Berjaga-jagalah! (Pdt Sutadi Rusli)

Dari GBI Danau Bogor Raya
Revisi sejak 12 November 2022 02.57 oleh Leo (bicara | kontrib) (Penggantian teks - "| ilustrasi =" menjadi "| illustration=")
Lompat ke: navigasi, cari

Hari-hari ini kita terus diingatkan Tuhan bagaimana Dia akan segera datang menjemput gereja-Nya yaitu Saudara semuanya. Dalam keempat Injil dalam Alkitab, saya menghitung, kata berjaga-jaga itu diulang-ulang 18 kali. Tuhan berpesan agar kita harus berjaga-jaga. Saudara mau berjaga-jaga? Amin! Tentu Saudara bertanya, apa yang harus kita jaga dalam hidup kita agar kelak kita dapat bertemu Tuhan Yesus Kristus?

Kami bersyukur Engkau ada di tengah-tengah kami, bahkan Engkau tinggal di dalam diri setiap orang percaya, kami bersyukur untuk kasih-Mu yang tidak pernah berkesudahan, terus ada dalam hidup kami. Tangan-Mu terus ada dalam hidup kami, bahkan Engkau terus ada dalam hidup kami. Terima kasih Tuhan.

Engkau baik sungguh baik
Dan amat baik
Setiap saat di dalam hidupku
Kausediakan segala yang kuperlu

Kaucurahkan berkat dari Surga
Tak dapat kubalas segala kebaikan-Mu
Kau penuhi dengan kasih-Mu

Shalom, Bapak dan Ibu, Saudara yang dikasihi Tuhan, semua diberkati Tuhan? Tetap bersukacita dalam nama Tuhan Yesus Kristus? Amin!

Hari-hari ini kita terus diingatkan Tuhan bagaimana Dia akan segera datang menjemput gereja-Nya yaitu Saudara semuanya. Dalam keempat Injil dalam Alkitab, saya menghitung, kata berjaga-jaga itu diulang-ulang 18 kali. Tuhan berpesan agar kita harus berjaga-jaga. Saudara mau berjaga-jaga? Amin!

Tentu Saudara bertanya, apa yang harus kita jaga dalam hidup kita agar kelak kita dapat bertemu Tuhan Yesus Kristus?

#1 Berjaga-jaga dalam pergumulan kita

Matius 26:36-46, perikopnya Di taman Getsemani. Saat itu, Tuhan Yesus bersama-sama murid-murid-Nya ke Taman Getsemani, sebelum Ia ditangkap. Kalau kita ke Tanah Perjanjian, kita akan diajak ke Taman Getsemani, di sana ada banyak pohon-pohon zaitun bahkan dikatakan sudah berumur 2000 tahun. Taman Getsemani juga berbicara mengenai tempat pemerasan minyak zaitun.

Tuhan Yesus pada waktu itu mulai ada dalam satu pergumulan yang luar biasa beratnya, karena Dia tahu nanti beberapa waktu ke depan Dia akan mengalami siksaan yang luar biasa untuk menebus dosa Saudara dan saya.

Matius 26:38-42,

lalu kata-Nya kepada mereka: "Hati-Ku sangat sedih, seperti mau mati rasanya. Tinggallah di sini dan berjaga-jagalah dengan Aku." Maka Ia maju sedikit, lalu sujud dan berdoa, kata-Nya: "Ya Bapa-Ku, jikalau sekiranya mungkin, biarlah cawan ini lalu dari pada-Ku, tetapi janganlah seperti yang Kukehendaki, melainkan seperti yang Engkau kehendaki."
Setelah itu Ia kembali kepada murid-murid-Nya itu dan mendapati mereka sedang tidur. Dan Ia berkata kepada Petrus: "Tidakkah kamu sanggup berjaga-jaga satu jam dengan Aku? Berjaga-jagalah dan berdoalah, supaya kamu jangan jatuh ke dalam pencobaan: roh memang penurut, tetapi daging lemah."
Lalu Ia pergi untuk kedua kalinya dan berdoa, kata-Nya: "Ya Bapa-Ku jikalau cawan ini tidak mungkin lalu, kecuali apabila Aku meminumnya, jadilah kehendak-Mu!"

Haleluya!

