Kepenuhan Roh Kudus: sebuah gaya hidup, bukan sekedar suatu peristiwa

Dari GBI Danau Bogor Raya
Revisi sejak 18 Juli 2018 03.32 oleh Leo (bicara | kontrib) (baru)
(beda) ← Revisi sebelumnya | Revisi terkini (beda) | Revisi selanjutnya → (beda)
Lompat ke: navigasi, cari
Dan tampaklah kepada mereka lidah-lidah seperti nyala api yang bertebaran dan hinggap pada mereka masing-masing. Maka penuhlah mereka dengan Roh Kudus. (Kisah Para Rasul 2:3-4)

Petrus, penuh dengan Roh Kudus. (Kisah Para Rasul 4:8)

Dan ketika mereka sedang berdoa, goyanglah tempat mereka berkumpul itu dan mereka semua penuh dengan Roh Kudus. (Kisah Para Rasul 4:31)

Dan janganlah kamu mabuk oleh anggur, karena anggur menimbulkan hawa nafsu, tetapi hendaklah kamu penuh dengan Roh. (Efesus 5:18)

Ketika kita dilahirkan kembali melalui iman kita kepada Tuhan Yesus Kristus, Roh Kudus mulai tinggal di dalam hidup kita sejak saat itu (1 Korintus 3:16). Setelah lahir baru, hidup kita akan berulang kali dipenuhi dengan hadirat Roh Kudus yang memberikan kuasa kepada kita. Kesaksian para rasul menggambarkan hal ini.

Pada hari raya Pentakosta, 120 orang murid Yesus dipenuhi oleh Roh Kudus. “Dan tampaklah kepada mereka lidah-lidah seperti nyala api yang bertebaran dan hinggap pada mereka masing-masing. Maka penuhlah mereka dengan Roh Kudus” Kemudian, Rasul Petrus, sesudah sebelumnya dipenuhi Roh Kudus pada hari raya Pentakosta, kembali dipenuhi Roh pada saat ia berdiri di hadapan para pemuka agama Yahudi. “Maka jawab Petrus, penuh dengan Roh Kudus: "Hai pemimpin-pemimpin umat dan tua-tua"." Setelah pertemuan itu, Petrus berkumpul dengan murid-murid yang lain untuk berdoa. “Dan ketika mereka sedang berdoa, goyanglah tempat mereka berkumpul itu dan mereka semua penuh dengan Roh Kudus." Dalam peristiwa ini, mereka yang sudah pernah dipenuhi oleh Roh pada hari raya Pentakosta, kembali dipenuhi oleh Roh. Petrus yang tercatat sudah mengalami kepenuhan dua kali, sekarang mengalami untuk yang ketiga kali. Jadi cukup jelas bahwa kepenuhan Roh Kudus bukanlah pengalaman yang terjadi hanya satu kali untuk selamanya.

Berbeda dengan tinggalnya Roh Kudus dalam hidup kita sejak lahir baru, dipenuhi dengan Roh bukanlah sesuatu yang terjadi dengan sendirinya kepada semua orang Kristen. Hal ini terlihat pada perintah rasul Paulus dalam kitab Efesus. “Dan janganlah kamu mabuk oleh anggur, karena anggur menimbulkan hawa nafsu, tetapi hendaklah kamu penuh dengan Roh." Karena bentuknya sebagai perintah, maka dipenuhi Roh hanya akan terjadi kepada mereka yang menanggapi dengan benar.

Bentuk dari perintah Paulus ini mengandung pengertian yang dalam mengenai kehendak Tuhan agar kita dipenuhi Roh Kudus. Dalam bahasa aslinya, kalimat “hendaklah kamu penuh dengan Roh" adalah sesuatu yang terjadi secara terus menerus. Kalimat ini dapat dibaca “hendaklah kamu ‘senantiasa’ penuh dengan Roh." Artinya perintah ini adalah panggilan mengenai cara kita hidup. Kepenuhan Roh bukan sekedar suatu peristiwa periodik. Tuhan menghendaki agar kita hidup dari hari ke hari semakin dipenuhi oleh Roh Kudus yang memberdayakan kita. Setiap hari kita harus dengan rendah hati berdoa untuk kepenuhan Roh Kudus supaya kita dapat menghadapi tantangan dan kesempatan dalam hidup kita.

Doa

Allah yang Maha Kuasa, aku bersukacita karena Roh-Mu tinggal di dalam hatiku. Aku bersyukur untuk setiap waktu di mana Roh-Mu bekerja dengan begitu luar biasa dalam hidupku. Tolong aku agar aku dapat menjadikan kepenuhan Roh-Mu sebagai gaya hidupku. Dengan penuh pengharapan aku mencari Engkau untuk karya Roh-Mu yang baru, yang terus menerus di dalam aku. Di dalam nama Tuhan Yesus Kristus. Amin.

Dan tampaklah kepada mereka lidah-lidah seperti nyala api yang bertebaran dan hinggap pada mereka masing-masing. Maka penuhlah mereka dengan Roh Kudus. (Kisah Para Rasul 2:3-4)

Petrus, penuh dengan Roh Kudus. (Kisah Para Rasul 4:8)

Dan ketika mereka sedang berdoa, goyanglah tempat mereka berkumpul itu dan mereka semua penuh dengan Roh Kudus.

(Kisah Para Rasul 4:31)