Menjadi bersih dan berbuah

Dari GBI Danau Bogor Raya
Revisi sejak 22 Mei 2024 23.31 oleh Leo (bicara | kontrib) (upd)
(beda) ← Revisi sebelumnya | Revisi terkini (beda) | Revisi selanjutnya → (beda)
Lompat ke: navigasi, cari

"Menjadi murid tidak gampang, harus melalui proses pemurnian dan pembentukan dari Tuhan. Tujuan dari proses pemurnian adalah agar kita berbuah. Hanya murid yang dapat masuk dalam Kerajaan Sorga, yaitu mereka yang berbuah. Sebab bagi yang tidak berbuah akan dipotong, dan dimasukkan dalam dapur api yang menyala."

Akulah pokok anggur yang benar dan Bapa-Kulah pengusahanya. Setiap ranting pada-Ku yang tidak berbuah, dipotong-Nya dan setiap ranting yang berbuah, dibersihkan-Nya, supaya ia lebih banyak berbuah.

Yohanes 15:1-2

Pendahuluan

Gembala Jemaat Induk, Pdt Dr Ir Niko Njotorahardjo, menyampaikan pesan Tuhan yang sangat kuat pada saat Menara Doa Pelayan Jemaat tanggal 2 Maret 2024 yang lalu. Salah satu pesan yang beliau sampaikan adalah soal menjadi murid.

"Menjadi murid tidak gampang, harus melalui proses pemurnian dan pembentukan dari Tuhan. Tujuan dari proses pemurnian adalah agar kita berbuah. Hanya murid yang dapat masuk dalam Kerajaan Sorga, yaitu mereka yang berbuah. Sebab bagi yang tidak berbuah akan dipotong, dan dimasukkan dalam dapur api yang menyala."

Dalam bahasa Gerika, kata "dibersihkan" dalam Yohanes 15:1-2 berarti "membersihkan dari kotoran; membersihkan dengan memangkas, memangkas secara metafora berarti membersihkan dari dosa, melakukan penebusan dosa."

Sama seperti ranting dibersihkan, demikian juga setiap orang percaya yang berbuah dibersihkan oleh Tuhan, dalam hal ini dibersihkan dari dosa, dibersihkan dari hal-hal yang dapat menghambat kita untuk berbuah secara maksimal. Selain berbicara tentang buah Roh atau karakter Kristus atau keserupaan dengan Kristus, berbuah juga berbicara tentang kehidupan yang berdampak bagi pelayanan, bagi komunitas, serta bagi masyarakat luas.

Isi dan sharing

Paling tidak ada 2 (dua) alasan mengapa kita dibersihkan oleh Tuhan, yakni:

  1. Pembersihan diperlukan untuk pertumbuhan dan kesuburan
  2. Penggarap kebun anggur yang membuang beberapa ranting, dan membersihkan ranting-ranting yang lain, menurut para penafsir berarti memotong ranting-ranting yang layu dan binasa, dan tidak berguna; dan yang kedua berarti pemangkasan pohon anggur ketika ranting-rantingnya terlalu banyak, atau ranting-ranting itu menjulur terlalu jauh, sehingga sebagian dibiarkan, dan sebagian lagi dipotong.

    Demikian juga dalam hidup kita, ketika ada hal-hal yang tidak berguna, hal-hal yang sia-sia harus disingkirkan. Kebiasaan-kebiasaan buruk yang terbawa dari kehidupan lama sebelum kita mengenal Tuhan Yesus, kebencian, kecewa, serta akar pahit serta hal-hal lain yang dapat menghambat pertumbuhan rohani kita harus segera dibersihkan. Sehingga kita dapat mengalami pertumbuhan rohani yang subur.

    Proses pembersihan memang tidak pernah menyenangkan, dalam proses itu kita harus mematikan perbuatan daging, menundukkan keakuan, namun yakinlah sekalipun untuk sesaat kita mengalami ‘penderitaan’ karena proses tersebut, pada akhirnya disertai dengan buah-buah kebenaran yang penuh damai sejahtera.

  3. Pembersihan diperlukan agar berbuah lebih banyak
  4. Ranting-ranting yang berbuah adalah orang-orang yang memiliki hidup di dalamnya karena iman dan kasih yang langgeng kepada Kristus.

    "Ranting-ranting" ini Bapa bersihkan supaya menjadi makin lebat buahnya, yaitu Bapa menyingkirkan segala sesuatu dari kehidupan mereka yang mempersulit mengalirnya “sumber-sumber hidup yang vital” dari Kristus. Proses pembersihan hidup kita memastikan ‘pasokan hidup yang vital’ bagi pertumbuhan rohani kita tidak terbuang percuma kepada ‘ranting-ranting’ yang layu, yang hanya menghabiskan pasokan tanpa menghasilkan buah apapun.

    Sang penggarap kebun anggur tahu persis ranting mana yang berpotensi menghasilkan buah yang lebat, mana yang justru akan menghambat ranting yang lain berbuah secara maksimal. Ada bagian-bagian dalam kehidupan kita yang pasti akan dibersihkan oleh Tuhan, karena Dia tahu persis hal-hal apa yang dapat menghambat kita berbuah secara maksimal. Mungkin hobi atau kesukaan kita, mungkin hal-hal yang kita kasihi lebih dari Tuhan Yesus, mungkin sesuatu atau aktivitas tertentu yang terlalu menyita banyak dari waktu kita sehingga kita mengabaikan persekutuan yang intim dan pribadi dengan Tuhan Yesus.

    Yakinlah, jika Dia mengerjakan proses pembersihan dalam hidup kita, buka hati dan relakan diri, sebab semuanya bertujuan agar kita lebih banyak berbuah. Buah adalah kualitas tabiat Kristen (karakter Kristus) yang memuliakan Allah melalui hidup dan kesaksian ( lih. Mat 3:8; 7:20; Roma 6:22; Gal 5:22-23; Ef 5:9; Flp 1:11). Dengan lebih banyak lagi berbuah hidup kita semakin mempermuliakan Tuhan Yesus.

Kesaksian

Ketika kita masuk dalam proses “dibersihkan” yang Tuhan izinkan terjadi dalam hidup kita, bagaimana sikap hati Anda dalam menjalankan proses tersebut? Ceritakan.

Kesimpulan dan saling mendoakan

Menjadi bersih dan berbuah memang bukan proses yang mudah sebagai murid Kristus. Ketika kita dibersihkan oleh Tuhan, kuncinya adalah memiliki sikap hati yang benar dan rela untuk diproses agar kita mengalami perubahan dan memiliki keserupan (karakter Kristus) dengan Anak-Nya yaitu Yesus Kristus. Tuhan Yesus Memberkati

Jadwal