keselamatan pasti terjadi akan jiwa-jiwa.

Terakhir, Yesus katakan, dosamu sudah diampuni! Ini yang luar biasa, ketika bergandengan tangan bersama-sama, maka mujizat demi mujizat terjadi.

Amin.

Video