The seven mountains: Arts, entertainment, and media (Yoan Anglika Sitompul)

Dari GBI Danau Bogor Raya
Revisi sejak 19 November 2022 04.30 oleh Leo (bicara | kontrib) (Penggantian teks - ".jpg↵ | illustration1x1 =" menjadi ".jpg | illustrationA5= | illustration1x1=")
Lompat ke: navigasi, cari

Prolog (Pdm Paulus Daniel Santo)

Shalom semuanya, Bapak/Ibu yang dikasihi Tuhan, dunia seni dan entertainment seringkali menjadi bidang profesi yang dianggap mengakibatkan perilaku yang tidak benar. Melalui pengajaran yang telah disampaikan melalui rangkaian doa puasa kita sekarang kita mengerti bahwa gereja Tuhan juga harus masuk ke dunia arts dan entertainment untuk menggarami, untuk menerangi. Pagi hari ini, akan ada dua anak-anak Tuhan yang siap sharing Saudara, yang pertama adalah Saudari Yoan, satu lagi adalah Saudari Gisel.

Yoan Sitompul adalah sarjana musik yang belajar vocal performance dan saxophone. Bahkan juga belajar worship leader dan vocal contemporary di City College Sydney Australia. Pekerjaannya hari ini sebagai owner, guru vokal, guru piano, dan guru saxophone di YS Vocal and Music Course serta bekerjasama dengan Kawai Music Indonesia dan Jepang.

Gisela Kilisya, sekarang ini adalah communication manager di salah satu media agency di Indonesia, dia juga beauty content creator di social media, Instagram, Tiktok, YouTube.

Arts and entertainment (Yoan Anglika Sitompul)

Shalom Bapak/Ibu/Saudara yang dikasihi Tuhan , saya akan sharing-kan apa yang kami alami sebagai pekerja di dalam bidang seni dan entertainment.

Untuk membuka saya akan menceritakan salah satu tokoh utama yang ada di dalam Alkitab, jika berhubungan dengan arts pasti ada satu tokoh dalam Alkitab yaitu Daud. Daud ini menjadi patokan saya terutama sebagai pelaku seni, bagaimana dia menjadi seniman yang berada di dalam koridornya Tuhan. Ada satu ayat di mana waktu itu Daud diundang ke istana Saul. Saul pada saat itu sedang dirasuk oleh setan, jadi keadaannya itu bukan keadaan yang baik tapi pada saat itu keadaannya buruk. Daud diundang untuk bermain kecapi pada waktu itu. Daud bermain kecapi dan bernyanyi seperti hal yang dia lakukan setiap hari.

1 Samuel 16:23,

Dan setiap kali apabila roh yang dari pada Allah itu hinggap pada Saul, maka Daud mengambil kecapi dan memainkannya; Saul merasa lega dan nyaman, dan roh yang jahat itu undur dari padanya.

Jadi pada saat itu yang dapat kita ambil di sini adalah ada sesuatu yang berubah, pada saat Daud memulai bermain kecapi. Kita tahu bahwa di dalam pujian penyembahan, di dalam doa ada power yang begitu kuat. Hal ini yang menjadi barometer atau patokan bahwa kami, di mana kami ditempatkan, di mana kami boleh bermain musik dan bernyanyi, atmosfer dapat berubah. Roh jahat yang ada di tempat itu dapat pergi, karena ada puji-pujian, ada nyanyian, ada penyembahan, atau ada lagu-lagu yang dimainkan oleh anak-anak Tuhan. Di mana ada terang, kegelapan itu sirna.

Saya ingat ada satu kejadian, tahun 2016, pada saat itu saya diundang untuk bernyanyi pada satu event, saya memang sering bernyanyi di banyak event, karena sebagai performer juga. Event ini cukup unik karena diadakan oleh yayasan anti narkoba, jadi mereka sedang kampanye untuk anti narkoba di SMA Bogor. Salah satu SMA yang saya juga diundang bernyanyi adalah SMA bernuansa saudara sepupu kita di daerah Pamoyanan. Saya melihatnya saja sudah sepertinya ini bukan tempat yang saya biasa datangi. Pada saat bernyanyi, satu anak mulai menangis, diikuti sebelahnya, di situ di luar nalar saya karena saya hanya bernyanyi, lalu lama kelamaan satu kelas itu dipenuhi Hadirat Tuhan, mereka mulai manifestasi, ada yang sampai jatuh di bawah, di meja-mejanya. Di situ kami juga terkagum-kagum. Kebetulan di yayasan anti narkoba ini banyak anak-anak Tuhan juga. Jadi mereka mulai mendoakan satu per satu, terakhirnya bukan anti narkoba tetapi pemulihan hati bapa. Jadi di situ saya melihat sendiri bagaimana momen “Tuhan, Engkau di luar nalar, di luar waktu, di luar tempat, yang saya dapat ekspektasi.”

