Materi COOL Umum/2009-42: Perbedaan antara revisi

Dari GBI Danau Bogor Raya
Lompat ke: navigasi, cari
k (upd)
k (upd unified info)
 
Baris 1: Baris 1:
{{materi cool
{{unified info | templatetype=matericool
  | judul  = Kehambaan
  | judul  = Kehambaan
  | minggu = 42
  | minggu = 42

Revisi terkini sejak 26 Juli 2013 03.52

Kehambaan
Logo Cool.png
Materi COOL Umum
PeriodeOktober 2009
MingguIII (2009-42)
Sebelumnya
Selanjutnya
Karena Anak Manusia juga datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani dan untuk memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang." (Markus 10:45)

Pendahuluan

Pelayanan adalah sebuah kehormatan yang diberikan Tuhan Yesus kepada kita, tetapi banyak orang yang menganggap bahwa pelayanan itu adalah sebuah beban, sehingga pelayanan yang mereka lakukan terkesan asal-asalan atau semaunya. Tuhan Yesus memberikan satu contoh keteladanan yang luar biasa. Yesus berkata bahwa "Ia datang untuk melayani dan memberikan nyawa-Nya bagi semua orang." Yesus sedang mengajarkan dan memberi contoh serta membuka wawasan/pemikiran murid-murid-Nya dan meluruskan motivasi pelayanan mereka, karena sebagian dari murid-murid-Nya ingin menjadi yang terkemuka, atau mencari posisi jabatan di dalam pelayanan mereka (Matius 20:27-28).

Melayani bukanlah mencari sebuah jabatan, tetapi melayani adalah memberikan hidup, waktu, tenaga, dan pikiran kita untuk orang lain (Markus 10:45; Matius 20:28). Ketika kita mulai memberikan hidup, waktu, tenaga, dan pikiran, berarti kita sedang menanamkan nilai-nilai kehambaan bagi diri kita secara pribadi. Apa yang telah Anda lakukan sebagai penerapan nilai-nilai kehambaan? (Sharingkan)

Isi dan sharing

Bagaimana agar kita memiliki nilai-nilai kehambaan?

  1. Harus melayani dengan rela hati (Yesaya 53:12)
    Dengan rela hati Ia menyerahkan hidupnya dan dan masuk bilangan orang jahat. Ia memikul dosa orang banyak dan berdoa supaya mereka diampuni (Yesaya 53:12 BIS). Karya penebusan Yesus di kayu salib ini membuktikan bahwa Yesus memiliki nilai kehambaan. Ia rela mati demi menggenapi janji Bapa dan menaati setiap perintah Bapa di Sorga untuk menebus dosa umat manusia. Apakah kita melayani dengan rela hati, tanpa bersungut-sungut, dan mengeluh hari-hari ini? (Sharingkan)
  2. Tidak mementingkan diri sendiri/egois (2 Korintus 5:15)
    Seorang pelayan yang memiliki nilai-nilai kehambaan tidak pernah mementingkan kepentingannya secara pribadi. Ia harus selalu mementingkan kepentingan orang banyak apalagi jika ia seorang pemimpin. Yesus memberikan contoh hidupnya sendiri untuk menanggung sakit, hinaan, cercaan, dan makian. Tetapi itu tetap Yesus lakukan karena Ia mengasihi semua manusia. Dasar yang Yesus letakkan sehingga Ia memiliki nilai kehambaan adalah kasih.
    Apakah kita sebagai pelayan sudah memiliki kasih Agape? (Sharingkan)
  3. Belajar untuk meneladani Yesus dalam hal ketaatan (Ibrani 5:8)
    Ketaatan sangat mutlak untuk dimiliki oleh setiap orang yang melayani, banyak orang yang taat ketika ketaatan itu menguntungkan bagi dirinya sendiri. Yesus belajar untuk taat kepada Bapa di Sorga walaupun pada akhirnya merugikan diriNya. Apakah kita memiliki hati seperti Yesus yang selalu taat? (Sharingkan berdua-dua)

Kesimpulan dan saling mendoakan

Nilai-nilai kehambaan dapat dimiliki ketika kita meneladani Yesus dengan cara melayani dengan rela hati, tidak mementingkan diri sendiri, dan hidup dalam ketaatan.

Tuhan memberkati.