Perhatikan waktu dan hukumnya Tuhan

Dari GBI Danau Bogor Raya
Revisi sejak 20 November 2020 08.52 oleh Leo (bicara | kontrib) (Leo memindahkan halaman Renungan khusus/2013-32 ke Article:20130805/RK)
Lompat ke: navigasi, cari
RK.jpgRK.jpg
Renungan khusus
Tanggal11 Agustus 2013
Renungan khusus lainnya

Pesan Tuhan melalui Gembala Pembina begitu kuat adalah bahwa saat ini kita sedang menantikan Pentakosta yang ketiga. Salah satu dari empat fenomena yang menandai Pentakosta yang ketiga adalah berita tentang kedatangan Tuhan Yesus yang kedua semakin sering diberitakan. Tuhan sudah mengingatkan bahwa waktu-Nya sudah sangat-sangat singkat, sudah di ambang pintu. Oleh karena itu kita harus hidup dengan bijaksana dengan terus memperhatikan waktu dan hukumnya Tuhan agar supaya kita tidak meleset dari tujuan, yaitu masuk ke dalam Kerajaan Sorga. Tuhan telah berfirman: “Bahkan burung ranggung di udara mengetahui musimnya, burung tekukur, burung layang-layang dan burung bangau berpegang pada waktu kembalinya, tetapi umat-Ku tidak mengetahui hukum TUHAN.” (Yeremia 8:7) Burung-burung itu tahu waktu dan musim kapan mereka harus kembali, jadi keadaan umat Tuhan yang tidak memperhatikan waktu serta hukumnya Tuhan terkesan lebih bodoh dari pada burung-burung tersebut.

Mengetahui waktu kedatangan-Nya

Bagaimana mengetahui tanda waktu kedatangan-Nya? Mari kita perhatikan percakapan Yesus dengan murid-murid-Nya tentang nubuatan Yesus mengenai kedatangan-Nya (Matius 24). Ketika Yesus duduk di atas Bukit Zaitun, datanglah murid-murid-Nya kepada-Nya untuk bercakap-cakap sendirian dengan Dia. Kata mereka: “Katakanlah kepada kami, bilamanakah itu akan terjadi dan apakah tanda kedatangan-Mu dan tanda kesudahan dunia? ” Jawab Yesus kepada mereka: “… Sebab bangsa akan bangkit melawan bangsa, dan kerajaan melawan kerajaan. Akan ada kelaparan dan gempa bumi di berbagai tempat.”

Jika kita melihat keadaan saat ini; bukankah nubuatan tersebut sudah banyak yang digenapi?

#1 Peperangan

Apa yang terjadi di Timur Tengah saat ini? Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan PBB, jumlah korban tewas dalam perang Suriah sudah mencapai lebih dari 93 ribu jiwa. Dari jumlah itu, 6. 500 di ataranya adalah anak-anak. [Sindonews.com Kamis, 13/6/2013]

#2 Kehancuran rumah tangga

Lalu krisis yang terjadi di Indonesia seperti krisis rumah tangga di mana angka perceraian di Indonesia yang terus meningkat:

  • Tahun 2008 ada 200.000 kasus perceraian,
  • Tahun 2009 meningkat 250.000 kasus,
  • Tahun 2010 meningkat lagi menjadi 285.184 kasus [© 2013 jakartamagazine.com]

Setiap peperangan dan perceraian akan selalu meninggalkan luka di batin banyak orang, bukankah Yesus juga sudah berkata tentang kedatangan-Nya: “Dan karena makin bertambahnya kedurhakaan, maka kasih kebanyakan orang akan menjadi dingin.“ Karena kasih sudah menjadi dingin maka begitu mudahnya orang menghancurkan rumah tangganya sendiri, begitu mudahnya orang melakukan kejahatan.

