Tuhan menjanjikan hidup yang kekal (2)

Dari GBI Danau Bogor Raya
Revisi sejak 14 Juli 2018 03.13 oleh Leo (bicara | kontrib) (Leo memindahkan halaman Saat teduh/07/11 ke Ayo Saat Teduh/07/11)
Lompat ke: navigasi, cari
Dan inilah janji yang telah dijanjikan-Nya sendiri kepada kita, yaitu hidup yang kekal. (1 Yohanes 2:25)

Dan inilah kesaksian itu: Allah telah mengaruniakan hidup yang kekal kepada kita dan hidup itu ada di dalam Anak-Nya. (1 Yohanes 5:11)

Pada renungan sebelumnya, kita menyebutkan bahwa janji hidup yang kekal adalah “janji di atas segala janji”. Sekarang kita akan memberikan perhatian lebih kepada janji ini. Kita sudah melihat bahwa hidup yang kekal memiliki aspek kualitatif dan kuantitatif. Dan bahwa hidup yang kekal adalah pemberian kasih karunia Allah, yang kita terima dengan iman yang rendah hati. Ada beberapa hal lain dari hidup yang kekal yang sangat mendidik kita jika kita renungkan.

Karunia hidup yang kekal ternyata sudah di kita miliki sekarang, bukan hanya sesuatu yang kita alami nanti. “Barangsiapa percaya kepada Anak, ia beroleh hidup yang kekal” (Yohanes 3:36). “Sesungguhnya barangsiapa mendengar perkataan-Ku dan percaya kepada Dia yang mengutus Aku, ia mempunyai hidup yang kekal” (Yohanes 5:24). “Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa percaya, ia mempunyai hidup yang kekal” (Yohanes 6:47). Mereka yang sudah menaruh imannya kepada Tuhan Yesus Kristus sudah memiliki hidup kekal sekarang di bumi ini. Lebih dari itu, kita dapat dengan sungguh-sungguh meyakini kebenaran tersebut. “Dan inilah kesaksian itu: Allah telah mengaruniakan hidup yang kekal kepada kita dan hidup itu ada di dalam Anak-Nya. Barangsiapa memiliki Anak, ia memiliki hidup; barangsiapa tidak memiliki Anak, ia tidak memiliki hidup. Semuanya itu kutuliskan kepada kamu, supaya kamu yang percaya kepada nama Anak Allah, tahu, bahwa kamu memiliki hidup yang kekal” (1 Yohanes 5:11-13). Hidup yang kekal ada di dalam Yesus Kristus. “Akulah kebangkitan dan hidup; barangsiapa percaya kepada-Ku, ia akan hidup walaupun ia sudah mati” (Yohanes 11:25). “Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku” (Yohanes 14:6). Dialah hidup itu. Yesus tinggal di dalam hidup semua orang yang sudah percaya kepada-Nya. Oleh karena itu, mereka yakin sudah memiliki hidup yang kekal.

Selain memberikan keyakinan, ayat-ayat ini menekankan kepada aspek yang paling agung dari hidup kekal. Yaitu bahwa hidup kekal tersebut semuanya berhubungan dengan Yesus. “Akulah kebangkitan dan hidup” (Yohanes 11:25). “Akulah jalan dan kebenaran dan hidup” (Yohanes 14:6). “Allah telah mengaruniakan hidup yang kekal kepada kita dan hidup itu ada di dalam Anak-Nya” (1 Yohanes 5:11). Agar kita dapat bertumbuh di dalam hidup itu, kita harus memiliki persekutuan yang semakin intim dengan Dia yang memiliki hidup. “Inilah hidup yang kekal itu, yaitu bahwa mereka mengenal Engkau, satu-satunya Allah yang benar, dan mengenal Yesus Kristus yang telah Engkau utus” (Yohanes 17:3). “Tetapi bertumbuhlah dalam kasih karunia dan dalam pengenalan akan Tuhan dan Juruselamat kita, Yesus Kristus” (1 Petrus 3:18).

Doa

Ya Allah, aku bersukacita karena Kristus tinggal di dalam hidupku. Oleh karena itu, dengan keyakinan yang penuh, aku tahu bahwa hidup yang kekal sudah aku miliki saat ini. Sekarang aku rindu untuk bertumbuh sepenuhnya dalam hidup ini, oleh karena itu aku menyiapkan hatiku untuk lebih mengenal-Mu. Kiranya Engkau mengungkapkan diri-Mu lebih dan lebih lagi melalui firman-Mu yang suci. Di dalam nama Tuhan Yesus Kristus aku berdoa. Amin.

Dan inilah janji yang telah dijanjikan-Nya sendiri kepada kita, yaitu hidup yang kekal. (1 Yohanes 2:25)

Dan inilah kesaksian itu: Allah telah mengaruniakan hidup yang kekal kepada kita dan hidup itu ada di dalam Anak-Nya. (1 Yohanes 5:11)

Pada renungan sebelumnya, kita menyebutkan bahwa janji hidup yang kekal adalah “janji di atas segala janji”.