Saudara yang dikasihi Tuhan, pertama Tuhan berpesan pada kita, kita harus berjaga-jaga sewaktu kita ada dalam masalah, persoalan, atau pergumulan. Waktu kita ada dalam pergumulan di hidup kita. Mungkin Saudara bergumul untuk keluarga, ekonomi, pelayanan, macam-macam. Untuk anak-anak, orang tua, saudara, sakit penyakit. Ada begitu banyak pergumulan di setiap kita pribadi lepas pribadi. Yesus sendiri saat itu mengalami pergumulan yang amat sangat berat. Amat sangat berat luar biasa. Bahkan Yesus sendiri katakan seperti mau mati rasanya.

Bagaimana kita berjaga-jaga dalam pergumulan kita?

a. Tetap berdoa penuh percaya dan pengharapan dalam Tuhan

Yesus sendiri menjadi teladan bagi kita. Pertama, tetap berdoa penuh percaya dan pengharapan dalam Tuhan.

Rasanya sudah tidak ada lagi pengharapan, pertolongan, kekuatan. Rasanya mati. Saudara yang dikasihi Tuhan, mungkin hari-hari ini Saudara mengalami seperti itu. Rasanya jalan itu buntu, tidak ada lagi kemungkinan. Dokter katakan sudah tidak ada harapan. Ekonomi tidak bisa dipulihkan. Mungkin Saudara mengalami hal-hal seperti itu. Yesus pun alami pergumulan yang dahsyat sebelum Dia ditangkap dan mati di kayu salib.

Waktu berdoa pada mulanya, dalam doa-Nya dikatakan, "Ya Bapa-Ku, jikalau sekiranya mungkin, biarlah cawan ini lalu dari pada-Ku, tetapi janganlah seperti yang Kukehendaki, melainkan seperti yang Engkau kehendaki." (Matius 26:39)

Setelah itu, tidak ada jawaban. Saudara, mungkin demikian juga Saudara sudah berdoa tapi tidak ada jawaban. Lalu Tuhan katakan pada Petrus agar berjaga-jaga. Diulang-ulang terus kata berjaga-jaga.

Lalu Tuhan berdoa lagi, tapi kali ini doa-Nya sudah berbeda dengan yang pertama. Lalu Ia pergi untuk kedua kalinya dan berdoa, kata-Nya: "Ya Bapa-Ku jikalau cawan ini tidak mungkin lalu, kecuali apabila Aku meminumnya, jadilah kehendak-Mu!" (Matius 26:42)

Waktu pertama, Yesus masih dalam kedagingan-Nya berkata, kalau boleh tidak ambil cawan ini. Tapi kedua dan ketiga kalinya berdoa, Dia sudah mantap, biarlah cawan ini Aku minum, jadilah kehendak Bapa!

Apa sesuatu yang Tuhan pesankan dalam ayat ke-41b. Berjaga-jagalah dan berdoalah, supaya kamu jangan jatuh ke dalam pencobaan: roh memang penurut, tetapi daging lemah." (Matius 26:41)

Roh memang penurut, tetapi daging lemah!

Dalam Galatia 5:16-18 berbicara mengenai Hidup menurut daging atau Roh. Roh dan daging itu saling berlawanan. Roh kita mau ikut puasa, tapi perut rasanya keroncongan. Roh mau berdoa, ikut doa fajar bersama-sama, tapi rasanya kok enakan tidur ya. Mau baca Firman Tuhan, tapi rasanya ngantuk benar. Sampai akhirnya ada orang yang menjadikan Alkitab obat tidur!

Sebentar Saudara keluar dari parkir, tiba-tiba menemukan mobil Saudara penyok! Nah, Saudara ngomel apa ngga? Tuhan berpesan, doakan dan ampunilah musuhmu, berdoalah bagi orang yang menganiaya kamu. Tapi kita rasanya mau tonjok yang bikin rusak mobil kita!

Roh memang penurut, tapi daging itu lemah! Tuhan kasih kata kunci, waktu kita mengalami pencobaan, masalah-masalah apapun juga, Saudara harus berjaga-jaga dan berdoa. Supaya Saudara bisa tetap hidup di dalam Roh sesuai dengan rencana Bapa di Sorga.

Roh maunya jalan ke sana, tapi daging kita rasanya maunya ke arah sebaliknya. Bertolak belakang. Tapi waktu kita berjaga-jaga dan berdoa. Roh akan penurut.

