Ayo Saat Teduh/01/10: Perbedaan antara revisi

Dari GBI Danau Bogor Raya
Lompat ke: navigasi, cari
Leo (bicara | kontrib)
k baru
Leo (bicara | kontrib)
k Penggantian teks - "| judul =" menjadi "| title="
 
Baris 1: Baris 1:
{{unified info | templatetype=saatteduh
{{unified info | templatetype=saatteduh
   | image=
   | image=
   | judul = Hukum Taurat tidak berdaya untuk membenarkan
   | title= Hukum Taurat tidak berdaya untuk membenarkan
   | bulan = 01
   | bulan = 01
   | hari = 10
   | hari = 10

Revisi terkini sejak 2 Mei 2023 03.03

Kamu tahu, bahwa tidak seorangpun yang dibenarkan oleh karena melakukan hukum Taurat, tetapi hanya oleh karena iman dalam Kristus Yesus… Dan bahwa tidak ada orang yang dibenarkan di hadapan Allah karena melakukan hukum Taurat adalah jelas, karena: "Orang yang benar akan hidup oleh iman." (Galatia 2:16; 3:11)

Kebutuhan awal setiap manusia di hadapan Allah adalah untuk dibenarkan, yaitu di mana Allah sendiri menyatakan bahwa kita tidak bersalah, bahwa kita dinyatakan benar di hadapannya. Sepintas lalu, pembenaran adalah hal yang tidak mungkin terjadi. Allah itu kudus sedangkan manusia itu berdosa. “Demikianlah kami sekalian seperti seorang najis dan segala kesalehan kami seperti kain kotor” (Yesaya 65:6).

Konsekuensi dari dosa sangatlah fatal dan berlaku bagi semua manusia yang berdosa. “Karena semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah” (Roma 3:23). “Sebab upah dosa ialah maut” (Roma 6:23). Satu-satunya hukuman yang adil bagi umat manusia, yang sudah berdosa di hadapan Allah yang kudus, adalah kematian kekal, terpisah dari Allah untuk selama-lamanya.

Hukum Taurat tidak memberikan jalan keluar ataupun harapan untuk mengatasi situasi yang mengerikan ini. “Tidak seorangpun yang dibenarkan oleh karena melakukan hukum Taurat.” Orang yang dengan kekuatannya sendiri mencoba menjalankan hukum Taurat dengan sebaik-baiknya tidak akan pernah mendapatkan pembenaran. Dalam sepanjang sejarah manusia, tidak seorangpun berhasil mengerjakan dengan sempurna hukum Taurat dan dinyatakan sebagai orang benar di hadapan Allah. “Tidak ada orang yang dibenarkan di hadapan Allah karena melakukan hukum Taurat.”

Janji dan komitmen pribadi untuk menjadi lebih baik tidak memberikan pengharapan. Berjuang dengan lebih mati-matian juga tidak membantu. Hanya imanlah yang dapat memberikan jalan keluar. “tidak seorangpun yang dibenarkan oleh karena melakukan hukum Taurat, tetapi hanya oleh karena iman dalam Kristus Yesus.” Berharap kepada kekuatan sendiri tidak dapat membebaskan kita dari hukuman Allah. Sebaliknya, percaya kepada pekerjaan penebusan Kristus yang sempurna justru akan membuat kita dibenarkan di hadapan Allah. "Orang yang benar akan hidup oleh iman."

Doa

Ya Tuhan, Allahku. Aku memuji-muji Engkau karena kasih karunia-Mu yang mulia yang dicurahkan kepadaku sehingga membenarkan aku. Di hadapan hukum-Mu aku adalah orang yang bersalah. Seharusnya aku mati dalam neraka kekal. Dengan kekuatanku sendiri aku tidak mungkin bisa melepaskan diri. Tetapi aku percaya kepada Anak-Mu, Yesus Kristus, sehingga Engkau menyatakan bahwa aku adalah orang benar. Kepada-Mu segala hormat, dan kemuliaan, dan pujian dan syukur. Di dalam nama Tuhan Yesus Kristus Juru Selamatku.

Kamu tahu, bahwa tidak seorangpun yang dibenarkan oleh karena melakukan hukum Taurat, tetapi hanya oleh karena iman dalam Kristus Yesus… Dan bahwa tidak ada orang yang dibenarkan di hadapan Allah karena melakukan hukum Taurat adalah jelas, karena: "Orang yang benar akan hidup oleh iman." (Galatia 2:16; 3:11) Kebutuhan awal setiap manusia di hadapan Allah adalah untuk dibenarkan, yaitu di mana Allah sendiri menyatakan bahwa kita tidak bersalah, bahwa kita dinyatakan benar di hadapannya. Sepintas lalu, pembenaran adalah hal yang tidak mungkin terjadi. Allah itu kudus sedangkan manusia itu berdosa. “Demikianlah kami sekalian seperti seorang najis dan segala kesalehan kami seperti kain kotor” (Yesaya 65:6).