Khotbah: 20110213-0600/SR: Perbedaan antara revisi

Dari GBI Danau Bogor Raya
Lompat ke: navigasi, cari
k (Penggantian teks - "| ringkasan =" menjadi "| summary=")
k (Penggantian teks - "| name= Sutadi Rusli↵" menjadi "| name= Sutadi Rusli | type= pesangembala ")
Baris 7: Baris 7:
  | completename= Pdt Sutadi Rusli
  | completename= Pdt Sutadi Rusli
  | name= Sutadi Rusli
  | name= Sutadi Rusli
| type= pesangembala
  | type= Pesan Gembala
  | type= Pesan Gembala
  | event= Ibadah Raya
  | event= Ibadah Raya

Revisi per 6 September 2024 07.13

Shalom, Saudara yang dikasihi Tuhan. Saya percaya setiap pribadi diberkati dan bersukacita dalam nama Tuhan Yesus Kristus.

Matius 24:37-39, "Sebab sebagaimana halnya pada zaman Nuh, demikian pula halnya kelak pada kedatangan Anak Manusia. Sebab sebagaimana mereka pada zaman sebelum air bah itu makan dan minum, kawin dan mengawinkan, sampai kepada hari Nuh masuk ke dalam bahtera, dan mereka tidak tahu akan sesuatu, sebelum air bah itu datang dan melenyapkan mereka semua, demikian pulalah halnya kelak pada kedatangan Anak Manusia.

Kemarin di gedung Sentul International Convention Center, kami mulai mengadakan drama musikal Bahtera Nuh. Saya mendorong Saudara semua untuk melihat drama musikal ini, karena ada pesan-pesan Tuhan yang berharga untuk kita semua.

Kalau kami boleh merenungkan kebaikan-Mu, tidak pernah kami berhenti mengucapkan syukur, Tuhan. Engkau mengasihi setiap pribadi lepas pribadi, terima kasih Bapa untuk apa yang sudah Engkau kerjakan dalam kehidupan kami. Kami tahu Engkau adalah kota benteng kami, tempat perlindungan dan kekuatan, sebagai penolong dalam kesesakan sangat terbukti.

Sebab itu kita tidak akan takut, sekalipun bumi berubah, sekalipun gunung-gunung goncang di dalam laut; sekalipun ribut dan berbuih airnya, sekalipun gunung-gunung goyang oleh geloranya. Kota Allah, kediaman Yang Mahatinggi, disukakan oleh aliran-aliran sebuah sungai. (Mazmur 46:3-5)

Terima kasih Bapa, Engkau terus mengalir dalam hidup kami, dan biarlah melalui kehidupan kami, kami juga mengalirkan kasih-Mu yang berkelimpahan dalam hidup kami. Terima kasih Engkau ada di tengah-tengah kami, berkati ibadah kami, Tuhan tolong untuk kami boleh mempersiapkan kami menerima taburan Firman-Mu yang kudus.

Dalam nama Tuhan Yesus Kristus. Amin.

Shalom, Saudara yang dikasihi Tuhan. Saya percaya setiap pribadi diberkati dan bersukacita dalam nama Tuhan Yesus Kristus.

Matius 24:37-39, "Sebab sebagaimana halnya pada zaman Nuh, demikian pula halnya kelak pada kedatangan Anak Manusia. Sebab sebagaimana mereka pada zaman sebelum air bah itu makan dan minum, kawin dan mengawinkan, sampai kepada hari Nuh masuk ke dalam bahtera, dan mereka tidak tahu akan sesuatu, sebelum air bah itu datang dan melenyapkan mereka semua, demikian pulalah halnya kelak pada kedatangan Anak Manusia.

Kemarin di gedung Sentul International Convention Center, kami mulai mengadakan drama musikal Bahtera Nuh. Saya mendorong Saudara semua untuk melihat drama musikal ini, karena ada pesan-pesan Tuhan yang berharga untuk kita semua.

Mengapa kita mengadakan dengan tema Bahtera Nuh? Firman Tuhan di atas katakan, Yesus akan datang segera. Melalui drama musikal ini sebetulnya kita diingatkan kembali oleh Tuhan bahwa Dia datang segera. Saya menangkap satu kata kunci dari drama itu yang berkata, semua orang akan binasa kecuali yang masuk dalam bahtera. Untuk itu, pasti Saudara tidak mau binasa, Saudara harus ada dalam bahtera Tuhan!