Jadi pada waktu Hadirat Tuhan itu turun, kita tidak dapat katakan tidak, kita pasti merasakannya, karena Hadirat Tuhan begitu kuat dan mengubah atmosfer di sekitarnya. Itu yang kami bawa sebagai anak-anak Tuhan di dunia arts dan entertainment, kami berdoa setiap kali kami tampil, bukan hanya di gereja, di manapun itu, kami berdoa supaya kami menjadi the carrier of the presence of God. Kami membawa Hadirat Tuhan di manapun kami berada. Di situlah titik di mana kami memerlukan Tuhan sangat luar biasa, di dunia yang tadi seperti kata Kak Pongky dunia yang gelap, tapi kita tetap menjadi putri dan putranya Tuhan. Mengenai arts, sebenarnya cakupannya sangat luar biasa banyak sekali mulai dari musik, painting, tari, drama, seni murni, banyak sekali. Dalam keilmuan musik sendiri banyak sekali pekerjaan yang termasuk di dalamnya. Mengutip perkataan dari Profesor Cut Deviana, “Di Jerman, ada lebih dari 200 pekerjaan di dunia musik. Beberapa di antaranya yang pertama performance seperti yang saya lakukan, di dunia educator, tapi di luar itu ada juga komposer, pembuat lagu, penulis orkestra, pemain orkestra, music therapist, music business, music film, digital music, piano artisan, pembuat alat musik. “

Pekerjaan yang saya tekuni saat ini di bidang performance dan education. Tuhan menuntun saya dan suami saya untuk menjadi berkat di dalam bidang ini, baik di dalam pekerjaan, maupun di dalam bidang pelayanan kami pun kami bergerak di bidang musik. Jadi ada beberapa hal yang mungkin dapat saya bagikan apa yang kami lakukan setiap hari bahkan hingga saat ini di dalam bidang baik pekerjaan maupun pelayanan kami di Rayon 7.

#1 Connected

Untuk mempunyai breakthrough di dalam bidang arts dan entertainment ada satu kata yang menyentuh hati saya. Kata itu adalah connected with God. Jadi ini yang harus menjadi dasar, sumber, dan inspirasi sebagai pemusik dan penyanyi. Waktu kita connected kepada sumber seni yang tertinggi, pencipta segala sesuatu, maka semua hikmatnya, harmoni dari Surga, suara dari surga dia curahkan. Hal itu yang terus kami jaga dan pertahankan bahkan lebih lagi kami mau terus connected dengan Tuhan bukan hanya pagi, malam, bahkan sepanjang hari. Tanpa Tuhan tidak ada inspirasi, tidak ada karya, tidak ada suara yang terbaik, tidak ada hikmat. Jadi, ini yang selalu kami jaga.

#2 Sharing values

Yang kedua, waktu saya mengajar di bidang educator. Saya tidak hanya sharing tentang teknik musik, teknik vokal, tetapi di dalamnya kami memasukkan juga nilai-nilai kehidupan dan kerajaan Allah. Bapak/Ibu Saudara tentu tahu untuk menciptakan seorang pemusik dan penyanyi itu bukan hitungan hari dan bulan, tapi tahunan. Satu tahun, dua tahun belum tentu jadi. Prosesnya begitu lama. Di dalam semuanya ketekunan itu sangat penting. Waktu murid saya bermain dan tidak bisa, saya minta dia mengulang kembali. Di situ peran saya sebagai guru. Seperti Guru yang Maha Agung, “Ya kamu bisa, ya kamu maju, kamu pintar, ayo bisa terus.” Itu yang Roh Kudus juga lakukan dalam hidup saya waktu saya masih 0 besar. Itu yang juga saya bagikan kepada murid-murid saya. Ketekunan mereka saat mereka berlatih dan speak the blessing kepada hidup mereka.

Kesabaran, tidak gampang menyerah. Hari ini tidak bisa, berlatih lagi besok. Besok tidak bisa lagi, tidak apa-apa latihan terus. Value berikutnya adalah rendah hati. Waktu mereka telah mencapai di level tertentu, ingat masih ada langit di atas langit. Walaupun suara kamu sudah bagus, walaupun kamu bermain musik sudah bagus, ingat di luar sana masih banyak yang lebih bagus lagi. Jadi banyak sekali hal-hal yang dapat kita bagikan sebagai guru musik, kepada anak-anak murid yang Tuhan percayakan di dalam hidup kita.

