Mengapa Tuhan Yesus naik ke Sorga? (Pdt Dr Ir Niko Njotorahardjo)

Dari GBI Danau Bogor Raya
Revisi sejak 24 Februari 2023 15.18 oleh Leo (bicara | kontrib) (Penggantian teks - " | acara =" menjadi " | event=")
Lompat ke: navigasi, cari

“Maka bertanyalah mereka yang berkumpul di situ: “Tuhan, maukah Engkau pada masa ini memulihkan kerajaan bagi Israel?” Jawab-Nya: “Engkau tidak perlu mengetahui masa dan waktu, yang ditetapkan Bapa sendiri menurut kuasa-Nya. Tetapi kamu akan menerima kuasa, kalau Roh Kudus turun ke atas kamu, dan kamu akan menjadi saksi-Ku di Yerusalem dan di seluruh Yudea dan Samaria dan sampai ke ujung bumi.” Sesudah Ia mengatakan demikian, terangkatlah Ia disaksikan oleh mereka, dan awan menutup-Nya dari pandangan mereka. Ketika mereka sedang menatap ke langit waktu Ia naik itu, tiba-tiba berdirilah dua orang yang berpakaian putih dekat mereka, dan berkata kepada mereka: “Hai orang-orang Galilea, mengapakah kamu berdiri melihat ke langit? Yesus ini, yang terangkat ke sorga meninggalkan kamu, akan datang kembali dengan cara yang sama seperti kamu melihat Dia naik ke sorga.” (Kisah 1:6-11).

“Maka bertanyalah mereka yang berkumpul di situ: “Tuhan, maukah Engkau pada masa ini memulihkan kerajaan bagi Israel?” Jawab-Nya: “Engkau tidak perlu mengetahui masa dan waktu, yang ditetapkan Bapa sendiri menurut kuasa-Nya. Tetapi kamu akan menerima kuasa, kalau Roh Kudus turun ke atas kamu, dan kamu akan menjadi saksi-Ku di Yerusalem dan di seluruh Yudea dan Samaria dan sampai ke ujung bumi.” Sesudah Ia mengatakan demikian, terangkatlah Ia disaksikan oleh mereka, dan awan menutup-Nya dari pandangan mereka. Ketika mereka sedang menatap ke langit waktu Ia naik itu, tiba-tiba berdirilah dua orang yang berpakaian putih dekat mereka, dan berkata kepada mereka: “Hai orang-orang Galilea, mengapakah kamu berdiri melihat ke langit? Yesus ini, yang terangkat ke sorga meninggalkan kamu, akan datang kembali dengan cara yang sama seperti kamu melihat Dia naik ke sorga.” (Kisah 1:6-11).

Hari ini kita mengadakan kebaktian peringatan Kenaikan Tuhan Yesus ke Sorga. Selain peringatan kenaikan Tuhan Yesus ke sorga, kita mempunyai 2 peringatan lainnya tentang Tuhan Yesus, yaitu Natal dan Paskah. Tetapi untuk kenaikan Tuhan Yesus ini tidak semua negara merayakan atau memperingati Tuhan Yesus ke sorga. Di banyak negara lain peristiwa ini tidak menjadi hari libur nasional, tetapi puji Tuhan; kita di Indonesia diberikan kesempatan yang luar biasa.

Kalau kita merayakan Natal, itu berbicara kasih Tuhan yang luar biasa kepada kita. Kalau kita merayakan Paskah, itu juga berbicara tentang kasih Tuhan kepada kita. Dan saya mau katakan bahwa kenaikan Tuhan Yesus ke sorga ini juga berbicara tentang kasih Tuhan kepada kita.

Saudara, 40 hari setelah kebangkitan Tuhan Yesus, dengan disaksikan oleh murid-murid-Nya, Tuhan Yesus naik ke sorga. Pesan Tuhan Yesus yang terakhir kepada murid-murid-Nya sebelum naik ke sorga adalah, “Tetapi kamu akan menerima kuasa, kalau Roh Kudus turun ke atas kamu, dan kamu akan menjadi saksi-Ku di Yerusalem dan di seluruh Yudea dan Samaria dan sampai ke ujung bumi.” (Kisah 1:8).

