Miliki pandangan yang kekal (Pdt Drs Timotius Adi Tan, MA)

Dari GBI Danau Bogor Raya
Revisi sejak 21 November 2022 07.07 oleh Leo (bicara | kontrib) (Penggantian teks - " | khotbah =" menjadi " | title=")
Lompat ke: navigasi, cari
Inilah kerinduan kami, masuk ke dalam hadirat, rumah Tuhan, kami mengalami perjumpaan pribadi dengan Yesus Tuhan sebagai Bapa yang sangat mengasihiku. Semua beban, kesombongan, dosa kami dipulihkan Tuhan. Di dalam hadirat Tuhan kami menangkap hati-Mu untuk bangsa-bangsa, di dalam hadirat-Mu, hidup kami setiap hari dipulihkan, diperbaharui dari hari ke hari. Karena itu, Tuhan, seumur hidup kami, kami mencari wajah-Mu, bukan hanya dalam kebaktian, tapi dalam saat-saat teduh, berjumpa muka dengan Tuhan. Kami mengalami keintiman dengan Bapa surgawi, kami mengalami pertumbuhan rohani karena Engkau, karena hadirat-Mu yang memulihkan tubuh, jiwa, dan roh kami.

Sampaikanlah firman-Mu pagi ini, urapi kami semua, supaya dalam menghadapi tahun 2011 yang tidak pasti menjadi pasti di dalam Yesus Tuhan. Berjalan dalam Firman dan Roh Kudus. Terima kasih Tuhan, kam percaya ketika Roh Kudus dilepaskan, sesuatu yang dahsyat terjadi di antara kami semua. Yang duka dikuatkan da diliburkan, yang sakti disembuhkan, yang putus asa dikuatkan Tuhan. Terima kasih Tuhan, atas nama Yesus Raja kami berdoa. Amin.

Dalam dunia ada dua macam pandangan, yaitu pandangan yang melihat dari sisi kesusahan, melihat sesuatu yang sudah capek dan tua, sehingga akibatnya kita menjadi tidak semangat. Padahal kalau dilihat dari sisi yang lain, ada suatu kegairahan yang luar biasa.

2 Korintus 4:16-18,

Sebab itu kami tidak tawar hati, tetapi meskipun manusia lahiriah kami semakin merosot, namun manusia batiniah kami dibaharui dari sehari ke sehari. Sebab penderitaan ringan yang sekarang ini, mengerjakan bagi kami kemuliaan kekal yang melebihi segala-galanya, jauh lebih besar dari pada penderitaan kami. Sebab kami tidak memperhatikan yang kelihatan, melainkan yang tak kelihatan, karena yang kelihatan adalah sementara, sedangkan yang tak kelihatan adalah kekal.

Paulus menyatakan bahwa dalam hidup ini ada dalam 2 macam pandangan, yang melihat secara jasmani, penampilan luar, kasat mata. Secara tubuh, secara jiwa, secara roh, maka cenderung orang mudah putus asa, kecewa, gampang kuatir. Alkitab katakan segala yang lahiriah adalah sementara. Kita akan semakin merosot. Orang ketika lahir, menjadi remaja, lalu kuliah, ketemu pacar, menikah, bekerja, punya anak. Kita menunggu anak kita besar, wisuda, sarjana, menikahkan anak, sesudah itu kita menunggu cucu kita, cicit, dan akhirnya meninggal dunia. Kalau hanya melihat jasmani saja, maka kita akan hilang dengan cepat. Umur manusia menurut Alkitab rata-rata 70 tahun, kalau masih kuat 80 tahun. Alkitab katakan, segala sesuatu yang kelihatan adalah sementara, bahkan kita akhirnya akan dikubur.

Kalau hidup kita konsentrasi pada yang jasmani, hanya pada kenikmatan sesaat, maka hidup kita akan sebentar dan habis. Saya ingin mengajak hari ini, mari kita mementingkan perkara-perkara yang tidak kelihatan. Karena yang tidak kelihatan adalah kekal selama-lamanya.

Orang yang punya pandangan kekal akan menitikberatkan pada sesuatu kekekalan, pada kehendak Tuhan, dan akan mempengaruhi seluruh kehidupan kita. Kalau pandangan kita kepada kekekalan, maka tindakan kita akan dibawa kepada sesuatu yang kekal.

Apabila, satu kali malaikat Tuhan datang kepada salah satu Ibu di sini, dan mengatakan bahwa Ibu akan hamil bulan depan dan anak itu akan jadi calon Presiden pada tahun 2030; saya yakin kalau dia percaya pada pesan ini, maka hidup Ibu ini dan cara pandangnya akan berubah. Dia akan memelihara kandungannya, minum vitamin, dan tidak akan sembarangan. Setelah anaknya lahir pun tidak akan menyekolahkan dengan sembarangan, lingkungan pun dijaga tidak sembarangan. Kenapa? Karena anaknya akan jadi calon Presiden padatahun 2030!

Ketika seseorang punya pandangan jauh ke depan, maka seluruh karakter kita akan berubah. Berarti, pandangan yang kekal harus kita miliki dalam hidup, karena berdampak pada semua dalam hidup kita.

Stephen R Covey mengatakan bahwa "jika Anda ingin perubahan dengan lompatan kuantum, ubahlah paradigma Anda." Yang bisa mengubah paradigma hanya Firman dan Roh Kudus. Haleluya!

Orang tua sering kecewa karena anak tidak bisa berubah, sulit sekali. Seringkali hamba Tuhan menjadi kecewa dan putus asa, ribuan khotbah sudah disampaikan, tapi sangat sedikit perubahan pada jemaat. Paradigma, mindset, pola pikirnya, ketika diubahkan oleh Firman dan Roh Kudus, saya yakin orang itu pasti akan berubah hidupnya. Tantangan kita ke depan, tahun 2011, kalau seseorang hanya memandang jasmani, pasti ujungnya menjadi manusia duniawi yang sementara saja. Tapi saat pandangannya kekal, mengutamakan cari Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka hidup, pelayanan, keluarga, pekerjaannya akan berubah, karena pandangan ini akan menjadi sasaran perubahan dalam hidup.

Akibat tidak memiliki pandangan hidup yang kekal

Ratapan 1:9,

Kenajisannya melekat pada ujung kainnya; ia tak berpikir akan akhirnya, sangatlah dalam ia jatuh, tiada orang yang menghiburnya. "Ya, TUHAN, lihatlah sengsaraku, karena si seteru membesarkan dirinya!"

Orang yang tak berpikir mengenai akhirnya, artinya orang yang tidak memiliki pandangan jauh ke depan, tidak memiliki pandangan yang kekal, ayat di atas katakan akibatnya adalah sangatlah dalam ia jatuh, tiada orang yang menghiburnya.

Kalau tidak memiliki pandangan kekal, tidak berpikir mengenai akhirnya, akan ada 3 hal yang akan terjadi:

  1. Kenajisan
  2. Sangat dalam ia jatuh
  3. Dipermalukan

Kalau orang tidak punya visi ke depan maka orang itu akan sangat mudah menjadi najis, sangat dalam ia jatuh, dan dipermalukan.

Orang-orang yang gampang bermain-main dengan dosa, jatuh dalam free sex, orang-orang yang melayani dan membangun kerajaan diri sendiri, adalah orang-orang yang tidak memiliki pandangan jauh ke depan.

Ada yang bertanya, "Pak Tim, kenapa hamba Tuhan ini bisa jatuh? Kenapa orang bisa meninggalkan istri dan anak, kawin lagi dengan perempuan lain?" Sederhana saja saya jawab, pasti dia tidak punya pandangan yang kekal! Orang yang gampang jatuh dalam dosa, free sex, korupsi, segala macam, adalah orang yang tidak punya pandangan yang kekal. Orang yang tidak berpikir akhir, akan sangat gampang hidup najis, sangat gampang dan dalam jatuh, dan akhirnya akan dipermalukan.

Saya percaya di jemaat ini tidak ada yang seperti ini. Kita berdoa, semua jemaat di sini punya pandangan yang kekal. Bertobatlah, milikilah pandangan kekekalan, utamakan kehendak Tuhan, bukan sesuatu yang sementara!

Beberapa tahun lalu, saya masih bergabung di life insurance, selama 14 tahun. Dan beberapa tahun ini saya masuk dalam komunitas gereja, bersama istri dan anak-anak saya. Saya dalam minggu pertama-kedua, stay di jemaat dan banyak menyentuh jemaat, sementara minggu ketiga dan keempat saya keliling. Saya juga menjadi konsultan di beberapa perusahaan.