Persiapkan diri masuk dalam Bahtera Tuhan!

Ada tiga pesan utama pada pagi hari ini:

#1 Keselamatan hanya ada dalam nama Tuhan Yesus Kristus

Ibrani 11:7, Karena iman, maka Nuh--dengan petunjuk Allah tentang sesuatu yang belum kelihatan--dengan taat mempersiapkan bahtera untuk menyelamatkan keluarganya; dan karena iman itu ia menghukum dunia, dan ia ditentukan untuk menerima kebenaran, sesuai dengan imannya.

Dalam ayat ini, ada tiga kali kata “iman” berulang-ulang. Artinya ada sesuatu yang penting dari kata “iman” ini! Tuhan katakan karena iman, maka Nuh dan seisi keluarganya diselamatkan!

Bahtera Nuh terdiri dari tiga lantai. Ini berbicara mengenai Allah Bapa, Allah Anak, dan Allah Roh Kudus. PIntunya hanya satu untuk masuk, dan ada di tingkat yang kedua, yaitu Allah Anak, Yesus Kristus namanya. Dalam Yohanes 10:9, Yesus katakan “Akulah pintu…” Ada pepatah katakan, banyak jalan menuju Roma. Tapi Tuhan katakan, hanya ada satu jalan untuk masuk ke dalam bahtera itu, di tingkat kedua, hanya melalui satu nama Yesus Kristus! Ini mungkin adalah pelajaran yang sederhana bagi Saudara, tapi Tuhan mau pagi ini kita diingatkan kembali!

Sudah cukup lama kita dengar dan baca, orang begitu mudah melepaskan iman Kekristenan mereka untuk pernikahan, untuk uang, untuk pekerjaan, untuk bermacam-macam motivasi untuk menjual hak sulung seharga semangkuk kacang merah! Jangan pernah Saudara jual hak kesulungan saudara.

Siapa pernah pergi ke rumah duka? Secara manusia tentu kita lebih enak pergi ke rumah pesta daripada ke rumah duka. Tapi Firman Tuhan katakan pergi ke rumah duka lebih baik dari pada pergi ke rumah pesta, … (Pengkhotbah 7:2)

Pada waktu kita datang ke rumah duka, sebenarnya Tuhan sedang mengingatkan kita. Waktu kita datang, kita salami keluarga yang ditinggalkan, kita berikan kekuatan, katakan “Tuhan memberikan kekuatan, penghiburan kepada Bapak/Ibu.” Kalau perlu, Saudara doakan agar Tuhan berkati dan memberikan damai sejahtera dan penghiburan. Kita berikan kekuatan untuk mereka. Setelah itu kita bisa melihat jenazah yang mungkin belum ditutup petinya. Saudara tidak usah lagi mendoakan orang yang sudah meninggal, karena yang sudah meninggal sudah tidak bisa apa-apa lagi. Di rumah duka, kita diingatkan Tuhan, sekali waktu kita juga akan mengalami seperti itu. Waktu saya duduk mendengarkan pendeta yang khotbah, saya diingatkan kembali sekali waktu kita akan mengalami. Dan kita orang percaya tahu kita sudah disediakan rumah oleh Bapa di sorga. Kita diingatkan untuk hidup sungguh-sungguh, lebih benar lagi, tetap menjaga iman percaya kita dalam nama Tuhan Yesus Kristus. Yang penting kita jangan pernah mundur, tetap pelihara kepercayaan kita.

Ibrani 11:7 katakan bahwa Nuh tidak sendiri. Dia menyelamatkan keluarganya! Saudara renungkan, apakah keluarga Saudara, pasangan hidup Saudara, anak-anak, cucu, menantu Saudara, apakah sudah percaya pada Tuhan Yesus? Lihat sekeliling Saudara. Tuhan mau Saudara seperti Nuh, ada 8 orang yang masuk dalam bahtera, istrinya, ketiga anaknya, dan menantunya, satu keluarga.

Saudara yang dikasihi Tuhan, Tuhan katakan kepada kita, Elia adalah manusia biasa, tapi waktu berdoa pada Tuhan jangan turun hujan, benar-benar hujan tidak turun. Tapi saat dia berdoa juga, maka hujan pun turun. Hujan ini supaya membuat orang Israel bertobat. Elia hanyalah orang biasa yang berdoa! Artinya, Tuhan menjawab doa Elia, karena Elia berdoa untuk pertobatan bangsa Israel!