Setelah itu Tuhan Yesus naik ke sorga dan murid-murid-Nya terkejut melihat Tuhan Yesus yang semakin bertambah tinggi, terus naik ke awan-awan, muncul lagi ... kemudian ditutup awan lagi ... muncul lagi, dan akhirnya hilang untuk seterusnya dari pandangan mata. Mereka terus menatap ke langit sampai tiba-tiba ada 2 orang berpakaian putih, yaitu malaikat Tuhan yang berkata kepada mereka, “Hai orang-orang Galilea, mengapakah kamu berdiri menatap ke langit? Yesus ini, yang terangkat ke sorga meninggalkan kamu akan datang kembali dengan cara yang sama seperti kamu melihat Dia naik ke sorga.”

Dari ayat ini saya begitu yakin dan percaya: jika yang melihat Tuhan Yesus naik ke sorga itu adalah murid-murid-Nya, maka yang akan melihat Tuhan Yesus turun dari sorga itu pasti murid-murid-Nya. Dan saya mau beritahu bahwa waktunya sudah tidak lama lagi. Oleh sebab itu, jadilah murid! ... jadilah murid! Saya berdoa supaya Saudara semua menjadi murid Tuhan Yesus! Amin!

Mengapa Tuhan Yesus naik ke Sorga?

Sekarang Tuhan Yesus berada di sorga dan duduk di sebelah kanan Allah Bapa, dan yang sedang Dia lakukan adalah:

#1 Menyediakan tempat bagi kita

Tuhan Yesus berkata, “Janganlah gelisah hatimu; percayalah kepada Allah, percayalah juga kepada-Ku. Di rumah Bapa-Ku banyak tempat tinggal. Jika tidak demikian, tentu Aku mengatakannya kepadamu. Sebab Aku pergi ke situ untuk menyediakan tempat bagimu. Dan apabila Aku telah pergi ke situ dan telah menyediakan tempat bagimu, Aku akan datang kembali dan membawa kamu ke tempat-Ku, supaya di tempat di mana Aku berada, kamupun berada ...” (Yohanes 14:1-3). Kehidupan dalam dunia ini penuh dengan kegelisahan, tetapi Tuhan berkata kepada kita sekarang, “Jangan gelisah hatimu … jangan gelisah!” Hidup di dunia itu relatif singkat, mari kita pegang perkataan Tuhan Yesus ini dan Dia akan segera datang untuk menjemput kita. Saya ingat pesan Tuhan yang begitu kuat pada awal tahun 2009, yaitu, “Aku datang segera! Aku datang segera!”

Saudara, pesan Tuhan baru-baru ini yang begitu kuat berkata, “Sebab sebagaimana halnya pada zaman Nuh, demikian pula halnya kelak pada kedatangan Anak Manusia …” (Matius 24:37).

Ayat tersebut menjelaskan bahwa kedatangan Tuhan Yesus yang kedua kalinya sama halnya dengan kedatangan air bah pada zaman Nuh. Pada waktu itu orang makan dan minum, kawin dan mengawinkan, dan sebagainya - sampai pada hari Nuh masuk ke dalam bahtera, dan mereka tidak menyadarinya. Setelah hujan turun dan air mulai naik mereka terkejut tetapi sudah terlambat. Datangnya air bah tersebut bagi kebanyakan orang sangat mendadak, tetapi tidak demikian bagi Nuh dan keluarganya. Demikian juga nanti pada waktu Tuhan Yesus turun ke dunia ini, hanya murid-murid-Nyalah yang tahu. Siapakah murid-murid Tuhan itu? Kita semua! Berarti kedatangan Tuhan Yesus yang kedua itu akan mengejutkan bagi banyak orang, tetapi tidak demikian buat Saudara dan saya yang adalah murid-murid Tuhan Yesus. Mengapa Tuhan menurunkan air bah pada waktu itu?

Sebab keadaan manusia ketika itu:

  • Hidupnya rusak
  • Hidup manusia penuh dengan kekerasan.

