Yesus atau kita?
Devosi | |
---|---|
Tanggal | 04 Oktober 2021 |
Artikel devosi lainnya | |
| |
|
Sebab bukan diri kami yang kami beritakan, tetapi Yesus Kristus sebagai Tuhan.
Sekarang ini, panggung itu tersedia dengan bebas bagi setiap kita untuk bisa ada di situ dan panggung itu adalah media sosial yang terbuka dengan leluasa dan dapat dilihat begitu banyak orang di dunia ini.
Ayat ini menjadi pengingat, siapa yang kita beritakan, kita atau Yesus (mari renungkan Paulus menulis pesan ini pada masa lalu dan ini begitu nyata saat ini). Bagaimana motivasi hati kita, adakah kita memanfaatkan platform media ini dengan gencar tentang Yesus atau tentang kita. Kiranya Yesuslah yang diberitakan, dimuliakan, dipuji, bukan kita
Bertekun dalam iman
Ceritakanlah kemuliaan-Nya di antara bangsa-bangsa dan perbuatan-perbuatan-Nya yang ajaib di antara segala suku bangsa. (1 Tawarikh 16:24)
Kesempatan terbuka lebar untuk kita, beritakan tentang Yesus melalui media sosial yang ada seperti FB, IG dan lainnya. Apa yang terjadi ternyata ada sebagian yang menampilkan diri sendiri dan dengan bersemangat terus menghitung jumlah "like", begitu senang menerima komen-komen yang memuji dan hati begitu bahagia menerima kata-kata pujian itu. Berhati-hatilah.
Gembala Pembina kita sudah berpesan tentang hal ini, artinya mari kita fokus dan kembalikan semua kepada Tuhan. Mari gencar beritakan tentang Yesus, kabar baik, kabar keselamatan. Perkenalkanlah Yesus dengan antusias, bukan diri sendiri. Janganlah menjadi sama dengan orang dunia. Kita anak-anak Tuhan. Kita berbeda. Kita hidup dengan cara yang Tuhan ajarkan dan bukan cara dunia.
Jika orang dunia berusaha menampilkan diri sendiri supaya dikenal dan terkenal, kita berusaha untuk menampilkan Yesus supaya Yesus dikenal dan disembah oleh banyak orang
Tuhan Yesus memberkati.
Sebab bukan diri kami yang kami beritakan, tetapi Yesus Kristus sebagai Tuhan. (2 Korintus 4:5a)