Galatia 5:16-18,

Maksudku ialah: hiduplah oleh Roh, maka kamu tidak akan menuruti keinginan daging. Sebab keinginan daging berlawanan dengan keinginan Roh dan keinginan Roh berlawanan dengan keinginan daging--karena keduanya bertentangan--sehingga kamu setiap kali tidak melakukan apa yang kamu kehendaki. Akan tetapi jikalau kamu memberi dirimu dipimpin oleh Roh, maka kamu tidak hidup di bawah hukum Taurat.

Ayo hidup di dalam Roh! Kita harus banyak berjaga-jaga dan berdoa, jangan terpancing emosi kedagingan kita, tapi biarlah Roh memimpin dalam hidup kita.

Pada waktu kita ada dalam pergumulan, Saudara harus tetap berdoa dengan penuh percaya dan pengharapan. Siapa tahu besok, waktu berdoa lagi, ada jawaban Tuhan, karena pengharapan dalam Tuhan tidak pernah mengecewakan. Jangan bosan-bosan berdoa. Pengharapan dalam Tuhan tidak pernah mengecewakan. Kita tidak pernah tahu kapan jawaban Tuhan. Siapa tahu waktu Saudara kendor, Tuhan sebetulnya hendak memberi jawaban. Akhirnya, jawaban itu tidak kita terima karena kita sudah tidak mau berdoa lagi.

b. Tetap membaca dan memperkatakan Firman Tuhan

Saudara, yang pertama adalah kita tetap berdoa dan percaya penuh pengharapan dalam nama Tuhan Yesus Kristus. Yang kedua, kita juga harus tetap membaca, dan perkatakan Firman Tuhan.

Ketika kita memperkatakan Firman Tuhan, iman kita akan bangkit. Dan terjadilah sesuai imanmu! Keluarga, ekonomi, pasti dipulihkan dalam nama Tuhan Yesus Kristus! Amin!

c. Merenungkan kebaikan Tuhan

Renungkan dan hitung kebaikan Tuhan yang sudah Saudara alami. Seringkali kita lupa bagaimana begitu banyaknya kebaikan Tuhan. Coba renungkan, hitung satu per satu. Kalau saya hari ini ada, keluarga saya ada, kesehatan, ekonomi, bukankah itu semua anugerah dari Tuhan? Mari kita minta ampun pada Tuhan kalau kita suka lupa akan kebaikan Tuhan.

Saudara, kalau dulu Dia tolong kita, sekarang pasti juga Dia tolong kita! Amin! Ayo, renungkan kebaikan Tuhan.

d. Jangan lupa mengucap syukur

Dan dalam setiap masalah yang kita hadapi, jangan lupa mengucap syukur, janji Tuhan pasti digenapi dalam hidup kita. (1 Tesalonika 5:18)

#2 Berjaga terhadap ragi orang Farisi dan Saduki

Matius 16:6, Yesus berkata kepada mereka: "Berjaga-jagalah dan waspadalah terhadap ragi orang Farisi dan Saduki."

Tuhan katakan berjaga-jaga terhadap ragi orang Farisi dan Saduki. Ragi berbicara sesuatu yang menyebabkan yang tidak baik. Ada apa dengan ragi orang Farisi dan Saduki? Ada banyak pengertian mengenai ragi orang Farisi dan Saduki.

a. Ragi orang Farisi

Ragi orang Farisi adalah mereka yang tahu Firman Tuhan tapi tidak melakukan. Mereka lebih mementingkan hal-hal jasmani dibandingkan hal-hal rohani. Mendahulukan yang jasmani, yang rohani nanti dulu. Saudara yang dikasihi Tuhan, Tuhan mau kita mendahulukan hal-hal yang rohani. Waktu Saudara mendahulukan yang rohani, yang jasmani pasti akan mengikuti perjalanan hidup Saudara.

Wahyu 3:15-16, Aku tahu segala pekerjaanmu: engkau tidak dingin dan tidak panas. Alangkah baiknya jika engkau dingin atau panas! Jadi karena engkau suam-suam kuku, dan tidak dingin atau panas, Aku akan memuntahkan engkau dari mulut-Ku.

Saya mau ulang-ulang ayat ini. Jadi karena engkau suam-suam kuku, dan tidak dingin atau panas, Aku akan memuntahkan engkau dari mulut-Ku.