Kalau kita lihat hari-hari ini, hidup manusia itu rusak dan penuh dengan kekerasan. Belum lama ini majalah Gatra memuat berita bahwa sekarang ada agama baru, yaitu agama O atau agama Oprah. Mungkin tadinya ia adalah seseorang yang dipromosikan oleh Tuhan untuk menjadi terkenal, namun akhirnya ia menjadikan dirinya sebagai tuhan.

Hari-hari ini orang-orang yang mau mengambil jalan pintas untuk sampai di sorga dan bertemu dengan Bapa, Tuhan Yesus Kristus, itu tidak bisa karena ada aturan-aturannya untuk bertemu dengan Tuhan. Itu tidak bisa dipermudah atau dibuat jalan pintas supaya lebih enak! Namun sekarang banyak yang menawarkan hal yang seperti itu, artinya hidup manusia telah rusak terutama anak-anak muda. Berhati-hatilah!

Hidup manusia juga penuh dengan kekerasan. Saya sampai berkata demikian kepada Tuhan, “Tuhan, kalau saya lihat orang Indonesia 15 tahun yang lalu tidak seperti sekarang, Tuhan.” Dulu orang Indonesia tidak seperti sekarang ini, apa pun alasannya yang namanya kekerasan terjadi di seluruh dunia. Tetapi kalau Saudara sudah melihat hidup manusia telah rusak dan penuh dengan kekerasan, ketahuilah bahwa Tuhan Yesus akan datang segera!

#2 Menjadi Pengantara bagi kita

Ibrani 7:25, “Karena itu Ia sanggup juga menyelamatkan dengan sempurna semua orang yang oleh Dia datang kepada Allah. Sebab Ia hidup senantiasa untuk menjadi Pengantara mereka.”

Tuhan Yesus sanggup menyelamatkan kita dengan sempurna karena Dia menjadi Pengantara, artinya menjadi Pendoa Syafaat buat kita. Mari perkatakan, “Tuhan Yesus, Engkau baik, Engkau sungguh baik dan sangat baik (taruh tangan di dada) kepada saya. Tuhan Yesus, Engkau baik, Engkau sungguh baik dan sangat baik kepada saya.”

Saudara berhati-hatilah, sebab kalau berbicara tentang keselamatan jangan kita terlalu menganggap remeh. Keselamatan Tuhan berikan secara gratis di mana ketika kita percaya kepada Yesus maka kita memperoleh keselamatan. Tetapi ada syaratnya, yaitu setia sampai akhir. Dan pada waktu kita menjalani keselamatan ini perlu hati-hati sebab saya menemukan 3 hal tentang keselamatan, yaitu:

  1. Tidak selamat
  2. Kalau Saudara ingat Matius 7:21-23, “Bukan setiap orang yang berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan! akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga, melainkan dia yang melakukan kehendak Bapa-Ku yang di sorga. Pada hari terakhir banyak orang akan berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan, bukankah kami bernubuat demi nama-Mu, dan mengusir setan demi nama-Mu, dan mengadakan banyak mujizat demi nama-Mu juga? Pada waktu itulah Aku akan berterus terang kepada mereka dan berkata: Aku tidak pernah mengenal kamu! Enyahlah dari pada-Ku, kamu sekalian pembuat kejahatan!”

    Saudara, saya ngeri setiap kali membaca ayat ini! Bayangkan, orang yang sudah bernubuat, yang pernah membuat mujizat dan mengusir setan demi Nama Yesus tetapi tidak dikenal oleh Tuhan Yesus! Mengapa? Sebab jelas mereka tidak melakukan kehendak Bapa di sorga.

    Karena itu tidak salah kalau hari-hari ini pesan Tuhan adalah:

    • Perhatikan perintah-perintah Tuhan dan lakukan!
    Ini sangat serius! Perhatikan perintah-perintah Tuhan dan lakukan! Daud adalah pribadi yang luar biasa karena ia melakukan kehendak Allah pada zamannya. Sekarang apakah yang menjadi kehendak Tuhan bagi kita pada masa ini? Itulah yang perlu kita tangkap dan lakukan.
    • Menjadi 5 gadis yang bijaksana
    Dalam perumpamaan tentang sepuluh anak dara, lima gadis yang bodoh itu tertinggal karena tidak membawa persediaan minyak yang cukup.
    • Melipatgandakan talenta
    Dalam perumpamaan tentang talenta, ada hamba yang dipercayakan 5, 2 dan 1 talenta. Tetapi yang diberi 1 talenta tidak melipatgandakan talentanya sehingga dia dimasukkan ke lubang yang paling dalam dan gelap di mana terdapat ratap dan kertak gigi, artinya tidak selamat!

    Saudara, Tuhan Yesus terus berdoa di sorga buat Saudara dan saya. Saya percaya Tuhan Yesus berdoa seperti ini misalnya, “Niko … Niko ... biarlah engkau selamat dengan sempurna!”, demikian juga buat Saudara. Saudara bisa sebutkan nama Saudara dan seperti itulah Tuhan Yesus berdoa buat kita semua. Tuhan Yesus baik, Dia sungguh baik dan sangat baik kepada kita. Amin!

  3. Hampir-hampir tidak selamat
  4. 1 Korintus 3:10-15, “Sesuai dengan kasih karunia Allah, yang dianugerahkan kepadaku, aku sebagai seorang ahli bangunan yang cakap telah meletakkan dasar, dan orang lain membangun terus di atasnya. Tetapi tiap-tiap orang harus memperhatikan, bagaimana ia harus membangun di atasnya. Karena tidak ada seorangpun yang dapat meletakkan dasar lain dari pada dasar yang telah diletakkan, yaitu Yesus Kristus. Entahkah orang membangun di atas dasar ini dengan emas, perak, batu permata, kayu, rumput kering atau jerami, sekali kelak pekerjaan masing-masing orang akan nampak. Karena hari Tuhan akan menyatakannya, sebab ia akan nampak dengan api dan bagaimana pekerjaan masing-masing orang akan diuji oleh api itu. Jika pekerjaan yang dibangun seseorang tahan uji, ia akan mendapat upah. Jika pekerjaannya terbakar, ia akan menderita kerugian, tetapi ia sendiri akan diselamatkan, tetapi seperti dari dalam api.”

    Saudara, kita membangun hidup ini dengan dasar atau pondasi dari Tuhan Yesus Kristus. Masalahnya, setelah kita percaya kepada Tuhan Yesus, dengan bahan apakah kita membangun kehidupan ini? Apakah dengan emas, perak, batu permata, ataukah dengan kayu, rumput kering atau jerami?

    Saya percaya kalau setiap jemaat ditanya:

    • Apakah Saudara cinta Yesus?
    Pasti jawabannya adalah, “Cinta Yesus!”
    • Apakah Saudara sungguh-sungguh?
    Pasti jawabannya juga, “Ya, saya sungguh-sungguh!”, tetapi yang penting nanti akan diuji dengan api. Kalau terbakar, maka selamat sih selamat, tetapi seperti keluar dari dalam api. Ini artinya hampir-hampir tidak selamat!

    Saudara, saya berdoa supaya setiap Saudara dan saya yang percaya kepada Tuhan Yesus, mari kita bangun kehidupan dan iman kita dengan emas, perak dan batu permata, sehingga pada waktu diuji dengan api tidak akan terbakar, melainkan baik-baik saja. Amin!