#3 Bencana alam

  • Bencana Kelaparan Somalia, sekitar 260.000 orang meninggal dunia dalam bencana kelaparan yang terjadi di Somalia dari tahun 2010-2012. Demikian dilaporkan oleh dinas makanan PBB dan LSM AS Famine Early Warnings System (FEWS) Network. [Sumber: Berita Satu.com. Jumat, 03 Mei 2013 dan BBC]
  • Gempa Bumi Sichuan, Cina Sebanyak 87.000 orang tewas dalam gempa berkekuatan 7,0 SR ini pada bulan Mei 2008. Gempa ini mengguncang provinsi Sichuan, Cina. Hampir 10. 000 siswa meninggal terkena reruntuhan bangunan sekolah juga terperangkap di dalam reruntuhan bangunan. Masih ada banyak nubuatan tentang kedatangan-Nya yang menunjukkan bahwa waktu-Nya sudah sangat-sangat singkat, sudah di ambang pintu.

Hukum Tuhan yang harus kita lakukan

Suatu hari seorang ahli Taurat ingin mencobai Yesus dengan bertanya: ”Guru, hukum manakah yang terutama dalam hukum Taurat? ” Jawab Yesus kepadanya: “Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu. Itulah hukum yang terutama dan yang pertama. Dan hukum yang kedua, yang sama dengan itu, ialah: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri. Pada kedua hukum inilah tergantung seluruh hukum Taurat dan kitab para nabi.” (Matius 22:36-40)

Seseorang yang fokus utamanya adalah Tuhan dan mengasihi Tuhan lebih dulu maka dia “pasti“ bisa mengasihi sesamanya namun seseorang yang fokus utamanya adalah manusia dan mengasihi manusia lebih dulu maka “belum tentu“ dia bisa mengasihi Tuhan. Bukti seseorang yang mengasihi Tuhan maka ia akan melakukan kehendaknya Tuhan apapun resikonya sekalipun ia harus kehilangan nyawanya seperti Rasul Paulus, baginya hidup adalah Kristus dan mati adalah keuntungan (Filipi 1:21)

Dengan memperhatikan waktu Tuhan dan penggenapan nubuatan mengenai kedatangan-Nya, apa tindakan kita sebagai umat yang sudah ditebus oleh Yesus Kristus? 1 Yohanes 2:6, “Barangsiapa mengatakan, bahwa ia ada di dalam Dia, ia wajib hidup sama seperti Kristus telah hidup.” Apa yang Yesus lakukan ketika Ia berada di dunia ini? Yesus datang untuk memberitakan Injil! Lukas 4:43, “Tetapi Ia berkata kepada mereka: “Juga di kota-kota lain Aku harus memberitakan Injil Kerajaan Allah sebab untuk itulah Aku diutus.” Tuhan ingin agar semua manusia diselamatkan dan masuk surga, oleh karena itu jika Yesus diutus untuk memberitakan Injil, maka sudah seharusnyalah kita sebagai umat-Nya hidup melakukan kehendak Tuhan yaitu memberitakan Injil Kerajaan Allah! Yesus berkata: “Pergilah ke seluruh dunia, beritakanlah Injil kepada segala makhluk. (Markus 16:15)

Kuasa Pemberitaan Injil

Mengapa Tuhan memerintahkan kita untuk memberitakan Injil? Karena Injil adalah kekuatan Allah yang menyelamatkan setiap orang yang percaya (Roma 1:16), berita Injil adalah berita kabar baik. Apa kabar baiknya? Karena semua manusia sudah berdosa, dosa adalah pelanggaran terhadap Firman Tuhan, dosa adalah ketidak-taatan terhadap perintah Tuhan dan upah dosa adalah maut… binasa. Manusia butuh keselamatan, dan manusia tidak dapat menghapus dosanya sendiri bahkan perbuatan baiknyapun tidak dapat menyelamatkannya. Namun karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal yang bernama Yesus supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.

