Article: 20240709/CLW: Perbedaan antara revisi
(Baru) |
k (upd) |
||
Baris 18: | Baris 18: | ||
}} | }} | ||
{{blockquote/Ayat | {{blockquote/Ayat | ||
| '''''Dan kepada beberapa orang yang menganggap dirinya benar dan memandang rendah semua orang lain, Yesus mengatakan perumpaman ini : | | '''''Dan kepada beberapa orang yang menganggap dirinya benar dan memandang rendah semua orang lain, Yesus mengatakan perumpaman ini: ...''''' | ||
|{{sabdaweb2v|Lukas 18:9-14}} | |{{sabdaweb2v|Lukas 18:9-14}} | ||
}} | }} | ||
Baris 51: | Baris 51: | ||
# Apa yang dapat kita pelajari dari perbandingan antara orang Farisi dan pemungut cukai dalam konteks peribadatan mereka? | # Apa yang dapat kita pelajari dari perbandingan antara orang Farisi dan pemungut cukai dalam konteks peribadatan mereka? | ||
Tuhan Yesus | Tuhan Yesus memberkati. | ||
== Jadwal == | == Jadwal == |
Revisi terkini sejak 2 Juli 2024 03.35
Materi COOL Wanita | |
---|---|
Tanggal | Selasa, 09 Juli 2024 |
Penulis | Departemen COOL |
Unduh | Google Drive |
| |
|
Kristus mengajarkan nilai kesederhanaan dan kerendahan hati dalam hubungan dengan Allah.
Dan kepada beberapa orang yang menganggap dirinya benar dan memandang rendah semua orang lain, Yesus mengatakan perumpaman ini: ...
Pendahuluan
Wanita Allah, perumpamaan yang diajarkan oleh Yesus Kristus mengenai orang Farisi dan pemungut cukai menyampaikan pesan penting tentang kesombongan dan rendah hati dalam beribadah. Dalam konteks ini, Kristus menyoroti perilaku kedua kelompok tersebut ketika berdoa di bait Allah. Melalui perumpamaan ini, Kristus mengajarkan nilai kesederhanaan dan kerendahan hati dalam hubungan dengan Allah.
Isi
Mari kita merenungkan perumpamaan perkataan Tuhan Yesus ini
- Makna perumpamaan
- Karakteristik orang yang dikecam
- Penggambaran kedua orang dalam perumpamaan
- Tujuan perjalanan ke bait Allah
Perumpamaan ini mengecam kesombongan dan merendahkan hati dalam ibadah, menyoroti perilaku mereka yang merasa benar dan menganggap rendah orang lain.
Mereka yang memandang tinggi diri sendiri, menganggap diri paling suci, dan berharap imbalan dari Allah atas kebaikan mereka.
Dua orang melakukan ibadah pribadi di Bait Allah, menunjukkan perbedaan sikap antara orang Farisi yang angkuh dan pemungut cukai yang rendah hati.
Meskipun keduanya pergi ke Bait Allah untuk berdoa, tujuan mereka berbeda; orang Farisi dengan kesombongannya, sementara pemungut cukai dengan kerendahan hatinya.
Penutup
Wanita Allah, perumpamaan ini menyoroti bahaya kesombongan dan merendahkan hati dalam ibadah. Kristus mengecam sikap memandang tinggi diri dan menghina orang lain. Melalui dua orang yang berdoa, dia mengajarkan pentingnya kerendahan hati dan kesungguhan dalam penyembahan. Pesan ini relevan dalam kehidupan sehari-hari, mengingatkan kita untuk datang kepada Allah dengan rendah hati dan kejujuran, tanpa membandingkan diri dengan sesama, melainkan dengan standar-Nya yang mulia.
Pertanyaan bagi renungan pribadi atau diskusi kelompok
- Bagaimana perumpamaan ini mencerminkan bahaya kesombongan dan merendahkan hati dalam ibadah?
- Mengapa Kristus mengecam sikap memandang tinggi diri dan menghina orang lain?
- Apa yang dapat kita pelajari dari perbandingan antara orang Farisi dan pemungut cukai dalam konteks peribadatan mereka?
Tuhan Yesus memberkati.
Jadwal
- 02 Juli: Materi COOL: Kristus memuji janda yang miskin
- 09 Juli: Materi COOL: Orang farisi dan pemungut cukai
- 16 Juli: Menara Doa Wanita (MDW)
- 23 Juli: Ibadah Wanita Bethel Indonesia (Ibadah WBI)
- 30 Juli: Materi COOL: Allah kita adalah Allah yang bertanggung jawab