Dengarkan baik, saat setiap Saudara berdoa untuk keluarga Saudara, maka Tuhan pasti jawab doa Saudara. Jangan pernah Saudara tidak berdoa untuk keluarga Saudara! Untuk setiap jiwa dalam keluarga Saudara, Saudara harus berdoa, Tuhan pasti mendengar doa Saudara! Jiwa adalah harta yang paling mahal untuk Tuhan. Dia rindu setiap jiwa masuk ke dalam bahtera-Nya.

Yohanes 10:9, Akulah pintu; barangsiapa masuk melalui Aku, ia akan selamat dan ia akan masuk dan keluar dan menemukan padang rumput.

Saudara sudah masuk dalam hadirat Tuhan, tapi kadang kita suka lupa, sudah ada di dalam dan menikmati hadirat Tuhan, menikmati mendengarkan Firman Tuhan, dan dia tidak mau lagi keluar, tidak mau lagi membagikan berkat yang sudah kita terima. Kita berkumpul hanya untuk kita sendiri, yang penting sendiri saja. Kalau cuma menerima saja, maka Saudara akan jadi seperti Laut Mati! Di Laut Mati, kuman sekalipun tidak bisa hidup. Saudara akan mati rohani. Mari kita jadi orang-orang yang bergairah, kita sudah menerima kebenaran Firman Tuhan, pengurapan Tuhan, sukacita Tuhan, kekuatan baru dari Tuhan. Saudara harus keluar untuk membagikan sukacita Saudara kepada banyak orang. Bahkan Firman Tuhan, Saudara bagikan! Ingatkan kepada mereka, “Yesus akan datang segera”!

Saudara, iman daripada Nuh-lah yang menyelamatkan seisi keluarganya. Pesan Tuhan paling pertama pagi hari ini, Saudara jangan pernah tinggalkan atau buang iman percaya kita yang dikaruniakan Tuhan Yesus.

Ibrani 11:7 dikatakan karena iman Nuh yang menyelamatkan keluarga ini, ia menghukum dunia, ini kata-katanya kurang pas, pengertiannya bukan menghukum dunia, tapi karena iman, maka Nuh memisahkan hidupnya dari dunia.

Dalam Drama Musikal Bahtera Nuh, ada satu bagian di mana Nuh datang ke orang-orang yang sedang berpesta. Nuh digoda sedemikian rupa, tapi dia dan anak-anaknya sama sekali tidak tertarik dengan godaan dunia. Firman Tuhan katakan, janganlah kamu serupa dengan dunia ini. Serupa saja tidak boleh, apalagi sampai pacaran! Terang dan gelap tidak bisa jadi satu. Kalau Saudara pacaran, jangan sampai pacar Saudara ini adalah orang yang belum percaya Yesus. Tidak bisa! Terang dan gelap tidak bisa jadi satu. Sebagai orang percaya, pasangan hidup Saudara harus juga orang percaya dalam nama Yesus Kristus. Itu sudah harga mati.

Jangan sampai ada yang bilang begini, “Om Pendeta, gampang Pak. Saya ini orang percaya, pacar saya belum kenal Yesus, nanti saya yang bawa dia ke gereja untuk jadi orang percaya dalam nama Yesus.” Saya katakan, belum tentu! Kebanyakan yang terjadi malah kebalikannya.

Sebuah ilustrasi. Ada satu pendeta, seorang jemaatnya anak gadis mau pacaran sama orang non-Kristen. Anak gadis ini ngotot mau pacaran sama orang itu, “Om saya tetap mau pacaran sama dia, saya mah percaya nanti pacar saya bisa ikut saya.” Si Pendeta lalu menyuruh anak itu naik ke atas sebuah meja lalu disuruh mengulurkan tangan dan menarik si Pendeta yang gemuk itu ke atas. Karena begitu berat, tentu si anak gadis itu tidak bisa menarik Om Pendeta itu. Kemudian, si Pendeta bilang, “Kamu siap-siap saya tarik!” Sekali tarik, anak gadis itu pun jatuh ke bawah!

Ini gambarannya! Kita sudah ada di atas, kita berusaha menarik orang itu, tapi tidak bisa. Bahkan dunia itu begitu kuat menarik sehingga kita malah bisa jatuh ke bawah. Sebagai orang percaya, jaga iman Saudara, jangan sampai mundur dalam nama Tuhan Yesus Kristus.

