Khotbah: 20240513-2000/RTS: Perbedaan antara revisi

Dari GBI Danau Bogor Raya
Lompat ke: navigasi, cari
k (upd)
k (upd)
Baris 11: Baris 11:
| church= GBI Danau Bogor Raya
| church= GBI Danau Bogor Raya
| city= Bogor
| city= Bogor
| illustration16x9= Flyer Keep The Fire Burning (2024).jpg
| illustration16x9= Flyer Keep The Fire Burning VB (2024).jpg
| illustrationA5=
| illustrationA5=
| illustration1x1=
| illustration1x1=

Revisi per 15 Mei 2024 08.05

Pada suatu hari ketika Ia makan bersama-sama dengan mereka, Ia melarang mereka meninggalkan Yerusalem, dan menyuruh mereka tinggal di situ menantikan janji Bapa.

Shalom Bapak/Ibu baik yang di onsite/online, hari ini adalah hari keempat kita berdoa untuk 10 hari menantikan Pentakosta. Kita percaya, di hari Sabtu yang akan datang, akan ada satu lawatan Tuhan yang begitu luar biasa, sehingga Dia mengubahkan, menggairahkan, membakar roh kita, bahkan mengubahkan gereja kita sehingga gereja kita sungguh-sungguh dapat melakukan Amanat Agung, memberitakan Injil ke seluruh bumi. Haleluya!

Kisah 1:4-5,

Pada suatu hari ketika Ia makan bersama-sama dengan mereka, Ia melarang mereka meninggalkan Yerusalem, dan menyuruh mereka tinggal di situ menantikan janji Bapa, yang-demikian kata-Nya-"telah kamu dengar dari pada-Ku. Sebab Yohanes membaptis dengan air, tetapi tidak lama lagi kamu akan dibaptis dengan Roh Kudus."

Apa yang kita baca barusan adalah sesuatu yang Tuhan janjikan kepada murid-murid-Nya pada waktu itu. Kalau kita baca, dalam Alkitab ada begitu banyak janji Tuhan. Itu sebabnya Alkitab disebut Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru. Ada begitu banyak janji Tuhan kepada umat-Nya, kepada Saudara dan saya.

Ada satu janji yang perlu kita garis bawahi, menurut saya ini janji yang bukan biasa-biasa saja. Bukan sekedar diberkati, dijaga, dilindungi, tapi janji bahwa Dia memberikan Roh Kudus kepada umat-Nya, Saudara dan saya.

Roh Kudus adalah pribadi ketiga dari Allah. Dan bagaimana bisa Roh Kudus diberikan kepada kita. Dunia tidak mengenal Dia, tapi kita mengenal Dia, dan Dia tinggal bersama-sama dengan kita. Betapa bahagianya kita sebagai orang percaya, tubuh kita didiami oleh Allah sendiri, sebagai Bait Allah. Janji itu bukan satu janji yang tiba-tiba, tapi Tuhan sudah mulai memberikan janji-Nya kepada para Nabi, seperti dalam Yesaya 44:3,

Sebab Aku akan mencurahkan air ke atas tanah yang haus, dan hujan lebat ke atas tempat yang kering. Aku akan mencurahkan Roh-Ku ke atas keturunanmu, dan berkat-Ku ke atas anak cucumu.

Ini terjadi lebih dari 400 tahun sebelum pentakosta. Allah sudah memberikan janji-Nya, Dia sudah merencanakan agar kita dipenuhi Roh Kudus. Memahami dan mengalami kepenuhan Roh Kudus itu sangat penting. Ini menentukan kualitas iman kita, ini menentukan seperti apa kita menjadi Hamba-Hamba Tuhan.

Kalau kita lihat Alkitab, saya suka merenungkan bagaimana seorang murid Tuhan, Petrus, ketika itu ikut Tuhan siang malam, berjalan dengan Tuhan, mendengarkan pengajaran Tuhan, menyaksikan apa yang Tuhan lakukan, mujizat, perkara-perkara ajaib. Tuhan katakan satu kali, waktu-Ku tinggal sebentar lagi, tua-tua akan tangkap Aku, dan Aku akan dibunuh.

Apa kata Petrus? Petrus bilang, itu sama sekali ngga boleh terjadi! Kalau bahasa saya kira-kira begini, hadapi dulu Petrus, langkahi mayat Petrus dulu baru bisa berurusan dengan Guru!

Tapi ketika di hadapan Imam Besar Kayafas, seorang perempuan bertanya, bukankah kamu teman orang itu? Petrus jawab, aku tidak kenal. Sebelum ayam berkokok, 3 kali dia menyangkal! Ini saya katakan, seorang yang mengikut Yesus dengan kekuatannya sendiri. Tapi lihat, ketika Petrus bersama murid-murid 120 orang mengalami Pentakosta, apa yang terjadi? Dia menjadi seorang yang berubah. Dia punya keberanian yang luar biasa. Saya mau katakan, kita juga harus alami perubahan ketika kita dipenuhi Roh Kudus! Amin!

Janji Bapa

Allah kalau berjanji, Dia pasti menggenapinya. Pada waktu itu, terjadi penggenapan:

Ketika tiba hari Pentakosta, semua orang percaya berkumpul di satu tempat.
Tiba-tiba turunlah dari langit suatu bunyi seperti tiupan angin keras yang memenuhi seluruh rumah, di mana mereka duduk; dan tampaklah kepada mereka lidah-lidah seperti nyala api yang bertebaran dan hinggap pada mereka masing-masing.
Maka penuhlah mereka dengan Roh Kudus, lalu mereka mulai berkata-kata dalam bahasa-bahasa lain, seperti yang diberikan oleh Roh itu kepada mereka untuk mengatakannya. (Kisah 2:1-4)

Dikatakan tadi, murid-murid disuruh menantikan janji Bapa dengan tekun, sehati, berdoa bersama-sama memuji Allah. Pak Niko sering katakan, tiba-tiba ketika mereka memuji menyembah, ada seperti lidah-lidah api di atas mereka, dan ada suara angin, artinya mereka sedang dipenuhi, dibaptis Roh Kudus dan mulai dengan tanda awal berbahasa-bahasa yang baru.

Betapa pentingnya kita mengalami yang namanya pengalaman ini. Saya tidak tahu Bapak/Ibu, tapi saya mengalaminya di tahun 1992 di Cibubur. Pengalaman itu kemudian mengubah jalan hidup saya. Ternyata ada satu pribadi yang oh seperti ini. Saya tahu ada pribadi Roh Kudus, tapi sebelumnya saya tidak mengalaminya. Setelah mengalami, ada satu hal yang berbeda dalam hidup saya. Iman kita, semangat kita, gairah kita semakin berbeda mengikut Tuhan. Itu sebabnya, bukan karena gagah kita, tapi oleh Roh Kudus!

Itu memampukan kita melakukan hal-hal yang Tuhan perintahkan. Jadi orang Kristen itu mudah. Kita baptis, kita punya sertifikat, lapor ke gereja Cabang, dan kita distempel jadi orang Kristen. Di KTP, Agamanya Kristen. Tapi yang saya maksudkan bukan itu. Menjadi orang Kristen itu mudah, tapi menjadi orang Kristen sejati itu tidak mudah, karena kita ada di tempat yang "tidak mendukung" kita, saat kita menjadi orang Kristen yang sesungguhnya. Tuhan bilang, dunia akan membenci kamu, bukan karena kamu, tapi karena Aku.

Kita di mana-mana tanpa alasan, kita sering ditolak, dibenci dunia. Kalau dunia ini menerima Saudara, membahagiakan Saudara, mendukung Saudara sepenuhnya, jangan-jangan Saudara bukan pengikut Kristus.

Saudara, jadi orang Kristen itu susah. Kenapa? Karena Alkitab katakan, jika ada yang tampar pipi kirimu, kasih pipi kananmu. Jangan balas kejahatan dengan kejahatan. Kasihilah musuhmu, berdoalah bagi orang yang menganiaya kamu. Mudah apa susah? Susah! Kita ngga bisa lakukan. Tapi saya mau katakan, kalau Saudara dan saya dipenuhi Roh Kudus, tidak ada yang tidak mungkin! Amin!

Kenapa Tuhan mencurahkan Roh Kudus-Nya?

Saudara yang dikasihi Tuhan, ketika Allah menggenapi janjinya, mencurahkan Roh Kudus kepada murid-murid, apa yang terjadi di Yerusalem setelah itu?

#1 Terjadi pertobatan jiwa-jiwa

Kenapa Tuhan curahkan Roh Kudus-Nya? Hal yang terjadi yang pertama adalah pertobatan jiwa-jiwa. Jadi ini tujuan utamanya, supaya terjadi pertobatan jiwa-jiwa. Seorang Petrus yang beberapa bulan sebelumnya menyangkali Tuhan. Tapi hari itu, ketika Roh Kudus memberikan kemampuan dari Surga, Petrus berkhotbah, Alkitab katakan ada 3000 orang yang dibaptis hari itu! Kenapa? Karena Yohanes 16:8 berkata,

Dan kalau Ia datang, Ia akan menginsafkan dunia akan dosa, kebenaran dan penghakiman;

Roh Kudus dicurahkan agar bekerja melalui kita, melalui kuasa-Nya, orang-orang yang tidak mengenal Tuhan sadar akan dosanya, kebenaran yang harus mereka raih, dan mereka sadar akan adanya penghakiman yang akan datang.

Kalau bisa memenangkan jiwa, jangan ada yang menyombongkan diri, kita adalah alat saja. Roh Kudus yang membuat orang bertobat. Roh Kudus dicurahkan supaya terjadi pertobatan jiwa-jiwa.

#2 Manifestasi kuasa Ilahi

Yang kedua, Roh Kudus dicurahkan supaya terjadi manifestasi kuasa Ilahi.

Kisah 3:6-7,

Tetapi Petrus berkata: "Emas dan perak tidak ada padaku, tetapi apa yang kupunyai, kuberikan kepadamu: Demi nama Yesus Kristus, orang Nazaret itu, berjalanlah!" Lalu ia memegang tangan kanan orang itu dan membantu dia berdiri. Seketika itu juga kuatlah kaki dan mata kaki orang itu.

Amin! Haleluya!

Roh Kudus dicurahkan supaya Roh Kudus menyatakan kemuliaan Allah melalui diri kita. Yesus katakan, lebih baik Aku pergi kepada Bapa, supaya Roh Kudus diberikan kepadamu. Kalau Yesus ngga naik, Roh Kudus ngga akan turun.

Itulah sebabnya Roh Kudus diberikan kepada kita, supaya kita Hamba-Hamba Tuhan oleh Roh Kudus bisa dipakai-Nya, dimanifestasikan kuasa Ilahi.

Bapak/Ibu lihat, bagaimana Petrus dengan wibawa Ilahi, orang lumpuh berjalan, bahkan di ayat-ayat berikutnya, bayangan Petrus saja bisa menyembuhkan orang sakit, apapun juga sakitnya. Itulah sebabnya saya katakan, kita perlu Roh Kudus, supaya dimanifestasikan kuasa Allah melalui diri kita, supaya orang memuliakan Tuhan. Amin!

Maka saya mau katakan, dalam hidup kita ini, kita harus mengalami kuasa Ilahi. Saya punya bahasa begini, kalau kita memang sungguh-sungguh berjalan dengan Tuhan, Roh Kudus, yang adalah supernatural, maka kehidupan kita ini diwarnai peristiwa-peristiwa supernatural. Itu logikanya. Kalau kita berjalan bersama Tuhan, maka hidup kita harusnya dipenuhi perkara-perkara ajaib. Tapi kalau kita tidak pernah mengalami mujizat sebagai orang Kristen, perlu direnungkan, di mana manifestasi-Nya? Di mana kuasa Allah itu?

Petrus, Yakobus, Yohanes, bahkan Paulus, oleh sapu tangannya saja, orang bisa sembuh. Itu sebabnya kita dalam kehidupan kita ini kita perlu menunjukkan kemuliaan Allah. Saya merindukan di semua gereja-gereja, di semua Hamba-Hamba Tuhan, harus ada unsur kuasa Ilahi termanifestasi dalam pelayanan kita. Amin! Kalau ngga, apa bedanya kita dengan yang lain. Itulah pentingnya dipenuhi Roh Kudus.

#3 Semangat memberitakan Injil

Ketika murid-murid dipenuhi Roh Kudus, tidak hanya berdiri dan menyanyi sendiri. Ada lagu, ku mau tetap di sini, menikmati bait-Mu. Dia ngga mau pergi-pergi, mau menikmati Roh Kudus aja di sini. Enak karena ada hadirat Tuhan. Bukan begitu Bapak/Ibu, justru sebaliknya kalau kita dipenuhi Roh Kudus, kita ngga betah diam. Roh itu harusnya mendorong kita untuk pergi. Karena Yesus berkata, pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku. Itu perintah Amanat Agung.

Sebab tidak mungkin bagi kami untuk tidak berkata-kata tentang apa yang telah kami lihat dan yang telah kami dengar." (Kisah 4:20)

Ngga mungkin kami diam, itu terlalu luar biasa, terlalu indah untuk didiamkan. Maka mereka memberitakan Injil itu dengan keberanian Ilahi.

