Menjaga kemerdekaan dari musuh

Dari GBI Danau Bogor Raya
Revisi sejak 14 November 2022 08.49 oleh Leo (bicara | kontrib) (Penggantian teks - "| illustration= Logo COOL 2021 16x9.jpg" menjadi "| illustration16x9= Logo COOL 2021 16x9.jpg | illustration1x1= Logo COOL 2021 1x1.jpg")
Lompat ke: navigasi, cari

Sadarlah dan berjaga-jagalah! Lawanmu, si Iblis, berjalan keliling sama seperti singa yang mengaum-aum dan mencari orang yang dapat ditelannya.

1 Petrus 5:8

Pendahuluan

Setelah bulan lalu kita membahas dan menerapkan kemerdekaan Kristen yang Tuhan Yesus berikan bagi kita orang percaya, kita tentu ingin terus hidup di dalam kemerdekaan tersebut bersama Tuhan dan bagi Tuhan.

Sayangnya, musuh yang telah dipukul mundur itu, masih mengintai kehidupan kita sebagaimana tertulis dalam 1 Petrus 5:8,

Sadarlah dan berjaga-jagalah! Lawanmu, si Iblis, berjalan keliling sama seperti singa yang mengaum-aum dan mencari orang yang dapat ditelannya.

Apa yang dinyatakan oleh ayat ini nyata dalam keseharian kita, hanya saja sayangnya jarang disadari, sehingga tidak berjaga-jaga, dan tidak dapat mengantisipasinya. Akibatnya adalah pembiaran baik secara sadar maupun tidak sadar, di mana kemerdekaan kita direbut oleh ‘musuh-musuh’ yaitu tipu daya iblis, kekuatiran dunia, tipu daya kekayaan, serta kemalasan.

Isi dan sharing

Bagaimana cara kita menjaga kemerdekaan dari musuh?

  1. Berpegang teguh pada iman dan integritas (Ibrani 12:1-2)
  2. Bagi mereka yang tidak mengenal Allah yakni orang-orang dunia yang sekedar hidup di bawah matahari (under the sun), dunia yang sedang dijalani adalah dunia yang diliputi oleh "VUCA".

    VUCA adalah sebuah akronim dari Volatility (cepat berubah), Uncertainty (ketidakpastian), Complexity (Kompleksitas), dan Ambiguity (tidak ada kejelasan).

    Namun, bagi kita yang telah ditebus oleh darah-Nya dan diurapi sebagai orang percaya, yang terpenting adalah iman dan integritas kita di dalam Kristus (under the Son).

    Sebab semua yang lahir dari ALLAH, mengalahkan dunia. Dan inilah kemenangan yang mengalahkan dunia: Iman kita. Siapakah yang mengalahkan dunia, selain dari pada dia yang percaya, bahwa Yesus adalah anak Allah. (1 Yohanes 5:4-5).

    Haleluya!

  3. Bergabung dalam komunitas rohani (COOL) (Kisah Para Rasul 2:42)
  4. Allah memampukan kita menjalani dan menjaga kemerdekaan kita dari kekuatiran dunia ini dengan banyak cara, salah satunya adalah dengan memberikan kita komunitas, keluarga rohani ini (COOL) di mana kita bertumbuh bersama, makin hari makin kuat, bahkan memenangkan jiwa.

    Gembala COOL dan saudara seiman jelas diurapi dan dipakai Tuhan untuk mendoakan, menasihati, dan mendampingi kita di tiap musim kehidupan kita, termasuk musim pandemi sekarang-sekarang ini. Oleh karena itu, jangan ragu untuk terbuka agar dapat sharing/tukar pikiran/diskusi dengan mereka.

  5. Belajar mencukupkan diri dan mengucap syukur (1 Timotius 6:7)
  6. Kekuatiran dunia datang menyerang kita dengan tipu daya kekayaan. Banyak godaan investasi bodong dan juga pinjaman online abal-abal menjerat banyak orang hari-hari ini.

    Contoh tipu daya yang menyelinap diam-diam di pemikiran kita adalah: “Sudah coba saja, toh hanya lima ratus ribu, nominal kecil itu, kalaupun gagal yah gak apa-apa!” Jangan lupa bahwa uang, sekecil apapun nominalnya, adalah milik Tuhan/berkat dari Tuhan. Kita ini hanyalah penilik, pengelola dari berkat Tuhan.

  7. Bersedia menerima nasehat dan teguran (Ibrani 12:5)
  8. Lagi-lagi bagi mereka yang hanya hidup di bawah matahari seperti yang dikatakan oleh kitab Pengkhotbah, segala sesuatu adalah sia-sia dan juga menjemukan. Bahkan dikatakan,

    ... mata tidak kenyang melihat, telinga tidak puas mendengar. Apa yang pernah ada akan ada lagi, dan apa yang pernah dibuat akan dibuat lagi; tak ada sesuatu yang baru di bawah matahari. (Pengkhotbah 1:8-9).

    Konteks seperti ini dapat membuat orang-orang menjadi malas atau hidup dalam kemalasan, apalagi di era online seperti sekarang di mana belajar/kuliah, bekerja, dan beribadah dari rumah. Sedikit dan minim pengawasan ketika orang melakukannya, kembali kepada kedisiplinan, tekad, dan kesadaran masing-masing untuk terus berintegritas dan maksimal.

    Bagi orang percaya, Roh Kudus menolong dan memimpin kita ke dalam segala kebenaran.

Kesaksian

Bagaimana perasaan Anda saat mengalami peperangan rohani?

Kesimpulan dan saling mendoakan

Roh Kudus yang ada dalam diri kita lebih besar kuasanya daripada roh-roh yang ada di dunia ini.

Catatan

COOL Umum Oktober 2021: