Article: 20211122/DV: Perbedaan antara revisi

Dari GBI Danau Bogor Raya
Lompat ke: navigasi, cari
k (Penggantian teks - "| summary =" menjadi "| longsummary= | summary= | shortsummary=")
k (Penggantian teks - "| illustration1x1 = ↵| illustration16x9 = Devotional 2021.jpg↵" menjadi "| illustration16x9= Devotional 2021.jpg | illustration1x1= Devotional 2021-1x1.jpg ")
 
Baris 10: Baris 10:
| DaysAllowedToPublishBeforeArticleDate = 2
| DaysAllowedToPublishBeforeArticleDate = 2


| illustration1x1 =  
| illustration16x9= Devotional 2021.jpg
| illustration16x9 = Devotional 2021.jpg
| illustration1x1= Devotional 2021-1x1.jpg


| longsummary=
| longsummary=

Revisi terkini sejak 22 November 2022 03.00

Mazmur 63:3-4,

Demikianlah aku memandang kepada-Mu di tempat kudus, sambil melihat kekuatan-Mu dan kemuliaan-Mu. Sebab kasih setia-Mu lebih baik dari pada hidup; bibirku akan memegahkan Engkau

Inilah sebuah mazmur dari Daud saat dia berada di padang gurun Yehuda, dalam pelarian dari ancaman yang mengincarnya. Tapi jika membaca keseluruhan Mazmur 63 ini betapa kita bisa melihat dan dan merasakan kedalaman kasih dalam hari Daud kepada Tuhan, melebihi situasi buruk yang sedang dia hadapi.

Hasil dari sebuah keintiman dengan Tuhan membuahkan kekuatan pengharapan dari dalam hatinya melampaui apa yang sedang dihadapi sekalipun itu sebuah kematian.

  • Daud tidak memandang situasi di padang gurun itu. Dia memandang Tuhan
  • Daud tidak mengeluh atas apa yang menimpanya. Dia bersyukur
  • Daud tidak kehilangan kerinduannya kepada Tuhan. Dia tetap merindukan Tuhan
  • Daud tidak kehilangan imannya kepada Tuhan. Imannya tetap teguh

Di istana, di padang gurun, dia tetap menikmati hadirat Tuhan dan memandang kekuatan dan kemuliaan Tuhan.

Jika kita berada di padang gurun, mungkin itu masalah, mungkin itu sedang di fitnah, sedang mengalami kerugian, kekurangan, kehilangan, luka, dan banyak hal lagi, mari belajar dari Daud. Tetap memandang kepada Tuhan. Pandang Tuhan dan jangan lihat apa yang di depan mata. Daud sering mengalami bahwa saat Dia memandang Tuhan maka dia akan kuat menghadapi semua dan berkemenangan.

Kitapun demikian jika kita suka ada di hadirat-Nya, mengasihi Dia, maka dalam kondisi apapun yang di hadapi, satu hal yang kita tahu pasti bahwa mata ini harus tetap tertuju pada Tuhan. Dan saat mata tertuju kepada Tuhan maka bibir kita akan memuji-muji Dia, mengagungkan Dia. Mulut kita tidak akan mengeluh, tapi terus memuji dan memegahkan Dia.

Jangan pandang situasi yang di depan karena hanya akan mendapatkan ketakutan, kekuatiran, kecemasan. Bersegera pandang kepada Tuhan maka kita akan dapatkan ketenangan, damai sejahtera, kekuatan dan kemenangan.

Tuhan Yesus memberkati.