Khotbah: 20011014-0600/SR: Perbedaan antara revisi
k (Penggantian teks - "| name= Sutadi Rusli↵" menjadi "| name= Sutadi Rusli | type= pesangembala ") |
k (Penggantian teks - "| type= pesangembala↵ | type= Pesan Gembala↵" menjadi " | type= pesangembala") |
||
Baris 6: | Baris 6: | ||
| completename= Pdt Ir Sutadi Rusli | | completename= Pdt Ir Sutadi Rusli | ||
| name= Sutadi Rusli | | name= Sutadi Rusli | ||
| type= pesangembala | | type= pesangembala | event= Ibadah Raya | ||
| date= 2001-10-14 | | date= 2001-10-14 | ||
| location= Graha Amal Kasih | | location= Graha Amal Kasih |
Revisi per 20 September 2024 06.52
Pesan Gembala | |
---|---|
Ibadah | Ibadah Raya |
Tanggal | Minggu, 14 Oktober 2001 |
Gereja | GBI Danau Bogor Raya |
Lokasi | Graha Amal Kasih |
Kota | Bogor |
Khotbah lainnya | |
| |
|
Di atas gunung Nebo telah terjadi beberapa peristiwa, tetapi ada 2 peristiwa yang penting yang dicatat. Kurang lebih hampir 3.500 tahun yang lalu Tuhan menampakkan kepada Nabi Musa tanah perjanjian, tanah Kanaan. Tetapi Dia berkata kepada Nabi Musa, "Kamu hanya melihat tetapi tidak akan masuk ke tanah perjanjian itu." Kalau kita naik ke atas gunung Nebo, di sana terdapat patung ular tembaga. Kalau kita ingat bagaimana pada satu saat orang Israel ketika di gunung Nebo bersungut-sungut kepada Tuhan dan Tuhan izinkan ular tedung menggigit mati banyak orang Israel. Lalu Musa datang kepada Tuhan dan Tuhan berkata kalau orang Israel mau disembuhkan, mereka harus melihat ke ular tembaga. Dan ular tembaga adalah lambang dari Tuhan Yesus sendiri.
Ulangan 32:48-52 menceritakan tentang 400 tahun orang Israel tinggal di tanah Mesir dan pada waktu itu Musa diperintahkan untuk membawa keluar bangsa Israel keluar dari tanah Mesir. Kitab Keluaran menggambarkan banyak kekerasan hati Firaun yang dizinkan Tuhan sehingga mereka kesulitan keluar, tetapi pada tulah yang kesepuluh akhirnya mereka bebas. Mereka harus berjalan berputar-putar di padang gurun menuju tanah perjanjian selama 40 tahun. Kehausan membuat mereka marah-marah kepada Tuhan dan Musa. Musa datang kepada Tuhan, "Apa yang harus aku lakukan?" Lalu Tuhan memerintahkan Musa untuk turun dan berkata kepada batu karang untuk mengeluarkan air. Tetapi Musa begitu kesal dan marah kepada bangsa Israel, bangsa yang begitu tegar tengkuk. Karena emosi, ketika berhadapan dengan batu karang, Musa tidak melakukan apa yang Tuhan perintahkan, dia pukul 2 kali batu karang itu dan mengeluarkan air untuk diminum.
Perjalanan orang Israel ini menggambarkan perjalanan rohani kita. Kita semua dulu begitu kuat dibelenggu dan diperbudak oleh dunia ini, kita ada dalam genggaman dunia. Dosa kita begitu banyak dan besar, tetapi Allah Bapa mengirim Tuhan Yesus untuk mengambil kita dan menebusnya sehingga kita boleh keluar dari dunia ini. Gereja dalam bahasa aslinya adalah eklesia yang berarti ditarik keluar, dipanggil dan dipilih. Kita bersukacita karena kita telah dipanggil dan dipilih. Tetapi tidak cukup hanya sekedar dipanggil dan dipilih, karena banyak yang dipanggil sedikit yang dipilih, dan lebih sedikit lagi yang setia. Wahyu 17:14 berkata bahwa dia yang kududukkan sudah menang tetapi dia yang dipanggil yang dipilih dan yang setia yang menang. Kita harus setia. Jangan seperti Musa yang hanya diperlihatkan tetapi tidak masuk tanah perjanjian. Kita rindu bertemu dengan Tuhan Yesus. Dan untuk masuk tanah perjanjian rohani, yaitu Kerajaan Sorga, kita harus setia ikut Tuhan.