Di life insurance, saya memiliki seorang teman di luar pulau, dan kalau sedang meeting di Jakarta kami sering ketemu dan sharing. Dia adalah seorang pemimpin Presiden Full Gospel, majelis di gerejanya, seorang ayah dengan dua anak. Kami sering saling mendoakan dan tumpang tangan satu sama lain. Saya sangat senang punya rekan seiman dalam dunia sekuler. Beberapa tahun yang lalu, saya sangat kaget, saya diberitahu bahwa sahabat saya ini mati mendadak. Kenapa? Saya baca di surat kabar, ternyata dia meninggal dunia, dan yang membuat sedih adalah dia meninggal di dalam mobil dalam kondisi berpelukan dengan seorang perempuan lain yang bukan istrinya, keduanya tidak pakai pakaian sama sekali. Ketika saya baca dan melihat itu, saya sedih, saya menangis. "Tuhan, kenapa hamba Tuhan, presiden Chapter, majelis bisa jatuh? Bagaimana istri dan anak-anaknya bisa melihat demikian?" Orang ini didapati mati dalam kondisi berzinah di dalam mobil. Kesimpulannya, orang ini tidak memiliki pandangan yang kekal nanti. Jatuh sangat dalam, jatuh dalam kenajisan, dan dipermalukan.

Orang yang tidak memiliki pandangan akhir, pandangan yang kekal, cenderung gampang jatuh dalam dosa. Cenderung akan hidup najis, tidak takut apa pun juga. Tapi saya percaya, kalau kita hidup dalam Firman dan Roh Kudus, kita akan takut kepada Tuhan, maka hidup kita akan senantiasa bergantung, kudus dalam Tuhan, selama-lamanya.

Saya mau ajak pagi ini kepada Bapak-Ibu terkasih, sidang jemaat, mari kita harapkan perkara-perkara yang kekal dalam hidup kita. Utamakan perkara-perkara ke depan yang Tuhan sudah taruh dalam hidup kita. Tuhan punya rencana, yaitu supaya Saudara segambar dengan anak-Nya, Yesus Kristus, dan kita akan memerintah bersama Bapa di sorga, menjadi kawan sekerja, memerintah kerajaan 1000 tahun.

Jalan keluar

Bagaimana cara memiliki pandangan yang kekal?

#1 Miliki kehidupan Firman dan Roh Kudus.

Kunci pertama adalah hidup di dalam Firman dan Roh Kudus. Sifat watak seseorang ditentukan oleh 4 faktor:

  1. Benih orang tua. Keturunan itu berpengaruh pada seseorang. Bibit-bebet-bobot itu terjadi dalam hidup manusia. Bahkan jantung dan paru-paru kita diturunkan dari orang tua kita.
  2. Pendidikan orang tua. Umur 1-12 tahun sangat penting pendidikan. Saudara bisa sekolahkan anak Saudara di mana pun, tapi kalau 1-12 tahun itu anak itu banyak mengalami kekecewaan , luka batin, tidak punya figur ayah-ibu yang baik, maka itu akan berpengaruh pada hidupnya.
  3. Pengetahuan yang kita dapatkan.
  4. Pengalaman, suka dan duka. Mungkin ada yang pacaran diputuskan, bermacam-macam.

Keempat poin ini sudah menjadi sejarah dan tidak bisa berubah. Tapi kabar suka citanya, ada faktor yang kelima, yaitu paradigma yang diubahkan! Dan ini hanya bisa terjadi karena Firman Tuhan. Mari saya ajak jemaat tahun baru ini, renungkan Firman Tuhan siang dan malam. Hidup kita tidak akan pernah mengalami pandangan yang kekal.

Mengikuti seminar itu bagus tapi terbatas. Motivasi itu bagus, tapi tidak mungkin bisa mengubah hidup kita. Hidup kita hanya bisa berubah karena Firman Tuhan dan Roh Kudus.

Roma 12:2 dan Filipi 4:8, katakan merenungkan Firman Tuhan sampai pikiran kita dipengaruhi, diselaraskan dengan kehendak Tuhan.