Ini adalah jemaat di Laodikia. Jadi ada kelompok yang panas, dingin, dan yang suam-suam kuku. Yang panas, berbicara mengenai kelompok kasih anugerah. Anugerah daripada Tuhan. Yang dingin, berbicara mengenai kelompok hukum Taurat.

Yang suam-suam kuku dikatakan akan dimuntahkan Tuhan. Apa yang dimuntahkan? Kalau kita memuntahkan sesuatu, pasti karena apa yang masuk ke mulut kita itu adalah sesuatu yang tidak baik, tidak enak. Kalau kita makan sesuatu yang tidak enak, yang basi, pasti kita muntahkan.

Saudara, kelompok suam-suam kuku adalah kelompok yang tidak memerlukan Tuhan. Tidak bergantung pada Tuhan. Mereka bisa saja ada di Gereja, melayani pekerjaan Tuhan, bahkan khotbah di Mimbar, bernyanyi luar biasa, dan kita mungkin lihat juga mereka secara fisik terlihat sebagai jemaat yang luar biasa!

Tapi jangan sampai kita ini suam-suam kuku, tidak bergantung pada Tuhan. Hari-hari ini Tuhan ingatkan pada saya pribadi dan kita semua, kita harus lebih banyak bergantung pada Tuhan. Ke depan, kejahatan-kejahatan dan segala hal yang tidak baik akan luar biasa. Kalau kita tidak dituntun Tuhan, kita bisa jatuh.

Terkutuklah orang yang mengandalkan manusia, tetapi diberkatilah orang yang mengandalkan Tuhan! (Yeremia 17:5-10)

Jangan kita kena ragi orang Farisi, hanya mau memakai otak kepintaran kita tanpa mengandalkan Tuhan. Kalau kita mengandalkan diri sendiri, kita akan kecewa. Sebagai umat Tuhan yang kudus, kita harus belajar menggantungkan hidup kita kepada Tuhan.

b. Ragi orang Saduki

Ragi orang Saduki adalah orang yang tidak percaya akan janji-janji Tuhan, tidak percaya Firman Tuhan. Hari-hari ini kita sedang dalam Tahun Ayin Hey, berbicara bahwa janji-janji Tuhan digenapi dalam hidup setiap orang percaya! Keluarga dipulihkan, sakit penyakit disembuhkan, ekonomi diberkati Tuhan. Di dalam Alkitab, ada puluhan ribu janji Tuhan, bahkan di antaranya ada sekitar sembilan ribu janji kelimpahan.

Terima janji Tuhan! Keluarga dipulihkan, sakit penyakit disembuhkan. Dokter boleh memvonis tidak akan sembuh, tapi di sisi lain, kita dengar Firman Tuhan, dan waktu kita memperbesar kepercayaan kita kepada Firman Tuhan, maka akan terjadi dalam nama Tuhan Yesus Kristus.

Salah satu istri Gembala, dua tahun lalu divonis mengalami kanker. Sebelumnya dia harus operasi untuk angkat kista. Kondisinya pun sudah baik, bahkan kandungannya sudah pulih. Tapi apa yang terjadi? Tiga minggu kemudian dia harus dioperasi kembali, karena ternyata setelah dibiopsi, pada kista yang diangkat itu ada sel kanker yang ganas, sehingga kandungan semua harus cepat diangkat. Secara kedokteran, umurnya tinggal tiga bulan. Tapi Tuhan bisa berkata yang berbeda, sampai hari ini dia sudah baik kembali! Tuhan bisa berikan sesuatu yang berbeda yang bertolak belakang apa yang dokter katakan. Dia adalah dokter di atas segala dokter. Dokter vonis 3 bulan, tapi Tuhan bisa perpanjang 30 tahun!

Tidak ada yang mustahil! Katakan, buat Tuhan tidak ada yang mustahil! Amin!

#3 Berjaga-jaga untuk kedatangan Tuhan

Kedatangan Tuhan itu bisa kita bagi dua. Satu, kedatangan Tuhan secara pribadi, Saudara dipanggil Tuhan secara pribadi, mungkin semenit, setahun kemudian, kita bisa dipanggil pribadi lepas pribadi.

Kedua, kita dipanggil dalam pengangkatan atau rapture, Tuhan mengangkat gereja-Nya bersama-sama.