Nuh membangun bahtera bersama keluarganya selama 120 tahun, rentang waktu yang begitu lama. Selama membuat itu, Nuh berdialog dengan tetangga-tetangganya, tapi mereka jauh lebih banyak yang mau mengikuti dunia ketimbang Nuh. Nuh sudah beritahu, sudah menginjil, tapi mereka bilang mereka tidak tahu apa-apa, mereka tidak mau ikut.

Ini sebuah pesan bagi kita, Saudara sudah datang ke rumah Tuhan, Saudara sudah beribadah, sudah baca Firman Tuhan, sudah dengar Firman Tuhan, sudah baca Alkitab rutin, mungkin juga ditambah membaca renungan. Jangan sampai Saudara katakan, “Saya tidak tahu!” Saudara tidak bisa bohongi Tuhan, kita harus persiapkan diri kita kalau Firman Tuhan sudah ingatkan kita, “Yesus akan datang segera.” Jangan pernah katakan tidak pernah dengar bahwa Tuhan akan datang segera, tapi kita harus persiapkan diri kita untuk masuk dalam bahtera-Nya Tuhan.

#2 Pengharapan hanya kepada Tuhan Yesus Kristus

Waktu Nuh membangun bahtera itu, Tuhan menyuruh membuat hanya ada satu pintu di lantai kedua. Tidak ada jendela, di dalam begitu gelap. Hanya ada pintu bukaan ke atas, dan semuanya tertutup. Saya tidak terbayangkan di dalam kapal itu, begitu gelap dan baunya luar biasa. Apalagi yang namanya unta, itu baunya luar biasa. Kami di SICC harus membeli banyak semprotan pewangi ruangan. Unta dan karpetnya disemprot terus, karena kalau dia lewat, baunya begitu luar biasa. Saya heran, dimandikan setiap hari juga tetap saja begitu baunya.

Di dalam bahtera, Nuh sudah tidak tahu mana yang utara-selatan-barat-timur. Karena kapal itu bukan kapal untuk berlayar tapi hanya untuk mengapung saja, dan bisa terbawa berputar ke mana saja. Pintu bahtera hanya ada satu ke atas. Mungkin kita mengalami seperti Nuh, seperti saya juga dulu alami, pintu sepertinya tertutup. Kalau pintu di sekitar Saudara sudah ditutup oleh Tuhan, tidak ada jalan pertolongan apa pun juga, tapi tetap selalu ada satu pintu ke atas, pengharapan kita hanya kepada Tuhan Yesus Kristus!

Pergumulan apa pun juga yang Saudara alami hari ini, mungkin seperti yang saya alami, hanya menggunakan kekuatan saya, kepintaran saya, koneksi-koneksi saya, tapi semuanya gagal. Karena memang situasi dan kondisi itu Tuhan ciptakan supaya kita dibawa kepada satu posisi yaitu hanya ke satu-satunya jalan yang masih terbuka, yaitu jalan ke atas. Jangan ada yang putus asa! Jangan ada yang putus asa! Jangan ada yang putus pengharapan! Karena masih ada jalan kepada Tuhan Yesus Kristus. Ini yang Saudara harus tangkap. Memang rasanya mungkin arah Saudara sudah tidak tahu ke mana, sudah gelap semuanya. Saya tidak tahu apa yang Saudara alami pagi ini, mungkin sudah gelap, mungkin sudah tidak tahu lagi harus ke mana. Tapi dengar baik, masih ada satu jalan ke atas. Supaya kita tetap punya pengharapan, karena pengharapan kita tidak pernah mengecewakan kita.

Saudara yang dikasihi Tuhan, Nuh melihat ke atas, bisa berhubungan ke atas, ada sinar dari atas turun menerangi bagian dalam dari kapal yang gelap itu. Ada sinar kemuliaan Tuhan turun ke atas Saudara sebagai orang-orang percaya.

#3 Membangun dalam ketaatan

Nuh membangun bahtera selama 120 tahun. Orang-orang sekitarnya mengejek dia. Tapi Nuh bersama istri, anak, dan menantunya tetap bekerja. Saudara bayangkan, kapal itu diperkirakan 25.000 ton besarnya. Panjangnya 135 meter, dengan lebar 22,5 meter, dan tinggi 13,5 meter. Bahtera ini terdiri dari 3 bagian, dan waktu dibangun satu persatu, Nuh diejek, tapi dia tetap taat dan tetap terus mengundang orang-orang masuk ke dalamnya.