#2 Miliki karakter serupa Kristus–kehidupan komunitas yang saling

Yang kedua, kita harus punya komunitas. Firman Tuhan harus direnungkan, tapi kita juga harus punya komunitas yang saling terbuka, saling mengasihi. Ibadah itu bagus tapi sangat terbatas. Mendengarkan para pengkhotbah itu bagus, tapi dengan masuk komunitas, maka dalam 1 tahun, kecepatan rohani Saudara akan melewati 10 tahun hanya mendengar khotbah-khotbah saja. Masuklah dalam COOL!

Karena itu, kalau Saudara baca Ibrani 10:24-25, Ibadah yang sebenarnya itu adalah bukan di gereja, tapi harus saling menguatkan, saling memperhatikan. Itu hanya bisa terjadi di komunitas, di COOL. Celebration hanya bisa equip (memperlengkapi), tapi ibadah yang sebenarnya adalah di COOL. Saudara tidak bisa tumbuh tanpa komunitas. Saudara harus alami komunitas. Jemaat akan mengalami kebangunan ketika ada dalam komunitas yang saling. Di komunitas saling terbuka, bahkan untuk dosa dan pergumulan Saudara. Kalau mau bertumbuh, masuklah dalam komunitas yang saling. Besi menajamkan besi, manusia menajamkan sesamanya.

Saudara mau bertumbuh? Komunitas bukan hanya COOL, tapi pertama-tama juga di keluarga. Kami juga sekeluarga terus belajar menerapkan atmosfir itu.

Komunitas lainnya juga bisa di kantor dan di pabrik. Kalau ada Saudara seiman adalah sangat bagus, karena kita bisa sharing. Saya bersyukur, dengan CEO saya, setiap hari kami bisa sharing Firman Tuhan, tentang misi, bahkan soal duit, sex, hingga soal berantem dengan istri. Seperti dikatakan, kalau dekat-dekat Pendeta bisa ketularan jadi Pendeta, CEO kami ini sekarang menjadi penginjil dan pengkhotbah. Dari CEO yang hanya mikirnya duit saja, hari ini dia mulai berbicara di gereja-gereja.

Mutlak Saudara harus hidup di dalam komunitas.

#3 Miliki gaya hidup melayani–melayani sesuai dengan calling and passion

Penonton hanya jago kritik saja. Jadilah usher, kolektan, pendoa syafat, pengkhotbah, bahkan Saudara layani kampus, anak-anak jalanan, pabrik-pabrik.

Penutup

Tahun ini adalah tahun ke-30 saya melayani Tuhan, saya bisa tetap kencang melayani Tuhan, karena pertama, merenungkan Firman Tuhan dan Roh Kudus. Ada komunitas yang kuat terutama dengan istri dan anak-anak, di kantor, dan di gereja. Dan ketiga, saya seumur hidup akan melayani Tuhan. Bukan Tuhan yang diuntungkan dalam pelayanan kita, tapi kitalah yang diuntungkan bisa melayani Raja di atas segala raja! Saya orang najis, kotor, cadel, tapi bisa melayani Tuhan seumur hidup! Milikilah pandangan yang kekal!

Inilah yang kupunya hati s'bagai hamba
Yang mau taat dan setia pada-Mu Bapa
Ke mana pun Kubawa hati yang menyembah
Dalam Roh dan kebenaran sampai selamanya

Kami bersyukur buat Firman-Mu pagi ini, karena itu kami tidak akan tawar hati, sekalipun lahiriah kami semakin merosot, namun manusia batiniah kami akan diperbaharui dari hari ke hari. Penderitaan ringan hari ini memberikan pada kami kemuliaan kekal yang melebihi selamanya, jauh lebih besar daripada penderitaan kami. Oleh karena itu kami memperhatikan yang tidak kelihatan, karena yang kelihatan adalah sementara, sedang yang tidak kelihatan adalah kekal selama-lamanya.

Kami ambil keputusan pagi ini, kami akan belajar merenungkan Firman Allah siang dan malam, dalam hadirat Tuhan. Kami akan masuk dalam komunitas, mutlak kami punya seorang sahabat yang saling menguatkan, saling meneguhkan, saling mengaku dosa, saling mengasihi, terutama di keluarga, di kantor, di pabrik, bahkan di dalam COOL di gereja ini.

Seumur hidup kami akan melayani Tuhan sesuai dengan panggilan Tuhan sampai kami dipanggil Tuhan pulang ke sorga. Suara hamba-Mu hilang tapi suara Roh Kudus akan terus berbicara memiliki pandangan yang kekal.

Amin.