  5. Selamat dengan sempurna
  6. 2 Petrus 1:5-11, “Justru karena itu kamu harus dengan sungguh-sungguh berusaha untuk menambahkan kepada imanmu kebajikan, dan kepada kebajikan pengetahuan, dan kepada pengetahuan penguasaan diri, kepada penguasaan diri ketekunan, dan kepada ketekunan kesalehan, dan kepada kesalehan kasih akan saudara-saudara, dan kepada kasih akan saudara-saudara kasih akan semua orang. Sebab apabila semuanya itu ada padamu dengan berlimpah-limpah, kamu akan dibuatnya menjadi giat dan berhasil dalam pengenalanmu akan Yesus Kristus, Tuhan kita. Tetapi barangsiapa tidak memiliki semuanya itu, ia menjadi buta dan picik, karena ia lupa, bahwa dosa-dosanya yang dahulu telah dihapuskan. Karena itu, saudara-saudaraku, berusahalah sungguh-sungguh, supaya panggilan dan pilihanmu makin teguh. Sebab jikalau kamu melakukannya, kamu tidak akan pernah tersandung. Dengan demikian kepada kamu akan dikaruniakan hak penuh untuk memasuki Kerajaan kekal, yaitu Kerajaan Tuhan dan Juruselamat kita, Yesus Kristus.”

    Saudara, saya percaya Tuhan Yesus berdoa buat Saudara dan saya. Apakah Saudara mau masuk Kerajaan kekal dengan hak penuh? Apakah Saudara mau selamat dengan sempurna? Amin! Dikatakan tadi bahwa kita harus usahakan dengan sungguh-sungguh, bukan dengan main-main, melainkan harus berusaha atau niat untuk menambahkan iman kita dengan:

    • kebajikan, artinya berbuat baik.
    • pengetahuan, artinya belajar firman Tuhan
    • penguasaan diri
    • ketekunan
    • kesalehan, artinya hidup kudus
    • kasih akan Saudara-saudara seiman
    • kasih akan semua orang

    Akhir-akhir ini saya bertemu dengan hamba-hamba Tuhan dari Amerika Serikat dan saya lebih terbuka kepada mereka tentang bagaimana pendekatan kita kepada saudara-saudara kita yang Muslim, bahwa mereka adalah juga saudara-saudara kita. Saya katakan kepada mereka, “Kalau Anda-anda ini menganggap mereka sebagai musuh, apakah mereka mau mendengar apa yang Anda katakan tentang Tuhan Yesus? Pasti dikira Tuhan Yesus itu seperti Anda! Seharusnya tidak demikian karena yang terakhir kita diminta untuk menambahkan kasih kepada semua orang!” Jangan lupakan hal ini!

    Hari-hari ini Tuhan menjanjikan berkat 1000x lipat. Apakah Saudara mau berkat 1000x lipat? Untuk itu biarlah hati Saudara diperluas. Saya bertanya kepada Tuhan ketika saya dinubuatkan tentang hati yang diperluas itu, “Tuhan, bagaimana hati saya diperluas?” Dan Tuhan menjawab, “Ketika kamu meresponi sewaktu Aku memberikan hati-Ku kepadamu!” dan hati Tuhan Yesus adalah KASIH. Kasih akan saudara-saudara seiman dan kasih kepada semua orang. Itulah yang Tuhan kehendaki dan kalau ini Saudara jalankan, maka seperti tadi dikatakan, ”Dengan demikian kepada kamu akan dikaruniakan hak penuh untuk memasuki Kerajaan kekal, yaitu Kerajaan Tuhan dan Juruselamat kita, Yesus Kristus.”

    Saudara, kalau kita berbicara tentang Tuhan Yesus itu artinya berbicara tentang:

    • Kasih
    • Mujizat

    Sejak dari kelahiran-Nya, Dia hampir dibunuh oleh Herodes, tetapi berhasil selamat. Tentang pelayanan-Nya dan kemudian Tuhan Yesus pernah mati tetapi bangkit kembali pada hari yang ketiga. Itulah mujizat yang terbesar. Begitu pula dengan kenaikan Tuhan Yesus ke sorga, itu pun mujizat. Dan saya mau nyatakan bahwa mujizat yang seperti Tuhan Yesus lakukan di dalam dunia ini sungguh masih ada!

    Saudara, saya baru kembali dari Poso, Tentena dan Palu. Kalau Saudara lihat di TV berita sedang ramai untuk daerah sana; karena jaringan teroris yang baru sedang diungkapkan dan bom diketemukan. Dan saya percaya itulah salah satunya alasan mengapa kita disuruh ke sana, yaitu untuk membuka hal-hal yang seperti itu, sebab mujizat masih ada!

