Hukum Taurat dan kasih karunia, Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru

Dari GBI Danau Bogor Raya
Revisi sejak 17 Juli 2018 14.13 oleh Leo (bicara | kontrib) (baru)
(beda) ← Revisi sebelumnya | Revisi terkini (beda) | Revisi selanjutnya → (beda)
Lompat ke: navigasi, cari
TUHAN memberikan kepadaku kedua loh batu, loh-loh perjanjian itu. (Ulangan 9:11)

Sebab hukum Taurat diberikan oleh Musa, tetapi kasih karunia dan kebenaran datang oleh Yesus Kristus. (Yohanes 1:17)

Cawan ini adalah perjanjian baru oleh darah-Ku. (Lukas 22:20)

Dalam perenungan kita mengenai hukum Taurat dan kasih karunia, kita juga sebenarnya sedang membahas karakteristik dari perjanjian lama dan perjanjian baru. Ketika Tuhan menulis hukum-Nya pada dua loh batu yang diterima Musa, Ia menuliskan ketentuan-ketentuan dari perjanjian lama. “TUHAN memberikan kepadaku kedua loh batu, loh-loh perjanjian itu.” Ketika Yesus datang ke dunia ini untuk mati di kayu salib, Tuhan sedang membuat perjanjian yang baru. “Cawan ini adalah perjanjian baru oleh darah-Ku.”

Kedua perjanjian ini, hukum Taurat dan kasih karunia, adalah dua hal yang sangat kontras dalam Alkitab. “Sebab hukum Taurat diberikan oleh Musa, tetapi kasih karunia dan kebenaran datang oleh Yesus Kristus.” Mengerti dengan benar perbedaan antara kedua perjanjian ini adalah sangat penting bagi kehidupan orang percaya untuk bisa hidup sesuai dengan kehendak Allah.

Hukum Taurat memberitahu kita bahwa Allah menginginkan kekudusan menjadi ciri dari kehidupan kita. Hanya kasih karunia yang dapat memberikan hal tersebut bagi kita. Hukum Taurat memberitahu kita bahwa Allah menginginkan kita hidup saling mengasihi sama seperti Kristus telah mengasihi kita. Hanya kasih karunia yang dapat menimbul kasih yang sejati dalam hidup kita. Hukum Taurat memberitahu kita bahwa Allah menginginkan kita menjadi sempurna seperti Dia. Hanya kasih karunia yang dapat membuat perubahan rohani agar bisa bertumbuh menjadi semakin seperti Dia.

Hukum Taurat memberitahu kita apa yang harus dilakukan, kasih karunia Allah memberi jalan untuk melakukannya. Hukum Taurat memberitahu kita apa itu dosa, kasih karunia mengampuni dosa. Hukum Taurat memperlihatkan ketidakberdayaan manusia, kasih karunia Allah memberikan jalan keluar. Hukum Taurat menuntut pekerjaan manusia, kasih karunia Allah adalah pekerjaan Tuhan.

Hukum Taurat adalah ukuran standar, kasih karunia adalah pemenuhan standar itu. Hukum Taurat adalah ukuran rohani yang menilai hidup kita, kasih karunia adalah kekuatan yang akan menghasilkan kehidupan yang rohani. Hukum Taurat memperlihatkan karakter Allah, kasih karunia menghasilkan karakter tersebut dalam hidup kita. Hukum Taurat adalah hasil yang Allah inginkan, kasih karunia adalah penyebab yang akan memberikan hasil tersebut.

Doa

Ya Tuhan Allah sumber kebenaran. Aku berterima kasih untuk kebenaran yang Engkau bukakan bagiku. Terangi rohku agar aku bisa mengerti perbedaan yang besar antara Taurat-Mu dan kasih karunia-Mu. Aku bersyukur karena Roh-Mu diberikan tinggal di dalam aku untuk terus mengajar aku. Aku rindu untuk hidup berkenan di hadapan-Mu dalam kekudusan, kasih dan kesempurnaan. Ajar aku untuk merendahkan diriku dalam tuntunan-Mu. Di dalam nama Tuhan Yesus Kristus Juru Selamatku.

TUHAN memberikan kepadaku kedua loh batu, loh-loh perjanjian itu. (Ulangan 9:11)

Sebab hukum Taurat diberikan oleh Musa, tetapi kasih karunia dan kebenaran datang oleh Yesus Kristus. (Yohanes 1:17)

Cawan ini adalah perjanjian baru oleh darah-Ku. (Lukas 22:20)

Dalam perenungan kita mengenai hukum Taurat dan kasih karunia, kita juga sebenarnya sedang membahas karakteristik dari perjanjian lama dan perjanjian baru.