Goncangan
Hari-hari ini goncangan terjadi di mana-mana, di Indonesia sudah dimulai 3-4 tahun yang lalu, dalam ekonomi, politik, dan sosial, dengan maksud baik supaya kita makin sungguh-sungguh dalam Tuhan. Para pengerja di Belanda sedang berdoa supaya negara Belanda digoncang. Kita tidak perlu digoncang supaya kita sungguh-sungguh. Dengan kesadaran, ketaatan, dan kesetiaan kepada Tuhan kita mau sungguh-sungguh kepada Tuhan. Belum lama Amerika digoncang dahsyat yang tidak pernah dipikirkan oleh siapapun sehingga mereka sekarang dihantui oleh 3 ketakutan: teror biologi (Antrax dan kuman-kuman lainnya), bom nuklir, dan bom kimia. Ketakutan dan kegelisahan di mana-mana terjadi, menjadi satu senjata yang ampuh untuk iblis menggoncang manusia, termasuk Saudara dan saya, yang dapat mematikan. Begitu terjadi ketakutan, kegelisahan, putus asa, tawar hati, dan kekuatiran, kita berkata tidak ada pengharapan, persoalan menjadi lebih besar dari Tuhan. Lalu kita tidak bisa berdoa lagi dan berkata bahwa tidak ada lagi pengharapan dalam Tuhan. Kita menjadi kalah sebelum bertempur. Ketika di Palestina-Israel, Bpk. Niko mendapat pengurapan kasih. Demikian juga dengan rombongan kita ketika berada di loteng atas sewaktu Yesus mengadakan perjamuan akhir di mana murid-murid mendapat pengurapan Roh Kudus pertama kalinya, kita juga mendapat pengurapan kasih untuk kita impartasi lagi ke orang-orang di bawah kita.
1 Yohanes 4:18 "Di dalam kasih tidak ada ketakutan: kasih yang sempurna melenyapkan ketakutan; sebab ketakutan mengandung hukuman dan barangsiapa takut, ia tidak sempurna di dalam kasih."
Pengurapan kasih ada dalam hidup kita, kasih Tuhan berlimpah-limpah dalam hidup kita, kita tidak ada ketakutan. Goncangan boleh terjadi, suasana sekeliling tidak menentu boleh terjadi, tetapi karena kasih Allah ada dalam kita, kita tidak mempunyai ketakutan.
Tiga minggu yang lalu ketika saya melayani di Jakarta, soundman ibadah tersebut datang kepada saya dan minta didoakan. Dia bercerita bahwa dia sudah tidak punya pengharapan lagi. Dia adalah seorang pialang bursa saham dan hari-hari ini sedang mengalami bagaimana keadaan ekonomi keluarganya makin hancur. Istri dan anak-anaknya juga sudah tidak punya pengharapan lagi, rasanya semua gelap membuatnya tidak bisa berpikir dan berdoa. Masalah begitu besar dan bingung apa jadinya keluarganya bulan-bulan yang akan datang. Lalu saya berikan dia firman dan saya doakan. Pantas saja selama saya berkotbah, sound systemnya tidak diatur dengan baik. Rupanya soundmannya sedang dalam keadaan tidak baik, sedang jatuh tawar hati dan putus asa. Dia telah kalah sebelum bertempur, seperti 3.000 tahun yg lalu di tanah perjanjian daerah Sokho ketika raja Saul membawa pasukannya berhadapan dengan bangsa Filistin. Pada waktu tentara Israel siap menyerbu, mereka kaget melihat ada jagoannya yang besar sekali, tingginya 3,30 meter, ketopongnya 5 kg, baju zirahnya 90 kg, penutup dadanya 10 kg, pedangnya 5 kg, sarung tangannya 10 kg, ujung tombaknya 12 kg, total 155 kg yang bernama Goliat. Tentara Israel menjadi gemetar, selama 40 hari berturut-turut Goliat memperlihatkan dirinya dan berteriak-teriak mengancam orang Israel yang makin takut. Keadaan seperti itu melanda orang-orang dunia dan anak-anak Tuhan hari-hari ini. Goncangan, masalah, dan sakit-penyakit begitu besar. Kita mulai ciut, takut, dan tawar hati. Ketika mulai tawar hati dan tidak lagi ada semangat, itulah awal ketakutan. Belum lama saya melayani seorang hamba Tuhan yang sedang sakit. Semangat hidupnya begitu kuat dan percaya Tuhan akan menyembuhkan. Tetapi waktu dokter menyatakan diagnosanya, dia mulai tawar hati, kuatir, takut, dan berkata tidak ada pengharapan dalam Tuhan. Saya diundang lagi datang ke rumahnya, saya melihat perbedaan besar sebelum dia tawar hati dan sesudahnya. Kata-kata yang diucapkan bukan lagi pengharapan, sungguh dalam hati saya hanya dapat berdoa Tuhan memberi kekuatan dan iman kepada hambaNya ini. Sekarang dia sudah pulang ke rumah Bapa. Bertahun-tahun dia berpengharapan, tetapi sewaktu tawar hati dia tidak berjaga-jaga dan jatuh.