    Yang luar biasa di Poso, ternyata lapangan yang kita gunakan itu dulunya adalah tempat pembantaian. Tetapi kasih Tuhan dicurahkan kepada mereka di mana team media menyaksikan banyak pria yang menangis dari awal sampai berakhirnya acara. Belum lagi mujizat-mujizat dan penyakit-penyakit secara fisik yang disembuhkan. Mujizat masih ada!

    Begitu pula di Tentena yang merupakan pusat dari Gereja Kristen Sulawesi Tengah (Protestan). Tetapi mereka menerima kita dengan luar biasa. Kalau Saudara lihat tayangannya ketika mereka memuji Tuhan, Saudara pasti akan mengira bahwa mereka adalah orang-orang Pantekosta atau Kharismatik. Mereka memuji Tuhan seperti Saudara dan hadirat Tuhan turun luar biasa, kesembuhan yang terjadi pun luar biasa!

    Di Palu, 2 hari sebelum pelaksanaan KKR di sana, ada 3 polisi yang ditembak dengan brutal oleh teroris. Pihak kepolisian menghubungi panitia dan berkata, “Pak, apa bisa diundur?” Akhirnya disepakati, “Kita akan teruskan KKR ini kalau penembak itu tertangkap!” Dan sungguh luar biasa karena keesokan harinya 2 pelaku penembakan itu tertangkap! Mujizat masih ada!

Hal ketiga yang Tuhan Yesus lakukan di sorga adalah:

#3 Mengutus Roh Kudus kepada Kita

Yohanes 16:7, “Namun benar yang Kukatakan ini kepadamu: Adalah lebih berguna bagi kamu, jika Aku pergi. Sebab jikalau Aku tidak pergi, Penghibur itu tidak akan datang kepadamu, tetapi jikalau Aku pergi, Aku akan mengutus Dia kepadamu.”

Kalau secara fisik Tuhan Yesus masih ada di dalam dunia, maka yang tahu tentang Dia hanyalah orang-orang sekitar-Nya. Tetapi Dia naik ke sorga dan mengutus Penghibur yaitu Roh Kudus sehingga seluruh dunia bisa mengetahui tentang Dia. Yohanes 16:8-11, “Dan kalau Ia datang, Ia akan menginsafkan dunia akan dosa, kebenaran dan penghakiman; akan dosa, karena mereka tetap tidak percaya kepada-Ku; akan kebenaran, karena Aku pergi kepada Bapa dan kamu tidak melihat Aku lagi; akan penghakiman, karena penguasa dunia ini telah dihukum.”

Roh Kudus itu akan menyadarkan orang-orang akan dosa dan siapa yang meresponi-Nya, dia akan datang kepada Tuhan Yesus. Yohanes 16:13-14, “Tetapi apabila Ia datang, yaitu Roh Kebenaran, Ia akan memimpin kamu ke dalam seluruh kebenaran; sebab Ia tidak akan berkata-kata dari diri-Nya sendiri, tetapi segala sesuatu yang didengar-Nya itulah yang akan dikatakan-Nya dan Ia akan memberitakan kepadamu hal-hal yang akan datang. Ia akan memuliakan Aku, sebab Ia akan memberitakan kepadamu apa yang diterimanya dari pada-Ku.”

Roh Kudus dicurahkan bagi kita supaya:

  1. Memimpin kita ke dalam seluruh kebenaran
  2. Firman Tuhan adalah kebenaran dan kita tidak mungkin melakukan firman Tuhan dengan benar tanpa Roh Kudus memberikan pengertian-Nya kepada kita. Banyak orang yang menafsirkan Alkitab ini dengan bermacam-macam tafsiran. Sebagai contoh, saya pernah mendengar ada yang berkata seperti ini, “Kalau ditampar pipi kiri, berikan pipi kananmu. Tetapi kalau ditampar lagi pipi yang satunya maka pipinya sudah tidak ada alias sudah bengkak semua, oleh sebab itu sekarang hantam dan hajar saja!” Yang seperti ini bukan Roh Kebenaran!

