Article: 20230106/CLU: Perbedaan antara revisi

Dari GBI Danau Bogor Raya
Lompat ke: navigasi, cari
(Baru)
 
(edit)
Baris 3: Baris 3:
| pagename= 20230107/CLU
| pagename= 20230107/CLU
| type= umum
| type= umum
| title= Mawas diri
| title= Gambar diri/jati diri/identitas diri
| captionstyle=  
| captionstyle=  
| date= 2023-01-07
| date= 2023-01-07
Baris 18: Baris 18:
}}
}}
{{blockquoteAyat
{{blockquoteAyat
| quote= '''''"Awasilah dirimu sendiri dan awasilah ajaranmu. Bertekunlah dalam semuanya itu, karena dengan berbuat demikian engkau akan menyelamatkan dirimu dan semua orang yang mendengar engkau.'''''
| quote= '''''"Berfirmanlah Allah: “Baiklah Kita menjadikan manusia menurut gambar dan rupa Kita, supaya mereka berkuasa atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas ternak dan atas seluruh bumi dan atas segala binatang melata yang merayap di bumi."'''''
| footer= {{sabdaweb2v|1 Timotius 4:16}}
| footer= {{sabdaweb2v|Kejadian 1:26}}
}}
}}


== Pendahuluan ==
== Pendahuluan ==
Tuhan yang kuat yang disampaikan oleh Gembala Jemaat Induk, Bapak Pendeta DR. Ir. Niko Njotorahardjo adalah AWASILAH DIRIMU DAN AWASILAH AJARANMU yang terambil dari {{sabdaweb2v|1 Timotius 4:16}}, '''''"Awasilah dirimu sendiri dan awasilah ajaranmu. Bertekunlah dalam semuanya itu, karena dengan berbuat demikian engkau akan menyelamatkan dirimu dan semua orang yang mendengar engkau."''''' Sehubungan dengan hal tersebut, ada 6 (enam) hal yang harus kita lakukan yakni:
Gambar diri/jati diri/identitas manusia sebenarnya datang dari Allah sendiri yang menciptakan manusia
<ol>
menurut gambar dan rupa-Nya. '''Untuk mengenal Jati Diri kita yang sebenarnya, kita perlu untuk mengetahui apa yang menjadi sifat dan karakter Tuhan, karena memang Ia menciptakan kita manusia segambar dan serupa dengan Dia.''' Banyak buku-buku dan ilmu-ilmu yang berusaha menggambarkan Jati Diri atau Identitas manusia, itu semua baik dan tidak salah, walaupun kita harus mempelajari itu semua dengan penuh kehati-hatian. Tapi pengetahuan yang benar mengenai siapa Allah yang benar harus menjadi dasar yang kuat untuk mengenal siapa manusia yang adalah ciptaan Allah.
<li> Hidup kudus; </li>
<li> Tetap peka terhadap pekerjaan Roh Kudus; </li>
<li> Tetap peka terhadap karunia Roh Kudus; </li>
<li> Mengajarkan ajaran yang benar; </li>
<li> Memelihara iman dan </li>
<li> Memperhatikan kehidupan rohani.  


</ol>
== Isi dan sharing ==
 
Gambar diri/jati diri/identitas manusia datang dari Allah yang menciptakan manusia menurut
Kita akan membagi keenam hal ini menjadi dua bagian pembahasan, agar kita sungguh-sungguh diteguhkan dan diperlengkapi untuk menjadi pribadi yang mawas diri. '''3 (tiga) hal pertama yang harus kita lakukan untuk menjadi pribadi yang mawas diri adalah:'''
gambar dan rupa-Nya.


== Isi dan sharing ==
<ol>
<ol>
<li> '''Hidup Kudus''' </li>
<li>'''Gambar diri/jati diri/identitas manusia datang dari Allah yang menciptakan manusia menurut gambar dan rupa-Nya.'''</li>
<p>Hidup kudus adalah sebuah keniscayaan dan keharusan bagi orang percaya. Setelah darah Yesus menguduskan kita dari dosa dalam proses pembenaran (justification) '''saat kita lahir baru, kita memiliki status baru sebagai orang  benar, orang kudus. Dalam proses ini kita tidak perlu melakukan apa-apa karena Yesus yang menguduskan kita.''' Tapi tidak berhenti sampai disitu, kita masuk dalam proses pengudusan (sanctification), dalam tahapan ini dengan kekuatan dan pertolongan Roh Kudus kita harus hidup sesuai dengan status baru kita sebagai orang kudus. Kita harus hidup sesuai dengan firman Tuhan, kita mematikan segala kedagingan dan kebiasaan-kebiasaan berdosa. Ini bukan proses yang singkat tapi membutuhkan seumur hidup kita. Kita harus sungguh-sungguh mawas diri menjaga hidup kudus.</p>
<p>Poin ini menjelaskan bahwa Tuhanlah yang memberikan Jati Diri. Jati Diri/Gambar Diri manusia bukan berasal dari manusia atau apapun yang berasal dari bumi, tapi dari Tuhan yang menciptakan manusia. Seringkali manusia mencampur-adukan Jati Diri dengan pekerjaannya, profesi ataupun kegiatannya itu semua tidak dapat menggambarkan dengan jujur apa yang menjadi Jati Diri orang tersebut. Kebiasaan berdosa. Ini bukan proses yang singkat tapi membutuhkan seumur hidup kita. Kita harus sungguhsungguh
mawas diri menjaga hidup kudus.</p>