Jangan berpikir bahwa uang , kekayaan atau kekuasaan dapat menyelamatkan manusia yang berdosa, hanya Injil yang adalah kekuatan Allah yang berkuasa untuk memerdekakan orang yang terikat oleh dosa bahkan menyelamatkan mereka yang percaya. Sebagai salah satu buktinya ketika Drama Musikal Bahtera Nuh pertama kali dipagelarkan di SICC pada awal 2011 melukiskan kuasa Injil begitu dahsyat. Pagelaran tersebut juga menyatakan betapa Tuhan mengasihi setiap manusia didunia. Di dalam pagelaran tersebut ditampilkan nyanyian, musik dan tarian, drama, puluhan hewan-hewan dari Taman Safari Indonesia dan tentunya berita Injil disampaikan. Lalu apa yang terjadi? Dari 5 kali pertunjukkan yang dihadiri totalnya sekitar 5000 orang, data yang kami terima bahwa jumlah total penonton yang memperoleh keselamatan dari Tuhan ada 325 orang, Haleluyah!

Ketakutan yang menghalangi Pemberitaan Injil

Memberitakan Injil sama dengan menyatakan cinta-Nya kepada semua umat manusia, dalam menyatakan cinta itu selalu ada konsekuensinya yaitu diterima atau ditolak cintanya. Kondisi yang ekstrem juga dialami oleh Yesus. Kasih-Nya yang begitu besar ditanggapi dengan kebencian yang besar juga, Yesus berkata; “Jikalau dunia membenci kamu, ingatlah bahwa ia telah lebih dahulu membenci Aku dari pada kamu.” (Yohanes 15:18). Yesus juga mengatakan; “Kamu akan dibenci semua orang oleh karena nama-Ku. Tetapi orang yang bertahan sampai pada kesudahannya ia akan selamat.” (Markus 13:13)

Kata “semua orang“ bisa saja mereka yang non Kristen atau sesama orang Kristen karena pada kenyataannya ada juga orang Kristen yang sungguh-sungguh namun ada juga orang Kristen yang tidak sungguh-sungguh alias orang Kristen abu-abu. Orang Kristen abu-abu bisa juga ada yang masih sebagai jemaat saja tapi ada juga yang sudah melayani bahkan pemimpin gereja. Bagaimana kita bisa bertahan untuk tetap mengasihi Tuhan dan tetap melayani Tuhan sekalipun dibenci oleh semua orang? Tanpa kekuatan Tuhan pasti kita tidak akan kuat, Yesus berkata; “ . . . sebab di luar Aku kamu tidak dapat berbuat apa-apa.”

Puji Tuhan Roh Kudus adalah Penolong kita dan Ia tidak pernah meninggalkan kita; terlebih lagi di saat kita mengalami aniaya oleh karena Kristus. Karena itu janganlah takut, sebab Firman-Nya menyatakan: “Berbahagialah kamu, jika kamu dinista karena nama Kristus, sebab Roh kemuliaan, yaitu Roh Allah ada padamu.” (1 Petrus 4:14) Jika Roh Kudus bersama kita, percayalah pasti ada perlindungan, ada kekuatan baru, ada keberanian dan mujizat pasti terjadi, karena ketika kita memberitakan Injil Yesus berjanji: “Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman.” (Matius 28:20)

Ketika kita dibenci karena melakukan Firman Tuhan seharusnya kita bersukacita, karena itu membuktikan bahwa kita itu miliknya Tuhan; bukan milik dunia ini. Yesus berkata: “Sekiranya kamu dari dunia, tentulah dunia mengasihi kamu sebagai miliknya. Tetapi karena kamu bukan dari dunia, melainkan Aku telah memilih kamu dari dunia, sebab itulah dunia membenci kamu.” (Yohanes 15:19) Haleluya!