  3. Memberitahu hal-hal yang akan datang
  4. Apakah Saudara percaya bahwa Tuhan Yesus akan segera datang? Amin! Itu karena Saudara mempunyai Roh Kudus sehingga Saudara percaya bahwa Tuhan Yesus akan datang segera.

    Saudara juga percaya kepada nubuatan karena Roh Kudus. Dan tentang nubuatan, perlu Saudara ketahui bahwa 28% isi Alkitab itu adalah tentang nubuatan. Kalau kita punya Roh Kudus maka kita akan percaya nubuatan, tetapi kalau tidak maka hal itu hanya akan menjadi bahan tertawaan.

  5. Selalu memuliakan Tuhan Yesus
  6. Tidak mungkin orang bisa memuliakan Tuhan Yesus kalau tidak memiliki Roh Kudus.

  7. Memberikan kuasa untuk menjadi saksi Yesus
  8. Seperti pesan Tuhan Yesus yang terakhir sebelum terangkat ke sorga, “Tetapi kamu akan menerima kuasa, kalau Roh Kudus turun ke atas kamu, dan kamu akan menjadi saksi-Ku di Yerusalem dan di seluruh Yudea dan Samaria dan sampai ke ujung bumi.” (Kisah 1:8)

    Roh Kudus akan memberikan Saudara dan saya kuasa untuk menjadi saksi-Nya, yaitu:

    • Di Yerusalem, bisa diartikan di antara keluarga
    • Di seluruh Yudea, bisa diartikan di antara orang-orang yang seiman
    • Di Samaria, bisa diartikan di antara orang-orang yang bukan seiman
    • Dan sampai ke seluruh dunia

Penutup

Saudara, inilah pesan Tuhan yang saya sampaikan sejak 1½ tahun yang lalu dan yang sangat-sangat-sangat kuat sekali. Hari-hari ini Roh Kudus sedang dicurahkan luar biasa. Saudara dan saya harus menjadi saksi Yesus. Kalau Saudara lihat tuntunan Tuhan tahun 2011, yaitu perhatikan perintah-perintah Tuhan dan itu semua menuntun kita untuk menjadi saksi Yesus.

Berbahagialah Saudara yang ada di Indonesia, sebab saat seperti ini, yaitu pada peringatan kenaikan Tuhan Yesus ke sorga justru pencurahan Roh Kudus sedang terjadi!

Banyak orang yang kadang-kadang tidak terlalu suka atau tidak terlalu mementingkan berbahasa roh, padahal itu penting! Sebab kalau Saudara sudah tahu nanti bagaimana rasanya berbahasa roh, maka Saudara akan rasakan perbedaannya. Bagi yang sudah berbahasa roh, marilah lebih banyak berbahasa roh setelah ini. Amin!

In Memoriam - Pdm Mariana Agustina Njotorahardjo 

Kesaksian Pdt DR Ir Niko Njotorahardjo

Hari Senin, 30 Mei 2011, jam 03.15 subuh, Mama/Ibu saya dipanggil Tuhan. Jam 03.15 adalah jam doanya Mama, selama bertahun-tahun Mama selalu berdoa pada jam tersebut, dan Mama dipanggil pulang oleh Tuhan pada jam doanya. Sekarang Mama sudah bersama Tuhan Yesus di Sorga.

Apa dampaknya Mama kepada saya, gereja ini dan juga kepada bangsa Indonesia?

Pada waktu Mama meninggal, saya ditelpon oleh Pak Timotius Arifin. Dia langsung berkata, “Saya hanya ingin mengucapkan satu kata saja, Mama/Tante itu meninggal dengan ‘merem’.” Dalam bahasa Jawa kata ‘merem’/tutup mata artinya dengan lega, puas atau dengan tenang. Mengapa? Sebab suami, semua anak-anaknya dan cucu-cucunya telah menjadi hamba Tuhan. Kalau saya lihat bagaimana Mama membuat anak-anaknya termasuk cucu dan suaminya menjadi hamba Tuhan; itu luar biasa.