Saudara sedang membangun terus bahtera rohani, terus bangun bahtera rohani Saudara. Orang-orang di sekitar kita mengejek macam-macam, ngapain ke gereja, ngapain persepuluhan, persembahan, ngapain doa puasa, ngapain doa pagi? Saudara, tetap taat! Ejekan itu akan makin besar, orang akan mengajak masuk dalam dunia lebih kuat lagi. Tapi biarlah kita dipisahkan oleh Tuhan, karena hari-hari ini sedang akan terjadi pemisahan antara orang-orang yang percaya dan yang bukan.

Titanic dibangun oleh para profesional, dan ketika diluncurkan ada ribuan orang ada di dalamnya. Tapi dalam perjalanan, mereka menabrak gunung es dan tenggelam. Bahtera Nuh dibangun oleh orang-orang amatir, sangat sederhana, tapi taat. Waktu kita bangun dalam ketaatan, mungkin Saudara adalah orang yang sederhana, bukan orang pintar, lugu. Tapi waktu kita bangun dalam ketaatan maka Tuhan akan luputkan Saudara dan saya. Angka 300 hasta berbicara mengenai angka keluputan.

Pada waktunya, Nuh ajak keluarga dan binatang-binatang itu satu persatu masuk, lalu pintu ditutup oleh Tuhan sendiri. Waktu itu hujan mulai turun, dan dari bawah, mata air membual. Orang-orang yang tidak masuk ke dalam kapal mungkin ketok-ketok kapal itu, berteriak pada Nuh minta dibukakan pintu. Mereka mau ikut masuk. Tapi jendela sama sekali tidak ada, dengan satu maksud, Nuh tidak perlu lagi mendengar semua orang itu. Orang-orang itu baru sadar kalau apa yang dikatakan Nuh itu benar adanya. Tapi Nuh tidak mampu untuk membuka pintu itu lagi, karena Tuhan sendirilah yang menutup pintu itu sendiri.

Tuhan katakan, jangan sampai kita ketinggalan. Persiapkan diri kita untuk kita masuk. Jangan sampai terlambat, tapi biarlah tepat waktunya waktu Tuhan datang, kita semua diangkat dan bertemu Tuhan Yesus Kristus.

Penutup

Ada banyak pelajaran berharga dari drama musikal Bahtera Nuh ini. Persiapkan diri Saudara, supaya kita semua masuk dalam Bahtera yang Tuhan sudah sediakan bagi kita, bukan untuk kita sendiri, tapi bersama-sama keluarga kita.

Saya baru baca sebuah wawancara dalam Christianity Magazine Today, dengan seorang hamba Tuhan kaliber dunia yaitu Billy Graham yang sudah berumur 90 tahun. Ditanya oleh pewawancara, Bapak Billy Graham adalah hamba Tuhan era saat ini. Apa yang Bapak lakukan seandainya diberikan kesempatan lagi untuk mengulang kembali, apa yang Tuhan sudah berikan pada Bapak? Dijawabnya, dan saya garis bawahi, “Saya akan memberikan waktu lebih banyak untuk keluarga saya.” Itu pesan dari Billy Graham, Saudara yang dikasihi Tuhan, dan ini juga menjadi pesan bagi kita, jangan ada keluarga kita yang ketinggalan, tapi biarlah semua masuk bersama-sama dalam bahtera Tuhan Yesus Kristus.

Kuberharap kepada-Mu
Kau perlindungan dan kekuatanku
Kuberdoa kepada-Mu
Kau tanduk keselamatanku

Kaulah Tuhanku, Kaulah Rajaku
Kaulah benteng dan perisaiku
Hatiku rindu menyenangkan-Mu
Kusembah sujud kepada-Mu

Terima kasih Tuhan untuk pesan-pesan-Mu pagi hari ini kepada kami, setiap pribadi bahkan setiap keluarga. Terima kasih Bapa, kami mau mempersiapkan diri kami lebih lagi karena hari penghukuman itu segera datang dan biarlah kami adalah orang-orang yang sudah dipersiapkan dalam bahtera rohani, yang sudah kami bangun hari-hari ini dalam ketaatan kepada-Mu.