Bahkan mereka berkata kepada para tua-tua, para imam-imam orang Yahudi, dan berani berkata:

Dan keselamatan tidak ada di dalam siapapun juga selain di dalam Dia, sebab di bawah kolong langit ini tidak ada nama lain yang diberikan kepada manusia yang olehnya kita dapat diselamatkan." (Kisah 4:12)

Bukankah kita hari ini ada dalam era, hari-hari terakhir? Artinya, salah satu indikator Tuhan datang adalah kita harus memberitakan Injil Kerajaan itu ke seluruh bumi, barulah tiba kesudahannya. Memberitakan Injil adalah tugas gereja. Dan hari-hari ini, tanggal 3-5 Juli nanti akan ada EveryONE. Di situlah akan digaungkan bahwa setiap orang harus mengalami perjumpaan yang autentik dengan Tuhan melalui kuasa dan hadirat Roh Kudus. Itu bisa terjadi kalau kita bergerak memberitakan Injil. Saksikan yang kita alami.

Saya sering bilang, memberitakan Injil itu kita ngga perlu bawa-bawa Alkitab. Kita menceritakan betapa baiknya Tuhan itu kepada kita, melewati masa-masa yang sulit. Bapak/Ibu, saya punya kesaksian singkat. Waktu saya masih bekerja sebagai Project Manager, saya punya driver. Kalau saya ke project itu dia bawa saya. Saya tidak pernah suruh dia jadi orang percaya, saya hanya ceritakan betapa baiknya Tuhan Yesus. Saya katakan dulu saya perokok berat, pemabuk, tapi semua itu saya tinggalkan. Oh, kok bisa ya Pak? Iya, karena saya mau bertobat. Jadi hanya begitu saja Bapak/Ibu.

Berapa lama kemudian, saya resign, Pak Rusli mengangkat saya jadi Pdp, saya khotbah, di Depok waktu itu saya kaget. Orang yang saya Injili itu ada di gereja. Dan ketika kita salaman, saya tanya, loh kamu kok ada di sini? Kan dulu Bapak yang cerita sama saya. Puji Tuhan Pak, istri saya yang orang lokal, ya orang seberang, sekarang pun sudah dibaptis. Saudara, ngga pernah saya suruh jadi orang Kristen, saya hanya cerita betapa Tuhan itu baik. Jadi sebetulnya tidak susah bersaksi.

Pada hari-hari ini, mungkin kita bertanya, bagaimana dengan keadaan saya? Hidup saya sekarang ini? Keluarga saya?

Dengar baik, sebelum Yesus naik ke Surga, Dia berkata, Aku pergi kepada Bapa, dan minta kepada-Nya seorang penolong yang lain, supaya Ia menyertai kamu selama-lamanya.

Kalau kita lihat bahasa aslinya, penolong itu parakletos, pribadi yang sama dengan yang mengutusnya. Untuk apa? Karena kita perlu ditolong. Mengapa kita perlu ditolong? Karena kita punya keterbatasan. Tenaga, kekuatan, kepintaran kita, kita punya keterbatasan, sementara jalan yang kita hadapi adalah jalan yang tidak mudah. Beban yang begitu berat. Sering kita tidak tahu jalan apa ke depannya. Di situlah kita perlu seorang penolong.

Kalau Dia ada pada kita, ngga usah takut. Dia adalah Allah yang setia, apapun yang terjadi, Dia katakan, Aku sekali-kali tidak akan membiarkan Engkau, dan sekali-kali tidak akan meninggalkan engkau.

Tahun 2006 saya diutus Pak Rusli ke Jonggol. Bapak/Ibu, sebagai Hamba Tuhan, jalan yang saya hadapi juga tidak mudah, berlika-liku. Tetapi yang membuat saya bertahan sampai hari ini menjadi seorang Hamba Tuhan, adalah karena saya selalu bergaul dengan Roh Kudus. Ada sebuah lagu favorit saya, lagu lama, mari kita nyanyikan bersama-sama:

Engkaulah Tuhanku besar kasih setia-Mu
Tak membiarkanku tak meninggalkanku
Sebagai seorang yatim piatu
Kau t'lah memberikan seorang penolong

Roh Kudus penuhi segenap hidupku
Roh Kudus urapi dengan minyak yang baru
Kurindu hadirat-Mu di sepanjang hidupku
Kuperlu pimpinan-Mu tuntunlah langkahku

Amin.

Lihat pula

Video