Daud mengandalkan kasih setia Allah (2)

Dari GBI Danau Bogor Raya
Revisi sejak 2 Mei 2023 03.21 oleh Leo (bicara | kontrib) (Penggantian teks - "| judul =" menjadi "| title=")
(beda) ← Revisi sebelumnya | Revisi terkini (beda) | Revisi selanjutnya → (beda)
Lompat ke: navigasi, cari
Betapa berharganya kasih setia-Mu, ya Allah! Anak-anak manusia berlindung dalam naungan sayap-Mu. (Mazmur 36:8)

Kasih setia adalah ungkapan di dalam Perjanjian Lama yang memiliki ikatan rohani yang dalam dengan ungkapan dalam Perjanjian Baru yaitu kasih karunia. Kasih setia berbicara mengenai kasih Allah yang sungguh-sungguh kepada umat-Nya. Kasih ini mengandung belas kasihan yang menangguhkan penghukuman atas pelanggaran kita, juga mengandung kebaikan-Nya yang melimpahkan kepada kita semua yang kita perlukan. Hati Daud untuk kasih karunia Allah ini dapat kita saksikan lewat cara Daud menghargai kasih setia Allah. “Betapa berharganya kasih setia-Mu, ya Allah!” Serangkaian ayat-ayat renungan dalam beberapa hari ke depan akan memperlihatkan mengapa Daud begitu menghargai kasih setia Allah. Hal ini melibatkan akibat jangka panjang dari karya Allah di dalam hidup kita sesuai dengan kasih setia-Nya.

Akibat pertama yang Daud tuliskan dalam ayat renungan hari ini adalah perlindungan Allah. “Anak-anak manusia berlindung dalam naungan sayap-Mu.” Ketika umat Allah merenungkan mengenai kasih setia-Nya, mereka akan dikuatkan dengan kehendak-Nya untuk melindungi mereka. Mereka mendekat di dalam iman untuk mendapatkan perlindungan-Nya. “Kasihanilah aku, ya Allah, kasihanilah aku, sebab kepada-Mulah jiwaku berlindung; dalam naungan sayap-Mu aku akan berlindung, sampai berlalu penghancuran itu” (Mazmur 57:2). Seperti seekor burung yang dengan setia melindungi anak-anaknya, Allah memperlihatkan kasih setia-Nya dengan melindungi mereka yang percaya kepada-Nya.

Tuhan Yesus juga menyatakan keinginan-Nya untuk melindungi manusia, walaupun mereka sebenarnya layak untuk menerima hukuman. “Yerusalem, Yerusalem, engkau yang membunuh nabi-nabi dan melempari dengan batu orang-orang yang diutus kepadamu! Berkali-kali Aku rindu mengumpulkan anak-anakmu, sama seperti induk ayam mengumpulkan anak-anaknya di bawah sayapnya, tetapi kamu tidak mau” (Lukas 13:34). Daud adalah orang yang ingin dikumpulkan di bawah sayap kasih Allah. “Peliharalah aku seperti biji mata, sembunyikanlah aku dalam naungan sayap-Mu terhadap orang-orang fasik yang menggagahi aku, terhadap musuh nyawaku yang mengepung aku” (Mazmur 17:8-9). Betapa sukacita yang akan dialami bagi mereka yang lari dan berlindung di bawah kasih setia Allah. “Sungguh Engkau telah menjadi pertolonganku, dan dalam naungan sayap-Mu aku bersorak-sorai” (Mazmur 63:8).

Doa

Ya Allah, ampuni aku jika dahulu aku tidak mau datang kepada-Mu untuk menerima kasih setia-Mu. Aku bertobat dari masa-masa di mana aku mengabaikan, bahkan menolak untuk dengan rendah hati menaruh pengharapanku di dalam perlindungan-Mu. Setiap kali aku datang kepada-Mu, sukacitalah yang memenuhi hatiku. Aku minta agar Engkau merawat hatiku agar senantiasa mengandalkan kasih setia-Mu yang berharga. Amin.

Betapa berharganya kasih setia-Mu, ya Allah! Anak-anak manusia berlindung dalam naungan sayap-Mu. (Mazmur 36:8) Kasih setia adalah ungkapan di dalam Perjanjian Lama yang memiliki ikatan rohani yang dalam dengan ungkapan dalam Perjanjian Baru yaitu kasih karunia. Kasih setia berbicara mengenai kasih Allah yang sungguh-sungguh kepada umat-Nya. Kasih ini mengandung belas kasihan yang menangguhkan penghukuman atas pelanggaran kita, juga mengandung kebaikan-Nya yang melimpahkan kepada kita semua yang kita perlukan.