<li> '''Peka terhadap pekerjaan Roh Kudus''' </li>
<li> '''Segambar dan serupa — image and likeness — tselem demuth''' </li>
<p>Roh Kudus adalah Allah, dan Dia masih terus bekerja hingga saat ini. Dalam diri orang percaya Dia membantu kita berdoa, memberikan kekuatan untuk hidup kudus, menolong, mengurapi, menghibur dan banyak hal lainnya. Bagi gereja-Nya Dia memperlengkapi, mengurapi, menyertai, memberikan pertumbuhan, serta menyatakan mukjizat dan pekerjaan-pekerjaan yang dahsyat dan Ajaib. Namun demikian dalam jemaat mula-mula sebagaimana dicatat dalam Kisah Para Rasul, ada orang-orang tertentu yang disebut sebagai nabi palsu dan penyihir, yang melakukan ‘mukjizat’ dengan kuasa yang lain dan dengan tujuan untuk keuntungan pribadi, misalnya Simon ({{sabdaweb2v|Kisah Para Rasul 8:9}}) dan Baryesus atau Elimas ({{sabdaweb2v|Kisah Para Rasul 13:6-8}}). Karenanya diperlukan kepekaan terhadap pekerjaan Roh Kudus, dalam pengertian jangan sampai kita dibohongi oleh mukjizat palsu dari oknum seperti Simon dan Elimas. tapi jangan juga kita menolak atau menentang apa yang sedang Roh Kudus kerjakan ditengah umat-Nya. Dalam zaman kita sekarang ini adalah Pentakosta Ketiga.</p>
<p>Segambar/image/tselem memiliki arti: idola, figur, tiruan, kemiripan. Waktu Tuhan menciptakan manusia, memang tujuan Tuhan adalah supaya manusia memiliki kemiripan dengan Tuhan. Manusia adalah tiruannya Tuhan. Serupa/likeness/demuth memiliki arti: model, bentuk, pola atau pahatan yang sama. Waktu Tuhan menciptakan manusia, Tuhan menciptakan manusia menggunakan Diri-Nya sebagai
pola/model/bentuk.</p>


<li> '''Peka terhadap karunia Roh Kudus''' </li>
<li> '''Untuk mengetahui siapa diri kita (Gambar diri/jati diri/identitas)''' </li>
<p>'''''"Sekarang tentang karunia-karunia Roh. Aku mau, saudara-saudara, supaya kamu mengetahui kebenarannya… Ada rupa-rupa karunia, tetapi satu Roh. Dan ada rupa-rupa pelayanan, tetapi satu Tuhan. Dan ada berbagai-bagai perbuatan ajaib, tetapi Allah adalah satu yang mengerjakan semuanya dalam semua orang. Tetapi kepada tiap-tiap orang dikaruniakan penyataan Roh untuk kepentingan bersama."''''' ({{sabdaweb2v|1 Korintus 14:1, 4-7}}). Tuhan memberikan kita karunia  Roh Kudus agar kita dapat secara efektif terlibat dalam melayani pekerjaan Tuhan, membangun tubuh Kristus sesuai dengan karunia yang diberikan Roh Kudus kepada kita masing-masing. Untuk itu kita perlu kepekaan untuk mengenali serta melayani sesuai dengan karunia kita masing-masing. Ketika kita sudah mulai lebih berfokus melakukan apa yang bukan merupakan karunia kita, waktunya mengevaluasi diri dengan jujur serta mempertanyakan apa motivasi kita dalam melayani?</p>
<p>Kita perlu mengenal sungguh-sungguh siapa Pencipta kita. Pengenalan yang benar atas Pencipta kita akan menuntun kita untuk mengetahui siapa diri kita.</p>


</ol>  
</ol>  


== Kesaksian ==  
== Kesaksian ==  
Apakah orang yang peka dengan Roh Kudus bisa mengalami kesalahan, ceritakan pengalaman anda?
Apakah Anda sudah mengetahui mengetahui siapa diri Anda (Gambar diri/jati diri/identitas), sharingkan pengalaman bagaimana Anda dapat mengetahui siapa diri Anda.