Kuasa Roh Kudus menyertai Gereja-Nya

Seseorang yang mengasihi Tuhan dan mengasihi sesama maka ia akan bergairah untuk menginjil karena ada kekuatan yang luar biasa di dalam kasih tersebut. Mari kita melihat keadaan diri kita masing-masing dan gereja di mana saat ini kita beribadah; apakah jemaatnya bergairah dan berani memberitakan Injil? Sebab tanda gereja yang dipenuhi oleh Roh Kudus adalah bukan hanya bisa berbahasa roh saja melainkan juga akan terus bergerak di dalam memberitakan Injil dan buahnya adalah jiwa-jiwa yang memperoleh kemerdekaan dari ikatan dosa dan memperoleh anugerah keselamatan dari Tuhan. Seperti gereja mula-mula, mereka dipenuhi dan disertai oleh kuasa Roh Kudus, mereka sering bertekun dalam doa bersama-sama, mereka tekun dalam pengajaran Firman Tuhan yang disampaikan oleh para Rasul dan mereka begitu bergairah serta berani memberitakan Injil. Apakah mereka mengalami yang namanya dibenci orang, dianiya, mendapat ancaman seperti yang juga dialami oleh banyak gereja di akhir jaman ini? Ya mereka mengalami semua itu, namun bagaimana respon mereka? Alkitab menyatakan bahwa mereka berdoa seperti ini: “Dan sekarang, ya Tuhan, lihatlah bagaimana mereka mengancam kami dan berikanlah kepada hamba-hamba-Mu keberanian untuk memberitakan firman-Mu. Ulurkanlah tangan-Mu untuk menyembuhkan orang, dan adakanlah tanda-tanda dan mujizat-mujizat oleh nama Yesus, Hamba-Mu yang kudus.” (Kisah 4:29-30)

Kita lihat sama sekali tidak ada tanda-tanda ketakutan dan kebencian di dalam doa mereka, lalu mereka tetap menjaga kesatuan di antara orang percaya, mereka tidak membiarkan ada saudaranya yang tertindas; “Adapun kumpulan orang yang telah percaya itu, mereka sehati dan sejiwa, dan tidak seorangpun yang berkata, bahwa sesuatu dari kepunyaannya adalah miliknya sendiri, tetapi segala sesuatu adalah kepunyaan mereka bersama.” (Kisah 4:32) Yang kuat membantu yang lemah supaya ada keseimbangan. Karena Tuhan melihat bahwa jemaat mula-mula memperhatikan dan melakukan Hukum Tuhan yaitu mengasihi Tuhan dan mengasihi sesama, maka perkenanan Tuhan menjadi nyata atas mereka, doa mereka pun dijawab oleh Tuhan; “Dan ketika mereka sedang berdoa, goyanglah tempat mereka berkumpul itu dan mereka semua penuh dengan Roh Kudus , lalu mereka memberitakan firman Allah dengan berani.” (Kisah 4:31)

Dan buah dari kehidupan jemaat mula-mula adalah seperti yang disampaikan oleh Gembala Pembina kita: “Murid-murid Tuhan Yesus menjadi saksi dan kekristenan mencapai 70% penduduk dunia.“ Haleluya! Gereja yang tidak menghasilkan pemberita Injil tidak akan hidup dan berjalan di dalam kuasa supranatural-Nya. Rasul Paulus mengatakan: “Karena jika aku memberitakan Injil, aku tidak mempunyai alasan untuk memegahkan diri. Sebab itu adalah keharusan bagiku. Celakalah aku, jika aku tidak memberitakan Injil.“ (1 Korintus 9:16) Gereja yang tidak hidup dan berjalan di dalam kuasa supranatural-Nya akan berkurang kapasitasnya untuk menjadi saksi bagi Kristus. Marilah kita hidup dengan bijaksana dengan terus memperhatikan waktu dan hukumnya Tuhan, karena waktu-Nya sudah begitu singkat. Alkitab menyatakan: “Dalam sekejap mata, pada waktu bunyi nafiri yang terakhir. Sebab nafiri akan berbunyi dan orang-orang mati akan dibangkitkan dalam keadaan yang tidak dapat binasa dan kita semua akan diubah.” (1 Korintus 15:52) Jadi janganlah kita lengah dan lalai, melainkan semakin bergiat melakukan kehendak-Nya. Yesus Kristus berkata: “Berbahagialah hamba, yang didapati tuannya melakukan tugasnya itu, ketika tuannya itu datang.“ (Matius 24:46)

Kiranya Tuhan Yesus memberkati dan menguatkan kita semua, Amin!

Sumber

  • [FM] (11 Agustus 2013). "Renungan Khusus". Warta Jemaat. GBI Jalan Gatot Subroto. Diakses pada 16 Agustus 2013.

    Pesan Tuhan melalui Gembala Pembina begitu kuat adalah bahwa saat ini kita sedang menantikan Pentakosta yang ketiga.