Di dalam Yesus ada pengharapan
Kalau hari-hari ini Saudara sedang mengalami goncangan yang kuat, baik dalam usaha, keluarga, ataupun sakit-penyakit yang membuat Saudara tawar hati dan putus asa, ingatlah bahwa di dalam Yesus ada pengharapan, kesembuhan, pertolongan, berkat, dan keselamatan. Kita terus berharap dan berdoa. Tawar hati ketika dalam goncangan akan menutup visi, menutup semuanya. Jangan sampai ketakutan melanda orang Kristenm minta pengurapan dari Tuhan yang akan memberi kekuatan.
Mazmur 55:23 "Serahkanlah kuatirmu kepada Tuhan, maka Ia akan memelihara engkau! Tidak untuk selama-lamanya dibiarkanNya orang benar itu goyah."
2 Timotius 1:7 "Sebab Allah memberikan kepada kita bukan roh ketakutan, melainkan roh yang membangkitkan kekuatan, kasih dan ketertiban."
Di antara orang Israel itu ada 1 orang yang tidak takut, dan orang itu masih seorang anak muda yang kecil yang tidak dihargai oleh apa-apa, oleh saudara-saudaranya, apalagi oleh raja Saul, namanya Daud. Alkitab memperkirakan umurnya 12 tahun. Bayangkan seorang anak kecil datang melawan Goliat, dia tidak takut. Dia berkata saya datang bukan dengan pedang atau lembing, tetapi saya datang bersama dengan Tuhan Allah barisan tentara orang Israel. Goliat menertawakan dan berkata apakah aku dianggap anjing? Tapi Daud penuh percaya karena Tuhan menyertai. Kita harus percaya Tuhan menyertai dan beserta kita. Lalu Daud mengambil 5 batu licin ke dalam kantong. Dia keluarkan salah satunya dan umbannya dan mulai memutar umban itu dengan tuntunan Tuhan, jatuh tepat di dahi Goliat. Batu yang licin terjadi karena terendam air dan lama kena derus arus sungai. Batu yang tidak terendam akan tetap kasar dan ada siku-sikunya. Yesaya 28:16 berkata bahwa ada 1 batu penjuru yang mahal harganya yang teruji, namanya Yesus Kristus. Dalam hidup kita ada Yesus sebagai batu yang teruji. Daud mengambil 5 buah tetapi dia baru memakai 1, masih ada sisa 4. Firman Tuhan menceritakan di 2 Samuel 20:16-20 bahwa Goliat masih mempunyai 4 raksasa lain, tetapi seluruhnya dihancurkan oleh keempat sisa batu itu. Batu itu sudah ada dalam hidup kita. Goncangan, Goliat, atau raksasa boleh terjadi, mungkin raksasa itu begitu besar dalam usaha atau keluarga kita, tetapi percayalah Yesus bersama kita. Kita sebagai umban akan keluar sebagai pemenang.
Hari yang terbaik
Kalau kita percaya hari ini adalah harinya Tuhan, berarti hari ini adalah hari yang terbaik. Kalau hari ini yang terbaik, besok juga adalah harinya Tuhan, hari yang terbaik. Jadi setiap hari adalah harinya Tuhan, hari ini lebih baik dari kemarin dan esok lusa lebih baik dari hari ini. Dunia boleh makin mundur tetapi anak-anak Tuhan akan makin mujur di dalam Tuhan Yesus. Jangan gentar, jangan takut, jangan tawar hati, berjalan terus dalam kemenangan demi kemenangan, karena kita dianugerahkan roh keberanian dan kekuatan. Hagai 2:7-9 berkata bahwa justru pada waktu goncangan terjadi, orang-orang yang tidak mengenal Tuhan merasa kalut, putus asa, dan tidak ada pengharapan. Tetapi untuk anak-anak Tuhan justru kesempatan ini adalah titik balik meraih berkat-berkat Tuhan dan menuai beribu-ribu laksa. Jadikan hari ini menjadi satu hari kebangkitan bagi kita semua, bukan terpuruk dengan goncangan ekonomi dan masalah, tetapi kita melihat Yesus lebih besar dari segala-galanya dan kita terus berjalan bersama dengan Dia. Roma 11:25 "Sebab, saudara-saudara, supaya kamu jangan menganggap dirimu pandai, aku mau agar kamu mengetahui rahasia ini: Sebagian dari Israel telah menjadi tegar sampai jumlah yang penuh dari bangsa-bangsa lain telah masuk."
Masih ada kesempatan untuk kita, keluarga kita, dan bangsa-bangsa bertobat. Jika sudah cukup jumlah bangsa-bangsa yang masuk dan bangsa Israel sudah mulai percaya Yesus, maka kesempatan sudah tertutup.
Pranala luar
- Sermon "Masih Ada Harapan" di situs web GBI Danau Bogor Raya