#3 Disiplin

Yang ketiga adalah disiplin. Disiplin dapat berbagai macam hal, tetapi yang pertama kami lakukan adalah disiplin tentang waktu. Jadi selama pandemi kami berubah menjadi 100% online, saat ini kami sudah membuka sekitar 10-20% dari murid yang ada. Tapi pada saat online itu dituntut ketetapan dalam waktu. Murid berganti murid setiap 30 menit, di situ saya mengingat sendiri saya tidak pernah terlambat lebih dari 2 menit, itu pun hanya karena koneksi. Jadi selalu tepat waktu. Jadi orang tua murid mulai percaya, mencari, dan Tuhan membuka jalan. Pertama hanya kursus di kompleks, tapi Tuhan membuka jalan ke Bogor, ke kota-kota di Indonesia, bahkan saat ini kami juga sampai ke seluruh dunia. Murid-murid ada di Singapura, New Zealand, Amerika, dan seterusnya.

Jadi karena ketepatan waktu, dari hal yang kecil Tuhan menambah-nambahkan menjadi besar. Tuhan yang mengajar saya juga untuk tepat di dalam waktu. Jika saya dapat menerapkan itu di dunia pekerjaan, pasti di dunia pelayanan saya dapat lakukan lebih. Waktu kita mendapat mandat untuk melayani, dari situ saya akan tanya Tuhan lagu apa yang Tuhan mau saya bagikan kepada jemaat. Setelahnya saya akan kasih lagu-lagu kepada music director, lalu kepada pemusik. Dari situ kami akan set satu waktu untuk berlatih selama dua sampai tiga jam dengan aransemen yang sudah jadi. Di situ kami akan berlatih, dan pada hari-H dua jam sebelumnya kami juga sudah hadir di sana untuk check sound, dan lain-lain. Jadi waktu di dalam panggung untuk pelayanan itu hanya 25% dari seluruh pelayanan yang kami lakukan. 75% sudah ada di baliknya, dan di dalam semuanya itu Tuhan luar biasa. Dia yang menambah-nambahkan skill, di dalamnya kita terus berimprovisasi, bereksplorasi supaya semakin baik. Di dalam pelayanan itu juga kami menjadi satu tim yang kompak.

Penutup

Jadi demikian hal-hal yang dapat saya bagikan sebagai pekerja arts dan entertainment. Tiga hal: connected, sharing value yang kita punya kepada orang-orang di sekitar kita, dan disiplin di dalam waktu. Semoga menjadi berkat bagi kita semua.

Arts, entertainment, and media (Gisela Kilisya Tasmalia)

Shalom Bapak/Ibu/Saudara, secara praktikal saya berada di bidang arts dan entertainment, serta media karena saat ini saya sedang bekerja di digital media agency, jadi akan saya bahas juga tentang gunung media itu sendiri. Dari awal saya lulus, saya langsung masuk di perusahaan tentang wedding yang melayani wedding para artis, jadi benar-benar berjejaring dengan dunia entertainment. Lalu saya juga berkarir di bidang beauty melalui social media. Jadi orang-orang yang masuk ke dalam bidang media, arts, dan entertainment. Memiliki tugas yaitu menanamkan nilai-nilai kerajaan Allah melalui media yang ada, dan berpegang teguh pada prinsip-prinsip Firman Tuhan. Apapun yang terjadi, entah dunia menawarkan apapun. Ada dua Firman yang saya pegang teguh dari dahulu sampai sekarang.

Kisah Para Rasul 1:8,

Tetapi kamu akan menerima kuasa, kalau Roh Kudus turun ke atas kamu, dan kamu akan menjadi saksi-Ku di Yerusalem dan di seluruh Yudea dan Samaria dan sampai ke ujung bumi."

Yesaya 61:1-3,

Roh Tuhan ALLAH ada padaku, oleh karena TUHAN telah mengurapi aku; Ia telah mengutus aku untuk menyampaikan kabar baik kepada orang-orang sengsara, dan merawat orang-orang yang remuk hati, untuk memberitakan pembebasan kepada orang-orang tawanan, dan kepada orang-orang yang terkurung kelepasan dari penjara, untuk memberitakan tahun rahmat TUHAN dan hari pembalasan Allah kita, untuk menghibur semua orang berkabung, untuk mengaruniakan kepada mereka perhiasan kepala ganti abu, minyak untuk pesta ganti kain kabung, nyanyian puji-pujian ganti semangat yang pudar, supaya orang menyebutkan mereka "pohon tarbantin kebenaran", "tanaman TUHAN" untuk memperlihatkan keagungan-Nya.