== Kesimpulan dan saling mendoakan ==
== Kesimpulan dan saling mendoakan ==
Tetap waspada selalu, dengan apa yang kita dengar, lihat dan rasakan.
Jati Diri manusia berasal hanya dari Sang Pencipta saja, kita harus sungguh-sungguh mengenal siapa Allah Pencipta untuk dapat mengembalikan kita semua sesuai dengan Jati Diri yang Tuhan rancangkan dari semula bagi kita.


== Jadwal ==
== Jadwal ==

Revisi per 22 Desember 2022 07.55

"Berfirmanlah Allah: “Baiklah Kita menjadikan manusia menurut gambar dan rupa Kita, supaya mereka berkuasa atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas ternak dan atas seluruh bumi dan atas segala binatang melata yang merayap di bumi."

Kejadian 1:26

Pendahuluan

Gambar diri/jati diri/identitas manusia sebenarnya datang dari Allah sendiri yang menciptakan manusia menurut gambar dan rupa-Nya. Untuk mengenal Jati Diri kita yang sebenarnya, kita perlu untuk mengetahui apa yang menjadi sifat dan karakter Tuhan, karena memang Ia menciptakan kita manusia segambar dan serupa dengan Dia. Banyak buku-buku dan ilmu-ilmu yang berusaha menggambarkan Jati Diri atau Identitas manusia, itu semua baik dan tidak salah, walaupun kita harus mempelajari itu semua dengan penuh kehati-hatian. Tapi pengetahuan yang benar mengenai siapa Allah yang benar harus menjadi dasar yang kuat untuk mengenal siapa manusia yang adalah ciptaan Allah.

Isi dan sharing

Gambar diri/jati diri/identitas manusia datang dari Allah yang menciptakan manusia menurut gambar dan rupa-Nya.

  1. Gambar diri/jati diri/identitas manusia datang dari Allah yang menciptakan manusia menurut gambar dan rupa-Nya.
  2. Poin ini menjelaskan bahwa Tuhanlah yang memberikan Jati Diri. Jati Diri/Gambar Diri manusia bukan berasal dari manusia atau apapun yang berasal dari bumi, tapi dari Tuhan yang menciptakan manusia. Seringkali manusia mencampur-adukan Jati Diri dengan pekerjaannya, profesi ataupun kegiatannya itu semua tidak dapat menggambarkan dengan jujur apa yang menjadi Jati Diri orang tersebut. Kebiasaan berdosa. Ini bukan proses yang singkat tapi membutuhkan seumur hidup kita. Kita harus sungguhsungguh mawas diri menjaga hidup kudus.

  3. Segambar dan serupa — image and likeness — tselem demuth
  4. Segambar/image/tselem memiliki arti: idola, figur, tiruan, kemiripan. Waktu Tuhan menciptakan manusia, memang tujuan Tuhan adalah supaya manusia memiliki kemiripan dengan Tuhan. Manusia adalah tiruannya Tuhan. Serupa/likeness/demuth memiliki arti: model, bentuk, pola atau pahatan yang sama. Waktu Tuhan menciptakan manusia, Tuhan menciptakan manusia menggunakan Diri-Nya sebagai pola/model/bentuk.

  5. Untuk mengetahui siapa diri kita (Gambar diri/jati diri/identitas)
  6. Kita perlu mengenal sungguh-sungguh siapa Pencipta kita. Pengenalan yang benar atas Pencipta kita akan menuntun kita untuk mengetahui siapa diri kita.

Kesaksian

Apakah Anda sudah mengetahui mengetahui siapa diri Anda (Gambar diri/jati diri/identitas), sharingkan pengalaman bagaimana Anda dapat mengetahui siapa diri Anda.

Kesimpulan dan saling mendoakan

Jati Diri manusia berasal hanya dari Sang Pencipta saja, kita harus sungguh-sungguh mengenal siapa Allah Pencipta untuk dapat mengembalikan kita semua sesuai dengan Jati Diri yang Tuhan rancangkan dari semula bagi kita.

Jadwal

  • 07 Jan: Materi COOL
  • 14 Jan: Materi COOL
  • 21 Jan: Doa