Kebangkitan dan pembenaran (2)

Dari GBI Danau Bogor Raya
Revisi sejak 18 Juli 2018 03.41 oleh Leo (bicara | kontrib) (baru)
(beda) ← Revisi sebelumnya | Revisi terkini (beda) | Revisi selanjutnya → (beda)
Lompat ke: navigasi, cari
Karena dengan Dia kamu dikuburkan dalam baptisan, dan di dalam Dia kamu turut dibangkitkan juga oleh kepercayaanmu kepada kerja kuasa Allah, yang telah membangkitkan Dia dari orang mati. Kamu juga, meskipun dahulu mati oleh pelanggaranmu... telah dihidupkan Allah bersama-sama dengan Dia, sesudah Ia mengampuni segala pelanggaran kita. (Kolose 2:12-13)

Ayat yang penuh dengan kebenaran yang mulia ini memperlihatkan peran kebangkitan Kristus sejak saat kita mulai percaya kepada Dia dan dibenarkan di dalam Kristus. Pekerjaan Allah di dalam kita dimulai dengan kita “dikuburkan dalam baptisan." Dalam hal ini, baptisan berbicara mengenai bagaimana pengalaman kita sama seperti Kristus, bukan soal upacara baptisan air. Ketika kita pertama kali percaya kepada Tuhan Yesus, kita bersekutu dengan Dia, dijadikan satu dengan Dia, sama dengan Dia. “Sebab jika kita telah menjadi satu dengan apa yang sama dengan kematian-Nya, kita juga akan menjadi satu dengan apa yang sama dengan kebangkitan-Nya” (Roma 6:5). Dari sudut pandang Allah, kita yang percaya kepada Anak-Nya sudah mati disalibkan bersama dengan Dia dan dikuburkan bersama dengan Dia. Upacara baptisan air melambangkan hal tersebut. Sedangkan ayat ini mengatakan secara rohani kita sudah mengalami apa yang Yesus alami. Di pandangan Allah, hidup kita yang lama sudah disalibkan dan dikuburkan.

Melalui iman kepada Yesus Kristus dan bagaimana kita bersekutu dengan dia, kita juga sama seperti Kristus dibangkitkan dari kubur. “Dan di dalam Dia kamu turut dibangkitkan juga oleh kepercayaanmu kepada kerja kuasa Allah, yang telah membangkitkan Dia dari orang mati." Seperti kematian-Nya menjadi kematian kita, demikian pula kebangkitan-Nya menjadi kebangkitan kita. “Sebab jika kita telah menjadi satu dengan apa yang sama dengan kematian-Nya, kita juga akan menjadi satu dengan apa yang sama dengan kebangkitan-Nya” (Roma 6:5). Di pandangan Allah, kita sudah dibangkitkan kepada kehidupan yang baru di dalam Kristus. “Dengan demikian kita telah dikuburkan bersama-sama dengan Dia oleh baptisan dalam kematian, supaya, sama seperti Kristus telah dibangkitkan dari antara orang mati oleh kemuliaan Bapa, demikian juga kita akan hidup dalam hidup yang baru” (Roma 6:4).

Kolose 2:13 juga menjelaskan kebutuhan lain dari kebangkitan rohani kita. “Kamu juga, meskipun dahulu mati oleh pelanggaranmu... telah dihidupkan Allah bersama-sama dengan Dia." Sebelum kita dibenarkan melalui iman kepada Tuhan Yesus, kita tidak hanya dinyatakan bersalah dan terhukum, kita juga dalam keadaan mati secara rohani. Kita tidak memiliki hidup. Kita terpisah dari Allah dan tidak dapat bersekutu dengan Dia. Bagi kita yang sudah menerima pembenaran melalui iman, Allah bangkitkan bersama Kristus dari kematian rohani kita.

Doa

Tuhan yang maha mulia, terima kasih untuk mengingatkan aku betapa hidupku tanpa harapan sebelum Engkau menyelamatkan aku. Aku tidak saja membutuhkan keselamatan, aku sudah mati secara rohani. Aku bersyukur untuk kematian dan penguburan manusia lama ku bersama dengan kematian dan penguburan Anak-Mu Yesus. Aku memuji Engkau karena kebangkitan ku bersama Kristus ke dalam hidup yang baru. Aku bersukacita untuk kasih karunia-Mu yang luar biasa. Aku berdoa agar kuasa kebangkitan-Mu memimpin aku dalam hidup yang baru. Di dalam nama Tuhan Yesus Kristus. Amin.

Karena dengan Dia kamu dikuburkan dalam baptisan, dan di dalam Dia kamu turut dibangkitkan juga oleh kepercayaanmu kepada kerja kuasa Allah, yang telah membangkitkan Dia dari orang mati. Kamu juga, meskipun dahulu mati oleh pelanggaranmu... telah dihidupkan Allah bersama-sama dengan Dia, sesudah Ia mengampuni segala pelanggaran kita. (Kolose 2:12-13) Ayat yang penuh dengan kebenaran yang mulia ini memperlihatkan peran kebangkitan Kristus sejak saat kita mulai percaya kepada Dia dan dibenarkan di dalam Kristus.