Firman ini yang menjadi prinsip utama saya dan yang membuat saya percaya diri bahwa Tuhan dan Roh Kudus ada bersama saya. Jadi kenapa saya harus takut dan malu share di social media. Yang akan saya sharing-kan sangat aplikatif Bapak/Ibu. Waktu saya bekerja melalui digital media, saya menjadi marketing sales-nya Tuhan. Saya harus mempromosikan Kerajaan Allah dalam apapun yang saya lakukan lewat media. Perlu diketahui sendiri dahulu apa sebenarnya media. Media adalah penyalur informasi kepada masyarakat. Semua informasi ada di media, dapat berupa informasi baik, buruk, membangun, menghancurkan, berupa ekspresi, hiburan, dan lain sebagainya. Jadi bergantung dari sudut mana kita melihat media itu sendiri. Apakah media berbahaya, atau media itu sangat useful, dan lain sebagainya.

Menjadi marketing sales Tuhan

Ini sedikit cara praktikal, waktu saya memposisikan diri saya sebagai marketing salesnya Tuhan, memberitakan kerajaan Allah melalui pekerjaan yang saya miliki, kita harus tahu ada dua cara. Ada hard selling dan soft selling. Jadi hard selling itu kita dapat sharing di media yang ada mengenai khotbah, ayat Firman Tuhan langsung, atau mungkin mengajak untuk ikut zoom dan berdoa bersama, dan lain sebagainya. Itu berbicara langsung to the point. Tapi ini yang saya lakukan yaitu soft selling, saya share di digital media yang ada tentang buah dari pengikut Kristus. Bisa dengan nyanyian dan ada tulisannya tentang cerita hari ini Tuhan begitu baik dalam kehidupan saya, lagi make up menggunakan lagu Kristen, atau menempatkan ayat di bio, atau sharing dengan simple dengan memfoto langit lalu berbicara tentang ayat Firman Tuhan, atau berinteraksi dengan teman-teman followers. Ini yang saya juga bingung, bagaimana bisa saya seorang beauty creator tapi satu sampai lima orang per bulan pasti ada yang chat saya tentang Tuhan Yesus, gereja di mana, bagaimana cara ikut Kristus, atau bercerita. Intinya adalah kita jika memposisikan diri sebagai marketing sales Tuhan, membagikan Kerajaan Allah meskipun secara implisit, ada orang-orang yang mereka butuh, dan Tuhan tempatkan waktu yang tepat dengan orang-orang yang tepat untuk melihat postingan, dan lain sebagainya. Jadi itu salah satunya menjadi marketing sales Tuhan untuk berbagi di soft selling.

Harus berprinsip

Yang terakhir adalah wajib berprinsip karena di bidang media, arts, dan entertainment banyak sekali tawaran dari dunia yang jauh prinsipnya dari Firman Tuhan. Saya pernah ditawarkan untuk endorse game online, tapi harus bermain game, dan harus share tentang judi online, tentu saja saya mengatakan tidak. Itu berbanding terbalik dengan yang saya anut, meskipun nilainya fantastis. Juga ada teman-teman influencer yang lain mereka sharing tentang alat kontrasepsi, itu sangat berbanding terbalik dengan kita pengikut Kristen. Intinya adalah berprinsip, di tengah dunia media, arts, dan entertainment yang seram. Saya tidak mau malu untuk share bahwa saya adalah anak Tuhan. Di akhir saya katakan “Puji Tuhan, Haleluya,” Jadi orang tahu jika dia Kristen, dan mereka juga tahu jika dia mau menanyakan tentang hal-hal Kristiani bisa ke Gisel meskipun dia seorang content creator dan lain sebagainya.

Tren digital media 2022

Sebagai penutup Bapak/Ibu/Saudara, perlu diingat bahwa semua hal marketplace, bisnis, bahkan gereja sekalipun itu membutuhkan media untuk menyalurkan informasi yang ada untuk customer, jemaat, dan lain sebagainya. Karena saya bekerja di bidang digital media, saya akan share mengenai digital media trend untuk tahun 2022, jadi ini insight:

#1 Video marketing

Tahun 2022 itu share melalui video marketing akan jauh lebih bermanfaat dari sekedar tulisan.

#2 Acara hybrid

Maksud dari hybrid adalah acara virtual plus onsite akan marak di tahun 2022, ini dapat menjangkau lebih banyak jiwa dan customer bagi Bapak/Ibu yang berbisnis.

#3 Digital media semakin canggih

Sehingga perlu mempelajari tentang virtual reality, augmented reality, artificial intelligence, dapat diperiksa di Google.

#4 Website

Karena orang-orang akan hanya memegang handphone, secara tren laptop akan semakin berkurang dan orang akan pegang handphone, sehingga semua mobile marketing. Sehingga website akan semakin cepat. Jadi bagi gereja dan bisnis, usahakan kita memiliki website yang mana semua orang dapat pakai dan akses melalui handphone.

Penutup

Akhir kata, saya mau menutup bahwa di manapun kita ditempatkan, kita harus percaya bahwa Tuhan Allah yang menyertai dan memberikan kemenangan (Ulangan 20:4). Tuhan memberkati kita semuanya, Imanuel.

(MGT)

Video