Mampukan kami, Tuhan, terima kasih untuk kekuatan iman yang Engkau berikan bagi kami sehingga kami dan seisi keluarga kami boleh menjadi orang-orang yang percaya. Kami mau berdoa terus bagi keluarga-keluarga kami yang belum percaya kepada Tuhan Yesus Kristus, dan kami tahu doa kami pasti Engkau jawab.

Kami bersyukur hanya ada satu jalan yaitu Tuhan Yesus Kristus, hanya ada satu pertolongan yaitu hanya kepada Engkau. Kami mau mengandalkan Engkau, kami bersyukur, meteraikan Firman-Mu menjadi loh dalam hidup kami.

Amin.

Pembangunan gereja

Saya mau cerita sedikit mengenai tanah yang ada, sehingga setiap perkembangan pembangunan gereja di tempat Ini terinformasi dengan baik kepada setiap pribadi. Semua tentu rindu kita memiliki gedung sendiri di tempat ini.

Saudara yang dikasihi Tuhan, dalam perjalanan satu bulan yang lalu, kita terus berdoa dan mulai melangkah. Pada 2-3 minggu lampau saya bertemu dengan Direksi dari PT Sejahtera Eka yaitu pemilik daripada tanah ini dan pemilik daripada daerah Danau Bogor Raya. Rupanya selama 2 tahun sejak 2008, tidak ada kejelasan mengenai Direksi dari PT Sejahtera Eka. Mereka adalah perwakilan dari Departemen Keuangan sehingga tanah ini adalah milik negara.

Kami berbicang-bincang dan mereka katakan, “Tentu kami akan ajukan kepada pimpinan kami untuk tanah ini dibeli. Tapi perlu Pak Rusli ketahui bahwa tidaklah mudah untuk memiliki aset yang dikuasai oleh negara. Sesuatu proses yang lama.” Waktu saya dengar ini, sepertinya sesuatu yang sulit dan tidak memungkinkan, tapi kita percaya kondisi yang tidak mungkin bagi manusia itu sangat mungkin bagi Tuhan! Tuhan melakukan banyak perkara yang ajaib pada hari-hari ke depan.

Membangun gereja itu sangat berbeda dengan membangun usaha, ruko, atau gedung yang besar, tetapi membangun gereja memerlukan unsur mujizat. Dan biarlah mujizat Tuhan pasti akan kita lihat.

Kurang lebih satu bulan lampau, saya juga sudah bertemu dengan pemilik dari tanah ±4200m2 yang ada di sebelah. Pada 30 Oktober 2010 dalam 9 Weeks of Breakthroughs, saya minta peneguhan dari Tuhan bahwa kalau memang tanah ini boleh dibeli. Dulu pemilik tanah tersebut sudah menutup jalan untuk kami boleh membeli dan mengatakan bahwa tanah itu tidak akan pernah dijual. Saya minta peneguhan dari Tuhan, bahwa kalau memang tanah itu boleh dibeli, agar yang bersangkutan sendirilah yang datang menawarkan kepada kami. Dan ternyata benar-benar pertengahan November 2010 yang lalu, pemilik tanah tersebut datang kepada Kepala Sekolah di sini, dan menawarkan kembali tanah itu untuk dijual kepada sekolah.

Satu bulan lalu saya bertemu dengan pemilik tanah tersebut, dan dikatakannya, “Benar Pak, saya hanya mau jual kepada Bapak saja.” Dia mau menjual senilai 1,5 juta rupiah per meter persegi dan sudah tidak bisa kurang lagi. Keluarga besarnya yang tadinya tidak mau menjual, tapi kali ini mereka sudah mau menjual khusus kepada kita.

Karena akses ke tanah tersebut memerlukan izin dari developer di tempat ini, kami menyampaikan dan mereka katakan untuk mengajukan melalui surat. Kita terus bawa dalam doa, saya percaya tahun 2011 ini ada berkat pertolongan Tuhan yang lebih besar lagi, kita pasti memiliki gedung gereja sendiri. Saya sudah undang arsitek dan saya sudah suruh gambar terlebih dahulu, karena Tuhan pasti memberikan buat kita dalam nama Tuhan Yesus Kristus.

Perkembangan ke depan akan saya informasikan lagi. Kita akan melihat, pasti Tuhan menolong kita. Amin.