Pada waktu Mama sedang hamil besar dan sayalah yang di dalam kandungannya itu, Mama menghadiri sebuah KKR yang dilayani oleh seorang hamba Tuhan dari luar negeri. Saat itu Mama sudah sungguh-sungguh dengan Tuhan, bahkan Mama yang lebih dulu sungguh-sungguh dengan Tuhan. Ketika diadakan altar call, sambil berjalan ke depan Mama mengelus-elus perutnya yang sudah besar itu sambil berkata, “Tuhan, biar anak yang dikandung saya ini menjadi hamba Tuhan yang besar”. Tetapi tiba-tiba Mama tersentak, merasa salah bicara dan meralat doanya, “Oh tidak Tuhan, bukan hamba Tuhan yang besar, melainkan yang berkenan kepadamu.” Lalu Mama didoakan oleh hamba Tuhan tersebut dan hamba Tuhan itu bernubuat, “Ibu, Tuhan katakan, anak yang dikandung ibu akan menjadi hamba Tuhan yang besar.” Saudara, yang dimaksud ‘besar’ di sini pastilah Tuhannya yang besar. Perkataan hamba Tuhan tersebut disimpan Mama dalam hatinya, dan beliau tahu ada suatu rencana Tuhan yang besar buat saya yang masih dalam kandungan waktu itu.

Kami tiga bersaudara - seharusnya memang 4; tetapi kakak yang pertama meninggal ketika berusia 1 tahun, sehingga kami tinggal bertiga. Namun justru yang pertama menjadi hamba Tuhan adalah adik kami yang bungsu, yaitu Ibu Kristin. Dialah yang mengikuti sekolah Alkitab, sedangkan saya dan adik saya Pak Bernard tidak pernah mengikuti Sekolah Alkitab.

Saya adalah yang terakhir menjadi hamba Tuhan. Saya tahu waktu itu Mama antara sedikit percaya dan tidak percaya kalau saya bisa menjadi hamba Tuhan, karena melihat saya yang terlalu ‘gembira’ (berbeda dengan adik saya, Bernard yang pendiam). Tetapi saya tahu bahwa Mama pasti berpegang kepada nubuatan yang Tuhan berikan melalui hamba Tuhan tersebut. Saya ingat ketika saya menjadi pendeta, teman-teman saya mendengar dan berkata, “Niko jadi hamba Tuhan? Nggak salah?” Sampai begitu, jadi berarti ada pergumulannya.

Biarlah Saudara juga mengetahui bagaimana pergumulan seorang Ibu yang sungguh-sungguh ketika itu. Saya ingat ketika saya masih sekolah, Mama betul-betul memilih sekolah yang tidak bertentangan dengan iman Kristiani. Mama ‘berani’ memindahkan saya ke sekolah yang tidak terkenal, asalkan pendidikannya sesuai dengan iman Kristiani. Itulah Mama!

Ketika suatu waktu, menurut pandangan Mama pergaulan saya kurang baik, maka saya langsung dipindahkan dari Bondowoso ke Malang, bahkan di-kost-kan di rumah pendeta. Tetapi ternyata itulah keberhasilan Mama, sebab saya bertobat dan lahir baru di Malang. Setelah itu, saya masih terus diikuti dan diperhatikan Mama sampai saya dewasa.

Dari hasil doa Mama saya juga, Papa menjadi Pendeta serta menanam gereja pertama kali ketika berumur 69 tahun! (Jadi kalau ada yang berumur 70 tahun itu belum terlambat!) Pada umur 81 tahun Papa dipanggil Tuhan. Selama 12 tahun itu sudah 16 gereja yang ditanamnya. Dan ada sesuatu yang luar biasa yang belum pernah saya kerjakan, yaitu waktu gereja Sawangan ditutup/izinnya dicabut, Papa mengajak para pengerja untuk puasa Ester – 3 hari 3 malam tidak makan dan minum! Saat itu, umur Papa 75 tahun. Saudara tahu apa yang terjadi? Iblis tidak tahan dan izin gereja di Sawangan diterbitkan dan masih ada sampai sekarang. Haleluya!