Janji Allah untuk menyelamatkan Israel

Dari GBI Danau Bogor Raya
Revisi sejak 2 Mei 2023 03.06 oleh Leo (bicara | kontrib) (Penggantian teks - "| judul =" menjadi "| title=")
(beda) ← Revisi sebelumnya | Revisi terkini (beda) | Revisi selanjutnya → (beda)
Lompat ke: navigasi, cari
Jadi sekarang, pergilah, Aku mengutus engkau kepada Firaun untuk membawa umat-Ku, orang Israel, keluar dari Mesir… Bukankah Aku akan menyertai engkau? …Aku akan menuntun kamu keluar dari kesengsaraan di Mesir… ke suatu negeri yang berlimpah-limpah susu dan madunya… Aku akan mengacungkan tangan-Ku dan memukul Mesir dengan segala perbuatan yang ajaib, yang akan Kulakukan di tengah-tengahnya; sesudah itu ia akan membiarkan kamu pergi. (Keluaran 3:10, 12, 17, 20)

Sekali lagi kita melihat bagaimana Allah mencurahkan rencana-Nya seperti aliran air sungai. Janji-janji ini mengenai bagaimana Allah akan menyelamatkan bangsa Israel. Janji-janji ini didasarkan kepada komitmen Allah kepada Abraham. Inti dari janji-janji ini memperlihatkan kepada kita mengenai hati Allah yang menyelamatkan manusia dari ikatan dan perhambaan kepada kehidupan dalam berkat. “Aku akan menuntun kamu keluar dari kesengsaraan di Mesir… ke suatu negeri yang berlimpah-limpah susu dan madunya."

Tuhan kita adalah Tuhan yang penuh kasih. Ketika bangsa Israel berada di dalam perbudakan yang kejam di Mesir, hati Allah tergerak karena belas kasihan. “Dan TUHAN berfirman: "Aku telah memperhatikan dengan sungguh kesengsaraan umat-Ku di tanah Mesir, dan Aku telah mendengar seruan mereka yang disebabkan oleh pengerah-pengerah mereka, ya, Aku mengetahui penderitaan mereka.” (Keluaran 3:7). Nabi Yesaya menulis: “Dalam segala kesesakan mereka. Bukan seorang duta atau utusan, melainkan Ia sendirilah yang menyelamatkan mereka; Dialah yang menebus mereka dalam kasih-Nya dan belas kasihan-Nya” (Yesaya 63:9). Jadi, Tuhan sudah berjanji bahwa Ia akan menyelamatkan bangsa Israel. “Aku akan mengacungkan tangan-Ku dan memukul Mesir dengan segala perbuatan yang ajaib, yang akan Kulakukan di tengah-tengahnya; sesudah itu ia akan membiarkan kamu pergi."

Ketika Tuhan Yesus melayani di dunia ini, Ia menunjukkan belas kasihan yang sama. “Melihat orang banyak itu, tergeraklah hati Yesus oleh belas kasihan kepada mereka, karena mereka lelah dan terlantar seperti domba yang tidak bergembala” (Matius 9:36). Belas kasihan yang sama membawa Yesus hingga ke kayu salib untuk menebus kita dari hukuman dosa.

Karya penyelamatan Allah untuk bangsa Israel bukanlah hanya melepaskan mereka dari perbudakan, tetapi juga untuk mencurahkan berkat yang melimpah. “Ke suatu negeri yang berlimpah-limpah susu dan madunya." Bangsa Israel tidak saja diselamatkan dari luka batin yang dalam, tetapi untuk mengalami sukacita: Ketika Yosua dan Kaleb melihat tanah perjanjian, mereka mengatakan: “Negeri yang kami lalui untuk diintai itu adalah luar biasa baiknya” (Bilangan 14:7). Pola ini, yaitu membebaskan dari perbudakan kepada kelimpahan, adalah juga pola yang dikerjakan oleh Tuhan Yesus. Ia menyelamatkan kita dari kematian rohani kepada kelimpahan hidup. “Aku datang, supaya mereka mempunyai hidup, dan mempunyainya dalam segala kelimpahan” (Yohanes 10:10).

Doa

Ya Tuhan Juru Selamatku, aku memuji Engkau untuk karya keselamatan-Mu dalam hidupku. Aku bersukacita karena Engkau telah menuntun aku kepada kelimpahan berkat persekutuan dengan Engkau. Di dalam nama Tuhan Yesus Kristus aku berdoa. Amin.

Jadi sekarang, pergilah, Aku mengutus engkau kepada Firaun untuk membawa umat-Ku, orang Israel, keluar dari Mesir… Bukankah Aku akan menyertai engkau? …Aku akan menuntun kamu keluar dari kesengsaraan di Mesir… ke suatu negeri yang berlimpah-limpah susu dan madunya… Aku akan mengacungkan tangan-Ku dan memukul Mesir dengan segala perbuatan yang ajaib, yang akan Kulakukan di tengah-tengahnya; sesudah itu ia akan membiarkan kamu pergi. (Keluaran 3:10, 12, 17, 20) Sekali lagi kita melihat bagaimana Allah mencurahkan rencana-Nya seperti aliran air sungai.