Apakah kita siap setiap saat? Beberapa waktu lalu saya pernah katakan, di tangan kita ada dua M: Memento Mori. Ingatlah akan kematian. Saudara, ada banyak yang tidak pasti. Usaha tidak pasti, keluarga tidak pasti. Tapi ada yang sangat pasti, yaitu setiap orang satu waktu akan meninggal.

Biarlah ini menjadi satu rem dalam hidup kita. Rem agar kita tahu ada satu ending, kematian. Untuk itu, persiapkan baik, waktu Tuhan datang menjemput kita secara pribadi.

Saudara yang dikasihi Tuhan, saya juga pernah bercerita, ada seorang hamba Tuhan, begitu sehat, selalu olah raga. Baru lari, dia capek, dia duduk sebentar, ternyata harus dibawa ke RS. Dan tiba-tiba meninggal tanpa ada gejala yang aneh-aneh. Juga seorang istri hamba Tuhan, tiba-tiba setelah selesai makan malam langsung meninggal.

Kita tidak pernah tahu kapan waktunya. Persiapkan diri Saudara baik-baik supaya di kala Tuhan datang, kita jangan sampai ditemukan tidak beres.

Mengenai kremasi dan pelayanan di tempat kremasi

Saya mau bagikan sedikit mengenai kremasi. Dalam Sinode Gereja Bethel Indonesia, kita mendorong untuk sebisa mungkin tidak dikremasi. Tetapi memang ada negara tertentu seperti Singapura, Hong Kong, ada peraturan dari pemerintahannya bahwa setiap orang yang meninggal harus dikremasi. Tentu kita harus ikuti. Kita percaya bahwa orang kalau sampai harus dikremasi, bukan bicara tidak dapat dibangkitkan. Tapi sebagai Sinode Gereja Bethel Indonesia, kita terus mendorong agar dikuburkan.

Waktu ada permintaan kepada gereja untuk melayani kremasi, kita batasi, di mana kita hanya menyampaikan Firman Tuhan dalam ibadah penghiburan hingga pelepasan jenazah. Tapi di tempat kremasi, kita tidak melakukan lagi Ibadah, kita hanya berdoa mengucap syukur bahwa semua perjalanan sudah berjalan dengan baik.

Pengangkatan (rapture)

Saudara yang dikasihi Tuhan, berikutnya, berbicara Rapture.

1 Tesalonika 4:13-18,

Selanjutnya kami tidak mau, saudara-saudara, bahwa kamu tidak mengetahui tentang mereka yang meninggal, supaya kamu jangan berdukacita seperti orang-orang lain yang tidak mempunyai pengharapan. Karena jikalau kita percaya, bahwa Yesus telah mati dan telah bangkit, maka kita percaya juga bahwa mereka yang telah meninggal dalam Yesus akan dikumpulkan Allah bersama-sama dengan Dia.
Ini kami katakan kepadamu dengan firman Tuhan: kita yang hidup, yang masih tinggal sampai kedatangan Tuhan, sekali-kali tidak akan mendahului mereka yang telah meninggal.
Sebab pada waktu tanda diberi, yaitu pada waktu penghulu malaikat berseru dan sangkakala Allah berbunyi, maka Tuhan sendiri akan turun dari sorga dan mereka yang mati dalam Kristus akan lebih dahulu bangkit; sesudah itu, kita yang hidup, yang masih tinggal, akan diangkat bersama-sama dengan mereka dalam awan menyongsong Tuhan di angkasa. Demikianlah kita akan selama-lamanya bersama-sama dengan Tuhan.
Karena itu hiburkanlah seorang akan yang lain dengan perkataan-perkataan ini.

Satu waktu nanti kita akan diangkat bersama-sama, diubahkan dulu menjadi tubuh kemuliaan. Kita tidak tahu bagaimana bentuk tubuh kemuliaan, apakah seperti Tuhan Yesus ketika dibangkitkan, apakah bisa mengatasi ruang dan waktu, kita tidak tahu itu semuanya, tapi persiapkan diri kita. Ayo, Saudara siapkan baik, Yesus akan segera datang! Sinode Gereja Bethel Indonesia tidak memastikan apakah Gereja akan diangkat sebelum, di tengah, atau setelah. Tapi kita diminta untuk mempersiapkan diri baik-baik.

Kapan pun Tuhan datang, kita harus bertemu dengan Tuhan Yesus Kristus. Amin!